Anda di halaman 1dari 3

LEMBAR JAWABAN

TUGAS TUTORIAL 1 EKMA4116

1. Dalam menghadapi perubahan dan kompleksitas struktur organisasi perusahaan


semakin membutuhkan manajemen ilmiah. Menurut Anda, bagaimana proses
perkembangan dari manajemen ilmiah?

Teori manajemen adalah kumpulan ide yang merekomendasikan aturan umum tentang
cara mengelola organisasi atau bisnis. Teori manajemen membahas bagaimana
supervisor menerapkan strategi untuk mencapai tujuan organisasi dan bagaimana
mereka memotivasi karyawan untuk tampil pada kemampuan tertinggi mereka.

Teori Manajemen ilmiah muncul sejak terjadinya revolusi industry pada tahun 1750-
1850 yang mengakibatkan perubahan secara besar-besaran dibidang pertanian,
manufaktur, pertambangan, transportasi, dan teknologi, yang memiliki dampak yang
besar terhadap kondisi sosial, ekonomi, dan budaya di dunia. Perubahan tersebut juga
dirasakan dalam bidang ilmu manajemen. Kemajuan dan perubahan di bidang industri
tersebut, memunculkan kebutuhan akan suatu pendekatan manajemen yang sistematis
dan efisien, untuk bisa digunakan dalam rangka meningkatkan kinerja dan hasil
produksi dari suatu perusahaan.

Frederick Winslow Taylor (1856-1915) atau sering disebut sebagai bapak manajemen
ilmiah (scientifict management) memfokuskan perhatiannya pada mekanisme studi
waktu untuk setiap pekerjaan (time and motion study), pengawasan fungsional
(functional leadership), system upah per potong diferensial, prinsip pengecualian, kartu
instruks, pembelian dengan spesifikasi, standarisasi pekerjaan, peralatan serta tenaga
kerja. Frederick Winslow Taylor menuangkan gagasan-gagasannya tersebut dalam tiga
makalah, yaitu Shop Management, The Principle of Scientific Management, dan
Testimony Before the Special House Committee, yang dirangkum dalam sebuah buku
yang berjudul "Scientific Management".

Empat prinsip dasar Manajemen Ilmiah menurut Frederick Winslow Taylor adalah
sebagai berikut ini:
1. Mengembangkan ilmu (Science) untuk setiap elemen pekerjaan, untuk
menggantikan metode perkiraan yang tanpa didasari ilmu (rule-of-thumb).
2. Memilih karyawan secara ilmiah, dan melatih mereka untuk melakukan pekerjaan
seperti yang telah ditentukan pada langkah 1.
3. Mengawasi karyawan untuk memastikan bahwa mereka mengikuti metode yang
telah ditentukan untuk mengerjakan suatu pekerjaan (seperti langkah 1).
Pengawasan dilakukan secara ilmiah.
4. Kerjasama antara Manajemen dengan pekerja ditingkatkan. Persahabatan antara
keduanya juga ditingkatkan.
Proses perkembangan dari Manajemen ilmiah;
1. Munculnya ide-ide dari tokoh seperti Frederick Winslow Taylor dan Henry Fayol
pada abad ke-19
2. Pengembangan teori manajemen ilmiah oleh Frederick Winslow Taylor dengan
mengedepankan efisiensi dalam produksi dan operasi.
3. Pengembangan prinsip-prinsip manajemen dasar oleh Henry Fayol dengan fokus
pada aspek organisasi.
4. Munculnya teori motivasi dari Abraham Maslow dan Douglas McGregor pada awal
abad ke-20, yang menekankan pentingnya memahami kebutuhan karyawan untuk
meningkatkan produktivitas dan kinerja organisasi.
5. Era manajemen kuantitatif pada tahun 1950-an dan 1960-an, yang memperkenalkan
konsep pengambilan keputusan berbasis data dan analisis statistik.
6. Pengembangan manajemen ilmiah dalam berbagai bidang, termasuk manajemen
sumber daya manusia, manajemen pemasaran, dan manajemen keuangan.
7. Terobosan teknologi seperti big data dan kecerdasan buatan (AI) semakin
memperkaya ilmu manajemen.
8. Perkembangan manajemen ilmiah terus berkembang dan menjadi semakin penting
bagi keberhasilan sebuah organisasi dalam menghadapi perubahan dan
kompleksitas yang semakin meningkat.

2. Manajer memiliki keistimewaan, yaitu dapat memerintah karyawan karena memiliki


wewenang tertentu. Menurut Anda, Bagaimana sudut pandang wewenang berdasarkan
pandangan penerimaan? Berikan contoh dari wewenang berdasarkan pandangan
penerimaan.

Pandangan penerimaan adalah sebuah konsep dalam ilmu manajemen yang


menunjukkan bahwa keberhasilan suatu organisasi tidak hanya ditentukan oleh
kemampuan manajemen untuk mengontrol semua aspek operasional, tetapi juga oleh
kemampuan organisasi tersebut untuk merespons dinamika lingkungan dan menerima
berbagai perubahan yang terjadi.

Dalam pandangan ini, penerimaan (acceptance) menjadi kunci dalam menentukan


efektivitas wewenang seseorang. Penerimaan tersebut bergantung pada bagaimana
pemegang wewenang membangun hubungan sosial dengan pihak yang diberi
wewenang dan memberikan justifikasi atas keputusan atau tindakan yang dilakukan
sehingga penerimaan terhadap wewenang akan meningkat dan perintah tersebut akan
lebih efektif dijalankan.
Pemberi perintah memberikan Perintah

Penerima Perintah mempertimbangkan apakah akan


menerima

Keputusan
Penerimaan Tidak menerima

Menurut Chester I Bernard, ada kondisi yang mempengaruhi seseorang akan menerima
wewenang, antara lain:
a. Kejelasan informasi, artinya karyawan memahami apa yang diinginkan pimpinan
atau atasan;
b. Konsistensi komunikasi dengan tujuan organisasi; artinya karyawan meyakini
bahwa apa yang diperintahkan itu konsisten atau tidak bertentangan dengan rencana
pencapaian tujuan organisasi;
c. Konsistensi komunikasi dengan tujuan pribadi, artinya karyawan yakin bahwa apa
yang diperintahkan atasannya konsisten mendukung nilai, misi, maupun motif
pribadi atau kelompoknya;
d. Komunikator mampu berkomunikasi; artinya karyawan mampu secara mental dan
fisik menjalankan apa yang diperintahkan.

Contoh dari wewenang berdasarkan pandangan penerimaan adalah ketika seorang


manajer meminta salah satu karyawannya untuk bekerja melebihi jam kerja karena
karyawan tersebut harus menyelesaikan dokumen penyerahan Tender dimana jika
dokumen tersebut terlambat untuk diajukan, maka perusahaan akan kehilangan
kesempatan untuk mendapatkan proyek kerja. Manajer memberikan kompenasasi
kepada karyawan tersebut untuk menghitung berapa jam kelebihan kerja karyawan
tersebut untuk diganti dengan hari libur.

Anda mungkin juga menyukai