Anda di halaman 1dari 3

TUGAS 1

1. Dalam menghadapi perubahan dan kompleksitas struktur organisasi perusahaan semakin


membutuhkan manajemen ilmiah. Menurut Anda, bagaimana proses perkembangan dari
manajemen ilmiah?

Menurut artikel yang saya baca manajemen ilmiah, juga dikenal sebagai manajemen klasik
atau manajemen administrasi, adalah pendekatan manajemen yang berfokus pada
peningkatan efisiensi dan produktivitas organisasi melalui analisis dan pengembangan proses
kerja lebih lanjut yang sistematis.
Pendekatan ini dikembangkan oleh Frederick Winslow Taylor pada awal abad ke-20.
Proses perkembangan manajemen ilmiah dimulai pada akhir 1800-an dan awal 1900-an
ketika para peneliti seperti Frederick Winslow Taylor, Frank Gilbreth, dan Lillian Gilbreth
mulai mengembangkan pendekatan ilmiah untuk meningkatkan efisiensi kerja pabrik.
Pendekatan ini melibatkan analisis setiap tugas yang harus dilakukan karyawan dan
kemudian meningkatkan setiap langkah untuk meningkatkan efisiensi.
Selain itu, Frederick Winslow Taylor menerbitkan bukunya The Principles of Scientific
Management pada tahun 1911, yang menjadi landasan teori manajemen ilmiah. Dalam
bukunya, Taylor menguraikan prinsip dan metode yang dapat digunakan untuk meningkatkan
efisiensi dan produktivitas kerja di perusahaan.
Pendekatan manajemen ilmiah kemudian berkembang pesat pada tahun 1920-an dan 1930-
an, terutama di Amerika Serikat. Pada periode inilah pula para ahli manajemen seperti Henri
Fayol, Max Weber dan Chester Barnard mengembangkan teori dan prinsip manajemen yang
menjadi dasar manajemen modern.

Sejak saat itu, manajemen ilmiah terus berkembang dan mengalami berbagai perubahan
sebagai jawaban atas tantangan yang dihadapi organisasi.
Salah satu perubahan terpenting dalam manajemen ilmiah adalah pengenalan konsep
pengendalian kualitas dan teknik statistik untuk mengukur dan meningkatkan kualitas produk
dan proses. Selain itu, konsep manajemen sumber daya manusia juga merupakan bagian
penting dari manajemen ilmiah, dimana keberhasilan suatu organisasi tidak hanya
bergantung pada sistem dan proses, tetapi juga pada keterlibatan dan kesejahteraan
karyawan.
Meskipun manajemen ilmiah telah berubah dan berkembang selama bertahun-tahun, itu tetap
menjadi landasan dan dasar dari banyak teori dan praktik manajemen modern.
Konsep seperti standardisasi, analisis tempat kerja, pengukuran dan peningkatan terus
digunakan dan dikembangkan dalam manajemen modern untuk mencapai efisiensi dan
produktivitas yang lebih baik.  

2. Manajer memiliki keistimewaan, yaitu dapat memerintah karyawan karena memiliki


wewenang tertentu. Menurut Anda, Bagaimana sudut pandang wewenang berdasarkan
pandangan penerimaan? Berikan contoh dari wewenang berdasarka pandangan penerimaan.

Dari perspektif penerima komunikasi organisasi, otoritas (kekuasaan) dipahami sebagai


konsep yang tidak mutlak atau spesifik posisi, tetapi hasil dari interaksi sosial antara
pemegang otoritas dan penerima otoritas. Dari perspektif ini, penerimaan adalah kunci untuk
menentukan efektivitas otoritas seseorang. Penerimaan bergantung pada bagaimana
pemegang kekuasaan menjalin hubungan sosial dengan mereka yang diberdayakan dan
membenarkan keputusan atau tindakan yang diambil. Misalnya, manajer memiliki wewenang
untuk memberikan instruksi kepada karyawan, tetapi jika karyawan tidak diberi wewenang
tersebut, maka instruksi tersebut tidak akan dilaksanakan secara efektif.
Namun, jika manajer berhasil menjalin hubungan sosial yang baik dengan karyawan dan
membenarkan keputusan atau tindakan yang diambil, penerimaan otoritas meningkat dan
peraturan ini diterapkan dengan lebih efektif. Selain itu, pandangan penerimaan juga
menekankan pengaruh konteks sosial terhadap definisi otoritas sendiri. Dengan kata lain,
] otoritas seseorang tidak hanya bergantung pada posisi atau status, tetapi juga pada faktor
sosial seperti norma, nilai, dan budaya organisasi.
Dari perspektif ini, otoritas seseorang dipahami tidak hanya sebagai kekuatan untuk
memerintah atau mengontrol orang lain, tetapi juga sebagai kewajiban untuk
mempertimbangkan kepentingan setiap orang yang terlibat dalam interaksi. Contoh
wewenang berdasarkan pandangan asumsi adalah ketika atasan meminta karyawan untuk
bekerja lembur selama liburan.
Buruh bisa saja menggugat perintah tersebut karena merasa haknya untuk beristirahat tidak
diperhatikan. Namun, jika atasan dapat membenarkan dan mempertimbangkan kepentingan
karyawan, seperti tambahan remunerasi atau pemberian cuti kompensasi, kemungkinan
diterimanya pekerjaan tersebut lebih tinggi. 

Anda mungkin juga menyukai