Anda di halaman 1dari 2

TUGAS 1

1. Dalam menghadapi perubahan dan kompleksitas struktur organisasi perusahaan semakin


membutuhkan manajemen ilmiah. Menurut Anda, bagaimana proses perkembangan dari
manajemen ilmiah?

2. Manajer memiliki keistimewaan, yaitu dapat memerintah karyawan karena memiliki wewenang
tertentu. Menurut Anda, Bagaimana sudut pandang wewenang berdasarkan pandangan
penerimaan? Berikan contoh dari wewenang berdasarka pandangan penerimaan.

Jawab:
1. Perkembangan manajemen ilmiah dimulai oleh Frederick Winslow Taylor pada tahun 1856-
1915. Ia mengembangkan prinsip-prinsip manajemen yang didasarkan pada study waktu untuk
setiap pekerjaan. Salah satu konsep utamanya adalah pemisahan antara perencanaan dan
karyawan pelaksanaan tugas, di mana menajemen bertanggung jawab untuk perencanaan dan
karyawan bertanggung jawab pelaksananya.
Setelah Frederick Winslow Taylor, muncul beberapa ahli lain seperti Frank B. Gilberth dan Lillian
Gilberth pada tahun 1878-1972, yang mengembangkan studi gerak dan kelelahan yang mana
studi ini dapat membantu pekerja mencapai potensi lalu mereka mengembangkan rencana
dengan 3 tahap untuk pengembangan dan menaikkan semangat kerja karyawan antara lain:
melakukan pekerjaan, menyiapkan promosi, melatih calon pengganti.
Menurut Henry L. Gantt pada tahun 1861-1919 yang mengembangkan prinsip-prinsip
manajemen yang lebih luas dengan memberikan sistem penilian terbuka.
Meskipun manajemen ilmiah membawa banyak perubahan positif dalam perusahaan, terdapat
kritik terhadap pendekatan ini karena dianggap terlalu mengedepankan efisiensi dan
produktivitas dengan mengabaikan aspek manusia dan sosial dalam organisasi.
Dalam proses perkembangan manajemen ilmiah dimulai pada abad ke 20 dengan kontribusi dari
beberapa ahli manajemen terkemuka. Meskipun manajemen ilmiah membawa banyak
perubahan positif dalam perusahaan, namun dianggap terlalu mengedepankan efesiensi dan
produktivitas dengan mengabaikan aspek manusia dan sosial dalam organisasi.
(Sumber: Modul “Manejemen-EKMA4116”Hal 1.37-1.40)

2. Dalam pandangan penerimaan (reception perspective) terhadap komunikasi


organisasi, wewenang (power) dilihat sebagai konsep yang tidak absolut atau inheren pada
posisi seseorang, melainkan hasil dari interaksi sosial antara pihak yang memiliki wewenang dan
pihak yang menerima wewenang tersebut.Dalam pandangan ini, penerimaan (acceptance)
menjadi kunci dalam menentukan efektivitas wewenang seseorang.Penerimaan tersebut
bergantung pada bagaimana pemegang wewenang membangun hubungan sosial dengan pihak
yang diberi wewenang dan memberikan justifikasi atas keputusan atau tindakan yang dilakukan.
Contohnya, seorang manajer yang memiliki wewenang untuk memberikan perintah kepada
karyawan, tetapi apabila karyawan tidak menerima wewenang tersebut, maka perintah tersebut
tidak akan dijalankan dengan efektif.Namun, apabila manajer mampu membangun hubungan
sosial yang baik dengan karyawan dan memberikan justifikasi atas keputusan atau tindakan yang
dilakukan, maka penerimaan terhadap wewenang akan meningkat dan perintah tersebut akan
lebih efektif dijalankan.Selain itu, pandangan penerimaan juga menekankan pada pengaruh
konteks sosial dalam menentukan wewenang seseorang.
(Sumber: dikasihinfo.com)

Anda mungkin juga menyukai