Anda di halaman 1dari 4

Aku, Kamu dan Dia

Cinta merupakan satu hal yang tak akan pernah terlepas dari kehidupan seseorang. Tanpa cinta hidup
bagaikan dalam sebuah sangkar yang membuat sseseorang terjebak didalamnya. Oleh karena itu, Tuhan
menciptakan rasa dalam hati seseorang nantinya akan tertuju pada seseorang lannya.

Dia? iya dia, Tasya Ramadhani dia sahabat setia denganku sejak memasuki Sekolah Menengah
Pertama, aku sering memanggilnya Syasyh sedangkan dia sering memanggilku Acaa. Hubungan kita dekat
banget ke mana-mana sering barsama bahkan sampai nginap bersama dirumah aku ataupun dia.

Saat lulus ternyata kita beda sekolah Tasya memilih Sekolah Menengah Atas dan aku memilih
Sekolah Menengah Kejuruan walaupun beda sekolah itu bukan satu alasan buat hubungan sahabatan kita
renggan. Kita masih sering bersama pergi sekolah juga harus sama kalau semisalnya dia terlambat aku juga
ikut terlambat, tapi itu dulu.

Kamu? kamu adalah Fadil. Masalah bermunculan setelah aku mengenalnya, fadil seseorang yang
muncul secara terang-terangan ingin mendekati sahabatku Tasya Ramadhani yang dimana aku hanya
mengenal sosok Fadil sebatas tanpa mengetahui identitas cowok tersebut.

……………….

Tepat di tanggal 19 April 2020 dimana Covid-19 masih menyebar di Indonesia semua siswa/siswi
diberbagai sekolah disarankan untuk belajar di rumah atau disebut (belajar online). Dan dimasa itu juga
game online sangat banyak diminati beberapa anak remaja bahkan anak kecil juga ikut memainkannya
termasuk aku dan tasya.

Game free fire, game yang menjadi favorit aku dan Tasya kita bisa punya banyak teman dari jauh
dalam provinsi maupun luar provinsi. mengisi waktu kosong aku sering ke rumah Tasya main game
terkadang sampai bisa lupa waktu Tasya mainnya jago, aku? bisa tapi ga jago banget sesekali Tasya ngajarin
aku masang penlindung biar tidak ditembakin sama musuh, cara nembakin musuh, sama bedain senjata-
senjata yang memang seharusnya cocok dipakai.

Pernah aku main sama Tasya, Ria dan anak-anak dekat rumah saking serunya sampai semua lupa
waktu sekitaran jam 10:23 PM dan itu sudah larut malam buat aku pulang kerumah jarak rumah aku ke
rumah Tasya sekitar 4km terpaksa aku izin menginap saja. Ini sudah ke sekian kalinya aku nginap di rumah
Tasya jadi mamaku sudah terbiasa dengan hal itu, mama Tasya juga tidak keberatan karena dia sudah
menganggapku seperti anaknya sendiri.
Disaat pulang dari kota, aku memutuskan untuk mampir dirumah Tasya seperti biasa aku pasti
ngajakin main game free fire. Sesampai dirumahnya ternyata Tasya sudah main duluan sama cowok dan aku
tidak tahu itu siapa “Syah siapa tu?” aku bertanya dengan nada menggoda karena selama aku kenal Tasya
dia paling anti terhadap cowok jangankan saling kenal main sama cowok saja tidak pernah. Dia melirih
tersenyum kepadaku “ahh dia fadil, kamu ikut main ya” aku ikut tersenyum “okee tunggu aku login”.
Selama dalam game kita bertiga asik ngobrol kadang-kadang aku dicuekin kesal tapi senang juga menurut
aku fadil kelihatan baik sama Tasya dia orangnya asik semoga saja benar baik.

Tidak terasa mereka berdua kelihatan semakin akrab terkadang Tasya curhat kepadaku tentang Fadil
bahkan kenalnya sudah hampir 3 bulanan tapi herannya Tasya masih saja menganggap Fadil teman mungkin
dia masih butuh waktu buat kenal sosok Fadil. “Acaa kerumah ayok, aku pengen curhat nih” lagi dan lagi
Tasya memanggilku kerumahnya “otw mau ganti baju dulu” tentu saja aku iyakan karena menurutku saling
mengerti itu penting. “Caa Fadil nembak lagi, aku harus kasi alasan apa lagi?” tanyanya bingung, aku
tercengang ini sudah ketiga kalinya Fadil meminta dia jadi pacarnya tapi masih mau ditolak? Hah, “ya Allah
Syah aku yakin kali ini Fadil serius ini sudah ketiga kalinya kamu tidak ada niatan nerima Fadil? kan bisa
dijalanin dulu lagipula kamu kenalnya sudah 8 bulanan dari 27 Agustus 2020 - 7 April 2021 masa selama itu
kamu belum punya perasaan sama sekali?” tanyaku heran benar-benar tidak habis pikir “bukan begitu
hanya saja aku masih bingung terhadap perasaanku aku takut menyakitinya karena aku masih ada perasaan
sama masalaluku” ucapnya lirih.

Sebagai sahabat tentu saja aku mendukung apapun keputusan dia dan yah dia menerima Fadil dalam
kehidupannya “tidak apa-apa kan kalau aku menjalani tanpa perasaan dulu?” begitu katanya. Seminggu
berlalu hubungan mereka berdua kelihatan baik-baik saja Tasya juga tidak pernah cerita tentang keburukan
Fadil. Keesokan harinya aku tiba-tiba terkejut dengan notif ternyata itu Fadil Saat itu aku memikirkan
mungkin hanya ingin tambah kontak saja tetapi Fadil bilang kepadaku “ Marsya aku mau bertanya, sikap
Tasya berubah tidak seperti pas aku temenan sama dia kenapa ya?” tanyanya lewat pesan. Aku sedikit
terkejut aku tidak tahu permasalahan mereka dan disisi lain aku tau perasaan Tasya gimana, “mungkin saja
dia masih canggung, berjuanglah”.

Karena hampir setiap hari Fadil ngeluh sifat Tasya yang katanya cuek balas chat suka lama apalah
aku jadi kasian karena itu semua memang benar aku juga ngerasa sifat tiba-tiba berubah, Bahkan dia sudah
tidak pernah cerita apapun ke aku. “Syah kamu tidak apa-apa kan?” tanyaku ketika sengaja kerumahnya dia
hanya melihatku tersenyum kecil aku tau pasti ada sesuatu dia sembunyikan. “Ayo cerita tidak baik
dipendam sendiri.” Tanyaku lagi “aku berniat putus dari Fadil Caa, aku tidak bisa ngejalanin hubungan
tanpa perasaan aku cuman nerima Fadil karena kasihan, buat ngisi waktu kosong aku. Aku putus” ucapnya
membuatku kaget aku tidak tahu harus apa parahnya dia ngucapin kata yang sama ke Fadil dan akhirnya
Tasya memutuskan hubungan mereka yang selama 29 hari.
Sejak saat itu aku tidak tahu kenapa tiba-tiba rasanya ingin selalu mendengar keluhan sosok Fadil
yang bahkan hampir setiap hari mengabariku,

…………

Sampai dimana Fadil mengungkapkan perasaanya untukku untuk pertama kalinya 24 Mei 2021 aku
tidak bisa berkata apa-apa padahal bisa saja langsung menolaknya aku mengira candaan mana mungkin
aku,kamu jadi kita lagipula kamu mantan sahabat aku. Hubungan aku sama Tasya mulai membaik seperti
dulu ngelakuin apapun pasti bersama hanya saja dia tidak mengetahui antara aku dan kamu. Tidak ada
niatan buat sembunyiin dari dia aku hanya takut dia mikir aneh-aneh.

Semakin lama kita bertukar kabar semakin lama juga aku merasa bingug terhadap perassaan saat ini.
Tepat ditanggal 25 September 2021 dimana hari itu adalah hari jadi lahirku dan disaat itu juga kamu
mengungkapkan perasaan terhadapku yang ke dua kalinya. Bodonya semua itu ketahuan sama Tasya aku
tidak tahu kenapa dia mendiamkanku selama beberapa hari apa dia kecewa? apa dia cemburu? apa dia sudah
ada perasaan terhadapmu aku tidak tahu.

Mengingat “dimana sosok Fadil yang kelihatan frustasi akan omongan orang yang sangat
diinginkannya dan mati-matian buat ngelupain perjuangan yang selama ini tidak pernah dinilai dimana
sosok Fadil sangat membanggakan seorang Tasya Ramadhani” Tapi dulu.

Saat ini aku bingung apakah aku sedang dibiarkan untuk memilih antara kamu dan dia? Tentu saja
aku tidak akan membiarkan dia meninggalkanku, hanya bisa meminta maaf aku juga bingung akan perasaan
aku sendiri kalau boleh jujur ada rasa untuk memilikimu entah itu kapan aku percaya cepat atau lambat aku
bisa hadir dikehidupan kamu. Aku memutuskan meninggalkanmu bukan seolah-olah aku sudah tidak
menginginkanmu lagi hanya saja aku pergi untuk menyelesaikan semua masalahku entah masalah dari kamu
ataupun dia. Walaupun suatu saat nanti kamu ada yang memiliki, keluh kesahmu akan selalu membekas
dalam ingatanku dan suatu saat nanti ada kalanya kita bertemu untuk pertama kalinya dan kamu sudah
menjadi peran penting dalam lembar kehidupan baruku.

Sudah begitu lama aku tidak mendengar kabarmu lagi, saat ini keaadaan sudah membaik hubungan
aku dengan dia juga membaik walaupun ada sedikit permasalahan keci didalamnya. Tiba dimana kamu
mengabariku setelah 7 bulan tidak saling berkabar ditanggal 1 April 2022, itu membuatku campur aduk akan
perasaan yang aku rasa untuk kesekian kalinya terulang. Apakah semua khayalanku akan jadi kenyataan?
Apakah ini nyata? semua terlintas dalam pikiranku.

Tak terasa seminggu berlalu kita kembali berkabar semua perhatianmu begitu manis dalam
ingatanku. Ditanggal 9 April 2022 kamu kembali menyatakan perasaan terhadapku untuk ketiga kallinya.
Tentu saja aku langsung menerimanya aku tidak memikirkan kedepannya aku hanya memikirnya
perassaanku dan perasaanmu.
Sekarang ini kamu sudah menjadi peran penting dalam kehidupanku seperti yang aku katakan dulu
“ada kalanya kita bertemu untuk pertama kalinya dan kamu sudah menjadi peran penting dalam lembar
kehidupan baruku”

Ditanggal 16 April 2022 pertama kali kamu mengajakku untuk bertemu di Café Rc Teras tanpa pikir
panjang aku mengiyakan ajakan kamu itu. Di jam 20:12 PM aku,kamu bertemu……………… dan Dia.?
Tak menyangka sesuatu yang terjadi secara tiba-tiba aku merasa senang tapi entah kenapa saat melihatnya
semua jadi campur aduk bahkan pertanyaan-pertanyaan mulai bermuculan dipikiranku apakah ini kejutan?.
Iya Tasya Ramadhani dia juga berada di tempat yang sama dia masuk setelah Fadil bingung ya tentu saja
aku bingung apakah mereka berdua datang bersamaan? apakah kita memang janjian bertiga? apakah Fadil
juga mengajak Tasya? Tapi kenapa tidak bilang kepadaku terlebih dahulu padahal aku masih merahasiakan
hubungan kita dengan terhadapnya.

Suara tepukan tangan menyadarkanku dalam hanyutan pikiran suara yang menggema diseluruh
ruangan membuat orang lainpun menoleh ke sumber suara tersebut. “ Selamat ya Caaa, semoga langgeng “
ucapnya lalu bergegas pergi aku segera mengejarnya mengabaikan sura yang memanggilku. Aku sadar
seharusnya aku menceritakan semuanya kepada Tasya tanpa ada yang ditutupi. “ Syahh, Tasya tungu aku,”
aku terus meneriakinya berharap dia berhenti utuk mendengar alasan kenapa aku menutupi semuanya.

Pada akhirnya aku berhasil membuatnya berhenti “ Syah maafin aku ini tidak seperti yang kamu
pikir aku tidak bermaksud menyembunyikannya darimu, aku hanya butuh waktu yang tepat untuk
menceritakannya terhadapmu Fadil mantan kamu dan aku tidak….”, “ Iya Fadil mantanku justru itu kenapa
kamu harus sama Fadil? Hahhh, kamu puas? Kamu bangga? Karena kamu bisa mendapatkan semuanya kan,
iya kan. Kamu tidak pernah memikirkan perasaan aku, bisa-bisanya Caa kamu merebutnya dariku.” Setiap
kalimat yang keluar dari mulutnya membuatku tertegun aku tidak sadar sejak kapan cairan bening
membahasi pipiku kata-kata yang keluar dari mulutnya sangat mengiris hatiku membekas begitu dalam,
Aku berbalik, tangan seseorang mendekapku aku sedikit merasa tenang mataku begitu berat untuk melihat.
Aku hanya bisa meminta maaf dalam hati bahkan mulutku tidak sanggup untuk mengatakan sepatah kata
pun. Marsya perebut?.

Kenangan tinggal kenangan banyak yang beranggapan aku lebih memilih memutuskan hubungan
persahabatan ku dengan dia dan lebih memilih laki-laki yang pernah menyandang status dengan sahabatku
sendiri. Apa aku salah? Apa aku kelihatan buruk? aku tidak pernah meminta untuk mengakhiri hubunganku
dengan dia hanya saja dia sudah tidak ingin mendengar alasan kenapa semuanya bisa terjadi, kalimat yang
dia ucapkan di hari itu masih membekas dalam pikiranku. Sejak saat itu aku percaya tidak ada yang bisa
mengerti dirimu kecuali dirimu sendiri, untuk cerita selanjutnya sudah tidak ada dia hanya ada aku dan
kamu. Hubungan tidak dilihat dari berapa lamanya tapi lihatlah dari bentuk ketulusannya dimana kamu
menemukan sosok rumah tempat mengaduh keluh kesah bahkan sampai hal sekecil apappun. Karena sebesar
apapun atau sebanyak apapun kebaikanmu, tidak akan ternilai ketika kamu melakukan satu kesalahan.

Anda mungkin juga menyukai