Anda di halaman 1dari 1

Product Devlopment mengukur sebuah perusahaan atau kemampuan dari supply chain dalam

merancang, membangun, dan mengirimkan produk –produk baru dalam memenuhi kebutuhan pasar mereka
ketika pasar – pasar itu sedang berkembang seiring waktu. Technical innovations, social change dan economic
devlopments adalah penyebab dari perubahan pasar dari wkatu ke waktu. Supply chain harus dapat mengimbangi
pasar yang dilayaninya atau akan digantikan. Kemampuan dalam mengimbangi pasar yang berkemband dapat
diukur dengan metrik seperti :
- Presentase dari total produk terjual (Sold) yang diperkenalakan pada tahun sebelumnya
- Presentase total penjulan (sales) dari produk yang diperkenalkan pada tahun sebelumnya
- Cycle time dalam mengembangkan dan mengirimkan produk baru.

Agar organisasi dapat memenuhi performance requirements pasar yang dilayaninya, organisasi harus
bisa mengukur dan meningkatkan kemampuanya dalam empat kategori supply chain operations berikut :
1. Plan
2. Source
3. Make
4. Deliver

Efisiensi yang dilakukan pada kegiatan – kegiatan ini nanti akan menentukan seberapa baik kinerja dari
organisasi yang diukur dari urutan dan tingkatan pengisian barang, ketepatan waktu pengiriman, perputaran
persediaan, dan siklus waktu cash-to-cash.
Model SCOR Supply-chan Council menyarankan jenis data operasional harus dikumpulkan. Data ini
disbeut dengan "Level 2 Performance Metrics". Dalam operasi Plan, langkah – langkah yang bermanfaat adalah
Perencanaan biaya kegiatan, biaya pembiayaan inventaris, hari persediaan supply di tangan, dan akurasi perkiraan.
Dalam operasi Sourcing, peting untu memiliki data tentang biaya perolehan bahan, waktu siklus sourcing dan
siklus waktu Sourcing. Langkah yang bermanfaat dalam operasi MakeI adalah jumlah produk yang
cacat/bermasalah, siklus waktu Make, tingkat pencapaian pesanan pembangunan dan kualitas produk. Tindakan
dalam operasi delivery yang disarankan adalah tingkat pengisiian, biaya manajemen pesanan, waktu pemansanan
dan tingkat pengambilan barang.
Data ini harus dikumpulkan secara teratur dan terus mengawasi tren. Ketika tidak mencapai target kerja
maka langkah selanjutnya adalah menyelidiki operasi bisnis yang mendukung kinerja itu. Model SCOR
menunjukkan data yang lebih rinci yang dikumpulkan dan dianlisis pada masing – msing wilayah dari Supply chain.
Data yang lebih rinci ini disebut dengan "Level 3 Diagnostic Metrics.
Diagnostic metrics dapat dapat digunakan untuk menganalisis kompleksitas dan konfigurasi supply
chain dan juga untuk mempelajari praktik tertentu. Dalam operasi plan, langkah-langkah kompleksitas adalah
jumlah dan persentase perubahan pesanan, jumlah dari Stock keeping units (SKU) yang dilakukan, volume produksi
dan biaya penyimpanaan persediaan. Langkah-langkah konfigurasi melacak hal-hal seperti volume produk
berdasarkan channel, jumlah channel, dan jumlah lokasi rantai pasokan. Ukuran praktik manajemen dalam operasi
rencana adalah hal-hal seperti waktu siklus perencanaan, akurasi perkiraan, dan persediaan usang.

Anda mungkin juga menyukai