Anda di halaman 1dari 2

Nama : Yosua Immanuel Ro Parsaulian Simamora

NIM : 200306101
DOSEN PENGAMPU : Prof. Dr. Ir. Hasnudi, MS
PTN B

1. – penyebabnya mungkin karena kandang di daerah b tidak di sanitasi dengan


baik sehingga membuat kuman banyak dan paling sering membuat kambing
menjadi cacingan
- Perubahan suhu yang berbeda dengan tempat asalnya
- Kandungan nutrisi dan gizi pada pakan tidak sesuai dengan kebutuhan ternak
tersebut
Adapun solusinya menurut saya iaah dengan cara melakukan sanitasi kandang
dengan baik , pemberian pakan yang cukup dan bergizi dan sesuai dengan
kebutuhan ternak dan Vaksinasi pada ternak

2. Jika mengkomsumsi protein secara berlebih maka kalsium dalam tubuh terbuang
dan itu membuat tulang keropos dan tulang menjadi sangat lemah . sedangkan jika
kelebihan serat kasar akan membuat ransum mudah tengik sehingga vitamin larut
lemak seperti vitamin A,K,D,E menjadi rusak

3. - Dengan cara Pemberian pakan yang berkualitas terutama setelah melahirkan

- Jika sapi telah melahirkan maka akan terjadi proses (involusi uterus) , apabila
proses ini berjalan dengan baik ,benar dan tidak terjadi infeksi maka fase birahi
selanjutnya akan terjadi lebih cepat maka dari itu kita harus melakukan post partus
(pemanggilan mantri / dokter )

- pemberian antibiotik berspektrum luas, contohnya seperti Trymezyn. Antibiotik


Ini dimasukkan ke dalam rahim indukan setelah siap melahirkan. Ada sebuah
penelitian mengenai pemberian antibiotik ke dalam uterus, hasilnya ternyata bisa
mempercepat terjadinya involusi uterus yang otomatis bisa menekan terjadinya
infeksi]

4. Mungkin saja karena peternak yang beternak secara tradisional tidak memiliki
biaya untuk membuat kandang dan pemberian pakan secara intensif , dan juga
mungkin saja karena biaya yang dikeluarkan jika beternak tradisional itu sangat
minim. karena seperti yang kita tau, mereka hanya mengembalakan ternak nya saja
,beda dengan intensif , sehingga membuat peternak tidak ingin beternak secara
intensif dan adanya rasa percaya diri yang tinggi dari peternak yang beternak
tradisional karena mereka mungkin merasa bahwa beternak tradisional itu sudah
yang terbaik , padahal nyatanya tidak

5. Buat perhitungan usaha tani untuk peternakan domba, dengan asumsi-


asumsi sbb :
a. Jumlah awal ternak 50 ekor (45 ekor ternak betina dan 5 ekor jantan)
Harga pejantan Rp. 3.000.000 x 5 ekor = Rp. 15.000.000
Harga indukan Rp. 1.500.000 x 45 ekor = Rp. 67.500.000
b. Prediksi induk bunting 90% (anak kembar 2)
Hasil anak Kambing :
2 ekor x 15 kg x Rp. 65.000 = Rp, 1.950.000,-
Laba (IOFC) Rp. 1.305.000 per induk per 8 bulan
c. Kebutuhan pakan konsentrat 3% dari BB (dengan harga per kg Rp. 2.500,-)
Siklus produksi : 8 bulan
Biaya pakan induk = 5 bln x 30 hr x Rp. 2.500 = Rp. 375.000
Biaya pakan anak Kambing = 3 bln x 30 hr x Rp. 3.000 = Rp. 270.000
Total biaya pakan =Rp. 645.000,-
d. Biaya bangun kandang Rp. 400.000,- per m2
Jantan luas 1x1,2 m x 5 ekor = 6 m
Indukan
e. Biaya bangun gudang dan kantor Rp. 1.500.000,- per m2

Anda mungkin juga menyukai