Anda di halaman 1dari 6

Kelompok 3:

1. Istatik Mudloifah 19030244005


2. Hidayatul Lailiyyah 19030244010
3. Maulidatul Aini 19030244025
4. Dewi Putriarti 19030244036

Tugas Resume Mata Kuliah Bioteknologi


“Kuliah Tamu”

1. Kendaala dalam industry peternakan meliputi:


- Kematian industry ternak dengan
- Budaya dan karakteristik bisnis yang khas
- Masalah kebijakan dan politik
- Skema keuangan
- Lapangan rumput terbatas
- Pembiakan
- Manajemen pembangunan
- Pasar daging dan harga
- Persaingan
- Koordinasi antar lembaga
2. Pusat PembibitanDirektorat Jendral Peternakan dan Kesehatan Hewan
a. Pusat pembibitan untuk menghasilkan semen beku dan embrio
- BBIB Singosari
- BIB Lembang
- BET Cipelang
b. Pusat pembibitan untuk menghasilkan peternakan
- BBPTU-HPT Baturaden (Dairy Cattle and Goat)
- BPTU-HPT Indrapuri (Aceh Cattle)
- BPTU-HPT Siborong-borong (Buffalo and Pig)
- BPTU-HPT Padang Mengatas (Ekosotic dan Pesisir Cattle)
- BPTU-HPT Sembawa (PO Cattle, Brahman Cattle, Local Chicken)
- BPTI-HPT Denpasar (Bali Cattle)
- BPTU-HPT Pelaihari (Madura Cattle, Goat, Local Duck)
3. Progam kerja
a. Kursus pelatihan: Meningkatkan kapasitas teknisi
b. Eduwisata : Memperkenalkan pertanian berbasis ternak kepada masyarakt,
meningkatkan minat dalam industry peternakan dan menunjukan keunggulan
Indonesia dalam teknologi peternakan
c. Penilaian kualitas semen beku
d. Sewa set : Aula pertemuan, asrama dan ruang pertemuan untuk mengoptimalkan
nilai asset
e. Instruktur dan juri kontes ternak:
- Ahli professional
- Mempromosikan peternakan ke[pada masyarakat umum
- Mengembangkan relasi
f. Layanan kerjasam penelitian
- Inovasi berkelanjutan
- Penelitian berdasrkan permintaan
- Solusi konkrit untuk lapangan
- Membangun relasi dengan semua stakeholders
g. Penjualan pakan ternak : jerami, silase, tumbuhan jiau, konsentrat hijau
h. Pengiriman ahli : ke jepang, perancis, kazakstan, Myanmar, kamboja, Kyrgyzstan,
surinema, dan timor leste
i. Penjualan pupuk organik
j. Lokasi fotografi dan shooting video
4. Gertak birahi Inseminasi Buatan
a. Tujuan
- Meningkatkan kelahiran secara serentak
- Meningkatkan dan memperbaiaki catatan IB sampai dengan kelahiran
- Meningkatkan produktivitas ternak
- Meningkatkan efesiensi reproduksi
- Meningkatkan manajemen peternakan
b. Teknik estrous synchronization
Teknik yang digunakan untuk mengontrol ualng siklus birahi sehingga dapat
dikawinkan secara serempak dalam waktu yang singkat
c. Metode induksi strus dan sinkronisasi ovulasi
- Metade dengan deteksi birahi
- Timed inseminasi
5. Model 1 (2x suntik, 1x IB)
 Seleksi akseptor dalam jumlah banyak, betina dikumpulkan di lapangan
dengan syarat sapi induk, tidak bunting, BCS > 2,5
 Injeksi PGFα-1
 Injeksi PGFα-2
 Inseminasi Buatan
 PKB
6. Model 2 (2x suntik, 2x IB)
 Seleksi akseptor dalam jumlah banyak, betina dikumpulkan di lapangan
dengan syarat sapi induk, tidak bunting, BCS > 2,5
 Injeksi PGFα-1
 Injeksi PGFα-2
 Inseminasi Buatan -> Birahi dan tidak birahi
 Birahi -> IB, Tidak Birahi -> PKB (45 hari)
7. Pakan (syarat utama hewan peliharaan sehat)
 Merupakan campuran bahan pakan yang diberikan pada ternak untuk dikonsumsi
 Dalam bentuk cacahan rumput, legum, konsentrat dan mengandung nutrisi sesuai
acuan pemberian pakan
8. Acuan pemberian pakan
a) Kebutuhan pakan
 Pemberian pakan tergantung tujuan dalam suatu pemeliharaan. Kebutuhan
pakan untuk seekor pejantan yang menghasilkan sperma berbeda dengan
pejantan untuk penggemukan
9. Faktor yang mempengaruhi :
 Pakan (rumput, legum, konsentrat)
 Kebutuhan (fisiologis, reproduksi, produksi)

Pertanyaan :
1. Mengapa makanan hewan perlu dibudidayakan, apabila sumber makanan diambil
dari alam bebas apakah bisa? Kemudian tadi dijelaskan bahwa makanan dicacah dan
dilayukan dulu, mengapa hal itu perlu dilakukan?
Jawab :
Sumber makanan hewan ternak bisa diambil di alam bebas karena makanan
hewan ternak berasal dari alam bebas. Makanan ternak perlu dicacah dan dilayukan
dulu karena pada saat rumput dalam keadaan segar kadar air didalamnya tinggi dan
dapat menyebabkan kembung pada hewan ternak sehingga perlu dilayukan dan
dicacah dulu sebelum diberikan kepada kewan ternak.

2. Apakah kalau untuk sinkronisasi dirangsang terus dengan BSH2α apakah nanti akan
ada kekebalan sentitifitas terhadap hormon tersebut?
Jawab:
Sinkronisasi estrus yang digunakan biasanya tidak secara terus menerus,
termasuk kita perkirakan terkait biaya hormon dsb. Karena itu pasti dobel. Yang
diharapkan kita melaksanakan IB dengan birahi alami, tapi kemaren proyek yang
kerjakan untuk mendongkrak daerah terutama yg blm kenal IB untuk memancing
kelahiran secara serentak dan hasil IB secara nyata. Apabila setelah dilakukan
sinkron, setelah sinkron kedua, kemudian di IB tidak birahi, berarti dia harus
dilakukan IB ulang. Setelah IB ulang kedua ternyata tidak berhasil. Maka birahi
dilakukan secara alami. Apabila tidak terjadi kebuntingan lagi, tidak boleh dilakukan
sinkron lagi dan harus dilakukan penanganan reproduksi. Apabila ada kelainan maka
diberikan hormon yang terkait terapi.

3. Jamu alami apa yang digunakan di balai?


Jawab :
Hewan ternak di balai tidak mengkonsumsi jamu, namun sebagai gantinya
hewan ternak diberikan pakan dengan formulasi khusus karena penerolehan pejantan
melalui seleksi yg ketat dan harga yang tidak murah, harganya bisa di atas 130 jt-
170jt, sehingga hanya menggunakan pakan ransum, tambahan suplemen yang sudah
teruji. Balai kami pernah melakukan penambahan tauge dan belum pernah mencoba
memberikan jamu yang ditambah telur, karena masih perlu referensi untuk hal itu.
4. Kriteria apa saja bu yang harus ada sehingga disebut expert dispatching atau produk
apa yang sudah dihasilkan sehingga beberapa negara tersebut menjadi expert
dispatching?
Jawab:
Tenaga expert singosari dikirim ke luar negeri akan dilakukan seleksi terlebih
dahulu. Dari hasil seleksi ternyata tenaga yang dikirim memiliki pengalaman yang
bagus-bagus. Beberapa waktu kemarin, kami mempunyai kerjasama luar negeri,
ternyata expert indonesia memiliki keahlian yang cukup bagus, dan diterima di luar
negeri.

5. Bagaimana untuk perawatan pakan ternak di BBIB singosari sendiri untuk menjaga
kualitas rumput tetap berkualitas bu? Lalu apakah di BBIB singosari pernah ada
masalah terkait rumput pakan ternak seperti gangguan cuaca/hama yang membuat
kualitas rumput menurun? bagaimana cara mengatasinya bu?
Jawab:
Lahan pakan harus dirawat dan diperhatikan. Perwatan tidak hanya pada
tanaman namun juga lahannya. Lahan diolah, dirawat, dipupuk, diberi air yang cukup.
Dilakukan pembersihan untuk kemudian ditanam kembali. Pupuk yang digunakan
alami berasal dari kotoran ternak sendiri, selain itu jarak tanaman harus diperhatikan
dan pemamnenan harus sesuai dengan siklus.

6. Bagaimana jika pakan yang diberikan tidak sesuai, dalam artian pakan rumput yang
diberikan dari jenis rumput lain selain kualifikasi yang telah disebutkan tadi? apakah
pemberian pakan tersebut berpengaruh pada ternak hasil IB tersebut bu?
Jawab:
Rumput yang ada di lapangan akan menjadi sumber makanan utama. Rumput
yang berbeda, memiliki kandungan yang beda. Rumput yang bagus akan mengandung
nutrisi yang bagus. Biasanya kita ada lab khusus untuk melakukan pengujian kadar
nutrisi dalam pakan ternak.

7. Bagaimana prosedur penanganan dari kegagalan dan kecelakaan kerja di laboratorium


maupun lapangan terutama pada saat IB (misal cidera pada uterus sapi saat
penembakan sperma atau cidera pada petugas IB karena di tendang sapi dsb) ?
Jawab:
Untuk di balai BBIB, memiliki SOP, instruksi kerja dimana safety petugas
sudah disiapkan dan selalu ada. Mislanya petugas kandang harus menggunakan
pakaian lapangan, menghindari terjadinya kecelakan tendangan atau injakan sapi
dengan menggunakan sepatu kandang yang dilengkapi dengan besi dan diajrakan SOP
pada saat IB harus pada posisi zona yang aman.

8. Untuk layanan penelitian skripsi di BBIB Singosari apakah saat ini kebijakannya
masih hanya bisa menggunakan semen yang afkir ya Bu? apabila sudah
diperbolehkan menggunakan semen segar batasan volumenya berapa ya Bu?
Jawab :
Tanggung jawabnya balai adalah menyiapkan sperma kebutuhan nasional,
bahkan siap ekspor. Jadi semen pejantan di balai itu diutamakan untuk memenuhi
kebutuhan petani peternak sehingga apabila kebutuhan itu belum terpenuhi untuk
nasional. Maka semen tersebut belum bisa digunakan. Jadi pada data penelitian, maka
kita akan mengarahkan penelitian tersbeut menggunakan semen pada pejantan yg
kurang disukai atau tidak dibutuhkan di lapangan dan jumlah banyak.

9. Terkait perawatan sapi pejantan khususnya sanitasi dan penilaian standar kesehatan
tertentu bagaimana mekanismenya? Kemudian untuk sapi pejantan yang tidak
memenuhi standar, apa yang dilakukan?
Jawab :
Mekanisme menyangkut manajerial. Seluruh pejantan dan sapi-sapi akan
bagus kondisinya maka harus dibuatkan mekanisme alur dan prosedur serta tata
kerjanya. Misalnya sanitasi, harus dibersihkan 1 hari 2x, mandi 1x per hari Prosedur
tersebut dituangkan pada dokumen yang harus dipatuhi oleh semua petugas BBIB.
Dokumen sistem manajemen mutu. Pejantan yang tidak memenuhi standar maka ada
prosedur pengakhiran atau penghapusan pejantan. Pada saat pengakiran maka
pejantan sudah ditetapkan tidak memenuhi standar, maka akan diproses oleh lembaga
khusus untuk melakukan pelelangan oleh negara untuk dijual.

10. Berkaitan dengan keberhasilan IB saat dilakukan penyuntikan untuk menghasilkan


kebuntingan. Faktor apakah yang dialami oleh sapi betina ketika mengalami
keguguran padahal tingkat keberhasilannya begitu tinggi?
Jawab :
Keguguran disebabkan beberapa hal. Ada yang dinamakan kematian embrio
dini yang dipengaruhi oleh faktor betina misalnya adanya infeksi atau penyakit pada
betina, kelainan atau masalah secara hormonal, kesalahan perlakuan oleh petugas,
dsb.

11. Apa ada pengaruh perbedaan pakan basah dan pakan kering pada ternak dari
keduanya manakah yang lebih baik ?
Jawab :
Pakan basah artinya rumput segar. Pakan basah kandungan air cukup tinggi.
Jumlah yang diberikan baisanya cukup banyak dibandingkan rumput kering. Pakan
basah ada batasan waktu jika didiamkan tidak diawetkan karena akan terjadi
pembusukan, oleh karena itu dibutuhkan pakan kering. Biasanya dilakukan kombinasi
pakan basah dan kering.

12. Apa keuntungan dan kerugian timed synchronization dalam gertak birahi
dibandingkan dengan metode birahi? Bagaimana sosialisasi metode timed
synchronization di Indonesia? Untuk penyimpanan pakan dilakukan hingga berapa
lama bu agar gizinya tidak menurun?
Jawab :
Time synchronization dan metode birahi itu sama. Kalau metode birahi dengan
hormon. Kalau time synchronization dikombinasi dengan waktunya. Misalnya
pemberian hormon pada hari kesekian, dan ada pengaturan. Gertak birahi tidak
dilakukan secara terus menerus karena membutuhkan biaya yang relatif mahal karena
harga hormon mahal.

Anda mungkin juga menyukai