Diajukan untuk:
Oleh :
085727665221
Hilfa.azka@gmail.com
ii
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, Karena Rahmatnya
kami dapat menyusun naskah best Practice ini dengan judul : “Strategi “MAPAK” dalam
mengimplementasikan pembelajaran Diferensiasi untuk mengoptimalkan merdeka
belajar”. Dalam rangka mengikuti Apresiasi GTK inspiratif Tahun 2022.
Tujuan pembelajaran yaitu untuk mencapai kompetensi yang akan dicapai siswa.
dalam mencapai tujuan tersebut guru harus menerapkan pembelajaran yang bermacam
macam karena siswa mempunyai kesiapan belajar, minat dan profil belajar yang berbeda.
Pembelajaran berdiferensiasi menjadi strategi yang harus dikuasai guru dalam
pembelajaran agar tujuan pembelajaran dapat tercapai dengan maksimal.
Melalui best practice ini kami ingin berbagi pengalaman tentang bagaimana
penerapan pembelajaran berdiferensiasi yang sudah diterapkan disekolah kami.
Kami ucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada semua pihak yang telah
ikut berkonstribusi dalam penyusunan naskah Best Practice ini.
Semoga best practice ini dapat menjadi inspirasi bagi semua pihak dalam
mengimplementasikan pembelajaran berdiferensiasi untuk mengoptimalkan merdeka
belajar .
iii
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
BAB I. PENDAHULUAN
A. Latar Belakang 1
B. Rumusan Masalah 1
C. Tujuan 2
D. Stategi Pemecahan Masalah 3
iv
v
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pembelajaran berdiferensiasi merupakan pembelajaran yang berakar pada
pemenuhan kebutuhan murid baik dari segi kesiapan belajar, minat, atau profil
belajarnya dan bagaimana guru merespon kebutuhan belajar tersebut. Menurut
Tomlinson (2000) juga dikatakan bahwa pembelajaran berdiferensiasi adalah usaha
menyesuaikan pembelajaran di kelas untuk memenuhi kebutuhan belajar individu
setiap murid. Dari pengertian di atas dapat disimpulkan bahwa diferensiasi tidak
berarti bahwa guru harus dapat memenuhi kebutuhan semua individu setiap saat
dan setiap waktu. Guru diharapkan dapat menggunakan berbagai pendekatan
belajar sehingga sebagian besar murid menemukan pembelajaran yang sesuai
dengan kebutuhan mereka.
Lembaga kami berdiri pada tahun 2021/2022 , pada awalnya kami
menerapkan kurikulum 2013 dengan metode sentra kemudian pada tahun ke dua
pendirian yaitu tahun ajaran 2022/2023 mulai banyak sosialisasi dari Dinas
pendidikan Kab. Kudus untuk menerapkan kurikulum merdeka akhirnya pada
tahun ajaran ini 2022/2023 kami menerapkan kurikulum merdeka dengan strategi
pembelajaran berdiferensiasi.
Referensi pembelajaran berdiferensiasi kami dapatkan ketika mengikuti
pelatihan implementasi kurikulum merdeka yang diadakan majlis Dikdasmen
Pimpinan Wilayah Aisyiyah Jawa Tengah yang diadakan pada bulan juni 2022
selama 6 hari. Pelatihan tersebutlah yang membuat kami tertarik untuk menerapkan
pembelajaran berdiferensiasi, karena dengan pembelajaran berdiferensiasi siswa
bisa belajar dengan menyenangkan den bermakna. Karena siswa dapat belajar
sesuai dengan minat mereka. Hal ini selaras dengan prinsip kurikulum merdeka
yaitu merdeka belajar
B. Permasalahan
Dari uraian diatas dapat ditarik beberapa permasalahan, yaitu:
1. Bagaimana strategi pelaksanaan pembelajaran berdiferensiasi di TK ABA XIX
Getassrabi ?
1
2. Apa yang menjadi tantangan dalam mengimplementasikan pembelajaran
berdiferensiasi ?
3. Siapa saja yang terlibat dalam pelaksanaan pembelajaran berdiferensiasi ?
B. Tujuan
1. Mendeskripsikan strategi pelaksanaan pembelajaran berdiferensiasi di TK
ABA XIX Getassrabi
2. Mendeskripsikan tantangan dalam mengimplementasikan pembelajaran
berdiferensiasi
3. Mendeskripsikan siapa yang terlibat dalam mengimplementasikan
pembelajaran berdiferensiasi di TK ABA XIX Getassrabi
Anak usia dini belajar melalui bermain , akan tetapi permainan harus mengarah
pada capaian pembelajaran yang akan dicapai siswa pada fasenya. Menciptakan
pembelajaran yang menyenangkan merupakan tantangan bagi guru anak usia dini.
agar anak anak tidak merasa bosan ketika pembelajaran , hal yang kami lakukan
untuk menciptakan pembelajaran yang menyenangkan dalam pembelajaran
berdiferensiasi yaitu : Menerapkan pembelajaran berbasis proyek atau pembelajaran
coorperatif learning menggunakan dengan metode steam dan dengan media loose part.
Hal ini menarik bagi anak anak dibandingkan metode pembelajaran yang kami terapkan
sebelumnya dengan menggunakan lembar kerja.
2
A=Aktifkan program parenting
1. Group Whatsapp
2. Home visit
3. Seminar parenting
P= Penguatan internal
1. In House training
2. Supervise kolaboratif reflektif
3. Forum group discussion
Kegiatan tersebut kita lakukan secara berkala dan berkesinambungan
Jadwal peningkatan kompetensi guru :
3
Kab. Kudus
3 2 juli forum group Discussion implementasi dipimpin oleh
kurikulum kepala
merdeka sekolah
dilaksanakan
disekolah
4 16 juli forum group discussion pembelajaran dilaksanakan
inquiry disekolah
menggunkan dipimpin
media loose kepala
part sekolah
5 5 agustus supervise kolaboratif supervise dilakukan
reflektif antar guru oleh
pengawas
sekolah
6 13 Agustus in house training pembelajaran dipimpin oleh
berdiferensiasi kepala
sekolah
7 20 agustus forum group discussion langkah dipimpin oleh
pembelajaran kepala
berdiferensiasi sekolah
8 3 september forum group discussion penyusunan dipimpin oleh
modul ajar kepala
pembelajaran sekolah
berdifernsiasi
9 10 supervise kolaboratif modul ajar dilakukan
september reflektif oleh
instruktur
ahli
10 24 in house training penyusunan dipimpin
september modul ajar kepala
pembelajaran sekolah dan
berdiferensiasi waka
4
kurikulum
A = adaptif
K= Kolaboratif
1. Guest teacher
Guest teacher yang sudah kami datangkan yaitu dokter PKU Muhammadiyah
Getassrabi dalam rangka memberikan edukasi tentang kesehatan gigi bagi
anak anak, kemudian babinsa desa Getassrabi untuk mengedukasi belajar
tertib dan disiplin.
2. Field trip
Field Trip yang telah kita lakukan selama tahun ajaran 2022/2023 yaitu
mengunjungi museum jenang dalam topic pembelajaran “ Kudus kotaku”
Kelima strategi yang telah kami paparkan diatas telah kami laksanakan dan kami
singkat menjadi “MAPAK” dalam penerapan pembelajaran berdiferensiasi.
5
BAB II
PEMBAHASAN
A. Prosedur kegiatan
1. Perencanaan
Dalam upaya penerapan pembelajaran berdiferensiasi ini kami membuat
serangkaian strategi yang telah kita susun. Adapun langkah yang kami lakukan
yaitu :
Langkah – langkah yang dilakukan sebelum penerapan
a. Melakukan rapat dengan pengurus dan komite mengenai kurikulum yang
akan diterapkan
b. Membuat kurikulum operasional sekolah oleh tim kurikulum TK ABA XIX
Getassrabi
c. Melakukan in house training
d. Melakukan Forum group discussion dengan teman se profesi
2. Pelaksanaan
Setelah perencanaan disusun kami mengimplemtasikan kurikulum merdeka
dengan menerapkan pembelajaran berdiferensiasi , pelaksanaan pembelajaran
dimulai dengan
1. melakukan pemetaan terhadap siswa tentang kesiapan , minat dan profil
siswa dengan cara orang tua mengisi kuisioner pra skrenning dan
melakukan wawancara kepada orang tua dan siswa orang tua juga diminta
untuk mengumpulkan buku kesehatan ibu dan anak untuk mengetahui
riwayat kesehatan anak. Setelah mendapatkan hasil dari kuisioner dan juga
wawancara kami menentukan metode pembelajaran diferensiasi apa yang
akan kita lakukan pada akhirnya kami menerapkan pembelajaran
berdiferensiasi dengan strategi diferensiasi konten dan proses.
2. penyusunan modul ajar dimana para guru harus menyusun modul ajar
mulai dari CP, ATP, TP program semester hingga modul ajar.
3. Proses pembelajaran
Langkah Pembelajaran disekolah kami dimulai dengan berbaris dihalaman
kemudian masuk kelas yang diawali dengan membaca buku cerita sebagai
pengembangan literasi dan numerasi dasar dengan membaca buku cerita
6
anak sangat antusias selain itu guru juga dapat menggali pengetahuan anak
setelah itu guru akan menawarkan kepada anak pembelajaran yang akan
dilaksanakan pada hari tersebut , setiap hari nya kami mempersiapkan 4
kegiatan bagi anak. Setelah kegiatan pembelajaran tersebut guru akan
melakukan refleksi terhadap yang sudah dilakukan.
3. Supervisi
Supervisi dilakukan untuk mengkontrol kegiatan pembelajaran yang telah
dilakukan, supervise dilakukan oleh kepala sekolah dengan jadwal yang sudah
ditentukan, adapun materi supervise yaitu :
- Supervise perangkat pembelajaran
Dilaksanakan setiap hari sabtu, pada hari sabtu guru mengumpulkan
modul ajar yang akan dilaksanakan untuk satu minggu yang akan datang,
kepala sekolah akan memeriksa materi pembelajaran pada modul ajar.
- Supervisi proses pembelajaran
Supervise proses pembelajaran dilakukan oleh kepala sekolah dengan
jadwal yang tidak menentu , kepala sekolah akan masuk ke kelas untuk
mengobservasi kegiatan pembelajaran yang dilaksanakan.
- Supervise kolaboratif reflektif
Supervise kolaboratif reflektif dilakukan oleh pengawas sekolah untuk
mengamati apakah proses pembelajaran sudah dilaksanakan dengan
langkah yang tepat.
4. Evaluasi
Evaluasi dilakukan untuk mengetahui kekurangan dalam pembelajaran ataupun
program lembaga sehingga dapat dilakuakan perbaikan pada pembelajaran
selanjutnya. Kegiatan evaluasi dilakukan setiap satu bulan sekali bersama
semua guru dan 3 bulan sekali bersama pengurus yayasan.
5. Refleksi
Kegiatan refleksi dilakukan dengan menilai apakah proses pembelajaran yang
sudah dilaksanakan dengan tepat sesuai dengan langkah langkah yang sudah
disepakati sehingga guru dapat melakukan perbaikan pada pembelajaran
berikutnya.
7
6. Rencana Tindak Lanjut
Rencana tindak lanjut dilaksanakan setelah kegiatan evaluasi setelah guru
menemukan kekurangan dalam pembelajarannya. Rencana tindak lanjut
ditujukan untuk menyusun langkah perbaikan selanjutnya.
8
BAB IV
PENUTUP
A. Kesimpulan
Dari penerapan strategi “MAPAK” dalam mengimplementasikan pembelajaran
berdiferensiasi untuk mengoptimalkan merdeka belajar dapat diambil
kesimpulan sebagai berikut :
1. Dalam menerapkan pembelajaran berdiferensiasi lembaga kami menerapkan
beberapa strategi yang kami singkat menjadi strategi “MAPAK”
2. Tantangan dalam menerapkan pembelajaran berdiferensiasi dilembaga kami
yaitu kurangnya referensi mengenai pembelajaran berdiferensiasi akan
tetapi hal tersebut dapat teratasi dengan mengaadakan berbagai pelatihan
peningkatan kompetensi guru melalui berbagai kegiatan antara lain : in
house training, FGD, sosialisasi, workshop dll
3. Penerapan pembelajaran berdiferensiasi melibatkan berbagai stake holder
agar pembelajaran berdiferensiasi dapat diimplementasikan dengan baik
yaitu guru,kepala sekolah, orang tua/ wali murid, pengurus yayasan dan
pengawas sekolah.
9
BIODATA PESERTA
10