Kelompok 1:
BARABAI
Puji dan syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT karena berkat rahmat,
taufik dan hidayah-Nya kami dapat menyelesaikan makalah tentang Tasawuf
Amali dan Tokoh-Tokohnya. Shalawat serta salam selalu tercurah kepada
junjungan kita Nabi Muhammad Saw beserta keluarga, sahabat, kerabat dan
pengikut beliau hingga akhir zaman.
Adapun penulisan makalah ini untuk memenuhi tugas mata kuliah Akhlak
Tasawuf, yang diberikan oleh Bapa H. Nuthpaturahman, M.Pd. sebagai dosen
pengampu. Selain itu, makalah ini juga bertujuan untuk menambah pengetahuan
bagi pembaca.
Penulis
i
DAFTAR ISI
ii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pada zaman sekarang yang di mana pengaruh budaya-budaya yang tidak
sesuai dengan ajaran Syari’at Islam merajalela, sehingga menyebabkan
generasi muda umat Islam menurun bahkan hamper hancur dari segi moral.
Kaarena itulah, dibutuhkan suatu tindakan untuk dapat mencegah dan
menanggulanginya. Akhlak tasawuf adalah salah satu jawabannya, walaupun
sekarang istilah tasawuf sering didengar tetapi hanya sedikit orang yang
paham dan mengetahui manfaat untuk bertahan di era sekarang. Saat
mempelajari tasawuf, maka kita akan menemui macam-macamnya salah
satunya adalah tasawuf amali.
B. Rumusan Masalah
1. Apa pengertian Tasawuf Amali?
2. Apa Ruang Lingkup Tasawuf Amali?
3. Apa Maqamat dan Ahwal Tasawuf Amali?
4. Siapa Saja Tokoh-Tokoh Tasawuf Amali?
5. Apa Metode-Metode Tasawuf Amali?
C. Tujuan
1. Mengetahui Pengertian Tasawuf Amali.
2. Mengetahui Ruang Lingkup Tasawuf Amali.
3. Mengetahui Maqamat dan Ahwal Tasawuf Amali.
4. Mengetahui Tokoh-Tokoh Tasawuf Amali.
5. Mengetahui Metode-Metode Tasawuf Amali.
1
BAB II
PEMBAHASAN
1
Dr. H. Badrudin, M.Ag., Akhlak Tasawuf, (Serang: IAIB Press, 2013), h. 8.
2
Dr. H. Badrudin, M.Ag., Akhlak Tasawuf, (Serang: IAIB Press, 2013), h. 9-10.
2
3
Dan pakaian kaum sufi itu berbulu seperti buah itu pula sebagai bentuk
kesederhanaan.
6. Tasawuf berasal dari kata “ ”صـوفyang berarti bulu domba atau wol.
Di samping itu, ada juga berpendapat bahwa tasawuf amali adalah ajaran
yang dianut oleh pengikut tarekat yang meliputi menjauhi sifat-sifat tercela,
mengutamakan mujahadah, menghadap Allah dengan bersungguh-sungguh dan
memutuskan hubungan dengan lainnya.5
3
Materi Sekolah Wislah, “Tasawuf ‘Amali: Pengertian, Nama, Ruang Lingkup, Tokoh, Ajaran, dan
Metode”, https://wislah.com/tasawuf-amali-pengertian/, diakses pada 12 Oktober 2022 pukul
20.12.
4
Redaksi DalamIslam, “Tasawuf Amali: Pengertian dan Tokoh-Tokohnya”,
https://dalamislam.com/akhlaq/tasawuf-amali, diakses pada 12 Oktober pukul 20.06.
5
Redaksi DalamIslam, “Tasawuf Amali: Pengertian dan Tokoh-Tokohnya”,
https://dalamislam.com/akhlaq/tasawuf-amali, diakses pada 12 Oktober pukul 20.06.
4
2. Thariqat
Thariqah berasal dari kata At-Thariq (jalan) menuju kepada haqiqah,
atau biasa disebut juga sebuah pengamalan syariat, yang disebutAl-Jara’
atauAl-Amal’, sehingga Syaikh Muhammad Amin Al-Kurdiy
mengemukakan tiga macam definisi, yang berturut-turutdisebutkan:
(Syaikh Muhammad Amin Kurdi, 2005 M : 402)
a. Thariqah adalah pengamalan syariat, melaksanakan beban ibadah
(dengan tekun) dan menjauhkan (diri) dari (sikap) mempermudah
(ibadah), yang sebenarnya tidak boleh dipermudah.
6
Dr. A. Gani, S. Ag., S.H., M.Ag., Tasawuf Amali Bagi Pencari Tuhan, (Lampung: ALFABETA CV,
2019), h.65.
7
Redaksi DalamIslam, “Tasawuf Amali: Pengertian dan Tokoh-Tokohnya”,
https://dalamislam.com/akhlaq/tasawuf-amali, diakses pada 12 Oktober pukul 20.06.
5
3. Hakikat
Secara etimologi, hakikat berasal dari kata “Al-Haqq” yang berarti
kebenaran. Secara garis besar, hakikat merupakan ilmu yang digunakan
untuk mencari suatu kebenaran sejati mengenai tuhan. Dalam kitab Al-
Kalabzi, hakikat menurut ilmu tasawuf didefinisikan sebagai aspek yang
berkaitan dengan batiniah, merupakan amalan paling dalam dan merupkan
akhir perjalanan yang ditempuh oleh para sufi.10
Dari banyak pengertian sudah bersama kita ketahui tentang dan empat
tahapan besar yang di dalam ilmu tasawuf, yaitu syariat, Thariqah,
Hakekat, dan Makrifat. Syariat ialah dasar bagi seseorang untuk menjalani
ilmu tasawuf. Thariqah adalah sebagai jalan atau jembatan menuju
tingkatan selanjutnya yaitu hakekat yang dimana hakekat bisa dikatakan
adalah aspek lain dari syariat yang bersifat lahiriyah, yaitu aspek
8
Dr. A. Gani, S. Ag., S.H., M.Ag., Tasawuf Amali Bagi Pencari Tuhan, (Lampung: ALFABETA CV,
2019), h.81-82.
9
Redaksi DalamIslam, “Tasawuf Amali: Pengertian dan Tokoh-Tokohnya”,
https://dalamislam.com/akhlaq/tasawuf-amali, diakses pada 12 Oktober pukul 20.06.
10
Redaksi DalamIslam, “Tasawuf Amali: Pengertian dan Tokoh-Tokohnya”,
https://dalamislam.com/akhlaq/tasawuf-amali, diakses pada 12 Oktober pukul 20.06.
6
bathiniyah. Dapat juga diartikan sebagai rahasia yang paling dalam dalam
dari segala amal atau inti syariat. Dengan kata lain ini merupakan keadaan
yang sebenarnya atau kebenaran sejati.11
4. Ma’rifat
maqam pertama dari maqâmat lainnya, menurut Syaikh ‘Abd al- Qâdir al-
Jailâni, taubat adalah dasar dari semua maqâmat dan langkah awal dari
seorang hamba dalam melintasi jalan menuju Tuhan.14
2. Zuhud
Zuhud ialah meninggalkan rasa cinta dan sikap serakah terhadap
kesenangan dunia serta merasa cukup dengan apa yang ada untuk
menghadapkan diri kepada Alah Swt. Zuhud dalam Tasawuf Amalii tidak
boleh dilakukan tanpa didasari ilmu tentang hukum-hukum Allah dalam
melakukan zuhud harus dengan bimbingan seorang guru atau Syaikh.
Meninggalkan syarat tersebut dapat menyebabkan kesesatan dalam
melakukannya.15
3. Tawakal
Tawakal menurut Syaikh ‘Abd al-Qâdir al-Jailâni adalah
meninggalkan ketergantungan selain kepada Allah, walaupun bergantung
hanya kepada Allah, tawakal tidak berarti dengan sendirinya
menggabaikan ikhtiyar dan meninggalkan usaha sama sekali, akan tetapi
tawakal itu berserah diri kepada Allah dengan disertai usaha yang
maksimal. Menurutnya, tawakal memiliki kualitas yang didasarkan
kepada ketulusan. Semakin tulus tawakal seseorang kepada Tuhan-Nya,
makin lemah upayanya dalam pekerjaan-pekerjaan duniawi.16
4. Syukur
Hakikat syukur menurut Syaikh Abd Qadir al-Jailani ialah adanya
pengertian dan kesadaran bahwa semua nikmat yang ada pada diri
seseorang hamba, baik lahir maupun batin, baik berkenaan dengan
14
Dr. A. Gani, S. Ag., S.H., M.Ag., Tasawuf Amali Bagi Pencari Tuhan, (Lampung: ALFABETA CV,
2019), h.96-97.
15
Dr. A. Gani, S. Ag., S.H., M.Ag., Tasawuf Amali Bagi Pencari Tuhan, (Lampung: ALFABETA CV,
2019), h.102.
16
Dr. A. Gani, S. Ag., S.H., M.Ag., Tasawuf Amali Bagi Pencari Tuhan, (Lampung: ALFABETA CV,
2019), h.109.
8
5. Sabar
Makna sabar merupakan sikap mental yang fundamentalis yang harus
dimiliki oleh para sufi dalam 114 usahanya untuk mencapai tujuan hidup.
Sedemikian pentingnya sabar itu hingga Syaikh ‘Abd Qâdir al-Jailâni
mengingatkan bahwa kehidupan dunia ini penuh dengan ujian dan
cobaan. Karena itu Syaikh ‘Abd Qâdir al-Jailâni mengingatkan agar
manusia selalu menjaga keseimbangan jiwa dalam situasi apapun di
sepanjang hidupnya, sebab ketika suatu kesenangan datang menghadang,
demikian pula halnya dengan kenikmatan, keleluasan dan kebahagiaan
yang selalu diringi dengan kesengsaraan, diperlukan untuk menjaga
keseimbangan jiwa, dengan sabar maka seseorang tidak menjadi sombong
dan lupa diri tatkala mendapatkan kebahagian. Sebaliknya, ketika ia
ditimpa bencana maka ia tidak mudah terpeleset dari rel kebenaran dan
tidak bergeser dari prinsip yang dipedomi.18
6. Ridha
Ridha diartikan oleh Syaikh ‘Abd al-Qadir al-Jailâni dengan rela
menerima segala ketentuan Allah SWT (al-ridhaa bi qadha illah). Bagi
seseorang yang telah mencapai maqam ridha, apapun yang telah
ditentukana Allah pasti akan menetimanya dengan senang hati, walaupun
ketentuan Allah itu berupa sesuatu yang tidak disukai, apalagi jika
ketentuan itu berupa sesuatu yang disukai.19
17
Dr. A. Gani, S. Ag., S.H., M.Ag., Tasawuf Amali Bagi Pencari Tuhan, (Lampung: ALFABETA CV,
2019), h.111.
18
Dr. A. Gani, S. Ag., S.H., M.Ag., Tasawuf Amali Bagi Pencari Tuhan, (Lampung: ALFABETA CV,
2019), h.113-114.
19
Dr. A. Gani, S. Ag., S.H., M.Ag., Tasawuf Amali Bagi Pencari Tuhan, (Lampung: ALFABETA CV,
2019), h.119.
9
7. Shidiq
Secara bahasa “al-sidq” (jujur) adalah menetapkan hukum sesuai
dengan kenyataan, sedangkan dalam istilah sufi dan menurut Syaikh ‘Abd
al-Qâdir al-Jailâni, jujur adalah mengatakan yang benar dalam kondisi apa
pun, baik menguntungkan maupun yang tidak menguntungkan.
Kejujuran menurut Syaikh ‘Abd al-Qâdir al-Jailâni adalah kedudukan
yang tertinggi dan jalan yang paling lurus, yang dengannya dapat
dibedakan antara orang munafik dan seseorang yang beriman.20
8. Wara’
Wara’ adalah menghindari segala sesuatu yang bersifat syubhat atau
status kejelasan antara kehalalan atau keharaman tidak jelas. Wara’
menurut Syaikh ‘Abd al-Qâdir al-Jailâni adalah ajaran agama (milah al-
din) yang menjadi pokok pangkal amaliah para ’alim yang mengamalkan
ilmunya.Wara’ adalah salah satu bentuk keta’atan dalam keberagaman
seseorang dalam menjaga diri dari sesuatu yang haram dan atau syubhat.
Oleh karena itu, para ‘alim yang mengamalkan ilmunya sangat berhati-
hati sekali terhadap sesuatu yang haram dan syubhat itu. Itulah sebabnya
mereka menjadikan wara’ sebagai pokok pangkal dari amaliyah mereka.21
9. Istiqomah
Syaikh ‘Abd al-Qâdir al-Jailâni mengelaborasi lebih lanjut, bahwa al-
istiqamah berarti tekun, telaten, terus menerus, tidak pernah bosan
mengamalkan apapun yang dapat diamalkan. Tentu saja amalan-amalan
tersebut harus dimulai dengan kewajiban-kewajiban yang telah ditetapkan
Allah, dan dilaksanakan secara rutin, ditambah sedikit demi sedikit
menurut kadar kemampuan, asalkan tekun dan rajin.
20
Dr. A. Gani, S. Ag., S.H., M.Ag., Tasawuf Amali Bagi Pencari Tuhan, (Lampung: ALFABETA CV,
2019), h.121.
21
Dr. A. Gani, S. Ag., S.H., M.Ag., Tasawuf Amali Bagi Pencari Tuhan, (Lampung: ALFABETA CV,
2019), h.123.
10
3. Rabi’ah ‘Adawiyah
Rabi’ah Al-Adawiyah memiliki nama lengkap Ummu al-Khair
Rabi’ah binti Isma’il al-Adawiyah al- Qisiya. Beliau dilahirkan di Basrah
pada tahun 96 Hijriyah. Kehidupan Rabi’ah Al-Adawiyah diliputi dengan
kemiskinan, beliau tidak menikah dan menolak bantuan materi. Hari-
22
Suteja Ibnu Pakar, Tokoh-Tokoh Tasawuf dan Ajarannya, (Cirebon: Deepublish, 2013), h.127.
23
Suteja Ibnu Pakar, Tokoh-Tokoh Tasawuf dan Ajarannya, (Cirebon: Deepublish, 2013), h.51.
24
Suteja Ibnu Pakar, Tokoh-Tokoh Tasawuf dan Ajarannya, (Cirebon: Deepublish, 2013), h.51-52.
11
4. Hasan Al-Basri
Hasan Al-Basri memiliki nama lengkapnya Al-Hasan bin Abi Al-
Hasan Abu Said, lahir di Madinah pada tahun 21 H. Beliau adalah seorang
sufi tabi’in yang termsyhur pada masanya. Prinsip ajaran tasawuf Hasan
Al Basri yang paling utama adalah bersikap zuhud kepada dunia, yaitu
menolak selaga kenikmatan dan kesenangan dunia. Selain itu, Hasan
Al Basri juga mengajarkan untuk berbuat khauf (rasa takut) dan Raja’
(pengharapan) yang berarti merasa takut akan siksa Allah dan memohon
ampun atas segala dosa-dosa.26
25
Redaksi DalamIslam, “Tasawuf Amali: Pengertian dan Tokoh-Tokohnya”,
https://dalamislam.com/akhlaq/tasawuf-amali, diakses pada 12 Oktober pukul 21.01.
26
Redaksi DalamIslam, “Tasawuf Amali: Pengertian dan Tokoh-Tokohnya”,
https://dalamislam.com/akhlaq/tasawuf-amali, diakses pada 12 Oktober pukul 21.01.
12
1. Riyaḍah yaitu latihan kejiwaan melalui upaya membiasakan diri agar tidak
melakukan hal-hak yang mengotori jiwanya. Riyaḍah perlu dilakukan
karena makrifatnya dapat diperoleh melalui upaya melakukan perbuatan
baik yang terus menerus.
2. Tafakur, yaitu proses pembelajaran dari dalam diri manusia melalui
aktivitas berfikir yang menggunakan perangkat batiniah (jiwa).
3. Taẓkiyatu al-Nafs yaitu proses penyucian jiwa manusia yang melalui 3
(tiga) tahapan yaitul takhalli, taḥalli dan tajalli.
4. Dẓikrullah, yaitu berulang-ulang menyebut atau mengingat nama Allah.28
27
Redaksi DalamIslam, “Tasawuf Amali: Pengertian dan Tokoh-Tokohnya”,
https://dalamislam.com/akhlaq/tasawuf-amali, diakses pada 12 Oktober pukul 21.01.
28
Materi Sekolah Wislah, “Tasawuf ‘Amali: Pengertian, Nama, Ruang Lingkup, Tokoh, Ajaran, dan
Metode”, https://wislah.com/tasawuf-amali-pengertian/, diakses pada 12 Oktober 2022 pukul
21.34.
BAB III
PENUTUP
A. Simpulan
Dalam mempelajari tasawuf kita akan menemukan yang namanya
tasawuf amali. Tasawuf Amali yaitu tasawuf yang membahas bagaimana
cara mendekatkan diri kepada Allah Swt melalui zikir dan wirid dengan
harapan memperoleh ridha Allah Swt. Tasawuf amali juga mempunyai
ruang lingkup yaitu, syari;at, thariqat, hakikat dan ma’rifat.
B. Saran
Pada zaman sekarang sudah sangat jarang bahkan hanya segelintir
orang saja yang sampai ke tingkat taawuf yang sebenar-benarnya terutama
tasawuf amali. Kita sebagai para mahasiswa dan mahasiswi Islam yang di
mana pada era melenial ini sangat banyak sekali cobaan, rintangan dan
pengaruh yang buruk bagi generasi umat Islam. Nah setelah mempelajari
materi tasawuf diharapkan untuk mencoba sedikit demi sedikit dengan
tujuan memperbaiki diri dan membentengi diri dari pengaruh buruk yang
ada pada zaman sekarang agar kita semakin dekat kepada Allah Swt.
13
DAFTAR PUSTAKA