Anda di halaman 1dari 15

CRITICAL BOOK REPORT

PENCAK SILAT

DOSEN PENGAMPU :
Iwan Saputra, S.Pd., M.Pd

OLEH :
Harry fajar Nugraha Panjaitan
6191111010

PENDIDIKAN JASMANI KESEHATAN & REKREASI


UNIVERSITAS NEGRI MEDAN
UNIMED
T. A 2020
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur saya panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena telah
melimpahkan rahmat-Nya berupa kesempatan dan pengetahuan sehingga critical book report
ini bisa selesai pada waktunya.

Terima kasih juga saya ucapkan kepada bpk dosen yang telah berkontribusi dengan
memberikan arahan untuk membuat critical book report ini bisa disusun dengan baik dan
rapi.

Saya berharap semoga critical book report ini bisa sesuai dari apa yang yang bapak
dosen pengampu yang harapkan. Namun terlepas dari itu, saya memahami critical journal
report ini masih jauh dari kata sempurna, sehingga saya sangat mengharapkan kritik serta
saran yang bersifat membangun demi terciptanya critical book report selanjutnya yang lebih
baik lagi.

Medan, 22 Maret 2020

Penyusun

I
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ……………………………………………………………………………………………....... i

DAFTAR ISI ………………………………………………………… ………………………………………………. ii

BAB I CRITICAL BOOK REPORT…………………………………………. ……………….……………………1

 BUKU UTAMA……………………………………………………………..………………………………….1

 BUKU PEMBANDING…..……………………………………………………………………………………6

BAB II KELEBIHAN DAN KEKURANGAN BUKU…………………………………………………………….7

 BUKU UTAMA…………………..…………………………………………………………………………..11

 BUKU PEMBANDING………………………………………………………………………………………12

BAB III KESIMPULAN……………………………………………………………………………………………13

II
III
BAB I
CRITICAL BOOK REPORT
1. Review
Identitas
Nama Mahasiswa : Harry Fajar Nugraha Panjaitan
NIM/Prodi : 6191111010 ( PJKR II A)
Judul Buku : PEMBELAJARAN DASAR-DASAR PENCAK SILAT
jumlah Halaman : 51
Nama Pengarang : Iwan Saputra S.Pd., M.Pd
Penerbit/Thn Terbit : 2018

Aspek Penilaian

No Aspek

1 Isi Buku Pengenalan Silat


(Ringkasan Dalam Pencak silat merupakan salah satu bentuk kebudayaan
Setiap Sub Bab) Indonesia juga merupakan warisan dari nenek moyang kita
peru disebar luaskan. Pencak silat merupakan cara membela
diri yang sesuai dengan kondisi alam sekitar telah
berkembang pada zaman prasejarah. Pada tahun 1973 di
Tugu, pemerintah menyelenggarakan seminar pencak silat.

1
Program olaraga bela diri pencak silat ditingkatkan,
pertandingan olahraga pencak silat dimasukkan dalam acara
Pekan Olahraga Nasional (PON). Pada PON sebelumnya,
pencak silat hanya masuk dalam lomba demonstrasi.
Pada tahun 1980 ikatan pencak silat seluruh Indonesia,
diakui menjadi anggota Badan Koordinasi Kesenian
Nasional Indonesia (BKKM). IPSI dalam hal pembinaan
olahraga pencak silat tergabung dalam organisasi Komite
Olahraga Nasional Indonesia (KONI), sedangkan dalam
bidang pembinaan kesenian pencak silat dalam organisasi
BKKMI. Pada tahun 1980 terbentuklah Persekutuan Pencak
Silat Antar Bangsa (PERSILAT) dan selanjutnya tahun 1985
menetapkan peraturan-peraturan di bidang pencak silat.
PERSILAT berusaha menyempurnakan dan
mengembangkan olahraga pencak silat melalui
penelitianpenelitian.
Sikap & Kuda - Kuda
Sikap merupakan dasar dari pembentukan gerak, kuda-
kuda sebagai dasar tumpuan untuk melakukan sikap dan
gerak bela serang, waktu melakukan kuda-kuda
keseimbangan badan penting sekali. Apabila keseimbangan
tidak benar akan mudah jatuh dalam sikap kudakuda dalam
keadaan seimbang, tetapi dapat mudah bergerak.
Dalam silat sikap ada 4 macam ya itu:
 Sikap 1
Cara melakukan sikap ini adalah tanggan dikepal dan
di letakan di samping pinggan, dan kaki di tutup
rapat
 Sikap 2
Cara melakukan sikap ini setelah posisi 1 tarik kaki
kanan sedikit saja serta tekuk tanggan diatas
pinggan.
 Sikap 3

2
Sikap ini mirip dengan teknik menangkis, cara
melakukanya bediri seperti sikap 1 silangkan
tanggan didepan tubuh ( pastikan tangan kanan
berada di posisi depan).
 Sikap 4
Sama seperti sikap ke 3 tapi sikat ini perbedaanya
tanggan pada sikap ke 4 lurus.
Dan yang terakhir adalah kuda kuda, sikap ini mirip
dengan sikap ke 2 tapi bedanya dalam kuda – kuda kita
harus lebih rendah( paha rata dengan bokong) hal ini
membuat suatu posisi yang sangat sulit untuk di jatuhkan.
Dalam pengambilan sikap kuda – kuda ada satu hal yang
harus di perhatikan, dalam melakunya pastikan telapak kaki
tidak boleh terbuka atau miring ke samping, telapak kaki
harus lurus.
Serangan & Tangkisan
Serangan adalah usaha pembelaan diri dengan
menggunakan lengan dan tangan untuk mengenai sasaran
tertentu pada anggota tubuh lawan. Serangan lengan dibagi
menjadi:
1. Melalui depan, antara lain tinju, dorong, sodok, dan
Bandul
2. Melalui bawah antara lain sanggah, tusuk.
3. Melalui atas
4. Melalui samping
Tangkisan adalah usaha pembelaan dengan cara
mengadakan kontak langsung dengan seseorang. Kontak
langsung bertujuan:
 Mengalihkan serangan dari lintasan
 Membendung atau menahan serangan jika terpaksa
 Memanfaatkan gerajab musuh
 Melakukan counter/ balasan langsung
Dalam silat tangkisan memiliki 3 jenis yaitu

3
 Tangkisan dalam
Pasang kuda – kuda tanggan kanan majukan hingga
keposisi rata dengan bahu, serong tanggan kearah
kiri. Begitu selajutnya
 Tangkisan luar
Pasang kuda – kuda ayunkan tangan kanan dari
bawah hinga rata dengan bahu, kemudian tekuk
tangan 90%. Begitu selajutnya
 Tangkisan atas
Pasang kuda – kuda ayunkan tangan kanan yang dari
posisi di atas pinggan hingga keatas jidat.
 Tangkisa bawah
Pasang kuda – kuda bentuk tanggan seakan
melakukan tangkisa luar, ayunkan tangan sampai ke
samping bawah pinggan.
Serangan Tungkai
Serangan tungkai atau serangan tubuh bawah adalah serang
yang di lakukan dengan kaki kaki. Serang ini biasanya
dipakai untuk menyerang musuh yang cukup jauh jaraknya
dari kita, atau bisa juga pada saat kita melawan seseorang
dan ingin menjaga jarak dari orang itu. Pada serangan
tungkai terdiri dari:
 tendangan
 Sapuan
 Guntingan
 Serangan tungkai atau
Pada waktu pelaksanaannya atau melakukan teknik
tendangan ada beberapa hal yang kita yaitu posisi badan dan
lintasan gerakan dapat melalui:
 depan/lurus,
 belakang
 samping
Sikap kuda-kuda penting sebagai awalan untuk

4
melakukan tehnik tendangan dan juga sikap tubuh sertas
sikap tangan. Sapuan, yaitu serangan menyapu kaki dengan
sasaran betis bawah dan tumit. Guntingan yaitu tehnik
menjatuhkan lawan dilaksanakan dehgan menjepitkan kedua
tungkai kaki pada sasaran leher, pinggang, atau tungkai
lawan sehingga lawan jatuh.
Langkah
Langkah adalah perbuatan injakan kaki dari satu tempat
ketempat lainnya. Langkah adalah suatu hal yang penting
dalam pencak silat karena berfungsi sebagai:
1. Dasar tumpuan dapat berdiri dengan kuat dan tangguh
2. Dasar untuk tumpuan bila melakukan serangan dan
pembelaan.
3. Cara untuk mencari posisi yang menguntungkan.
Kombinasi jalan lurus adalah mengkombinasikan dasar
kuda-kuda, pukulan, tangkisan, tendangan.
Dalam silat ada juga di mana seseorang akan melakukan
langkah zig zag.Pola langkah zig zag gerakannya hampir
sama dengan pola langkah jalan lurus tetapi arahnya
berbeda. Kombinasi zig-zag adalah rangkaian kombinasi
dari dasar kuda-kuda, pukulan, tangkisan, tendangan dengan
arah gerakannya zig-zag.
Pola langkah ladam tunggal (letter U) gerakannya
mengkombinasikan rangkaian gerakan kuda- kuda, pukulan,
tangkisan, tendangan dengan arah letter U (Ladam tunggal)
Pola langkah segitiga tunggal arah gerakannya
membentuk segitiga, mengkombinasikan dasar-dasar
gerakan kuda-kuda, pukulan, tangkisan, tendangan. Pola
langkah segitiga rangkap gerakannya menggandakan
segitiga Tunggal
2 Penutup Pencak silat adalah adalah suatu seni bela diri tradisional
(Kesimpulan) yang berasal dari Indonesia. Seni bela diri ini secara luas
lebih dikenal di negara-negara Asia maupun Eropa. Terbukti
dari banyaknya organisasi-organisasi pencak silat yang

5
tumbuh dengan pesat, seperti: PERSILAT di Indonesia,
IPSI, PESAKA di Malaysia. Berkembangnya seni pencak
silat tidak terlepas dari sejarah awal mulanya berdiri pencak
silat.
Berawal dari nenek moyang bangsa Indonesia yang
berusaha untuk mempertahankan dirinya dari ancaman dan
tantangan alam, Kerajaan-kerajaan besar yang memiliki
prajurit dan pendekar-pendekar yang siap berperang,
Pahlawan nasional bangsa Indonesia, seperti pangeran
Diponegoro yang melawan penjajah, sampai pada akhirnya
bela diri berkembang seiring berkembangnya jaman.

CRITICAL BOOK REPORT


2. Pembanding
Identitas
Nama Mahasiswa : Harry Fajar Nugraha Panjaitan
NIM/Prodi : 6191111010 (PJKR II A)
Judul Buku : PENCAK SILAT
Jumlah Halaman : 154 Halaman
Nama Pengarang : Erwin Setyo Kriswanto, S.Pd.,M.Kes. AIFO
Penerbit/Thn Terbit : Pustaka Baru Press (2015)

6
Aspek Penilaian

No Aspek
1 Isi Buku Pencak silat adalah bela diri asli dari Indonesia. Pencak
(Ringkasan Dalam Silat merupakan sistem beladiri yang diwariskan oleh
Setiap Sub Bab) nenek moyang sebagai budaya bangsa Indonesia sehingga
perlu dilestarikan, dibina, dan dikembangkan. Indonesia
merupakan negara yang menjadi pusat ilmu beladiri
tradisional pencak silat. Kamus bahasa Indonesia, pencak
silat diartikan permainan (keahlian) dalam mempertahankan
diri dengan kepandaian menangkis, menyerang dan membela
diri dengan atau tanpa senjata. Pencak silat juga merupakan
seni beladiri, sehingga di dalamnya terdapat unsur keindahan
dan tindakan. Pencak silat merupakan hasil budi dan akal
manusia, lahir dari sebuah proses perenungan, pembelajaran
dan pengamatan.
Bab 1
Membahas sejarah dan perkembangan pencak silat

7
dimulai pada zaman kerajaan sampai zaman kemerdekaan
(sekarang). Peradaban yang tinggi telah dimiliki oleh bangsa
Indonesia, sehingga dapat berkembang menjadi rumpun
bangsa yang maju.
Bab 2
Membahas dunia persilatan di indonesia mengenai
landasan budaya yang melandasi dan mewarnai pencak silat
di indonesi sampai dengan makna lambang ipsi dan
organisasi pencak silat di indonesia.
Bab 3
Membahas sikap sikap dalam pencak silat. Sikap
digunakan untuk memperindah gerakan bisa juga di gunakan
untuk memulai atau mengakhiri sebuah pertandingan.
Bab 4
Membahas kuda kuda yang ada dalam pencak silat, kuda
kuda digunakan untuk tumpuan semakin baik kuda semakin
kuta pula tumpuannya.
Bab 5
Membahas tentang pengentahuan mengenai gerakan
dalam pencak silat. Pembentukan gerakan merupakan dasar
dalam mewujudkan pembelaan dan serangan terhadap pihak
lawan.
Bab 6
Membahas tehnik serangan lengan dalam pencak silat.
Pencak silat adalah beladiri yang menggunakan lengan dan
tungkai. Lengan mempunyai peranan penting baik sebagai
alat serang maupun alat bela. Teknik penggunaan lengan
sebagai alat serang disebut pukulan. Jenisjenis pukulan ada
banyak macamnya, namun yang akan dibahas adalah yang
biasa dilakukan khususnya untuk tingkat dasar.
Bab 7
Membahas tehnik serangan tungkai dalam pencak silat.
Dalam pencak silat, serangan dapat juga dilakukan dengan
menggunakan tungkai. Serangan tungkai lebih dikenal
8
dengan tendangan. Berikut adalah uraian teknik dasar
tendangan yang membutuhkan kekuatan dan kecepatan.
Bab 8
Membahas tehnik belaan dalam pencak silat. Belaan
dalam pencak silat untuk bertahan dari lawan yang
menyerang. Pembelaan adalah upaya mempertahankan diri
dari serangan lawan. Pada dasarnya membela adalah
menggerakkan anggota tubuh dari arah lintasan serangan
lawan atau mengalihkan serangan lawan hingga tidak
mengenai tubuh/anggota tubuh.
Bab 9
Membahas pengetahuan dasar dalam pertandingan pencak
silat. Peraturan pertandingan dalam pencak silat dirapatkan
dalam persilat (persekutuan pencak silat antar bangsa).
Berdasarkan Munas PB IPSI Tahun 2012, ditetapkan
peraturan pertandingan sebagai perbaikan/revisi dari
peraturan sebelumnya. Ditetapkan dalam rapat teknik negara
pendiri PERSILAT (Indonesia, Malaysia, Singapura dan
Brunei Darussalam) tanggal 1-3 April 2012 di Jakarta, dan
disempurnakan pada pelaksanaan SEA Games 2013 di
Myanmar.
2 Penutup Pencak silat merupakan warisan kebudayaan bangsa
(Kesimpulan) Indonesia yang harus dilestarikan. Pencak silat bukan hanya
sebagai pembelaan dan pertahanan diri, melainkan
kebangaan orang Indonesia. Tetapi silat tidak hanya beladiri
tetapi juga menanamkan sikap sopan santun, hormat dan
keimana kepada Tuhan YME

9
BAB 2
KELEBIHAN & KEKURANGAN
2.1 BUKU UTAMA
KELEBIHAN BUKU KEKURANGAN BUKU
Dalam buku ini materi yang di sampaikan Ukuranya terlalu besar sulit dibawa kemana
cukup mudah dipahami karena adanya - mana
gambar.
Tulisan dan gambarnya tidak ada yang pecah Buku terlalu focus pada materi tidak adanya
– pecah. rangkuman yang mempermudah dalam
mengerti materi
Banyak revenrensi menjadikan buku ini Bahasa yang terlalu rumit hingga membuat
berbobot. orang awam sulit mencernanya
Pemakaian tanda baca sudah tepat. Sampul buku yang tidak di lapisi pelastik
sehingga sampul buku rawan sobek

2.2 BUKU PEMBANDING


KELEBIHAN BUKU KEKURANGAN BUKU
Pembahasan materi dalam buku pembanding Dari segi layout kedua buku ini kurang
sangat luas menarik minat pembaca
Dalam buku pembanding keterkaitan antara Dalam buku utama dan pembanding gambar
sub-bab sangat berkaitan sangat minim dan tidak jelas
Pemakaian tanda baca juga sudah tepat Pada buku pembanding tidak memiliki

10
ringkasan dalam setiap babnya
Ukuran yang tidak terlalu besar sehingga Terlalu banya bahasa yang tidak terlalu
mudah di bawah kemana saja penting sehingga membuat pembaca cepat
bosan

BAB III
KESIMPULAN
Dari dua buku diatas dapat saya simpulkan pencak silat adalah salah satu warisan
kebudayaan bangsa Indonesia yang harus dilestarikan. Pencak silat bukan hanya sebagai
pembelaan dan pertahanan diri, melainkan kebangaan orang Indonesia. Maka dari pada itu
kita harus atau wajib melestarikan budaya kita ini.

11

Anda mungkin juga menyukai