Anda di halaman 1dari 12

PENYUSUNAN SOAL HOTS SESUAI DENGAN TOPIK TESIS

JUDUL PROPOSAL TESIS:


Implementasi Kebijakan Gerakan Peduli dan Berbudaya Lingkungan Hidup di Sekolah
(PBLHS) Melalui Pengembangan Modul Ajar Berbasis Project Based Learning Dalam
Membentuk Karakter Peduli Lingkungan Peserta Didik SMA Katolik Santo Thomas Aquino
Tulungagung

JUDUL BAB/MATERI BIOLOGI di SMA YANG AKAN DIGUNAKAN DALAM


PENELITIAN TESIS:
BAB IX EKOSISTEM dan PERUBAHAN LINGKUNGAN
a. Komponen Penyusun Ekosistem dan Interaksi Antarkomponen
b. Pola Interaksi dalam Ekosistem
c. Perubahan Keseimbangan Lingkungan
d. Pengelolaan Lingkungan

CAPAIAN PEMBELAJARAN TUJUAN PEMBELAJARAN


Pemahaman Biologi: 1. Peserta didik dapat mengidentifikasi
Pada akhir fase E, peserta didik memiliki perubahan lingkungan dan faktor-faktor
kemampuan menciptakan solusi atas penyebab perubahan lingkungan dengan
permasalahan-permasalahan berdasarkan isu metode studi literatur yang benar.
lokal, nasional atau global terkait pemahaman
keanekaragaman makhluk hidup dan 2. Peserta didik dapat mengidentifikasi jenis-
peranannya, virus dan peranannya, inovasi jenis pencemaran lingkungan dengan metode
teknologi biologi, komponen ekosistem dan diskusi interaktif yang benar.
interaksi antar komponen serta perubahan
lingkungan. 3. Peserta didik dapat menganalisis macam-
macam limbah dan upaya mengatasi masalah
lingkungan dengan metode diskusi interaktif
dan studi literatur dengan benar.

4. Peserta didik dapat menganalisis dampak


perubahan lingkungan.
5. Peserta didik dapat mengevaluasi sekaligus
memberikan solusi atas permasalahan
perubahan lingkungan yang terjadi di sekitar.
Keterampilan Proses: 1. Peserta didik dapat membuat produk dengan
1. Mengamati memanfaatkan limbah dengan benar.
Mampu memilih alat bantu yang tepat untuk
melakukan pengukuran dan pengamatan. 2. Peserta didik dapat mengkreasi suatu
Memperhatikan detail yang relevan dari obyek gagasan/hasil karya nyata terkait dengan solusi
yang diamati. mengatasi suatu permasalahan lingkungan
2. Mempertanyakan dan memprediksi yang terjadi di sekitar.
Mengidentifikasi pertanyaan dan permasalahan
yang dapat diselidiki secara ilmiah. Peserta
didik menghubungkan pengetahuan yang telah
dimiliki dengan pengetahuan baru untuk
membuat prediksi.
3. Merencanakan dan melakukan penyelidikan
Peserta didik merencanakan penyilidikan
ilmiah dan melakukan langkah-langkah
operasional berdasarkan referensi yang benar
untuk menjawab pertanyaan. Peserta didik
melakukan pengukuran atau membandingkan
variabel terikat dengan menggunakan alat yang
sesuai serta memperhatikan kaidah ilmiah.
4. Memproses, menganalisis data dan
informasi
Menafsirkan informasi yang didapatkan
dengan jujur dan bertanggung jawab.
Menganalisis menggunakan alat dan metode
yang tepat, menilai relevansi informasi yang
ditemukan dengan mencantumkan referensi
rujukan, serta menyimpulkan hasil
penyelidikan.
5. Mengevaluasi dan refleksi
Mengevaluasi kesimpulan melalui
Mengevaluasi kesimpulan melalui
perbandingan dengan teori yang ada.
Menunjukkan kelebihan dan kekurangan
proses penyelidikan dan efeknya pada data.
Menunjukkan permasalahan pada metodologi
dan mengusulkan saran perbaikan untuk proses
penyelidikan selanjutnya.
6. Mengomunikasikan hasil
Mengomunikasikan hasil penyelidikan secara
utuh termasuk di dalamnya pertimbangan
keamanan, lingkungan, dan etika yang
ditunjang dengan argumen, bahasa serta
konvensi sains yang sesuai konteks
penyelidikan. Menunjukkan pola berpikir
sistematis sesuai format yang ditentukan.

CAPAIAN PEMBELAJARAN:
Pemahaman Biologi
Pada akhir fase E, peserta didik memiliki kemampuan menciptakan solusi atas permasalahan-
permasalahan berdasarkan isu lokal, nasional atau global terkait pemahaman keanekaragaman
makhluk hidup dan peranannya, virus dan peranannya, inovasi teknologi biologi, komponen
ekosistem dan interaksi antar komponen serta perubahan lingkungan.

Keterampilan Proses
1. Mengamati
Mampu memilih alat bantu yang tepat untuk melakukan pengukuran dan pengamatan.
Memperhatikan detail yang relevan dari obyek yang diamati.

2. Mempertanyakan dan memprediksi


Mengidentifikasi pertanyaan dan permasalahan yang dapat diselidiki secara ilmiah. Peserta didik
menghubungkan pengetahuan yang telah dimiliki dengan pengetahuan baru untuk membuat
prediksi.

3. Merencanakan dan melakukan penyelidikan


Peserta didik merencanakan penyilidikan ilmiah dan melakukan langkah-langkah operasional
berdasarkan referensi yang benar untuk menjawab pertanyaan. Peserta didik melakukan
pengukuran atau membandingkan variabel terikat dengan menggunakan alat yang sesuai serta
memperhatikan kaidah ilmiah.

4. Memproses, menganalisis data dan informasi


Menafsirkan informasi yang didapatkan dengan jujur dan bertanggung jawab. Menganalisis
menggunakan alat dan metode yang tepat, menilai relevansi informasi yang ditemukan dengan
mencantumkan referensi rujukan, serta menyimpulkan hasil penyelidikan.

5. Mengevaluasi dan refleksi


Mengevaluasi kesimpulan melalui Mengevaluasi kesimpulan melalui perbandingan dengan teori
yang ada. Menunjukkan kelebihan dan kekurangan proses penyelidikan dan efeknya pada data.
Menunjukkan permasalahan pada metodologi dan mengusulkan saran perbaikan untuk proses
penyelidikan selanjutnya.

6. Mengomunikasikan hasil
Mengomunikasikan hasil penyelidikan secara utuh termasuk di dalamnya pertimbangan keamanan,
lingkungan, dan etika yang ditunjang dengan argumen, bahasa serta konvensi sains yang sesuai
konteks penyelidikan. Menunjukkan pola berpikir sistematis sesuai format yang ditentukan.

KRITERIA KETERCAPAIAN TUJUAN PEMBELAJARAN (KKTP):


Pemahaman Biologi
1. Peserta didik dapat mengindentifikasi perubahan lingkungan dan faktor-faktor penyebab
perubahan lingkungan dengan metode studi literatur yang benar.
1.1. Mampu menjelaskan pengertian dari perubahan lingkungan
1.2. Mampu menjelaskan faktor-faktor penyebab terjadinya perubahan lingkungan

2 Peserta didik dapat mengindentifikasi jenis-jenis pencemaran lingkungan dengan metode


diskusi interaktif yang benar.
2.2. Dapat mendefinisikan apa itu pencemaran lingkungan
2.3. Dapat menjelaskan pengertian dan contoh-contoh dari masing-masing jenis pencemaran
3. Peserta didik dapat menganalisis macam-macam limbah dan upaya mengatasi masalah
lingkungan dengan metode diskusi interaktif dan studi literatur dengan benar.
3.1. Siswa dapat menganalisis jenis-jenis limbah beserta dampaknya pada kehidupan sehari-
hari.
3.2. Siswa dapat menganalisis dan memberikan solusi tentang mengatasi permasalahan dari
limbah tersebut.

4. Peserta didik dapat menganalisis dampak perubahan lingkungan.


4.1. Siswa mampu menganalisis dampak dari pencemaran lingkungan terhadap perubahan
lingkungan yang terjadi.
4.2 Siswa mampu memberikan solusi untuk mengatasi permasalahan pencemaran tersebut
terhadap kaitannya dengan perubahan lingkungan yang terjadi.
5. Peserta didik dapat mengevaluasi sekaligus memberikan solusi atas permasalahan perubahan
lingkungan yang terjadi di sekitar.
5.1. Siswa dapat mengevaluasi apa saja perubahan lingkungan yang terjadi dan bagaimana
dampaknya.
5.2. Siswa dapat memberikan solusi nyata untuk mengatasi permasalahan lingkungan tersebut.

Keterampilan Proses:
1. Peserta didik dapat membuat produk dengan memanfaatkan limbah dengan benar.
1.1. Siswa mampu menghasilkan suatu produk daur ulang dari hasil pemanfaatan limbah yang
ada.

2. Peserta didik dapat mengkreasi suatu gagasan/hasil karya nyata terkait dengan solusi mengatasi
suatu permasalahan lingkungan yang terjadi di sekitar.
2.1 Siswa dapat menciptakan suatu gagasan/hasil karya nyata yang dapat mengatasi solusi
permasalahan lingkungan di sekitar.

SOAL TES PENGETAHUAN STANDAR HOTS

A. Pilihan Ganda
1. Paparan sinar ultra violet pada kulit yang tidak terlindungi dapat mencetuskan penyakit kanker
kulit. Meningkatnya kasus kanker kulit yang berkaitan dengan intensitas ultra violet matahari yang
masuk ke bumi karena......
a. Polusi udara
b. Perubahan musim
c. Bumi semakin panas
d. Menipisnya lapisan ozon
e. Aktivitas manusia yang semakin kompleks

2. Tingkat pencemaran pada masa sekarang relatif tinggi. Air sungai berwarna hitam dan berbau
busuk, udara menjadi tidak segar dan kesuburan tanah menurun. Perubahan lingkungan ini
menyebabkan kerusakan pada lingkungan. Akibat dari perubahan lingkungan tersebut adalah......
a. Reproduksi organisme di sungai meningkat
b. Penyakit karena virus merajalela
c. Keseimbangan alam terganggu
d. Kesejahteraan manusia meningkat
e. Kehidupan tumbuhan air pada komunitas sungai stabil
3. Daerah bantaran sungai yang dijadikan pemukiman penduduk,dapat menyebabkan pencemaran
sungai, karena sebagian besar penduduk membuang sampah ke sungai. Dampak pencemaran air
sungai terhadap kelangsungan ekosistem adalah....
a. Meningkatnya penyebaran penyakit
b. Meningkatnya kadar oksigen terlarut
c. Meningkatnya populasi ikan di sungai
d. Bertambahnya jenis – jenis tumbuhan air
e. Berkurangnya konsentrasi karbondioksida

4. Bencana banjir yang melanda beberapa kota tidak hanya disebabkan oleh tingginya curah hujan.
Faktor kerusakan hutan di kawasan tangkapan air wilayah hulu sungai diidentifikasi sebagai
penyebab utama sering terjadinya banjir. Dampaknya juga berupa pendangkalan sungai. Kerusakan
hutan disebabkan oleh beberapa kegiatan manusia, antara lain pembelakan liar dan penambangan
liar. Kerusakan hutan juga banyak terjadi akibat kebakaran hutan, alih fungsi hutan menjadi kebun
kelapa sawit, pertambangan batu baru, dan penambangan emas liar. Cara mengatasi permasalahan
tersebut adalah....
a. Membangun tanggul-tanggul di sepanjang aliran sungai
b. Merevisi undang-undang tentang pencemaran
c. Melarang usaha penambangan atau eksploitasi sumber daya alam
d. Mengharuskan pabrik atau proyek melakukan analisa dampak lingkungan
e. Memperketat pendidikan terhadap masyarakat dengan sistem

5. Sampah organik di dalam sungai atau kolam menyebabkan kadar O2 meningkat sehingga
mengganggu kehidupan organisme di perairan. Usaha yang tepat mengatasi masalah tersebut
adalah sampah organik itu sebaiknya....
a. Tetap ditimbun di tempat tertentu
b. Dikeringkan lalu dibakar
c. Dijadikan pupuk kompos
d. Ditimbun tanah agar tidak berbau
e. Dibakar, abunya untuk pupuk

6. Pengelolaan secara biologis merupakan cara paling efektif menanggulangi limbah dari bahan
berbahaya dan beracun (limbah B3) karena….
a. Membutuhkan waktu yang relatif singkat
b. Biaya yang dibutuhkan relatif murah
c. Tidak menimbulkan limbah baru bagi lingkungan
d. Tidak membutuhkan teknologi yang rumit
e. Meminimalisir dampak bagi lingkungan

7. Eceng gondok merupakan tanaman air yang berperan sebagai produsen pada ekosistem air
tawar. Pada kondisi tertentu, pertumbuhan tanaman ini menjadi sangat pesat karena adanya limbah
dari pupuk tanaman yang terbawa aliran air sungai sehingga dapat menyebabkan....
a. Tanaman air yang lain dapat tumbuh dengan leebih pesat pula
b. Menumpuknya logam-logam berat di dasar sungai
c. Berkurangnya O2 di bawah permukaan air
d. Berkurangnya CO2 di bawah permukaan air
e. Proses pembusukan berjalan sangat lambat karena tidak ada CO2

8. CO2 dapat menyebabkan efek rumah kaca apabila kadarnya di atmosfer meningkat dan
menyebabkan peningkatan suhu bumi yang disebut pemanasan global. Efek rumah kaca ini dapat
ditanggulangi yakni dengan cara...
a. Membuka lahan pertanian baru
b. Pembakaran hutan
c. Penebangan hutan
d. Penghijauan
e. Penggunaan freon

9. Pabrik mesin mengoperasikan mesin dengan bahan bakar batu bara dan bahan bakar minyak.
Harga batu bara lebih murah sehingga banyak dipilih oleh pabrik, tetapi menghasilkan emisi gas
buangan lebih banyak dibandingkan bahan bakar minyak. Jika pabrik terus – menerus
menggunakan batu bara, yang akan terjadi adalah….
a. Pembakaran batubara menghasilkan gas karbon monoksida yang dapat meningkatkan suhu
bumi
b. Gas buangan karbon dioksida menyebabkan terjadinya efek rumah kaca sehingga suhu
bumi meningkat
c. Gas nitrogen hasil pembakaran menyebabkan asfiksi pada manusia, khususnya manusia
lanjut usia
d. Gas karbon dioksida hasil pembakaran menyebabkan penipisan ozon di atmosfer
e. Dihasilkan gas CFC yang akan menyebabkan penipisan lapisan ozon di atmosfer

10. Kerusakan lingkungan menjadi faktor penyebab meningkatnya ancaman bencana ekologis.
Bencana banjir, banjir bandang, dan tanah longsor yang melanda beberapa wilayah tidak hanya
disebabkan oleh faktor iklim, seperti turunnya hujan dengan intensitas tinggi, tetapi juga dipicu
oleh kerusakan lingkungan. Sementara itu, faktor utama penyebab kerusakan lingkungan di
wilayah tertentu adalah kegiatan eksploitasi sumber daya alam yang tidak memperhatikan daya
dukung dan daya tampung lingkungan. Cara mengatasi permasalahan tersebut adalah….
a. Memperbaiki saluran – saluran air dan membuat tanggul di sungai
b. Merevisi kebijakan undang – undang tentang pencegahan pencemaran
c. Menutup semua usaha penambangan yang mengeksploitasi sumber daya alam
d. Mengharuskan pabrik atau proyek melakukan analisa dampak lingkungan
e. Memperketat pendidikan terhadap masyarakat dengan berbagai penyuluhan

B. URAIAN
1. Bacalah artikel singkat berikut ini!

Perkembangan kota Bandung kian meningkat, terutama sektor industri dan pariwisata.
Apalagi sejak tol Cipularang mulai dibuka pada 2005. Industri dan pariwisata kota Bandung
semakin menggeliat, menawarkan berbagai macam produk yang menggiurkan. Kota Bandung
menjelma bagaikan magnet bagi para wisatawan domestik. Hampir setiap akhir pekan, kota
Bandung dijejali kendaraan yang sebagian besar berasal dari Jakarta. Kondisi ini
Martadinata yang terkenal dengan deretan FO (factory outlet) yang memanjakan para
wisatawan. Begitu pula di sekitar Kebon Kalapa (alun-alun kota Bandung) yang selalu macet
ketika akhir pekan. Kepadatan arus transportasi ini memberikan setidaknya dua dampak bagi
Kota Bandung. Pertama, perkembangan perekonomian semakin meningkat. Kedua,
memburuknya kondisi lingkungan kota Bandung. Ini merupakan ironi yang tidak dapat
dielakkan lagi. Kondisi lingkungan ini semakin diperparah dengan sedikitnya ruang hijau
yang tersedia. Selain itu daerah resapan di sekitar Dago, kini banyak yang telah beralih fungsi
menjadi restoran-restoran yang menyediakan pemandangan kota Bandung dari atas.
http://myandme.wordpress.com/2014/01/20/polusi-udar a-di-bandung-meningk at/

Berdasarkan informasi di atas, analisislah menurut pendapat kalian dampak manakah yang relevan
dan tidak relevan terhadap permasalahan kepadatan arus transportasi di kota Bandung? Dan solusi
apa yang sebaiknya dilakukan untuk mengatasi permasalahan tersebut?

2. Perhatikan tabel berikut yang menunjukkan beberapa data hasil dari pengujian gas buang
kendaraan bermotor:

No No. Kendaraan Hasil Pengujian


CO HC
1 D 17… 2,16 2300
2 D 45… 0,74 1550
3 B 28… 3,27 1450
4 D 36… 1,05 1222
5 B 22… 4,57 600
6 D 15… 3,78 4620
Keterangan:
Batas maksimal CO : 50%
Batas maksimal HC : 1200 ppm
Berdasarkan tabel di atas, analisislah apa yang menjadi permasalahan utamanya? Jelaskan
mengapa hal tersebut dapat terjadi! Dan dampak apa yang ditimbulkan dari permasalahan tersebut!

3. Bacalah wacana berikut ini!

Puji Lestari, ahli polusi udara dari Departemen Teknik Lingkungan


Fakultas Teknik Sipil dan Lingkungan ITB mengatakan, banyak
lain banyaknya kendaraan bermotor yang melintas tanpa didukung
ketersediaan jalan. Hal itu menimbulkan kemacetan sehingga
pembakaran bahan bakar tidak optimal dan menghasilkan CO.

Berdasarkan informasi di atas, menurutmu apakah pendapat Puji Lestari tersebut dapat dipercaya?
Kemukakan alasanmu! dan solusi apa yang sebaiknya dilakukan untuk mengatasi permasalahan
tersebut?

4. Perhatikan gambar gas buang motor bensin dan diesel di bawah ini:

Buatlah kesimpulan berdasarkan gambar di atas! Analisislah apa yang menyebabkan adanya
perbedaan tersebut?

5. Perhatikan aktivitas-aktivitas yang terjadi di lingkungan kerja berikut:

Kegiatan 1: Servis atau perawatan piston


Piston dilepaskan dari dudukannya kemudian rendam piston dalam cairan pembersih
bersama-sama dengan batang piston, lalu keringkan.
Bersihkan kotoran arang pada alur ring piston.
Amati alur ring piston kemungkinan aus. Keausan terbesar biasanya terjadi pada alur ring
kompresi.
Periksa kebebasan alur ring piston dengan feeler gauge. Alur ring piston dapat diperbaiki
dengan memotong alur lebih besar dan memasang ring baja di sisi atas.
Setelah pemeriksaan terhadap pen piston selesai pasang kembali seperti
semula.
Kegiatan 2: Trouble Shooting karburator
Tutup keran bensin dari tangki, kemudian lepaskan semua selang dari karburator. Lepaskan
karburator dari dudukannya, simpanlah mur dan ring pada tempat yang telah disediakan.
Buka saluran pembuangan bensin pada karburator, dan keluarkan bensin dari ruang
pelampung. Tampunglah bensin tersebut pada tempat yang tersedia. Hindari api terbuka.
Buka penampung bensin (ruang pelampung) dengan posisi karburator terbalik. Ambil jarum
pelampung dengan hati-hati, kemudian periksa apakah aus atau tidak. Bila aus atau tergores
sebaiknya diganti.
Lepaskan main jet, air screw, dan yang lainnya dengan hati-hati. Bersihkan dengan udara
bertekanan (kompresor) atau tiup kuat-kuat.
Cucilah komponen-komponen karburator dengan bensin yang bersih.
Semprotkan setiap saluran dengan udara bertekanan, atau tiup kuat-kuat.
Bila semua komponen sudah dibersihkan dan diperiksa, maka siap dipasang kembali dengan
urutan langkah kebalikannya dari pembongkaran. Komponen-komponen yang telah rusak (aus,
tergores, atau cacat) sebaiknya diganti.

Kegiatan 3: Ganti Oli


Letakkan dongkrak di atas permukaan yang keras dan sekiranya mampu menopang bodi mobil.
Pastikan mangkuk penampung oli bekas berada di bawah katup pembuang oli, sebelum
membuka katup tersebut. Dengan menggunakan kunci pembuka, bukalah katup tersebut searah
dengan jarum jam (jika membukanya dari atas). Hati-hati, bisa jadi suhu oli masih panas.
Biarkan oli keluar hingga benar-benar habis, sementara bersihkan katup pembuangan oli
tersebut, serta bukalah katup untuk memasukkan oli yang baru. Setelah itu pasanglah kembali
katup pembuangan, kencangkan dengan wajar (jangan terlalu kencang).
Gantilah oli filter yang lama dengan yang baru. Periksa seal dari filter dan tambahkan lapisan
film baru yang tebal untuk melapisi seal. Kemudian pasanglah filter oli yang baru dan
kencangkan dengan tangan.
Periksalah kemungkinan kebocoran di saluran pembuangan oli dan filter oli yang
baru. Jika ada, kencangkan hingga tak terlihat rembesan oli.
Kegiatan 4: Menyetel Campuran Udara pada Karburator
Hidupkan mesin dengan stationer sampai mencapai tujuan kerja (mesin hangat)
Putar baut setelah udara kekanan dengan menghitung jumlah putarannya berlahan- lahan dan salah
satu tangan memegang gas, (semakin diputar kekanan penyetelan udara maka semakin miskin dan
mesin cenderung mati).
Semakin baut di putar ke kanan mesin akan cenderung mati dan di imbangi dengan gerakan katup
gas.
Setelah baut diputar penuh ke kanan, putar berlawanan arah ke kiri secara perlahan-lahan sampai
mendapatkan hidupnya mesin yang betul-betul normal (ciri- cirinya : aroma gas buang tidak pedih
dimata, getaran pada mesin paling kecil, pembakaran elektroda pada busi berwarna putih dan
kecoklat-coklatan serta kering).
Pada waktu di putar ke kiri harus di hitung jumlah putarannya.

Berdasarkan informasi di atas, kategorikan dengan lengkap limbah- limbah yang dihasilkan dari
aktivitas di lingkungan kerja tersebut!

Anda mungkin juga menyukai