Anda di halaman 1dari 7

MENINGKATKAN PENDAPATAN PENJUALAN TELUR ASIN DI

BREBES PADA MUDIK LEBARAN

Sabrina Putri Trista

Program Studi Pendidikan Geografi, Fakultas Ilmu Sosial, Universitas Negeri Jakarta

Email : Sabrinaputri78865@gmail.com

Abstrak

Mudik lebaran dilakukan oleh segenap umat beragama Islam yang berada di perantauan atau
bertempat tinggal jauh dari kampung halaman mereka. Kebiasan ini dilakukan pada 7 (tujuh)
hari sebelum lebaran hingga 7 (tujuh) hari sesudah hari raya tersebut. Jangka waktu
kepulangan sampai kembali ketempat asal antara orang perorang sangat berbeda tergantung
pada masa liburan yang diberikan oleh majikan atau tempat mereka bekerja di kota. Jangka
waktu seminggu sebelum hingga seminggu sesudahnya itu ada lah waktu terlama yang
dipergunakan oleh mereka yang melakukan perjalanan mudik lebaran tersebut. Dapat
dikatakan bahwa mudik lebaran bagi masyarakat Indonesia merupakan satu ibadah atau ritual
tahunan yang tak boleh dilanggar dan hal ini sama sekali dapat dikatakan tidak mengenal
status sosial ekonomi maupun derajat kehidupan seperti kaya atau miskin. Brebes merupakan
daerah yang memiliki potensial dalam pembuatan telur asin. brebes merupakan sentra
produksi telur asin yang memiliki sejarah budaya yang melahirkan keterampilan dalam
membuat makanan ringan seperti telur asin. Usaha telur asin semakin berkembang dan
terkenal tidak hanya oleh masyarakat brebes namun oleh masyarakat luar daerah brebes.

kata kunci : Mudik Lebaran,Brebes,Telur Asin

Abstract
Eid homecoming is carried out by all Muslims who are abroad or live far from their
hometowns. This custom is carried out 7 (seven) days before Eid until 7 (seven) days after
the holiday. The period from returning to their place of origin varies greatly depending on the
vacation period given by the employer or where they work in the city. The period from a
week before to a week after is the longest time used by those who travel for the Eid
homecoming. It can be said that Eid homecoming for the people of Indonesia is an annual
worship or ritual that cannot be violated and it can be said that this does not recognize socio-
economic status or degree of life, such as rich or poor. Brebes is an area that has potential in
making salted eggs. Brebes is a salted egg production center that has a cultural history that
gave birth to skills in making snacks such as salted eggs. The salted egg business is growing
and is well-known not only by the people of Brebes but by people outside the Brebes area.

keywords: Mudik Lebaran, Brebes, Salted Eggs


I . Pendahuluan
Brebes merupakan daerah yang memiliki potensial dalam pembuatan telur asin.
brebes merupakan sentra produksi telur asin yang memiliki sejarah budaya yang melahirkan
keterampilan dalam membuat makanan ringan seperti telur asin. Usaha telur asin semakin
berkembang dan terkenal tidak hanya oleh masyarakat brebes namun oleh masyarakat luar
daerah brebes. Secara umum industri telur asin bersifat home industri yang erat kaitannya
dengan jiwa kewirausahaan yang dimiliki oleh penduduk lokal. Kondisi ini secara langsung
mempunyai potensi yang cukup besar untuk membantu mengatasi kebutuhan hidup
masyarakat.
Pada awal mulanya usaha telur asin ini dilakukan secara turun temurun dan dirintis
oleh beberapa warga setempat sebagai usaha sambilan. Dengan bekal keterampilan yang
dimiliki, mereka mempunyai ide untuk mengawetkan telur agar tahan lama dan memiliki
nilai ekonomi tinggi. Dari kondisi tersebut muncul beberapa orang yang serius menekuni
usaha telur asin dengan industri rumah tangga dan turun temurun. Ada beberapa yang
mencetuskan usaha telur asin pertama kali di Brebes yaitu In Tjiauw Seng dan istrinya, Tan
Polan Nio. Dia merupakan sosok pertama yang mengembangkan usaha telur asin dengan cara
mengasinkan (direbus). Kemudian seiringnya perkembangan zaman, industri telur asin ini
memunculkan ide-ide baru seperti telur asin panggang ( Bakar, Oven dan Asap).
Pertumbuhan ekonomi di Indonesia mencapai 5,02 persen pada tahun 2016,
pertumbuhan ekonomi terjadi pada seluruh lapangan usaha, jasa keuangan dan asuransi
mencapai pertumbuhan tertinggi yaitu 8,9 persen, diikuti dengan informasi dan komunikasi
yang tumbuh sebesar 8,87 persen dan jasa lainnya yang termasuk perdagangan sebesar 7,80 2
persen (BPS, 2017). Kenaikan pertumbuhan ekonomi dibidang jasa perdagangan diiringi
dengan perkembangan Usaha Kecil dan Menengah atau UMKM. Perkembangan Usaha Kecil
dan Menengah atau UMKM di Indonesia mengalami kenaikan cukup tinggi setiap tahunnya,
data menunjukan kenaikan unit usaha kecil menengah pada tahun 2012 sebanyak 56.534.592
dan pada tahun 2013 bertambah besar menjadi 57.895.721.
Secara budaya mungkin kegiatan mudik lebaran identik dengan kemenangan yang
diperoleh umat manusia terutama yang beragama Islam setelah 1 (satu) bulan lamanya
menunaikan kewajiban agama yaitu melaksanakan ibadah puasa,sehingga salah satu wujud
kemenangan tersebut harus dan akan diperingati bersama keluarga di daerah asal atau
kampung halaman yang terletak terkadang sangat jauh dari tempat kedatangan (place of
destination). Menurut teori migrasi, perpindahan spontan dan bersifat sementara ini dapat di
kategori kan sebagai “ temporalily migration” karena migran hanya berniat untuk bepergian
atau pindah dari tempat mereka ke suatu tempat lain dalam waktu yang relatif singkat tanpa
niatan untuk menetap (Mantra, 1986).
Mudik lebaran dapat pula dikatakan sebagai salah satu gambaran tentang pola
konsumtif masyarakat akibat merasa mencapai kemenangan setelah melakukan puasa selama
satu bulan penuh dengan menghambur-hamburkan uang yang mereka peroleh selama ini pada
sesuatu yang dapat dianggap mubazir. Memang tak dapat dipungkiri bahwa dengan adanya
tradisi mudik lebaran tradisi mudik lebaran ini banyak perusahaan dan daerah yang
diuntungkan oleh karena itu tulisan singkat ini diharapkan menarik untuk dibaca.
Mudik menjadi kata yang populer bagi masyarakat Indonesia setiap menjelang
Lebaran. Seperti sebuah kewajiban untuk meyambangi kampung halaman dan orang tua,
mudik telah menjadi magnet bagi sebagian besar masyarakat. Mudik dengan menggunakan
bis, kereta, pesawat, travel bahkan sepeda motor pun akan dijalani sepanjang dapat pulang
kampung menjelang lebaran. Meskipun harus berdesak-desak mendapatkan tiket, lelah
selama diperjalanan, dan juga menghabiskan uang yang tidak sedikit, namun para pemudik
akan tetap berusaha untuk dapat pulang kampung.berdasarkan data Kementerian
Perhubungan (Kemenhub), jumlah pemudik 2022 mencapai 85 juta orang dan 14 juta
diantaranya berasal dari pemudik Jabodetabek. Menurut Kemenhub, terdapat sekitar 2,1 juta
kendaraan yang meninggalkan Jabodetabek pada mudik Lebaran 2022.

II. Metodologi
Jenis penelitian yang dilakukan merupakan penelitian studi kasus dengan
menggunakan pendekatan deskriptif kualitatif Metode penelitian yang digunakan oleh
peneliti adalah metode kualitatif digunakan sebagai prosedur penelitian yang menghasilkan
deskripsi berupa kata-kata tertulis atau lisan dari informan dan perilaku yang dapat diamati
Dalam penelitian ini peneliti menggunakan metode kualitatif yang secara langsung untuk
mengadakan hubungan dengan informan, baik informan utama maupun informan pendukung
agar lebih mendalam dalam menggali informasi tentang peningkatan penjualan telur asin di
brebes pada mudik lebaran dengan cara observasi, wawancara dan dokumentasi.Pengamatan
(Observasi) adalah metode pengumpulan data dimana peneliti mencatat informasi
sebagaimana yang mereka amati selama penelitian observasi ini dilakukan terhadap prosedur
pembuatan, sampai pada pelaksanaan pemasaran yang dilakukan sedangkan peneliti juga
menggunakan teknik wawancara. Wawancara adalah percakapan dengan maksud tertentu.
Wawancara yang akan dilakukan dalam penelitian ini adalah dengan wawancara terbuka dan
wawancara tak terstruktur. Wawancara terbuka dan terstruktur dalam penelitian ini dilakukan
kepada para penjualan Telur Asin.

III. Pembahasan

A. Perkembangan Industri Telur Asin Kabupaten Brebes


Akhir tahun 1970, usaha telur asin mulai dilakukan oleh penduduk pribumi
Brebes yaitu Muhadi di Desa limbangan wetan. Ia belajar membuat telur asin ketika
bekerja di Setuju Jaya, pada akhir tahun 1970 Muhadi keluar dari Setuju Jaya dan
berusaha mendirikan industri telur asin sendiri dengan dibantu tiga orang pekerja.
Sejak itulah kemudian bermunculan unit-unit usaha telur asin lainya didesa
sekitarnya. para pengusaha telur asin di Desa Limbangan Kecamatan Brebes, mereka
menyebutkan pada pertengahan 1980-1998 perkembangan telur asin mengalami
kemajuan dalam pemasarannya. Para konsumen khususnya masyarakat yang berada di
sekitar Brebes mulai menyukai produk telur asin karena telur yang dihasilkan
memiliki rasa yang enak, walaupun pengolahan yang dilakukan secara sederhana
namun mutunya tetap terjaga.
Membuat telur asin merupakan pekerjaan dan sudah sejak lama dikenal
masyarakat Brebes. Sebelum masyarakat berprofesi sebagai petani. Pada awalnya,
membuat telur asin merupakan pekerjaan sambilan setelah pulang dari sawah atau
ketika di sawah tidak ada pekerjaan, tetapi karena dirasa hasil yang didapat dari
pekerjaan ini lumayan besar, maka kegiatan membuat telur asin lebih banyak diminati
masyarakat dan berkembang pesat hingga sekarang
Proses penyebaran keahlian membuat telur asin di kalangan masyarakat
berlangsung secara tradisional, yaitu belajar dari para pendahulunya yang dianggap
ahli. Akibat meluasnya tingkat permintaan barang produksi telur asin mereka, maka
keinginan orang untuk menekuni pekerjaan ini semakin meningkat, dan proses belajar
pun sangat penting dan sangat diperlukan oleh masyarakat Brebes yang lain. Pada
masa tersebut peningkatan yang pesat industri telur asin Brebes selain didukung oleh
pemerintah, juga karena jumlah pesanan yang meningkat serta kenyataan yang
kemudian didasari oleh masyarakat Brebes bahwa bekerja sebagai pengusaha telur
asin dapat menghasilkan pendapatan yang lebih baik.
industri kecil yang berada di tengah masyarakat di Kecamatan Brebes yang
lebih menonjolkan kreativitas dalam memproduksi telur asin. Hal ini dikarenakan
produk yang dihasilkan dalam industri ini yaitu berupa telur asin yang merupakan
jenis hasil olahan dari telur itik yang cepat busuk kalau disimpan terlalu lama. Kondisi
tersebut yang menyebabkan para pelaku industri telur asin dituntut untuk dapat
berkreativitas dengan menciptakan variasi rasa olahan yang bermacam-macam. Para
pengusaha telur asin melakukan eksperimen dengan membuat varian telur asin yang
berbeda dari pengusaha lainnya. Sebagai contoh telur asin bakar dan rasa stroberi.
Komarudin merupakan pengusaha di industri telur asin yang memiliki ide untuk
pertama kali memproduksi telur asin bakar dan rasa stroberi.

B. Pengaruh Mudik Dalam Peningkatan Penjualan Telur Asin di Brebes


Pertumbuhan ekonomi merupakan proses perubahan kondisi perekonomian
suatu negara secara berkesinambungan menuju waktu yang lebih baik dalam periode
waktu tertentu. Pertumbuhan ekonomi diartikan sebagai proses kenaikan kapasitas
produksi suatu perekonomian yang dapat ditinjau dari kenaikan pendapatan nasional.
Soekirno (2011) mengungkapkan bahwa pertumbuhan ekonomi merupakan
perkembangan kegiatan dalam perekonomian yang menyebabkan barang dan jasa
yang diproduksi dalam masyarakat bertambah sehingga akan meningkatkan
kemakmuran masyarakat. Brebes merupakan daerah yang memiliki potensial dalam
pembuatan telur asin. brebes merupakan sentra produksi telur asin yang memiliki
sejarah budaya yang melahirkan keterampilan dalam membuat makanan ringan
seperti telur asin. Usaha telur asin semakin berkembang dan terkenal tidak hanya oleh
masyarakat brebes namun oleh masyarakat luar daerah brebes.
Hal tersebut disebabkan karena selain sebagai petani bawang merah sebagian
penduduknya merupakan peternak itik (bebek) dan sebagian lainya sebagai pengrajin
telur asin. Telur asin merupakan oleh-oleh khas Brebes yang banyak diminati para
pemudik lantaran rasanya yang gurih dan nikmat. Para penjualan telur asin terutama
di toko-toko yang lokasinya dilalui jalur mudik pun mengalami lonjakan pembeli.
omzet penjualan telur asin meningkat lebih dari 50% dibanding hari-hari biasa.
penjualan telur asin di Brebes sangat melonjak pada saat mudik, telur asin terjual
sebanyak 8.000 butir telur asin atau rata-rata 3.500 butir per hari . sedangkan pada
hari biasa telur asin hanya terjual 500-1000 butir selain itu pada saat lebaran harga
telur asin naik menjadi 4.000 maka itu keuntungan yang didapat oleh para penjual
telur asin sangat meningkat pada saat mudik lebaran. Keberadaan pemasaran telur
asin yang berada di tepi jalan raya merupakan salah satu strategi dalam meningkatkan
pendapatan penjualan telur asin.

C. Dampak Negatif Yang Ditimbulkan oleh Pembangunan Tol Yang


Mempengaruhi Penjualan Telur Asin
Tujuan adanya jalan tol selain untuk mengurangi kemacetan adalah untuk
mempercepat pertumbuhan ekonomi di Indonesia serta meningkatkan pendistribusian
barang dan jasa terutama di wilayah yang sudah tinggi perkembangannya. Jalan tol
atau jalur bebas hambatan ini mengakibatkan kemacetan di jalur pantai utara atau
pantura mengalami penurunan pada mudik lebaran, pemudik yang sebelumnya
melewati jalur pantura beralih melalui jalan tol agar perjalanan menjadi semakin cepat
dan efisien, namun hal itu berdampak pula pada para pedagang yang ada di jalan
pantura terutama pedagang oleh-oleh di Kabupaten Brebes.
namun dalam beberapa tahun terakhir, usaha telur asin tidak lagi bertambah,
salah satu penyebabnya karena sepinya pembeli yang menyebabkan penurunan
pendapatan bagi para unit usaha telur asin. Sepinya pembeli ini bersamaan dengan
sepinya pemudik atau pengendara mobil dan motor yang melewati jalur pantura
Brebes. Sejak beroperasinya jalan tol Pejagan-Brebes Timur dalam dua tahun terakhir
dan tahun ini ditambah hingga Gringsing, pemudik yang mampir untuk membeli oleh-
oleh semakin turun. Penurunan omzet yang dikemukakan oleh pedagang telur asin
lebih dari 50 persen, namun semenjak beroperasinya jalan tol tersebut kabupaten
Brebes menjadi kota yang sepi dan beberapa pedagang memilih berpindah lokasi
usaha ke tempat yang masih terjangkau oleh para pengendara mobil.

DAFTAR PUSTAKA
Majid, A. A., & Yusuf, M. (2021, December). Analisis Kelayakan Usaha Telur Asin Ridho Jaya
Desa Kaligangsa Kulon Kecamatan Brebes Kabupaten Brebes. In Prosiding Seminar
Nasional Unimus (Vol. 4).
Soebyakto, B. B. (2011). Mudik lebaran: Studi kualitatif. Jurnal Ekonomi Pembangunan, 9(2), 62-
67.
Saadah, T. (2022). Strategi Bauran Pemasaran Sebagai Upaya Untuk Meningkatkan Penjualan dalam
Perspektif Islam (Studi Kasus Home Industry Telur Asin Desa Bunderan Demak) (Doctoral
dissertation, IAIN KUDUS).
ARDIANI, R. (2009). Analisis Pendapatan Agribisnis Telur Asin di Kecamatan Brebes Kabupaten
Brebes (The Income Analysis of Salted Egg Agribusiness in Brebes Sub-distrik, Brebes
Regency) (Doctoral dissertation, Fakultas Peternakan Undip)
Prasetyo, S. A., & Djunaedi, A. (2019). Perubahan perkembangan wilayah sebelum dan sesudah
pembangunan jalan tol. Jurnal Litbang Sukowati: Media Penelitian dan Pengembangan,
3(1), 14-14.

Anda mungkin juga menyukai