Anda di halaman 1dari 12

PERKEMBANGAN DAN TOKOH Zaman Abad Pertengahan

PEMIKIR ILMU NEGARA [3]


PERKEMBANGAN PEMIKIRAN IN (1/4)
▪ Setelah jatuhnya Imperium Romawi, maka masuk Abad Pertengahan.
▪ Abad Pertengahan orang kurang berpikir kritis, semua dikembalikan kepada
Tuhan, sehingga tidak perlu ada pemikiran tentang negara dan hukum.
▪ Penguasa gereja punya kekuasaan lebih tinggi daripada penguasa negara
karena kekuasaan negara harus sejalan dengan kekuasaan agama→ aliran
scholastic
▪ Agama Kristen diakui sebagai agama resmi sehingga berimplikasi Paus sebagai
wakil Tuhan memimpin dunia.
▪ Tapi ada juga pandangan yang mengatakan bahwa raja yang memimpin dunia.
▪ Pertentangan kaum legist (pembela raja) dan canonist (pembela Tuhan).
PERKEMBANGAN PEMIKIRAN IN (2/4)
▪ Pertentangan itu menimbulkan 2 hukum dan 2 kodifikasi hukum.
❑ 2 Hukum: Hukum dunia dan hukum keagamaan
❑ 2 Kodifikasi Hukum: Kodifikasi hukum yang dibuat Raja (Corpus Juris) dan
kodifikasi yang dibuat Paus (Corpus Juris Canonici)
▪ 4 Bagian Corpus Juris:
❑ Instituten: Ajaran, tapi memiliki kekuatan mengikat
❑ Pandecten: Penafsiran pendeta terhadap peraturan
❑ Codex: Undang-undang yang ditetapkan raja
❑ Novellen: Tambahan peraturan atau undang-undang
▪ INGAT! Ciri utama zaman pertengahan adalah pertentangan negara dan gereja.
PERKEMBANGAN PEMIKIRAN IN (3/4)
▪ Electicisme: gabungan aliran pikiran yg berkembang pada masa Yunani Kuno → Neo-
Platonisme dari filsafat Yunani ke teokratis, ajaran ini sukar dipahami rakyat (kontemplasi
tinggi).
▪ Pandangan ini mengambil esensi dari berbagai teori yang ada, memadukannya, tidak
menganggap satu teori adalah yang paling benar.
▪ Kuncinya adalah memadukan yang sudah ada untuk menciptakan harmoni baru.
PERKEMBANGAN PEMIKIRAN IN (4/4)
Ditandai dengan peristiwa besar :
Perang Salib →perubahan cara
berpikir dari teokratis mutlak ke arah
teokratis kritis.
Periode I (abad V – XII)
 Augustinus
 Thomas Aquinas
Periode II (abad XII-XV)
 Marsilius van Padua
AGUSTINUS (1/2)
❑ Kedudukan negara di bawah gereja.
❑ Membentuk kerajaan Tuhan
❑ 2 bentuk negara:
1. Civitas Dei (City of God): Bentuk
negara terbaik
2. Civitas Terrena (City of Man)
AGUSTINUS (2/2)
❑ Augustinus mengkritik Cicero
❑ Cicero: Negara adalah suatu bangsa, penjelmaan
keadilan.
❑ Augustinus: tidak setuju dengan Cicero, karena bangsa
tak dikenal oleh Romawi, tetapi adanya Orang Banyak
yang dipersatukan karena perintah penguasa
berdasarkan perjanjian. Keadilan hanya mungkin
dicapai dalam Civitas Dei
THOMAS AQUINAS (1/3)
❑ Tujuan manusia identik dengan tujuan negara. Mencapai
kemuliaan abadi
❑ Negara dan gereja bekerjasama sebab ia berpikir bahwa
manusia butuh kemulyaan abadi sebagai tujuan membentuk
negara.
❑ Walaupun bekerjasama, namun negara dan gereja terpisah
dengan fungsi masing-masing.
❑ Bentuk Pemerintahan:
1. Pemerintahan oleh 1 orang: monarki (baik) dan tirani (buruk)
2. Pemerintahan oleh beberapa orang: aristokrasi (baik) dan
oligarki (buruk)
3. Pemerintahan oleh rakyat: republik konstitusional (baik) dan
demokrasi (buruk).
❑ Bentuk terbaik: Monarki, terburuk: tirani
THOMAS AQUINAS (2/3)
❑Buku: De Regimine Principum (pemerintahan
raja-raja)
❑Filsafat Thomas: finalistis artinya tujuan
ditetapkan dulu, setelah itu usaha agar
tujuan tercapai.
❑Pengaruh Aristoteles: manusia adalah
mahkluk sosial
THOMAS AQUINAS (3/3)
4 Golongan Hukum:
▪ Hukum abadi (lex aeterna): hukum
yang berakar dari Tuhan.
▪ Hukum alam: manusia adl mahluk
yg berpikir bagian dariNya
▪ Hukum positif: pelaksanaan
hukum alam dengan peraturan
▪ Hukum Tuhan: hukum yg mengisi
kekurangan dengan hukum pula
MARSILIUS (1/2)
 Ajaran ttg Negara dipengaruhi Aristoteles
➢ Negara adalah suatu badan atau organisme yg memiliki dasar hidup
dan tujuan tertinggi yaitu diselenggarakan perdamaian → awal teori
perjanjian masyarakat setelah teorinya Epicurus.

 Melanjutkan pandangan Epicurus:


➢ Terjadinya negara didasarkan pada perjanjian masyarakat.

 perbedaan pandangn dg Augustinus dan Thomas Aquinas


➢ Terbentuknya negara bukan semata-mata kehendak Tuhan, negara
terjadi krn perjanjian dari orang-orang yang hidup bersama utk
menyelenggarakan perdamaian.
MARSILIUS (2/2)
❑Factum Subjectiones :
1. Perjanjian menunjuk orang dan menundukkan diri.
2. Macam FS : concessio(terbatas – eksekuti) dan translatio (konstitutif).
❑Menurut Marsilus, penundukan tersebut sifatnya terbatas pada apa yg
dikehendaki masy. Tugas penguasa hanyalah menjalankan kekuasaan dari
rakyat → penundukan bersifat consessio.
❑Pemisahan tegas negara dan gereja. Negara ada lebih dulu. Negara yang
membuat peraturan sedangkan gereja hanya masalah agama.

Anda mungkin juga menyukai