Anda di halaman 1dari 2

Kelompok 4

1. Fernanda Coleta Nago Wea (2010103084)


2. Berliana Ayu Putri Praditya (2010103086)
3. M Adi Nugrahatama (2010103092)
4. Annisa Subecthi (2010103100)

Resume Materi 3

Pembiayaan Salam dan Istishna’

Jual beli Salam (Pembayaran di Muka)

1. Pengertian Jual beli Salam

Merupakan pembiyaan terkait dengan jual beli yang pembayarannya dilakukan bersamaan
dengan pemesanan barang. Dalam jual beli ini, spesifikasi dan harga barang pesanan
disepakati oleh pembeli dan penjual di awal akad dan ketentua harga pesanan tidak dapat
berubah selama jangka waktu akad. Biasanya berlaku untuk jual beli yang objeknya adalah
agrobisnis seperti gandum, padi, dsb.

2. Rukun Jual beli Salam

a. Pembeli
b. Penjual
c. Modal uang
d. Barang
e. Serah terima barang

3. Syarat-syarat Jual beli Salam

a. Ada kerelaan di antara dua belah pihal dan tidak ingkar janji
b. Cakap dalam bertindak

4. Skema Jual beli Salam Bermitra Melalui Bank Syariah

1. Negosiasi tentang pesanan


2. Pemesanan barang dan bayar tunai
3. Kirim dokumen
4. Kirim barang pesanan
5. Pembayaran dengan cicilan

Jual beli Istishna’

1. Pengertian Jual beli Istishna’

Merupakan jual beli dengan pesanan yang dipergunakan dalam bidang manufaktur. Di mana
dalam akad jual barnag pesanan di antara dua belah pihak dengan spesifikasi dan pembayaran
tertentu dan barang yang dipesan belum diproduksi atau tidak tersedia di pasaran.
2. Rukun-rukun Jual beli Istishna’

a. Produsen / pembuta barang yang menyediakan bahan bakunya


b. Pemesan / pembeli barang
c. Proyek / usaha barang / jasa yang dipesan
d. Harga
e. Serah terima

3. Syarat-syarat Jual beli Istishna’

a. Pihak yang berakal cakap hukum dan mempunyai kekuasaan untuk melakukan jual
beli
b. Ridha / kerelaan dua belah pihak dan tidak ingkar janji
c. Apabila isi akad diisyaratkan Shani’ hanya bekerja saja, maka akad ini bukan lagi
istishna’ tetapi berubah menjadi akad ijarah
d. Pihak yang membuat barang menyatakan kesanggupan untuk mengadakan / membuat
barang itu
e. Barang / obyek pesanan mempunyai kriteriayang jelas seperti jenis, ukuran, mutu dan
jumlahnya
f. Barang tersebut tidak termasuk dalam kategori yang dilarang syara’ (najis, haram,
tidak jelas)atau menimbulkan kemudratan

Study Case

Sebuah CV Utama yang menangani bisnis mubiler mengajukan pembiayaan 10 set perabot
rumah tangga kepada Bank Syariah seharga Rp 300.000.000. Produksi tersebut akan dibayar
oleh pihak CV Utama 3 bulan yang akan datang. Harga satu set perabot di pasaran Rp
30.000.000. Dalam kaitan ini, pihak Bank dapat memesan barang tersebut kepada pihak lain
dengan harga Rp 19.000.000 satu set. Kedua belah pihak yaitu pihak Bank Syariah dan
Produsen wajib bertanggung jawab kepada CV Utama. Antara Produsen dengan CV Utama
tidak ada hubungan hukum dan tidak boleh campur tangan dengan soal harga dari pihak Bank
Syariah. Pihak Produsen juga tidak perlu memberitahu kepada pihak lain tentang modal yang
dikeluarkan untuk satu set perabot.

Soal Pertanyaan

1. Apa perbandingan dari akad Murabahah, Salam, dan Istishna’ dalam praktiknya itu
apa saja ditilik dari objek, posisi bank, posisi nasabah, atau yang lainnya?
2. Akad yang digunakan dalam perbankan syariah yaitu akad murabahah, salam dan
istishna. dalan akad salam dan istishna adakah resiko dalam pembiayaan akad salam
dan istishna? dan akad manakah yang sering dilakukan oleh perbankan syariah?

Anda mungkin juga menyukai