Anda di halaman 1dari 3

TUGAS ESSAY 3

KAIZEN/IMPROVEMENT

Intership Participant
Magang dan Studi Independen Bersertifikat (Kemendikbud)

Disusun oleh,
Muh. Amar Almubaraqa Mustafa
President University
PT. Dharma Precision Parts – Engineering
KAIZEN/IMPROVEMENT
Konsep Kaizen berasal dari kata "Kaizen" adalah ekstrak dari kata Jepang di mana "kai"
berarti "perubahan" dan "zen" berarti "lebih baik". Dengan kata lain, itu adalah sistem
perbaikan terus-menerus dalam beberapa aspek seperti teknologi, kualitas, proses,
keselamatan, budaya perusahaan dan kepemimpinan. Setelah Perang Dunia 11, sebagian
besar industri di Jepang hancur sehingga mereka membutuhkan rencana untuk membangun
kembali negara mereka. Rencana yang berhasil mencapai tujuan tersebut dikenal dengan
Kaizen. Melalui pemilihan konsep Kaizen ini perusahaan akan diajarkan untuk memiliki
mindset yang tidak cepat untuk berpuas diri namun selalu membuat suatu perkembangan
kecil yang berkelanjutan seperti, meningkatkan produktivitas, menjaga keamanan fasilitas
perusahaan, menjaga kualitas produk, hemat biaya, komunikasi yang lebih baik, memotivasi
para pekerja, kepuasaan pelanggan yang lebih tinggi. Berikut terdapat beberapa faktor yang
memiliki pengaruh akan keberhasilan akan penerapan budaya kaizen di dalam suatu
perusahaan antara lain seperti, Team Work, Personal Discipline, Improved morale
(peningkatan moral), quality circle (kualitas lingkaran), Suggestion for Improvement (saran
untuk perbaikan),Adapun metodologi Kaizen sebagai: 1. yang melibatkan semua karyawan
perusahaan; 2. menyempurnakan metode atau proses kerja; 3. perbaikan bersifat kecil dan
bertahap dan 4. menggunakan tim sebagai kendaraan untuk mencapai perubahan bertahap
ini. Ketika kita menghubungkannya dengan tempat kerja, Kaizen disebut sebagai perbaikan
terus-menerus yang melibatkan manajer dan pekerja, pelanggan dan pemasok di mana itu
melibatkan peningkatan produktivitas, lingkaran kontrol kualitas, nol cacat, dll. Strategi Kaizen
tidak diragukan lagi merupakan kekuatan pendorong bagi manajer Jepang dan penting untuk
kesuksesan mereka. Sejak sukses memimpin Jepang, filosofi Kaizen telah diterapkan di
organisasi di seluruh dunia. Dengan penggunaan Kaizen, ini meningkatkan nilai produksi,
moral dan keselamatan karyawan. Asal usul Kaizen dapat ditelusuri ke kualitas Guru Dr. W
Edwards Deming tetapi Masaki Imai adalah orang yang mempopulerkan konsep Kaizen dan
membuat revolusi di seluruh dunia. Imai pernah berkata, 90% dari semua masalah
perusahaan dapat diselesaikan dengan menggunakan konsep perbaikan terus-menerus dan
akal sehat. Prinsip Kaizen yaitu Penghapusan Muda dimana kata "Muda" adalah kata dalam
bahasa Jepang yang berarti "limbah". Pengurangan pemborosan adalah cara yang efektif
untuk meningkatkan profitabilitas di mana penghapusan Muda dapat dibagi menjadi aspek-
aspek yaitu Muda menunggu, Muda defect & repair, Muda proses, Muda pengangkutan, Muda
stock dan Muda gerakan. Kaizen ini perusahaan akan diajarkan untuk memiliki mindset yang
tidak cepat untuk berpuas diri namun selalu membuat suatu perkembangan kecil yang
berkelanjutan seperti, meningkatkan produktivitas, menjaga keamanan fasilitas perusahaan,
menjaga kualitas produk, hemat biaya, komunikasi yang lebih baik, memotivasi para pekerja,
kepuasan pelanggan yang lebih tinggi. Pandangan jangka panjang pada kebutuhan
pelanggan merupakan fokus yang menjadi penopang Kaizen, dimana di dalam Kaizen penting
untuk melakukan segala secara absolut tanpa boleh diubah harus selalu diarahkan pada
kepuasan pelanggan yang lebih besar dan sebuah perusahaan harus menyediakan produk
mutu tinggi dan kepuasan yang tidak tertandingi. Mengakui suatu masalah secara terbuka
dimana setiap perusahaan pasti memiliki masalah tersendiri namun jika melakukan perkuat
budaya yang mendukung secara tepat, konstruktif, tidak bersifat konfrontasi dan juga tidak
saling menyalahkan dan bahwa setiap tim kerja mendapatkan suara untuk mengemukakan
masalah yang terjadi secara terbuka. Mendorong keterbukaan akan penerapan strategi
kaizen ini cenderung kurang memiliki peng kotak-kotakan fungsional sehingga setiap
karyawan memiliki ruang yang lebih leluasa untuk berkomunikasi yang memberikan
komunikasi yang semakin hidup dan juga dapat mendorong sebuah keterbukaan.

Anda mungkin juga menyukai