Anda di halaman 1dari 1

Memahami Pengertian korupsi, Bentuk-Bentuk Korupsi, Faktor Penyebab Korupsi serta

Nilai dan Prinsip Anti Korupsi

Korupsi dan koruptor berasal dari bahasa latin corruptus, yakni berubah dari kondisi yang adil, benar
dan jujur menjadi kondisi yang sebaliknya. Sedangkan kata corruptio berasal dari kata kerja
corrumpere, yang berarti busuk, rusak, menggoyahkan, memutar balik, menyogok, orang yang dirusak,
dipikat, atau disuap.Korupsi adalah penyalahgunaan amanah untuk kepentingan pribadi. Masyarakat
pada umumnya menggunakan istilah korupsi untuk merujuk kepada serangkaian tindakan-tindakan
terlarang atau melawan hukum dalam rangka mendapatkan keuntungan dengan merugikan orang lain.
Hal yang paling mengidentikkan perilaku korupsi bagi masyarakat umum adalah penekanan pada
penyalahgunaan kekuasaan atau jabatan publik untuk keuntungan pribadi. Korupsi pada hakekatnya
berawal dari suatu kebiasaan (habit) yang tidak disadari oleh setiap aparat, mulai dari kebiasaan
menerima upeti, hadiah, suap, pemberian fasilitas tertentu ataupun yang lain dan pada akhirnya
kebiasaan tersebut lama-lama akan menjadi bibit korupsi yang nyata dan dapat merugikan keuangan
negara.
Beberapa bentuk korupsi diantaranya adalah sebagai berikut:
1. Penyuapan (bribery) mencakup tindakan memberi dan menerima suap, baik berupa uang
maupun barang.
2. Embezzlement, merupakan tindakan penipuan dan pencurian sumber daya yang dilakukan
oleh pihak-pihak tertentu yang mengelola sumber daya tersebut, baik berupa dana publik atau sumber
daya alam tertentu.
3. Fraud, merupakan suatu tindakan kejahatan ekonomi yang melibatkan penipuan (trickery or
swindle).
4. Extortion, tindakan meminta uang atau sumber daya lainnya dengan cara paksa atau disertai
dengan intimidasi-intimidasi tertentu oleh pihak yang memiliki kekuasaan.
5. Favouritism, adalah mekanisme penyalahgunaan kekuasaan yang berimplikasi pada tindakan
privatisasi sumber daya.
6. Melanggar hukum yang berlaku dan merugikan negara.
7. Serba kerahasiaan, meskipun dilakukan secara kolektif atau korupsi berjamaah.

Faktor penyebab korupsi bisa disebabkan oleh banyak hal. Korupsi merupakan perilaku merugikan
banyak orang. Faktor penyebab korupsi sangat terkait dengan keserakahan dan mementingkan diri
sendiri.Faktor penyebab korupsi dapat meliputi: Faktor Politik, Faktor Hukum, Faktor Ekonomi, dan
Faktor Organisasi
Nilai- nilai anti korupsi itu perlu diterapkan oleh setiap individu untuk dapat mengatasi faktor
eksternal agar korupsi tidak terjadi. Nilai- nilai anti korupsi terdiri dari kejujuran, kepedulian,
kemandirian, kedisiplinan, tanggung jawab, kerja keras, kesederhanaan, keberanian , dan keadilan.
Untuk mencegah terjadinya faktor eksternal, selain memiliki nilai-nilai anti korupsi, setiap individu
perlu memahami dengan mendalam prinsip-prinsip anti korupsi yaitu akuntabilitas, transparansi,
kewajaran, kebijakan, dan kontrol kebijakan dalam suatu organisasi/institusi/masyarakat. Oleh karena
itu hubungan antara prinsip-prinsip dan nilai-nilai anti korupsi merupakan satu kesatuan yang tidak
dapat dipisahkan

Anda mungkin juga menyukai