Anda di halaman 1dari 3

NAMA: RICHO OMA PUTRA

NIM: 1906020004
MATERI ANTI KORUPSI

Pengertian korupsi
Korupsi (Bahasa latin: corruptio yang bermakna busuk, memutarbalik,
menyogok, mencuri) adalah Tindakan pejabat public, baik politisi maupun
pegawai negeri, serta pihak lain yang terlibat dalam Tindakan itu yang secara
tidak wajar dan tidak legal menyalahgunakan kepercayaan public yang
dikuasakan kepada mereka untuk mendapatkan keuntungan sepihak.
Dari sudut pandang hukum, tindak pidana korupsi secara garis besar
memenuhi unsur-unsur sebagai berikut:
 Perbuatan melawan hukum
 Penyalahgunaan kewenangan, kesempatan, atau sarana
 Memperkaya diri sendiri, orang lain atau korporasi
 Merugikan keuangan negara atau perekonomian negara
Jenis tindak pidana korupsi diantaranya adalah:
 Memberi atau atau menerima hadiah atau janji (penyuapan)
 Penggelapan dalam jabatan
 Ikut serta dalam pengadaan ( bagi pegawai negri/peyelenggara Negra)
 Pemerasan dalalam jabatan
Dalam arti yang luas , korupsi atau korupsi politis adalah penyalah gunaan
jabatan resmi untuk keuntungan pribadi. Semua bentuk pemerintahan rentan
korupsi dalam praktiknya. Beratnya korupsi berbeda-beda, dari yang paling
ringan dalam bentuk penggunaan pengaruh dan dukungan untuk memberi atau
menerima pertolongan dan sebagainya.
Ruang lingkup korupsi
Ruang linkup korupsi tidak terbatas pada hal-hal yang sifatnya penarikan
pungutan dan nepotisme yang parah, melainkan juga kepada hal-hal lain
sepanjang perbuatan tersebut merugikan keuangan negara. Selain itu juga dapat
dikategorikan kedalam perbuatan korupsi adalah setiap pemberian yang
berkaitan dengan kedudukan atau jabatan tertentu.
Adapun dari segi tipologi korupsi dibagi menjadi 7 jenis yang berlainan sebagai
berikut:
1. Korupsi transaktif, menunjuk kepada adanya kesepakatan timbal balik
antara pemberi dan penerima demi keuntungan kedua belah pihak.

2. Korupsi yang memeras, menunjuk kepada adanya pemaksaan kepada


pihak pemberi untuk menyuap guna mencegah kerugian yang sedang
mengancam dirinya.

3. Korupsi investif adaalah pemberian barang atau jasa tanpa adanya


pertalian langsung dengan keuntungan tertentu, selain keuntungan yang
dibayangkan akan diperoleh di masa yang akan datang.

4. Korupsi perkerabatan adalah penunjukan yang tidak sah terhadap teman


atau sanak saudara untuk memangku jabatan tertentu.

5. Korupsi defensive adalah perilaku korban korupsi dengan pemerasan.

6. Korupsi otogenik yaitu korupsi yang dilakukan seseorang seorang diri

7. Korupsi dukungan adalah korupsi yang dilakukan untuk memperkuat


korupsi yang sudah ada.
Bentuk korupsi
Berikut adalah bentuk-bentuk korupsi yang ada diindonesia:
1. Kerugian keuangan negara
2. Suap menyuap
3. Penggelapan dalam jabatan
4. Pemerasaan
5. Perbuatan curang
6. Bentuk kepentingan dalam pengadaan
7. Gratifikasi

Nilai-nilai anti korupsi


Nilai-nilai anti korupsi diperkenalkan oleh komisi pemberantasan korupsi
(KPK) dan disosialisasikan ke masyarakat sejak nbeberapa tahun yang lalu.
Ada 9 nilai-nilai anti korupsi, yaitu:
1) Kejujuran
2) Kedisiplinan
3) Kepedulian
4) Tanggung jawab
5) Kerja keras
6) Kesederhanaan
7) Kemandiriaan
8) Kebereranian
9) Keadilan

Anda mungkin juga menyukai