Anda di halaman 1dari 2

KORUPSI

Korupsi adalah salah satu tindak pidana jika Pengertian Korupsi Menurut UU No.24
dilakukan oleh seseorang. Tindak pidana korupsi Tahun 1960
ini sendiri merupakan kegiatan yang dilakukan
untuk memperkaya diri sendiri atau kelompok perbuatan seseorang, yang dengan atau karena
dimana kegiatan tersebut sangat merugikan melakukan suatu kejahatan atau dilakukan dengan
bangsa dan Negara serta melanggar hukum yang menyalah gunakan jabatan atau kedudukan.
berlaku. Menurut Undang-Undang Nomor 31 Tahun
1999 tentang Pemberantasan Tindak Pidana
Jenis jenis korupsi : Korupsi

Korupsi transaktif (transactive corruption) yang termasuk dalam tindak pidana korupsi adalah
yaitu menunjukkan kepada adanya setiap orang yang dikategorikan melawan hukum,
kesepakatan timbal balik antara pihak pembeli melakukan perbuatan memperkaya diri sendiri,
dan pihak penerima. menguntungkan diri sendiri atau orang lain atau
Korupsi yang memeras (extortive suatu korporasi, menyalahgunakan kewenangan
corruption) adalah jenis korupsi di mana pihak maupun kesempatan atau sarana yang ada padanya
pemberi dipaksa untuk menyuap guna karena jabatan atau kedudukan yang dapat
mencegah kerugian yang sedang mengancam merugikan keuangan negara atau perekonomian
dirinya. negara.
Korupsi investif (investive corruption) adalah
pemberian barang atau jasa tanpa ada pertalian Ciri-Ciri Korupsi
langsung dari keuntungan tertentu.
Korupsi perkerabatan (nepotistic corruption) Umumnya tindak korupsi dilakukaan secara
adalah penunjukan yang tidak sah terhadap berkelompok atau melibatkan lebih dari satu orang
teman atau sanak saudara untuk memegang pelaku.
jabatan dalam pemerintahan. Bersifat rahasia
Korupsi ini tidak hanya berlaku dikalangan pegawai
Korupsi defensif (defensive corruption)
negeri dan anggota birokrasi saja. Namun korupsi
adalah perilaku korban korupsi dengan
juga daapat terjadi di organisasi dan perusahaan
pemerasan, korupsinya adalah dalam rangka swasta.
mempertahankan diri. Menerima sogok, uang kopi, salam tempel, uang
Korupsi otogenik (autogenic corruption) semir, uang pelancar, baik dalam bentuk uang tunai
yaitu korupsi yang dilaksanakan oleh atau benda atau pun wanita, merupakan bentuk
seseorang seorang diri. sogok.
Korupsi dukungan (supportive corruption) Korupsi memiliki beberapa bentuk yaitu dalam
yaitu korupsi tidak secara langsung bentuk uang atau benda yang diberikan oleh pelaku
menyangkut uang atau imbalan langsung tertentu untuk memproleh keuntungan.
dalam bentuk lain. Setiap perbuatannya melanggar norma-norma, tugas
dan tanggung jawab dalam tatanan masyarakat.
Dalam perusahaan swasta, umumnya korupsi
dilakukan dengan pemberian uang yang bertujuan
untuk memperoleh rahasia perusahaan.
Kegiatan korupsi umumnya dilandasi atas niat
kesengajaan untuk menempatkan kepentingan umum
dibawah kepentingan pribadi.
Faktor penyebab korupsi
Faktor internal (faktor utama penyebab korupsi yang berasal dari dalam diri sendiri) :
Sifat tamak, sifat dalam diri manusia yang menginginkan sesuatu melebihi kebutuhannya dan selalu merasa
kurang (tidak bersyukur).
Moral yang Kurang Kuat, Jika seseorang memang sudah tidak mempunyai moral yang kuat maupun kurang
konsisten dapat menyebabkan mudahnya pengaruh dari luar masuk ke dalam dirinya.
Gaya hidup konsumtif, perilaku manusia yang selalu ingin memenuhi kebutuhan yang tidak terlalu penting
sehingga tidak bisa menyeimbangkan pendapatan dengan pengeluarannya, misalnya hedonisme.

Faktor eksternal (penyebab korupsi berasal dari lingkungan sekitar yang dapat mempengaruhi
pemikiran dan tindakan seseorang sehingga melakukan korupsi) :
Faktor ekonomi, adanya kebutuhan akan ekonomi yang lebih baik seringkali mempengaruhi seseorang dalam
bertindak. Misalnya gaji yang tidak sesuai dengan beban kerja, mendorong seseorang melakukan korupsi.
Faktor politik, dunia politik sangat erat hubungannya dengan persaingan dalam mendapatkan kekuasaan.
Berbagai upaya dilakukan untuk menduduki suatu posisi sehingga timbul niat untuk melakukan tindakan
koruptif.
Faktor organisasi, dalam organisasi yang terdiri dari pengurus dan anggota, tindakan korupsi dapat terjadi
karena perilaku tidak jujur, tidak disiplin, tidak ada kesadaran diri, aturan yang tidak jelas, struktur organisasi
tidak jelas, dan pemimpin yang tidak tegas.
Faktor hukum, seringkali tindakan hukum terlihat tumpul ke atas tajam ke bawah. Artinya, para pejabat dan
orang dekatnya cenderung diperlakukan istimewa di mata hukum, sedangkan masyarakat kecil diperlakukan
tegas. Hal ini terjadi karena adanya praktik suap dan korupsi di lembaga hukum.

Dampak korupsi : Cara Mengatasi Korupsi :


1. Membangun supremasi hukum yang kuat
1. Dampak korupsi bagi pelaku (koruptor)
Indonesia merupakan Negara hukum, sehingga segala
Korupsi merupakan salah satu tindakan pidana sesuatunya harus didasarkan atas dasar hukum. Hukum
sehingga para pelaku pidana korupsi akan adalah pilar keadilan.
dijatuhi hukum pidana. 2. Ekstensi para aktivis
Keberadaan aktivis sangat diperlukan untuk membantu
2. Dampak korupsi bagi Negara mengatasi tindak korupsi. Contohnya lSM diupayakan agar
Melambatnya pertumbuhan ekonomi suatu gencar dalam meyerukan suara untuk melawan korupsi.
3. Menciptakaan pendidikan anti korupsi
negara
Meningkatkan kemiskinan Upaya untuk mengatasi terjadinya korupsi haarus dilakukan
Menurunnya investasi sedini mukin melalui pendidikan. Caranya adalah dengan
Meningkatkan ketimpangan pendapatan menanamkan nilai-nilai kehidupan termasuk antikorupsi.
4. Membangun pendidikan moral
Menurunkan tingkat kebahagiaan
masyarakat suatu negara pendidikan moral haarus ditanamkan pada generasi muda,
Penurunan Produktivitas agar ketika memangku jabatan tidak melakukan tindak
korupsi.
Lesunya Pertumbuhan Ekonomi dan 5. Pembekalan pendidikan religi yang intesif
Investasi Pendidikan religi harus dilaksanakan secara intensif guna
Rendahnya Kualitas Barang dan Jasa Bagi membetengi diri dengan keimanan yang kuat, taat terhadap
Publik hukum serta memiliki sikap tanggung jawab.

Menurunkan Pendapatan Dari Sektor Pajak


Hutang Negara Meningkat

Anda mungkin juga menyukai