Anda di halaman 1dari 11

KORUPSI

Pendidikan Anti Korupsi


Dosen Pengampu : Ariyanto,
SKM, M.Kes
KELOMPOK 3

HARTINI NURUL AULIA SANI ANNISA HAPSARI


202261047 202262063 202261005
KELOMPOK 3

NABILA RAHMADHANI. O SERLY MARGARETA


202261077 202261003
Korupsi
Menurut Kamus Besar Bahasa
Indonesia, korupsi adalah penyelewengan atau
penyalahgunaan uang negara (perusahaan,
organisasi, yayasan, dan sebagainya) untuk
keuntungan pribadi atau orang lain.

Menurut hukum di Indonesia korupsi adalah


perbuatan melawan hukum dengan maksud
memperkaya diri sendiri/orang lain, baik
perorangan maupun korporasi yang dapat
merugikan keuangan negara / perekonomian
negara.
Jenis-Jenis Korupsi

01
01 02 03 04
1. Kerugian Keuangan 3.Penggelapan 4.Pemerasan
2.Suap-Menyuap dalam Jabatan
Negara Suap-menyuap merupakan Pemerasan merupakan tindakan
Penyalahgunaan jabatan, yakni
Jenis korupsi ini terbagi tindakan pemberian uang atau yang dilakukan oleh pegawai neger
tindakan seorang pejabat atau penyelenggara negara untuk
menjadi dua bagian, yaitu menerima uang atau hadiah pemerintah dengan kekuasaaan menguntungkan diri sendiri atau
mencari keuntungan dengan yang dilakukan oleh pejabat yang dimilikinya melakukan orang lain secara melawan hukum
cara melawan hukum dan pemerintah untuk melakukan penggelapan laporan keuangan, atau dengan menyalahgunakan
merugikan negara serta atau tidak melakukan sesuatu menghilangkan barang bukti atau kekuasaaannya dengan memaksa
menyalahgunakan jabatan yang bertentangan dengan membiarkan orang lain seseorang memberikan sesuatu,
untuk mencari keuntungan, kewajibannya sebagimana menghancurkan barang bukti yang membayar, atau menerima
dan merugikan negara. perbedaan hukum formil dn pembayaran dengan potongan, atau
bertujuan untuk menguntungkan
materil. untuk mengerjakan sesuatu bagi
diri sendiri dengan jalan merugikan
dirinya sendiri.
negara.
Jenis-Jenis Korupsi
05 06 07
7. Benturan Kepentingan dalam
5.Perbuatan Curang
6. Gratifikasi Pengadaan merupakan kegiatan yang
Perbuatan curang yang dimaksud
merupakan pemberian hadiah bertujuan untuk menghadirkan barang
dalam jenis korupsi ini biasanya
yang diterima oleh pegawai atau jasa yang dibutuhkan oleh suatu
dilakukan oleh pemborong, pengawas
Negeri atau Penyelenggara instansi atau perusahaan. Orang atau
proyek, rekanan TNI/Polri, pengawas Negara dan tidak dilaporkan badan yang ditunjuk untuk pengadaan
rekanan TNI/Polri, yang melakukan kepada KPK dalam jangka
barang atau jasa ini dipilih setelah
kecurangan dalam pengadaan atau waktu 30 hari sejak diterimanya
melalui proses seleksi yang disebut
pemberian barang yang mengakibatkan gratifikasi. Gratifikasi dapat
berupa uang, barang, diskon, dengan tender.
kerugian bagi orang lain atau terhadap
pinjaman tapa bunga, tiket Jika ada instansi yang bertindak sebagai
keuangan negara atau yang dapat
pesawat, liburan, biaya penyeleksi sekaligus sebagai peserta
membahayakan keselamatan negara
pengobatan, serta fasilitas- tender maka it dapat dikategorikan
pada saat perang. fasilitas lainnya. sebagai korupsi.
Faktor Penyebab korupsi
Perspektif Teori
Salah satu teori korupsi menurut Jack Bologne Gone Theory
menyebutkan bahwa faktor penyebab korupsi adalah
keserakahan(greed), kesempatan(opportunity), kebutuhan(needs),
dan pengungkapan(expose). Keserakahan berpotensi dimiliki
setiap orang dan berkaitan dengan individu pelaku korupsi.
Organisasi, instansi, atau masyarakat luas dalam keadaan tertentu
membuka faktor kesempatan melakukan kecurangan.
Faktor kebutuhan erat dengan individu untuk menunjang
kehidupan yang wajar. Sementara faktor pengungkapan berkaitan
dengan tindakan atau konsekuensi yang dihadapi oleh pelakuk
kecurangan apabila pelaku ditemukan melakukan kecurangan.
Faktor Penyebab Internal Korupsi

01
01 02 03 04
Aspek Sikap Masyarakat Aspek Ekonomi Aspek Organisasi Aspek Politis
Masyarakat kurang sadar Aspek Aspek organisasi yang menjadi faktor Aspek politis
bila masyarakat korban ekonomi yang penyeba korupsi di antaranya adalah yang menjadi
utama, diri sendiri terlibat menjadi faktor Kurang adanya sika keteladanan faktor penyebab
korupsi, korupsi bisa di penyebab pimpinan, Tidak adanya kultur korupsi seperti
cegah dan di berantas bila korupsi adalah organisasi yang benar, Kurang kepentingan
mereka aktif dalam pendapatan meadainya sistem akuntabilitas yang politis, meraih
agenda pencegahan dan yang tidak benar, Kelemahan sistem dan
pemberantasan mencukupi. pengendalian manajemen, lemahnya mempertahakan
pengawasan. kekuasaan.
Faktor Penyebab Eksternal Korupsi

01 02 03
1. Aspek Sosial 2. Aspek Politik 3. Aspek Hukum
Kehidupan sosial seseorang Keyakinan bahwa politik untuk memperoleh Hukum sebagai faktor penyebab
berpengaruh dalam mendorong keuntungan yang besar meniadi faktor korupsi bisa dilihat dari dua sisi,
terjadinya korupsi, terutama keluarga. eksternal penyebab korupsi. Tujuan politik sisi perundang-undangan dan
Bukannya mengingatkan atau untuk memperkaya diri pada akhirnya lemahnya penegakan hukum.
memberi hukuman, keluarga malah menciptakan money politics. Dengan money Koruptor akan mencari celah di
justru mendukung seseorang korupsi politics, seseorang bisa memenangkan perundang-undangan untuk bisa
untuk memenuhi keserakahan kontestasi dengan membeli suara tau melakukan aksinya. Selain itu,
mereka. Aspek sosial lainnya adalah menyogok para pemilih atau anggota- penegakan hukum yang tidak
nilai dan budaya di masyarakat yang anggota partai politiknya. bisa menimbulkan efek jera akan
mendukung korupsi. Pejabat yang berkuasa dengan politik uang membuat koruptor semakin
hanya ingin mendapatkan harta berani dan korupsi terus terjadi.
Faktor Penyebab Eksternal Korupsi

04 05
4. Aspek Ekonomi 5. Aspek Organisasi
Faktor ekonomi sering dianggap sebagai Faktor eksternal penyebab korupsi lainnya
penyebab utama korupsi. Di antaranya tingkat adalah organisasi tempat koruptor berada.
pendapatan atau gaji yang tak cukup untuk Biasanya, organisasi ini memberi andil
memenuhi kebutuhan. Fakta juga terjadinya korupsi, karena membuka
menunjukkan bahwa korupsi tidak dilakukan peluang atau kesempatan. Misalnya tidak
oleh mereka yang gajinya pas-pasan. adanya teladan integritas dari pemimpin,
Korupsi dalam jumlah besar justru dilakukan kultur yang benar, kurang memadainya
ole orang-orang kaya dan berpendidikan sistem akuntabilitas, atau lemahnya sistem
tinggi. pengendalian manajemen.
.
Thank
you

Anda mungkin juga menyukai