Anda di halaman 1dari 14

Non verbal –

Panca Indra
(Liat kue)

Respons (Kue)

Generalized
reinforcer
(Pujiam)

Tact training dilakukan secepatnya, tetapi dahulukan Mand jika anak tidak
memiliki Mand. Melatih mand, tact, dan echoic sebagai satu kesatuan
• Verbal operant dimana pembicara melabel benda atau aksi
yang kontak langsung dengan panca indra dari pembicara,
dalam bentuk visual, taktil, penciuman, pendengaran, perasa.
• Bentuk dari non-verbal stimuli bisa dalam bentuk kata benda,
kata kerja, kata preposisi, kata sifat, kata keterangan,
perbandingan, keadaan, dll
• Pemilihan kata-kata apa yang kita ingin diajarkan:
Mudah diucapkan
Sangat spesifik tidak terlalu mirip dengan yang lain (tidak bersamaan
saat diajarkan).
Pilihlah kata yang yang mudah diucapkan atau sudah ada dalam
echoic, imitasi behavior dan anak sudah mengerti katanya.

• Tact dimulai dengan mengenalkan:


Gambar yang digunakan sebagai reinforcer Kata-kata yang
digunakan anak setiap hari.
Lanjutkan dengan VB-MAPP 300 common nouns (kata benda sehari-
hari) untuk acuan.
Setelah menguasai sedikitnya 50 kata benda, anak dapat
diperkenalkan dengan tact kata kerja, kemudian kombinasi 2 kata kata
kerja dan kata benda (contoh: adik makan, minum susu).
Setelah anak mahir tact 2 kata, dapat kemudian dikenalkan kata sifat,
warna, bentuk, dll. (lihat VBMAPP sebagai panduan pengenalan tact)
• Kata benda yang perlu untuk anak seperti mobil, kucing, bola,
sendok, buku, tas, sepatu, dll. Tidak disarankan warna, bentuk,
angka, alfabet untuk anak pemula. Untuk angka dan alfabet, boleh,
dengan catatan anak betul-betul suka (hiperlexia)
• Kata yang mungkin reinforcing (kombinasi mand dan tact)
• Nama yang sangat spesifik dan tidak mirip dengan yang lain
• Pilih kata atau bahasa isyarat yang mudah diucapkan, sudah ada
dalam echoic atau imitasi behavior
• Pilih kata yang anak sudah mengerti
• Sekali-kali kurangi prompt “Apa ini?”
• Generalisasi dengan menggunakan minimal 3 gambar untuk 1 benda
• Gunakan daftar 300 kata benda (Roden & Sundberg, 2010),
ajarkan setiap 10 dalam 1 set
 Jangan mengenalkan ya/tidak, lagi,
sama atau beda, tolong, terima kasih
sebelum mereka memilik banyak
perbendaharaan kata (tact)
 Jika diawal anak dibantu dengan
pertanyaan “Apa ini?” “Apa itu?” oleh
terapis untuk melatih tact, maka setelah
mahir anak diharapkan dapat melakukan
tact secara spontan (pure tact).
Rekomendasi Traditional ABA/SLP therapy
Mand untuk reinforcers dengan vocal atau Mengajarkan mand vokal atau bahasa
bahasa isyarat isyarat menggunakan bahasa umum
Tact untuk gambar reinforcers Seperti: mau, lagi, tolong, dll
Tact gambar sehari-hari
Mand untuk kata kerja sehari2 (buka, Mengajarkan kalimat terlalu cepat
tutup, ambil, dll) dan kata sifat Dengan menggunakan:
Tact gambar dari kata kerja atau kata Saya mau ______
sifat
Setelah semua mahir, ajarkan 2 kata. Sehingga terjadi kesalahan artikulasi
Contoh: makan nasi, buka pintu, naik ke
atas, dll
Response Generalized
Verbal (Kue) (Kue) reinforcers
(Pujian)

Dasar dari pengajaran skills baru (kata baru)


Imitasi adalah melakukan behavior sesuai yang diperagakan
model. Anak ASD memiliki kekurangan di imitasi termasuk verbal
imitasi
• Kemampuan melakukan echoic sangat penting untuk
mengajarkan bahasa pada anak dengan keterlambatan
bahasa dan proses mengajarkan kemampuan verbal yang lebih
kompleks
• Untuk pemilihan target dari echoic adalah bunyi/kata yang
anak sudah bisa atau mudah membunyikannya. Misalnya
dimulai dengan a, i, u, e, o. Pilihlah dulu bunyi atau kata dari
reinforcers sehingga berfungsi untuk anak. Bunyi atau kata
yang berhubungan dengan aktivitas bermain dan kesenangan
si anak.
• Berikan reinforcer terhadap semua bunyi yang dapat dilakukan anak. Bunyi
bisa bunyi sederhana atau kata-kata tergantung kemampuan si anak.
Terapis mencontohkan target bunyi verbal.
• Target bunyi boleh dicontohkan sebanyak 3 kali. Jika anak mencoba setelah
presentasi target, terapis harus langsung memberikan reinforcernya. Jika
anak tidak mencoba sama sekali, reinforcer diberikan setelah contoh yang
ketiga.
• Meningkatkan vokalisasi dari anak dengan memberikan natural reinforcer
ketika sedang bermain, misalnya sebelum kitik-kitik (sebagai reinforcer),
anak harus bicara “mama” begitu seterusnya dengan berbagai macam
bunyi/kata.
• Ataupun sambil bermain sebelum mendapat reinforcersnya anak diharapkan
mengeluarkan bunyi seperti yang kita inginkan. Contoh reinforcernya adalah
boneka, jadi boneka kita tahan, dan kita ingin anak membunyikan “a”,
karena anak ingin bonekanya, dia akan berkata “a”. Jika anak berbunyi
“a”, kita berikan bonekanya, demikian seterusnya.
Level awal
Imitasi bunyi atau bagian dari kata
• Vocal: a, I, u, e, o
• Konsonan: d, m, p, b
• Perhatikan perkembangan bunyi si anak
Level menengah
• Campuran vocal dan konsonan : B-ah, M-oo, D-oh
• Multi silabel: mama, dada, bye bye, coo-kie, Mom-ee,
• 2 kata : mommy go, my bear
Level advanced
Di atas 3 kata : baby go, daddy big hug, mommy kiss
• Bunyi/kata yang anak sudah bisa
• Bunyi/kata dari reinforcers sehingga berfungsi
untuk anak
• Bunyi/kata yang berhubungan dengan aktivitas
bermain dan kesenangan si anak
• Untuk anak yang memiliki frekuensi vokal behavior yang
rendah, dapat dilakukan dengan cara meningkatkan vokal
behavior apa saja untuk pembentukan perilaku echoic.
• Suara apapun yang dihasilkan oleh anak, di- reinforce oleh
terapis. Lakukan kembali latihan echoic ini sehingga timbul
interaksi echoic antara terapis dan anak yang akan
memfasilitasi terbentuknya kontrol echoic.
• Memasangkan (pairing) stimulus netral dengan reinforcer yang
sudah dipahami anak juga bisa meningkatkan perilaku echoic.
Memasangkan kata “bubble” sebelum terapis meniup bubble
sehingga bubble menjadi reinforcer, yang akan meningkatkan
echoic anak.
• Melatih tact dan echoic untuk anak yang non-vokal atau sudah vokal tetapi
belum berbicara lancar, kita bisa menerapkan “shoebox program” yang
diajarkan oleh Dr. Mary Barbera.
• Siapkan kotak bekas sepatu/tissue yang bisa dibuka dan dilubangi
tengahnya. Kemudian pilihlah target kata yang akan diajarkan terhadap
anak. Dahulukan kartu yang mereka sudah kenal bendanya dan mudah
diucapkan (pilih cukup 10- 20 kartu tergantung kemampuan sang anak).
• Cara pengajarannya: jika anak belum vokal, tunjukkan kartu tersebut ke
anak, ucapkan 3 kali nama benda tersebut, berikan kartu tersebut ke anak
dan biarkan anak memasukkan kartu ke dalam kotak.
• Jika anak sudah vokal bisa ditanya apa ini? Untuk melatih kemampuan
tactnya atau bisa kita sebutkan bendanya kemudian anak echo kata
tersebut.
• Selain mengajarkan tact, echoic dan juga mand, program shoebox bagus
untuk melatih kemampuan anak untuk duduk di meja, melatih kontak mata,
meningkatkan atensi, mengikuti perintah dan konsep belajar mengajar.

Anda mungkin juga menyukai