Anda di halaman 1dari 17

PAIRING

PAIRING
Apa itu pairing?
memasangkan terapi adalah kegiatan yang
menyenangkan untuk anak

Perhatikan anak atau interview orang terdekat


Bagaimana cara • Apa yang anak senangi?
untuk pairing • Kapan biasanya dia suka kegiatan tersebut?
dengan anak? • Apakah dia membiarkan orang lain terlibat
dalam kegiatan tersebut?

Sambil beraktivitas bersama, coba berikan barang atau aktivitas yg anak suka secara
gratis, asal tidak melakukan problem behavior. Sehingga nilai anda dimata anak naik,
karena keberadaan terapis adalah menyenangkan.
 Proses pairing ini penting untuk setiap anak dan setiap waktu.
 Pairing diutamakan untuk anak baru guna memasangkan terapis
sebagai reinforcer anak, tetapi untuk anak lama pun harus tetap ada
pairing guna menjaga motivasi anak
 Target dalam pairing harus bertahap. Setelah pairing sudah matang,
terapis baru bisa memberikan tugas secara perlahan, dimulai dari
yang mudah kemudian ditingkatkan secara perlahan
 Fungsi pairing adalah :
1. Kepatuhan anak
2. mendapatkan instructional control
SANITASI LINGKUNGAN

Barang masih Dapat


bisa terlihat meningkatkan
sehingga anak
dan terapis tahu
apa yang
2. nilai bahasa
dan nilai
interaksi sosial
4.
diinginkan anak
Anak tidak

3.
bebas lagi Dapat

1. mendapatkan meningkatkan
apa yang dia nilai terapis
inginkan. dimata anak
LANGKAH SANITASI LINGKUNGAN

Singkirkan barang-barang yang anak suka


dari jangkauan.

Letakkan mainan/makanan dalam kontainer plastik.


Sehingga anak membutuhkan orang dewasa untuk
mendapatkannya

Sewaktu mengerjakan sesuatu, jangan berikan


semua material yang dibutuhkan. Biarkan anak
meminta material yang hilang tersebut.

Larangan untuk bermain dengan bebas dengan


reinforcers. Artinya mereka harus ‘berusaha’ untuk
mendapatkan reinforcers - NOTHING IS FREE
• Sesuatu yang diberikan kepada anak sehingga
terbukti meningkatkan behavior.

• Karena keterbatasan bahasa dan sosial, anak


ASD tidak memiliki keinginan atau kemampuan
untuk belajar dari lingkungan, sehingga perlu
dimotivasi dengan reinforcer yang berbentuk REINFORCER
langsung, mudah diakses dan diminta.

• Reinforcer yang berbentuk dasar: seperti


makanan/minuman, secara bertahap akan
dikurangi dan diarahkan menjadi reinforcers
yang bersifat natural di lingkungan
menggunakan (schedule of reinforcement)

• Reinforcer:
Makanan, minuman, movie clip, aktivitas dll
Token: bears, clicker, 100 chart
Sosial: pujian
REINFORCER YANG IDEAL
Reinforcer yang ideal untuk pemula
adalah:
Mudah diberikan dan dikontrol terapis, seperti:
makanan, minuman, video klip

Cepat habis dimakan atau hilang, seperti: kue,


buble -Dapat diberikan potongan-potongan kecil

Dapat diberikan berulang-ulang


SKEDUL PEMBERIAN REINFORCER

Fixed Ratio (FR) Fixed interval (FI ) Variable Interval (VI) Variable Ratio (VR)
reinforcer reinforcer diberikan reinforcer diberikan reinforcer diberikan
diberikan setiap X setiap interval setiap rata-rata setiap rata-rata X
jawaban benar. FR3 tertentu. FI3 artinya interval tertentu. VI3 jawaban benar VR3
artinya reinforcer reinforcer diberikan artinya reinforcer artinya reinforcer
diberikan setiap 3 setiap interval, diberikan setiap rata- diberikan setiap rata-
jawaban benar contoh 3 menit rata interval, contoh 3 rata jawaban 3 benar
menit
APA ITU CONDITIONED REINFORCER?

Netral stimulus yang dipasangkan dengan reinforcer sehingga menjadi


reinforce

• Proses pairing orang tua/terapis = netral setimulus


Contoh:
Reinforcer = keripik
Keripik (reinforcer) + orangtua/terapis (stimulus netral) = reinforcer
Orangtua/terapis = reinforcer
Orangtua/terapis sama menariknya dengan keripik
KESIMPULAN REINFORCER

Memasangkan reinforcer dengan terapis sehingga terapis adalah reinforcer buat


anak
Pada saat proses pairing
• Sebutkan nama reinforcer , nama anak dengan reinforcer, bukan nama anak
dengan tugas
• Jangan berikan tugas sulit saat pairing dan Jangan menjadi tukang ambil
kesenangan anak (terutama untuk anak pemula)
• Pairing mainan sebagai reinforcer. Jika anak tidak suka mainan, coba dengan
tingkatkan nilai mainan dengan membuat lucu-lucuan dengan mainan
tersebut, membuat mainan ada sisi sensori yang mudah dinikmati anak
KESIMPULAN REINFORCER

Memasangkan reinforcer dengan terapis sehingga terapis adalah reinforcer buat anak
Pada saat pelaksanaan terapi
• Pasangkan meja dengan tempat yang menyenangkan, bukan sekedar “belajar” atau melakukan
tugas
• Lakukan pemberian reinforcer di meja
• Pasangkan duduk sini dengan kegiatan yang menyenangkan dan selalu berikan komentar positif
jika anak duduk manis dan bermain di meja
• Jika anak pergi meninggalkan meja, tetap tenang dan jangan biarkan anak mendapatkan
reinforcer.
• Jangan membuat anak bekerja untuk istirahat sehingga mengasosiasikan jika terapi itu bekerja,
jadi anak lebih memilih untuk istirahat
BAGAIMANA SUPAYA MENYENANGKAN

• Gunakan errorrless learning (terutama untuk pemula)


• Campur jenis tugas (mudah vs sulit)
• Atur skedul pemberian reinforcer, tetap memotivasi tapi harus
dikurangi secara bertahap supaya anak tidak bergantung terhadap
reinforcer
• Untuk pemula, gunakan instruksi yang cepat kombinasi errorrless
learning sehingga anak senang karena sering mendapatkan reinforcer.
Selain itu hal ini berguna untuk membentuk behavior cepat merespons
suatu instruksi. Setelah anak mahir, baru diperlambat fasa terapi
• Lakukan prosedur extinction (tidak
memberikan fungsi behavior).
• Jangan pernah memberikan reinforcer
BAGAIMANA JIKA saat anak melakukan problem behavior.
PROBLEM BEHAVIOR • Jika problem behavior terlalu banyak,
TERJADI? observasi lagi pairing, instructional
control, tugas, reinforcer dan
kemampuan anak – tidak pernah ada
anak yang salah, yang salah adalah yang
membuat program dan terapis
INSTRUCTIONAL
CONTROL

• Bagaimana dengan anak yang sering melakukan problem behavior


yang sangat mengganggu – seringnya dimulai dari rumah, orangtua
harus memiliki instructional control, yaitu positive working relationship
• Earning your child’s respect = tidak akan bisa belajar jika anak tidak
mau menuruti perintah
Ingat akan prinsip ABA dari behavior. Kuncinya adalah
“Pairing kita dengan reinforcement/rewards”.
Berinteraksi dengan ortu adalah hal yang menyenangkan. Pelan-pelan
ditambah dengan instruksi
7 LANGKAH MENDAPATKAN INSTRUCTIONAL
CONTROL (BY ROBERT SCHRAMM)

Tunjukkan ke anak bahwa kita yang pegang kontrol. Batasi


mainan/makanan favorit , hanya diberikan sebagai reinforcers.

Tunjukkan bahwa orangtua adalah fun. Orangtua adalah pemberi


reinforcers.

Ortu bisa dipercaya. Katakan apa yang ortu maksud dan berikan
apa yang kamu janjikan. Jangan berikan reinforcers kalau anak
tidak mengerjakan apa yang kita inginkan.

Tunjukkan ke anak bahwa mengikuti perintah ortu adalah untuk


kebaikannya atau untuk mendapatkan apa yang
diinginkan/reinforcers. “Premack Principle”
Di awal berikan reinforcers setiap satu positif respons
tingkatkan rasio dari reinforcers

Mengetahui prioritas si anak dan ortu. Daftar reinforcers


yang anak suka dan sharing dengan orang dewasa yang
berinteraksi dengan anak. Prioritaskan tujuan dari
intervensi. Lebih sulit target, lebih bagus reinforcersnya.

Tunjukkan ke anak bahwa mengabaikan perintah kita atau


melakukan perilaku bermasalah tidak mendapatkan
reinforcers.
Problem:
• Jangan pernah membiarkan anak mendapatkan reinforcers kalau dia tidak
menuruti perintah atau anak melakukan problem behavior.
• Jika anak tidak tertarik/meninggalkan aktivitas, biarkan anak, tetaplah
bermain sendiri atau bermain dengan anak lain. Yakinkan bahwa anak
tidak dapat kontak dengan reinforcers jika keluar dari aktivitas. Sehingga
sang anak dapat memilih secara sadar untuk ikut aktivitas secara sadar.
• Extinction burst : karena tidak mendapatkan reinforcers, problem
behavior akan meningkat sementara – komitmen!!
• Anak belajar: menuruti perintah adalah cara cepat untuk mendapatkan
apa yang dia mau.
• Instructional semua dari orang yang terlibat: ayah, ibu, kakek, nenek,
adek, kakak, mbak, guru, dll

Anda mungkin juga menyukai