Anda di halaman 1dari 15

jhyuwww.rurysoeriawinata.

com

youtube RuryABA/VB

VB-MAPP (Verbal Behavior Milestones Assessment and Placement Program)


adalah alat assessment yang dikembangkan oleh Mark. L. Sundberg, Ph.D.,
BCBA-D, yang secara komprehensif meng-assess kemampuan berbahasa dan
sosialisasi pada anak autis atau anak terlambat perkembangan bahasanya,
dengan menggunakan prinsip ABA dan Skinner’s verbal behavior.

Alat assessment utama dari VB-MAPP adalah Milestones Assessment yang


teridiri 170 milestones yang terbagi dalam 3 level, level 1: 0-18 bulan, level 2: 18-
30 bulan dan level 3: 30-48 bulan). Hasil assessment akan menentukan level
VB-MAPP dari anak yang dapat menunjukkan kekuatan dan kelemahan dari
sang anak. Hal ini merupakan dasar dari pembuatan program  sehingga
kemampuan anak berkembang secara optimal.

VB-MAPP Milestones Assessment terdiri dari:

 Verbal operant dasar (echoics, mand, tact dan intraverbal)


 Kemampuan mendengarkan (mengikuti perintah)
 Kemampuan persepsi visual dan memasangkan (visual perceptual
skills ad matching to sample)
 Kemampuan memproduksi suara (vocal output)
 Kemampuan bermain mandiri
 Kemampuan sosial dan bermain sosial
 Kemampuan tata bahasa
 Kemampuan dalam grup dan dalam kelas.
 Kemampuan pra akademik
Dari hasil VB-MAPP milestones assessment bisa dilihat ciri-ciri dari anak autis
yang biasanya perkembangannya tidak seimbang di verbal operantnya. Anak
yang sudah vokal (berbicara) pun biasanya bahasanya kurang fungsional
sehingga dapat dijelaskan sebagai sangat kurang di mand (meminta sesuatu)
dan intraverbal (menjawab pertanyaan) tetapi kuat di tact (melabel benda) dan
echoic (meniru vokal orang lain). Untuk membangun bahasa, kekuatan di dalam
verbal operants yang satu dapat digunakan untuk melatih kekurangan di verbal
operant yang lain, atau istilahnya di transfer. Jika anak kuat di tact dan echoic,
kemampuan ini dapat ditransfer untuk melatih mand dan intraverbal.
Anak autis juga tidak memiliki atau kurang memiliki kemampuan bermain.
Beberapa memilki kemampuan bermain sendiri yang baik tetapi tidak atau
kurang memilik kemampuan bermain secara sosial bersama teman-teman.
Mereka asik bermain sendiri atau sering terlihat kasar atau memaksa bermain
dengan teman sebaya karena mereka tidak tahu cara bermain bersama-sama.

Dalam membangun bahasa dan sosial skills dalam VB-MAPP diibaratkan


sebagai membangun rumah, semua kemampuan dalam VB-MAPP harus
berkembang bersama dan seimbang sehingga menghasilkan fondasi yang kuat
untuk perkembangan bahasa dan selanjutnya. Disarankan tidak ada kemampuan
yang bolong-bolong. Ibaratnya orang yang membangun rumah, tentu bata-bata
harus diisi semua kan? Walaupun tentu karena keterbatasan perkembangan
anak autis, tidak bisa kita mengharapkan semua terisi sesuai urutannya karena
kemampuan yang satu kemungkinan menjadi prasyarat kemampuan yang lain,
yang mungkin berada di level yang sama. Contohnya, beberapa kemampuan
sosial baru bisa berkembang jika kemampuan bahasa sudah baik. Malahan ada
kemampuan sosial yang sangat sulit diajarkan atau mungkin tidak pernah di
punyai untuk beberapa anak autis, seperti membuat kontak  spontan terhadap
anak lain selama 5 kali dalam waktu 30 menit. Siapa yang bisa mengajarkan
supaya anak kontak mata dengan 5 anak dalam waktu observasi 30 menit?
Walaupun kita bisa melatih kontak mata terhadap orangtua dan terapis.

Cara Pengisian VB-MAPP

 Masing-masing kemampuan dalam VB-MAPP terdapat 5 jenis


assessment. Yang dalam 1 form VB-MAPP dapat dilakukan
assessment sebanyak 4 kali. Seperti di dalam buku VB-MAPP terdapat
boks assessment (1st, 2nd, 3rd dan 4th). Yang menunjukkan assessment
pertama, kedua, ketiga dan keempat.
 Masing-masing jenis assessment bernilai 0, ½ atau 1, tergantung hasil
assessment. Jika hasil assessment ragu-ragu, lebih baik menilai anak
lebih rendah dari aslinya dibanding memberikan nilai yang terlalu
tinggi. Kriteria pemberian angka dapat dilihat dalam buku petunjuk,
tetapi rata-rata berarti jika anak menguasai minimal separuh dari hasil
kemampuannya, diberi nilai ½. Walaupun ada yang tidak menerima
nilai 1/2.
 Ada 4 jenis cara assessment yang digariskan oleh VB-MAPP yaitu
 T (direct testing) adalah tes anak langsung.
 O (observation) adalah observasi anak langsung.
 E (either testing or observation) adalah bisa keduanya tes
langsung atau observasi
 TO (timed observation) adalah observasi dalam waktu yang
ditentukan
 Hasil dari pengisian buku VB-MAPP di rangkum dalam VB-MAPP
Milestones Master Scoring Form.
 Masing-masing pengetesan 1st, 2nd, 3rd dan 4th di petakan dalam warna
yang berbeda. Kemudian dihitung total kolom yang terisi yang dapat
menunjukkan perkembangan sang anak. Jeda pengetesan satu dan
lainnya tergantung kebijaksanaan center atau sekolah, tapi rata-rata
antara 3-6 bulan.
 Secara umum bisa dilihat secara visual anak berada di level mana
(level 1, 2 atau 3) dan kemampuan mana saja yang anak belum
dikuasai terlihat dari boks yang bolong-bolong.
 

VB-MAPP Level 1

VB-MAPP Level 1 adalah perkembangan anak usia 0-18 bulaln. Ciri dari anak
yang berada di level 1 adalah anak yang belum verbal atau sudah verbal tetapi
memilki kemampuan minimal di masing-masing verbal operant (mand, tact,
echoic, intraverbal). Anak ini juga belum atau minimal memiliki kemampuan
mengikuti/mengerti perintah, persepsi visual dan matching-to-sample (VP-MTS),
kemampuan bermain, sosial, imitasi dan mengeluarkan suara.

Menurut Dr. Sundberg bermain vokal dan babbling adalah sangat penting dalam
perkembangan bahasa. Babbling menguatkan otot-otot mulut untuk vokal dan
membuat anak dapat mengontrol otot-otot mulut dan membunyikan bunyi
spesifik yang akhirnya dapat dikembangkan menjadi sebuah kata kata. Ciri dari
level 1 adalah anak dapat menghasilkan rata-rata 5 kata per jam, dapat
menghasilkan bunyi yang berbeda dengan berbagai intonasi, menghasilkan
bunyi yang mendekati suatu kata. Anak juga dapat berbicara 15 kata atau frasa
dengan intonasi yang tepat.

Intervensi dalam level 1 adalah memberikan dasar untuk verbal operants: mand,
tact, echoic dan vokal. Level ini juga mengajarkan kemampuan dasar dari VP-
MTS, imitasi dan mengikuti perintah. Bahasa dalam level ini bersifat langsung
belum memiliki konsep berbahasa yang abstrak. Pada level ini anak bisa non
verbal atau verbal dengan menggunakan 1-2 kata.
Material Yang Dibutuhkan

1. Gambar anggota keluarga, orang, binatang piaraan dan barang sehari-


hari yang anak sudah kenali atau biasa digunakan.
2. Barang-barang umum yang anak biasa gunakan sehari-hari seperti
gelas, sendok, sikat gigi, bola, boneka binatang.
3. Puzzle dan boks puzzle untuk anak 1-3 tahun sebanyak 2-3 buah.
4. Mainan balok dengan ukuran standar, warna apa saja
5. Buku bergambar anak-anak sebanyak 3 buah yang sesuai dengan
perkembangan anak
6. Mainan yang bisa dimasukkan/diatur ke atas. (balok, gelang-gelang,
dll).
7. Mainan seperti mobil-mobilan yang berbunyi, yang bisa ditarik, dll
Mand Level 1

Apakah anak bisa menggunakan kata, bahasa isyarat atau gambar untuk
meminta benda yang atau aktivitas yang diinginkan?

1. Nilai 1 jika anak bisa menghasilkan 2 kata, bahasa isyarat atau PECS.
Bisa menggunakan echoic, imitasi atau prompt yang lain tetapi tidak
menggunakan prompt fisik. Nilai ½ jika hanya bisa 1.
2. Nilai 1 jika anak bisa menghasilkan 4 kata tanpa prompt kecuali “Mau
apa?” Barangnya masih boleh ada. Nilai ½ jika anak bisa
menggunakan 3 mand.
3. Nilai 1 jika anak bisa mengeneralisasi 6 permintaaan terhadap 2
orang, 2 tempat dan 2 contoh yang berbeda dari reinforcers (Misalnya
meminta krupuk dari ayah ibu, didalam dan diluar rumah, krupuk putih
dan krupuk kuning). Nilai ½ jika anak bisa mengeneralisasi 3 mands
untuk 2 orang, 2 tempat dan 2 contoh dari reinforcer.
4. Nilai 1 jika anak dapat meminta secara spontan tanpa verbal prompts
5 permintaan untuk paling tidak 2 benda dalam observasi 1 jam.
Barang yang diinginkan terlihat.
Nilai ½ jika anak spontan mand 5 kali selama observasi 1 jam, tetapi
menggunakan kata yang sama.
5. Nilai 1 jika anak dapat meminta 10 permintaan tanpa prompt kecuali
“Mau apa?” Barang yang diinginkan bisa terlihat.
Nilai ½ jika anak dapat menghasilkan 8 kata mand yang berbeda.

Tact Level 1
Apakah anak bisa melabel orang, benda, anggota tubuh atau gambar?

Masing-masing kemampuan dapat dilihat perlunya anak mampu melabel berapa


benda untuk mengisi boks yang ditentukan.

1. Nilai 1 jika anak melabel 2 benda. Nilai ½ jika anak hanya bisa 1


benda.
2. Nilai 1 jika anak melabel 4 benda. Nilai ½ jika anak hanya bisa 3
benda.
3. Nilai 1 jika anak melabel 6 benda umum (yang bukan reinforcer). Nilai
½ jika anak hanya spontan tact 5 benda.
4. Nilai 1 jika anak spontan melabel 2 benda tanpa verbal prompts dalam
60 menit. Nilai ½ jika anak spontan 1 benda tanpa verbal prompt
dalam 60 menit observasi.
5. Nilai 1 jika anak melabel 10 benda. Nilai ½ jika dia dapat melabel 8
benda.
Cara test Mand Level 1:
1. Ajak main… “Main yuk” prompt (dipancing) “Main apa ya?” tunggu… (Thomas)
Jawabnya 2 kata atau lebih nilainya 1
Pancing dengan mainan ditaro di atas lemari atau taro di clear box. Gesture
minta atau menunjuk. Menarik tangan atau anggota tubuh lain tdk termasuk. Minta 2
kata…Tunggu… nilainya 1

Menjelang makan taro di piring kecil makanannya … misal ada kerupuk, bakwan,
kentang goreng, ayam goreng. Kita tawarkan ga boleh diambil ya … Anak suruh minta
klo bisa sebutkan baru boleh main. Bisa 2 kata nilainya 1

2. Sebarkan mainan lalu bilang “Mau apa”… kalau bisa sebutkan 4 mainan nilainya
1… sebutkan 3 nilainya ½.
3. Minta Thomas dari Ayah di teras rumah.
Anak : (lagi cari Thomas) kita bilang… Thomasnya di Ayah… Ayah di
teraThomasnya di Eyang… Eyang lagi di dapur. Sebanyak 6 permintaan… Nilai
1 jika anak bisa mengeneralisasi 6 permintaaan terhadap 2 orang, 2
tempat dan 2 contoh yang berbeda dari reinforcers Nilai ½ jika anak bisa
mengeneralisasi 3 mands untuk 2 orang, 2 tempat dan 2 contoh dari
reinforcer.

4.Haus ya… kita buka kulkas… Anak ga boleh ambil. Tapi harus minta…
Mainan ditaro di atas lemari atau taro di clear box. Mainan ditaro di atas lemari
atau taro di clear box. Mau apa? Nilai 1 jika anak dapat meminta secara
spontan tanpa verbal prompts 5 permintaan untuk paling tidak 2 benda
dalam observasi 1 jam. Barang yang diinginkan terlihat.
Nilai ½ jika anak spontan mand 5 kali selama observasi 1 jam, tetapi
menggunakan kata yang sama.

5.Haus ya… kita buka kulkas… Anak ga boleh ambil. Mau apa … Tapi harus
minta… jus? Susu?Mainan ditaro di atas lemari atau taro di clear box. Mau apa?
Nilai 1 jika anak dapat meminta secara spontan tanpa verbal prompts 5
permintaan untuk paling tidak 2 benda dalam observasi 1 jam. Barang
yang diinginkan terlihat.
Nilai ½ jika anak spontan mand 5 kali selama observasi 1 jam, tetapi
menggunakan kata yang sama.

Cara test Tact Level 1:


1. Saat mandi… bisa sebut anggota tubuh atau alat mandi. Sebut 2 kata nilai 1.
2. Saat main…bisa sebut mainan atau saat makan bisa sebut makanannya.
Sebut 4 kata nilai 1, sebut 3 kata nilai ½.
3. Saat main… pakai mainan yg dia krg suka… kita mau belajar sulap…
Tangan kiri misal singa dan tangan kanan misal jerapah… bisa sebut atau engga
Atau main puzzle yg dia tdk suka … disuruh sebutkan 6 benda… klo bisa nilainya
1.
4. Saat main… misal main masak2an… bisa sebutkan nama sayur atau buah2an
10 benda nilainya 1.
5. Sebutkan puzzlenya 10 buah. Nilai 1 jika anak melabel 10 benda. Nilai
½ jika dia dapat melabel 8 benda.

Listener Responding Level 1


Apakah anak dapat mengerti dan memberikan respons terhadap perintah orang
lain?

1. Nilai 1 jika anak melihat kepada pihak yang berbicara dengan


melakukan kontak mata sebanyak 5 kali dalam 30 menit. Nilai ½ jika
anak dapat melakukan kontak mata selama 2 kali dalam 30 menit
observasi.
2. Nilai 1 jika anak menengok jika namanya dipanggil sebanyak 5 kali.
Tidak ada angka ½ dalam nomor ini.
3. Nilai 1 jika anak melihat, menyentuh atau menunjuk kepada sesuatu
yang dikenalnya seperti anggota keluarga, binatang piaraan atau
reinforcer ketika ditunjukkan 2 gambar sebanyak 5 barang. Nilai ½ jika
anak dapat mengidentifikasi 2 nama reinforcer.
4. Nilai 1 jika anak dapat melakukan 4 kegiatan motoric tanpa visual
prompts. Misal: Tunjukkan tepuk tangan, Mana mata? Nilai ½ jika anak
bisa dengan benar melakukan 2 kegiatan motoric.
5. Nilai 1 jika anak dapat menunjuk dengan benar jika ditunjukkan 4
gambar sekaligus untuk 20 obyek atau gambar yang berbeda.
Misalnya Tunjuk gambar bunga, Mana kue, Sentuh kursi, dll. Nilai
½ jika anak dapat mengidentifikasi 15 obyek atau gambar berbeda jika
ditunjukkan 4 kartu sekaligus.

Cara test Listener Responding Level 1:

1. Ayah atau Ibu mau berangkat kerja, kemudian anak dipanggil… Ayah
kerja dulu ya Boy…dada… assalamualaikum… Boy dada… misal boy
mau apa… mau keripik ga… nanti dibelikan… misal pager ditutup…Boy
dada lg…kalau kontak mata 5x nilainya 1, kalau kontak mata 3x nilainya
½ dlm 30 menit.
2. Dipanggil nengok misal Boy… (mau mandi) misal lari2… ya panggil lagi…
atau tadi waktu ayahnya manggil… diajak dada… nengok ga? Jika
menengok 5x maka nilainya 1, tdk ada nilai ½. Misal kadang menengok
kadang tidak berarti nilainya 0.
3. Foto keluarga atau ada anggota keluarga mampir dia bisa menunjuk.
4. Menunjuk anggota badan, misal waktu mandi atau tiup bubble waktu
mandi atau tepuk bubble waktu mandi. Kalau bisa 4 gerakan nilainya 1,
kalau 2 gerakan nilainya ½.
5. Sebar 4 puzzle atau flashcard untuk 20 objek yang berbeda. Berarti 5 kali
sebar. Kalau bisa menunjukkan 20 puzzle dg benar maka nilainya 1.
Kalau bisa menunjukkan 15 puzzle dg benar nilainya ½.

Kemampuan Persepsi Visual dan Menyamakan (VP-MTS) Level 1

Adalah kemampuan anak untuk mengikuti diskriminasi visual dan koordinasi dari
beberapa tugas seperti puzzles, desain blok, mengurutkan, pattern, dan
kemampuan menyamakan terhadap contoh.

1. Nilai 1 jika anak dapat secara visual mengikuti/melihat obyek yang


bergerak selama 2 detik selama 5 kali dalam waktu observasi 30
menit.  Nilai ½ jika anak bisa mengikuti obyek yang bergerak selama 2
detik selama 2 kali dalam waktu observasi 30 menit.
2. Nilai 1 jika anak dapat memegang obyek yang kecil seperti krayon,
pensil warna, dengan jempol, telunjuk dan jari tengah selama 5
kali. Nilai ½ ika anak bisa memegang tetapi membutuhkan 2 atau lebih
usaha mengambil untuk barang yang ada di depannya.
3. Nilai 1 jika anak dapat secara visual mengikuti/melihat mainan atau
buku selama 30 detik (bukan aktivitas stimming). Nilai ½ jika anak bisa
mengikuti mainan atau buku selama 15 detik.
4. Nilai 1 jika anak dapat dengan mandiri menempatkan 3 jenis barang
dalam container, mengatur 3 balok dan menempatkan 3 gelang-gelang
pada tempatnya untuk 2 jenis aktivitas selama observasi atau
assessment. Nilai ½ jika anak dapat menempatkan 2 jenis barang
dalam container, mengatur 2 balok dan menempatkan 2 gelang-gelang
pada tempatnya untuk 1 jenis aktivitas selama observasi atau
assessment.
5. Nilai 1 jika anak dapat dapat menyamakan 10 jenis obyek (puzzles
bergambar, obyek atau gambar). Nilai ½ jika anak dapat menyamakan
5 jenis obyek.

Cara Test Kemampuan Persepsi Visual dan Menyamakan (VP-MTS) Level 1

1. Bubble kita tiup… anak suruh tiup. Bubble kita tepuk… anak suruh
tepuk. Mobil2an kita jalankan … anak suruh jalankan. Bowling… bola
digelindingkan ke pin… anak suruh tirukan. Kelereng taro di marble
run… anak suruh tirukan. Nilai 1 jika anak dapat secara visual
mengikuti/melihat obyek yang bergerak selama 2 detik selama 5 kali
dalam waktu observasi 30 menit.  Nilai ½ jika anak bisa mengikuti
obyek yang bergerak selama 2 detik selama 2 kali dalam waktu
observasi 30 menit.
2. Sediakan buku mewarnai… anak suruh ambil krayon. Suruh ambil
pensil warna… suruh ambil spidol. Nilai 1 jika anak dapat memegang
obyek yang kecil seperti krayon, pensil warna, dengan jempol, telunjuk
dan jari tengah selama 5 kali. Nilai ½ ika anak bisa memegang tetapi
membutuhkan 2 atau lebih usaha mengambil untuk barang yang ada di
depannya.
3. Main puzzle Nilai 1 jika anak dapat secara visual mengikuti/melihat
mainan atau buku selama 30 detik (bukan aktivitas stimming). Nilai
½ jika anak bisa mengikuti mainan atau buku selama 15 detik.
4. Nilai 1 jika anak dapat dengan mandiri menempatkan 3 jenis barang
dalam container, mengatur 3 balok dan menempatkan 3 gelang-gelang
pada tempatnya untuk 2 jenis aktivitas selama observasi atau
assessment. Nilai ½ jika anak dapat menempatkan 2 jenis barang
dalam container, mengatur 2 balok dan menempatkan 2 gelang-gelang
pada tempatnya untuk 1 jenis aktivitas selama observasi atau
assessment.
5. Nilai 1 jika anak dapat dapat menyamakan 10 jenis obyek (puzzles
bergambar, obyek atau gambar). Nilai ½ jika anak dapat menyamakan
5 jenis obyek.

Kemampuan Bermain Mandiri Level 1

Adalah kemampuan anak untuk secara spontan melakukan aktivitas bermain


yang menarik untuk anak.
1. Nilai 1 jika anak mampu secara mandiri memanipulasi dan eksplorasi
objek/mainan selama 1 menit selama 30 menit observasi. Nilai ½ jika
anak mampu secara mandiri memanipulasi dan eksplorasi
objek/mainan selama 30 detik dalam 30 menit observasi.
2. Nilai 1 jika anak mampu menunjukkan variasi bermain secara mandiri
dengan 5 obyek/mainan dalam 30 menit observasi. Nilai ½ jika anak
mampu menunjukkan variasi bermain secara mandiri dengan 3 jenis
obyek/mainan dalam 30 menit observasi.
3. Nilai 1 jika anak dapat secara mandiri melakukan eksplorasi gerakan
dan bermain di dalam tempat bermain yang baru selama 2 menit
dalam 30 menit observasi. Nilai ½ jika anak dapat melakukan
eksplorasi gerakan dan bermain di dalam tempat bermain yang baru
selama 1 menit dalam 30 menit observasi.
4. Nilai 1 jika anak secara mandiri dapat bermain yang melibatkan
gerakan (ayunan, menari, melompat, memanjat) selama 2 menit dalam
waktu observasi 30 menit. Nilai ½ jika anak secara mandiri bermain
yang melibatkan gerakan selama 1 menit dalam waktu observasi 30
menit.
5. Nilai 1 jika anak secara mandiri dapat bermain dengan mainan yang
bersifat sebab akibat selama 2 menit dalam waktu observasi 30 menit.
Contoh mainan: mainan yang bisa keluar/berbunyi jika dipencet,
mainan yang bisa ditarik, menyusun balok-balok dan kemudian
dirubuhkan, dll. Nilai ½ jika anak secara mandiri dapat bermain selama
1 menit dalam waktu observasi 30 menit.

Cara Test Kemampuan Bermain Mandiri Level 1:

1. Mobil2an dijalankan atau ditabrakin. Bukan dijejer atau dibalik dan


diputar2 rodanya. Nilai 1 jika anak mampu secara mandiri
memanipulasi dan eksplorasi objek/mainan selama 1 menit selama 30
menit observasi. Nilai ½ jika anak mampu secara mandiri
memanipulasi dan eksplorasi objek/mainan selama 30 detik dalam 30
menit observasi. Observasi itu dilihat aja mam… main sendiri bukan
disuruh.
2. Variasi main mobil2an… misal mobilnya lewat perosotan, legonya bisa
buat gedung, kertas dilipat jadi perahu, balok susun keatas trus
dirobohin, boneka pura2 diajak makan atau minum bersama. Nilai
1 jika anak mampu menunjukkan variasi bermain secara mandiri
dengan 5 obyek/mainan dalam 30 menit observasi. Nilai ½ jika anak
mampu menunjukkan variasi bermain secara mandiri dengan 3 jenis
obyek/mainan dalam 30 menit observasi.
3. Main di RPTRA atau di playground yg belum pernah dikunjungi
sebelumnya. Nilai 1 jika anak dapat secara mandiri melakukan
eksplorasi gerakan dan bermain di dalam tempat bermain yang baru
selama 2 menit dalam 30 menit observasi. Nilai ½ jika anak dapat
melakukan eksplorasi gerakan dan bermain di dalam tempat bermain
yang baru selama 1 menit dalam 30 menit observasi.

4. Nilai 1 jika anak secara mandiri dapat bermain yang melibatkan


gerakan (ayunan, menari, melompat, memanjat) selama 2 menit dalam
waktu observasi 30 menit. Nilai ½ jika anak secara mandiri bermain
yang melibatkan gerakan selama 1 menit dalam waktu observasi 30
menit.
5. Nilai 1 jika anak secara mandiri dapat bermain dengan mainan yang
bersifat sebab akibat selama 2 menit dalam waktu observasi 30 menit.
Contoh mainan: mainan yang bisa keluar/berbunyi jika dipencet,
mainan yang bisa ditarik, menyusun balok-balok dan kemudian
dirubuhkan, dll. Nilai ½ jika anak secara mandiri dapat bermain selama
1 menit dalam waktu observasi 30 menit.

Sosial dan Bermain Sosial Level 1

Adalah termasuk didalamnya kemampuan anak untuk bermain yang melibatkan


orang lain dan mendapatkan reinforcement melalui orang lain tersebut.

1. Nilai 1 jika anak dapat melakukan kontak mata untuk meminta sesuatu
(mand) sebanyak 5 kali dalam waktu observasi 30 menit. Nilai ½ jika
anak dapat melakukan kontak mata selama 2 kali dalam waktu
observasi 30 menit.
2. Nilai 1 jika anak mau digendong atau mau bermain bersama orang
dewasa yang dia kenal sebanyak 2 kali dalam waktu 1 jam
observasi. Nilai ½ anak mau digendong atau bermain sebanyak 1 kali
dalam waktu 1 jam observasi.
3. Nilai 1 jika anak secara spontan melakukan kontak mata dengan
teman sebaya selama 5 kali dalam waktu 30 menit observasi. Nilai
½ jika anak secara spontan melakukan kontak mata dengan teman
sebaya selama 2 kali dalam waktu 30 menit observasi.
4. Nilai 1 jika anak secara spontan bermain parallel dengan anak lain
(tanpa prompt dari orang dewasa) selama 2 menit dalam 30 menit
observasi. Nilai ½ jika anak secara spontan bermain parallel dengan
anak lain (tanpa prompt dari orang dewasa) selama 1 menit dalam 30
menit observasi.
5. Nilai 1 jika anak secara spontan dapat mengikuti atau imitasi gerakan
motor teman sebaya selama 2 kali dalam waktu 30 menit
observasi. Nilai ½ jika anak secara spontan dapat mengikuti atau
imitasi gerakan motor teman sebaya selama 1 kali dalam waktu 30
menit observasi.

Cara Test Sosial dan Bermain Sosial Level 1:

1. Misal main marble run… Anak bisa tidak minta kelerengnya dari kita
atau dari saudaranya. Nilai 1 jika anak dapat melakukan kontak
mata untuk meminta sesuatu (mand) sebanyak 5 kali dalam waktu
observasi 30 menit. Nilai ½ jika anak dapat melakukan kontak mata
selama 2 kali dalam waktu observasi 30 menit.
2. Nilai 1 jika anak mau digendong atau mau bermain bersama orang
dewasa yang dia kenal sebanyak 2 kali dalam waktu 1 jam
observasi. Nilai ½ anak mau digendong atau bermain sebanyak 1
kali dalam waktu 1 jam observasi.
3. Undang anak tetangga ke rumah atau sepupu yg sebaya. Nilai
1 jika anak secara spontan melakukan kontak mata dengan teman
sebaya selama 5 kali dalam waktu 30 menit observasi. Nilai ½ jika
anak secara spontan melakukan kontak mata dengan teman sebaya
selama 2 kali dalam waktu 30 menit observasi.
4. Misal menjalankan kereta Thomas dan membuat jalur keretanya
dengan teman. Atau main playdough. Nilai 1 jika anak secara
spontan bermain parallel dengan anak lain (tanpa prompt dari orang
dewasa) selama 2 menit dalam 30 menit observasi. Nilai ½ jika
anak secara spontan bermain parallel dengan anak lain (tanpa
prompt dari orang dewasa) selama 1 menit dalam 30 menit
observasi.
5. Misal ikut main perosotan ikut main kereta Thomas ikut
dibelakangnya atau dorong2 mobil2an besar (bukan merebut). Nilai
1 jika anak secara spontan dapat mengikuti atau imitasi gerakan
motor teman sebaya selama 2 kali dalam waktu 30 menit
observasi. Nilai ½ jika anak secara spontan dapat mengikuti atau
imitasi gerakan motor teman sebaya selama 1 kali dalam waktu 30
menit observasi.

Imitasi Gerakan Motor Level 1

Adalah kemampuan anak untuk melakukan imitasi gerakan motor dari orang lain.

1. Nilai 1 jika anak dapat melakukan imitasi 2 gerakan motor dari orang
dewasa jika di beri instruksi dengan “Lakukan”. Contoh: tepuk tangan,
angkat tangan, toss, dll. Meskipun gerakannya baru mendekati belum
sempurna tetap dihitung sebagai respons yang benar. Nilai ½ jika
anak dapat mengikuti 1 gerakan motor. Jangan beri point jika anak
selalu melakukan gerakan yang sama (tidak mengikuti gerakan orang
lain tetapi memang anak senang tepuk tangan).
2. Nilai 1 jika anak dapat melakukan imitasi 4 gerakan motor dari orang
dewasa jika diberi perintah “Lakukan”. Meskipun gerakannya baru
mendekati belum sempurna tetap dihitung sebagai respons yang
benar. Nilai ½ jika anak dapat melakukan imitasi 3 gerakan motor.
3. Nilai 1 jika anak dapat melakukan imitasi 8 gerakan, dimana 2 di
antaranya melibatkan obyek, misal bermain drum, menggoyang
maraca. Meskipun gerakannya baru mendekati belum sempurna tetap
dihitung sebagai respons yang benar. Nilai ½ jika anak dapat
melakukan imitasi 6 gerakan apa saja (dengan atau tanpa obyek lain).
4. Nilai 1 jika anak secara spotan mengikuti gerakan paling tidak 2
gerakan motor dari orang lain dalam 5 kesempatan. Nilai ½ jika anak
secara spontan mengikuti 1 gerakan motor dari orang lain dalam 2
kesempatan.
5. Nilai 1 jika anak dapat melakukan 20 gerakan motor apa saja (dengan
atau tanpa obyek lain). Nilai ½ jika anak dapa tmengikutir 15 gerakan
motor apa saja (dengan atau tanpa obyek lain).
Assessment Kemampuan Echoic Level 1

Adalah kemampuan anak untuk melakukan imitasi bunyi atau kata. Kemampuan
untuk mengulang dari mendengar suara atau kata orang lain adalah sangat
penting dalam belajar berbicara dan belajar kemampuan berbahasa yang lebih
kompleks. Kemampuan ini termasuk mengikuti bunyi satu suku kata, dua suku
kata, 3 suku kata dalam bentuk kata atau frasa termasuk di dalamnya adalah
intonasi, nada, kekuatan suara dan panjang bersuara. Kemampuan ini di tes
dalam berbahasa Inggris, belum ada versi bahasa Indonesia.

Gerakan Vokal Spontan Level 1

Adalah kemampuan anak untuk secara spontan melakukan vokal behavior.

1. Nilai 1 jika anak secara spontan dapat menghasilkan rata-rata 5 kali


bersuara dalam per jamnya. Contoh: ah atau ma. Jangan diberikan
nilai jika merupakan stimming. Nilai ½ jika anak secara spontan dapat
menghasilkan rata-rata 2 kali bersuara per jamnya.
2. Nilai 1 jika anak secara spontan dapat menghasilkan 5 jenis suara
yang berbeda, dengan rata-rata menghasilkan 10 suara dalam
observasi 60 menit, tidak termasuk stimming. Contoh: ah, ba, ma, na,
ga, dll. Nilai ½ jika anak secara spontan dapat menghasilkan 3 jenis
suara yang berbeda, dengan rata-rata menghasilkan 10 suara dalam
observasi 60 menit.
3. Nilai 1 jika anak secara spontan menghasilkan 10 jenis suara yang
berbeda dengan berbagai intonasi, dan rata-rata menghasilkan 25
suara per jamnya. Nilai ½ jika anak secara spontan dapat
menghasilkan 5 jenis suara yang berbeda dengan berbagai intonasi
dan rata-rata menghasilkan 25 suara per jamnya.
4. Nilai 1 jika anak secara spontan dapat menghasilkan 5 kata (atau
mendekati kata) selama observasi 60 menit. Contoh: mama, maem
(makan), pupuk (krupuk), dll. Nilai ½ jika anak dapat menghasilkan 2
kata (atau mendekati kata) selama observasi 60 menit.
5. Nilai 1 jika anak secara spontan dapat memproduksi 15 kata atau
frasa dengan intonasi dan ritme yang benar serta dapat dimengerti
dalam waktu 60 menit. Nilai ½ jika anak secara spontan dapat
memproduksi 8 kata atau frasa dengan intonasi dan ritme yang benar
serta dapat dimengerti dalam waktu 60 menit.
Contoh level 1
https://youtu.be/bDha3GnJGL8
Contoh level 2

https://youtu.be/ci3DPgvtksI

Anda mungkin juga menyukai