Anda di halaman 1dari 3

Pekan Pertama Adam Belajar Puasa

Adam tetap berusaha untuk meneguhkan niatnya belajar puasa. Di usianya 6 tahun sekarang,
Ia sedang belajar puasa seharian penuh. Meski terkadang beberapa kali tidak kuat. Terpaksa
harus buka puasa di tengah hari. Karena latihan, saat zuhur tiba sesekali Ia berbuka. Nanti
setelahnya, puasa dilanjut kembali hingga Magrib. Karena yang Ia pahami, puasa itu wajib
dilakukan. Jika tidak melaksanakan termasuk durhaka. Takut nanti tidak disayang Allah.

Sudah satu pekan ini Adam mengikuti tarawih di masjid. Di bulan Ramadan kali ini, Ia begitu
bersemangat mengikuti ayahnya ke masjid. Bukan saja shalat berjamaah, tetapi juga ikut
menghadiri kajian-kajian keislaman. Sebab, di bulan puasa ini merupakan momentum berharga
bagi Adam untuk belajar ibadah lebih baik lagi.

***
Sepulang dari sekolah, Adam mulai merasakan kering tenggorokannya. Maklum saja, pagi tadi
tidak sempat minum lepas sahur. Dia lupa karena bergegas menuju kamar untuk melanjutkan
tidurnya. Sudah menjadi kebiasaan setelah makan sahur tidur kembali.

Kepatuhan terhadap ajaran agama didukung dengan lingkungan keluarga. Adam termasuk
anak baik yang sejak kecil tumbuh dalam keluarga yang religius. Ayahnya alumni pesantren
ternama di Jawa Timur. Sedangkan ibunya alumni program sarjana Pendidikan Agama Islam di
salah satu perguruan tinggi Islam negeri. Ini menjadi alasan kenapa Adam tidak kurang
pengajaran agama semenjak kecil.

Sebagai anak satu-satunya, ayah ibunya sangat berharap Adam tumbuh menjadi anak yang
religius. Mendidik sejak kecil tentang agama demi membentuk anak menjadi sholih. Kalau anak
paham agama sejak kecil, diyakini ke depannya akan lebih mudah mengarahkannya. Begitulah
harapan kedua orang tuanya.

***

Pukul 12.00 tepat Adam sampai di rumah. Bergegaslah menuju kulkas. Masih dalam kondisi
berseragam Ia buka pintu kulkas pelan-pelan. Tak disangka, ibunya baru pulang dari masjid pas
di belakangnya.

“Adam, mau ngapain hayo…” seloroh ibunya sambil tersenyum.

“Maaf bu, rasanya haus banget. Adik buka puasa tengah hari ya bu. Tadi pagi lupa minum
setelah sahur,” jawab Adam polos.

Ia terlihat lemas dan lesu karena kekurangan cairan selama setengah hari ini. Selama di
sekolah juga lebih banyak diam. Tidak seperti biasanya aktif bermain bersama teman-
temannya.

Karena pusing, ibu menyarankannya tidur siang. Sebagai latihan, ibu memberi pengertian kalau
tidur saat puasa itu pahala. Dengan prinsip tetap menjalankan ibadah, atas alasan menghindari
diri dari dosa. Namun, tidur bagi Adam kali ini demi menghindarkan diri dari dehidrasi lebih
parah.
Itulah sebabnya, ibu memaklumi Adam saat minta buka di waktu Zuhur. Karena melihatnya
tampak lemas dan kurang bersemangat. Pada saat itu pula ibu mendapatkan kesempatan
untuk mengedukasi anaknya. Karena masih belajar, Adam juga perlu tahui banyak hal selain
aktivitas puasa itu sendiri.

***

“Ibu, buka puasa masih lama ya,” tanya Adam tiba-tiba muncul di depan ibunya yang tengah
mendaras al-Qur’an.

“Masih dua jam lagi sayang. Sini duduk sama ibu,” jawab ibunya.

“Males ah, aku balik tidur lagi aja deh.”

Sambil memegang tangan Adam, ibunya menahannya supaya tidak kembali ke kamar. Ibunya
menyudahi kegiatannya membaca al-Qur’an. Sembari merayu Adam untuk diajak jalan-jalan.
Seperti biasa, kalau menjelang berbuka puasa mereka sekeluarga ngabuburit sambil mencari
menu buka puasa.

“Eits, tidak boleh tidur lagi sayang. Duduk sini dulu, sambil nunggu ayah pulang. Nanti kita
jalan-jalan lagi mencari makanan untuk buka puasa,” sanggah ibunya.

Adam pun menurut saja. Karena menunggu waktu buka puasa sambil jalan-jalan menjadi tidak
terasa lama. Sesampai ayahnya di rumah, mereka bertiga pun bergegas menuju ke alun-alun
dekat kota. Kebetulan rumah mereka begitu dekat jaraknya. Hanya membutuhkan sepuluh
menit untuk sampai di sana. Mereka bertiga jalan kaki sambil menikmati suasana sore hari.

Banyak sekali penjual aneka makanan menu buka puasa. Ada kolak pisang, gorengan, kurma,
kueh basah, hingga jajanan frozen food yang lumayan menggiurkan. Namun, untuk kali ini
Adam lebih memilih kueh basah dan kurma. Karena sesuai dengan anjuran Nabi Saw. supaya
berbuka dengan yang manis-manis. Kalau saja tidak ada kurma, minum teh manis juga tidak
mengapa.

***

Setelah selesai membeli makanan berbuka, mereka pulang. Adam tidak nampak lemas seperti
sebelumnya. Sebab, sebentar lagi waktu maghrib tiba. Mereka bertiga bergegas menuju meja
makan. Sambil menunggu maghrib, secara bergantian cuci tangan terlebih dulu.

“Allahu Akbar, Allahu Akbar…” suara adzan berkumandang pertanda maghrib tiba.

Adam kembali ceria setelah mendengar adzan. Meskipun hari ini tidak puasa seharian penuh,
ayah ibunya tetap bangga kepadanya. Sebab, sudah berjalan delapan hari Adam semangat
belajar puasa.

“Ayah, ibu, Adam minta maaf ya. Hari ini tidak kuat puasa sehari penuh. Janji deh, besok puasa
penuh lagi,” sahut Adam minta maaf.
“Iya sayang. Tidak apa-apa. Kan masih belajar. Nanti setelah sahur jangan lupa minum ya,”
jawab ibunya mengingatkan perihal minum air.

Sekian

Anda mungkin juga menyukai