Anda di halaman 1dari 7

PENANGANAN PASIEN RAWAT INAP

RUMAH SAKIT BHAYANGKARA BENGKULU


No. Dokumen : No. Halaman
KEPOLISIAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA Revisi : 1/4
DAERAH BENGKULU
B/ /II2021
RUMAH SAKIT BHAYANGKARA BENGKULU
Tanggal Terbit KARUMKIT BHAYANGKARA BENGKULU
Februari 2021
STANDAR PROSEDUR
OPERASIONAL

Dr. dr. YALTA HASANUDIN NUH, Sp.An


AJUN KOMISARIS BESAR POLISI NRP 69120520

DASAR HUKUM KUALIFIKASI PELAKSANA


1. Undang-undang Republik 1. Dokter dan perawat IGD memiliki kewenangan dalam pasien
Indonesia Nomor 2 Tahun 2002 rawat inap baik pasien umum maupun pasien BPJS
tentang Kepolisian Negara (anggota, PNS Polri, BPJS umum, dan lainnya) serta mitra
Republik Indonesia; lainya;

2. Peraturan Kapolri Nomor 11 2. Dokter dan perawat IGD memiliki kemampuan dalam
Tahun 2022 tentang Kepolisian penanganan pasien rawat inap;
Negara Republik Indonesia;
3. Dokter dan Perawat memahami tata laksana penanganan
3. Rencana kerja Rumah Sakit pasien rawat inap;
Bhayangkara Bengkulu TA
2022. 4. Mampu melakukan tindakan di IGD secara tepat dan benar.

KETERKAITAN PERALATAN/PERLENGKAPAN
1. SOP Penangan Pasien Rawat 1. Data Rekam Medis (RM) Pasien;
Jalan di IGD; 2. ATK;

2. SOP Pasien masuk rumah 3. Alat kesehatan (Alkes);


sakit. 4. Bahan Medis Habis Pakai (BMHP);
5. Obat-obatan;
6. Komputer dan Printer;
7. Kursi roda/brancar;
8. Tempat tidur pasien.

PERINGATAN PENCATATAN DAN PENDATAAN


Untuk pasien rawat inap, harus Pasien rawat inap didata melalui resepsionis dan rekam medis,
mematuhi aturan Triase yang ada terkecuali untuk pasien yang gawat darurat, maka pendataan
di IGD. Jadi pasien dilayani bukan dan pencatatan dilakukan di IGD.
berdasarkan nomor urut
kedatangan,melainkan
berdasarkan prioritas tingkat
kegawat daruratan.
1. RUANG LINGKUP
Standar Operasional Prosedur (SOP) dalam rangka memberikan pelayanan kepada
pasien rawat inap Rumah Sakit Bhaynagkara Bengkulu, sesuai dengan rencana
kegiatan Rumah Sakit Bhayangkara Bengkulu T.A. 2022, maka Rumah Sakit
Bhayangkara Bengkulu akan melakukan pelayanan yang sesuai dengan pelayanan
pasien rawat inap, agar pasien mendapatkan pelayanan yang prima.

2. MAKSUD DAN TUJUAN


2.1 Maksud
Penyusunan Standar Operasional Prosedur (SOP) ini di maksudkan untuk
pengawasan dan tertib prosedur pelayanan, serta memberikan petunjuk kepada
dokter dan perawat IGD dalam melaksanakan pelayanan kepada pasien rawat
inap.

2.2 Tujuan
Penyusunan Standar Operasional Prosedur penanganan pasien rawat inap ini
bertujuan agar tercapai keseragaman tertib dalam memberikan pelayanan kepada
pasien rawat inap Rumah Sakit Bhayangkara Bengkulu.

3. PENGERTIAN
3.1 Instalasi Gawat Darurat yang selanjutnya disingkat IGD adalah sebuah Instalasi/
bagian dari rumah sakit yang melayani pasien dengan kasus Gawat Darurat,
Gawat tidak darurat, maupun pasien dengan tidak gawat dan tidak darurat;

3.2 Triase adalah sistem pemilahan pasien yang digunakan untuk memprioritaskan
pasien yang memerlukan tindakan segera/ cepat karena mengancam nyawa
apabila lambat dalam penanganannya, Triase digunakan apabila pasien IGD
yang dating lebih dari 1 orang;

3.3 Alat kesehatan selanjutnya disebut ALKES adalah alat yang digunakan oelh
dokter dan perawat guna dalam pemeriksaan pasien;

3.4 Bahan Medis Pakai yang selanjutnya disebut BMHP di sini adalah suatu bahan
medis/ bahan pakai yang digunakan oleh pasien dalam mendapatkan sebuah
terapi tindakan yang yang hanya bisa digunakan sekali pakai oleh pasientersebut.
Yang termasuk dalam BMHP disini adalah alcohol guna disinfektan, bethadin
yang berguna untuk disinfektan, kasa steril yang digunakan untuk menutup luka,
benang jahit yang berguna untuk menjahit apabila ada tindakan invasfan, dll;

3.5 Standar adalah suatu normna atau persyaratan yang biasanya berupa suatu
dokumen formal yang menciptakan kriteria, metode, proses dan praktek rekayasa
atau teknis yang seragam;

3.6 Pasien atau pesakit adalah seseorang yang menerima perawatan medis;
3.7 Dokter adalah seseorang yang karena ke-ilmuannya berusaha menyembuhkan
orang-orang yang sakit. Tidak semua orang yang menyembuhkan penyakit bisa
disebut dokter. Untuk menjadi dokter diperlukan pendidikan dan pelatihan khusus
dan mempunyai gelar dalam bidang kedokteran;

3.8 Rawat jalan adalah pelayanan medis kepada seseorang pasien untuk tujuan
pengamatan, diagnosis, pengobatan, rehabilitasi dan pelayanan kesehatan
lainnya, tanpa mengharuskan pasien tersebut untuk rawat inap (opname);

3.9 Rekam medik adalah rekaman dalam bentuk tulisan atau gambaran aktivitas
pelayanan kesehatan yang diberikan kepada pasien yang berisikan catatan dan
dokumen tentang identitas pasien, diagnosis, terapi, pengamatan perjalanan
penyakit dan catatan dari pihak ketiga serta pelayanan lain beserta resumenya.

4. KETENTUAN UMUM
4.1 Setiap pasien yang akan opname harus mendaftar dibagian resepsionis dari
rekam medis;

4.2 Apabila pasien BPJS, maka pasie wajib membawa kartu BPJS atau nomor BPJS;

4.3 Semua pasien rawat inap wajib didokumentasikan ke dalam buku laporan
kunjungan IGD, baik pasien umum maupun pasien BPJS. Yang selanjutnya
didokumentasikan dalam bentuk mutasi setiap pergantian dinas.

5. WEWENANG DAN TANGGUNG JAWAB


5.1 Karumkit Bhayangkara Bengkulu;
5.2 Kasubbidyanmeddokpol Rumah Sakit Bhayangkara Bengkulu;
5.3 Kauryanmed Subbidyanmeddokpol Rumah Sakit Bhayangkara Bengkulu;
5.4 Kepala IGD Rumah Sakit Bhayangkara Bengkulu;

6. REFERENSI
6.1 Undang-undang Republik Indonesia Nomor 2 Tahun 2002 tentang Kepolisian
Negara Republik Indonesia;
6.2 Peraturan Kapolri Nomor 11 Tahun 2022 tentang Kepolisian Negara Republik
Indonesia;
6.3 Rencana kerja Rumah Sakit Bhayangkara Bengkulu TA 2021.

7. KONDISI KHUSUS
-
8. BUKTI KERJA
8.1 Rekam Medis Pasien;
8.2 Buku laporan kunjungan IGD
8.3 Buku laporan pasien IGD

9. LAMPIRAN
-
KEPOLISIAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA
DAERAH BENGKULU
RUMAH SAKIT BHAYANGKARA BENGKULU

PERATURAN KEPALA RUMAH SAKIT BHAYANGKARA BENGKULU


KEPOLISIAN DAERAH BENGKULU

NOMOR : / II/ TAHUN 2021

TENTANG

STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR (SOP)


REVISI

BENGKULU, FEBRUARI TAHUN 2021

Anda mungkin juga menyukai