Anda di halaman 1dari 1

NAMA : NADILA

NIM: 2005030024
MATA KULIAH : SOSIOLOGI AGAMA

1. Agama berperan sangat penting dalam mengatur sendi-sendi kehidupan manusia dan
mengarahkannya kepada kebaikan bersama. Agama dan beragama adalah satu
kesatuan namun memiliki makna yang berbeda. Agama merupakan sebuah ajaran
kebaikan yang menuntun manusia kembali kepada hakekat kemanusiaannya.
Beragama artinya kita berupaya belajar untuk mengamalkan ajaran agama dalam
setiap aspek kehidupan, agar terjalin hubungan yang indah dan harmonis antar
sesama, alam semesta maupun dengan Tuhan. Agama juga mengatur interaksi antar
umat beragama dan masyarakat luas, karena diatur oleh norma-norma yang berlaku
pada sebuah agama, agama juga mengatur perilaku manusia dalam menjalani
kehidupan.
2. Sosialisasi keagamaan merupakan proses interakif di mana agen-agen sosial
mempengaruhi keyakinan dan pemahaman individual tentang agama. Orang-orang
berinteraksi dengan beragam agen-agen sosialisasi di sepanjang hidup mereka.
Individu-individu ini, termasuk juga organisasi-organisasi dan pengalaman-
pengalaman menghubungkan keyakinan dan pemahaman seseorang yang membentuk
preferensi keagamaannya. Preferensi keagamaan ini memberikan informasi tentang
komitmen keagaman kepada seseorang. Agen-agen sosialisasi keagamaan
mempengaruhi individu bila merupakan sumber yang dapat dipercayai dan hubungan
yang valid. Pengalaman-pengalaman akan menginformasikan pemahaman keagamaan
bila hal tersebut dianggap penting bagi keyakinan keagamaan.
3. Agama mampu menyejahterakan kehidupan manusia di dunia. Namun, berbanding
terbalik dengan realitas di era milenial ini yang justru agama seolah menjadi sumber
perpecahan, banyak kekerasan dan kerusakan mengatasnamakan agama.
Semua tindakan berawal dari sebuah pemahaman, termasuk tindakan sebagai umat
beragama. Hingga saat ini, tindakan umat beragama cenderung terbagi menjadi dua;
ada yang makin paham agama makin lembut perangainya, dan ada pula yang makin
(merasa) paham makin tertutup cara berpikirnya, bahkan hingga melahirkan
radikalisme-radikalisme agama.
Dalam Religion and Social Teory, Bryan S. Turner menawarkan teori-teori sosiologi
agama, termasuk membahas agama sebagai kontrol sosial. Turner menegaskan bahwa
para sosiolog agama bersepakat menempatkan agama sebagai perekat sosial yang
merekatkan potensi-potensi antagonistik antarindividu atau sebagai candu sosial yang
menekan konflik kepentingan antarkelompok yang cenderung antagonistik.

Anda mungkin juga menyukai