Nama : Alya Dyah Cahyaning Maharani

NPM / Kelas : 110110210225/Kelas A

Mata Kuliah : Hukum Pidana
Dosen : Erika Magdalena Chandra, S.H., M.H.
Tugas : Tugas Melawan Hukum
Hari, tanggal : Selasa, 11 April 2023

1. Jelaskan perbedaan antara ajaran sifat melawan hukum formil dan ajaran sifat melawan
hukum materiil

2. Jelaskan perbedaan antara ajaran sifat melawan hukum materiil dalam fungsi positif dan
ajaran sifat melawan hukum materiil dalam fungsi yang negatif, masing-masing
disertai contoh

- kumpulkan dalam bentuk word/pdf sebelum pkl 10.00 WIB

1. Ajaran sifat melawan hukum formil dan ajaran sifat melawan hukum materiil memiliki perbedaan
dalam pengertian mengenai apa yang dianggap sebagai tindakan yang melawan hukum.
a. Ajaran sifat melawan hukum formil: suatu tindakan dianggap melawan hukum karena
bertentangan dengan ketentuan hukum formal, seperti aturan prosedur atau formalitas
hukum yang harus dipenuhi. Dalam hal ini, tindakan yang melawan hukum dikaitkan
dengan pelanggaran prosedur hukum yang diatur dalam hukum positif. Contohnya adalah
tindakan seorang penggugat yang mengajukan gugatan di luar waktu yang ditentukan
dalam peraturan perundang-undangan.
b. Ajaran sifat melawan hukum materiil: suatu tindakan dianggap melawan hukum karena
bertentangan dengan prinsip-prinsip hukum material yang diakui oleh masyarakat atau
norma hukum yang dianggap berlaku secara universal. Dalam hal ini, tindakan yang
melawan hukum dikaitkan dengan pelanggaran norma etika atau moral yang diakui oleh
masyarakat. Contohnya adalah perbuatan melanggar hak asasi manusia atau etika profesi
yang dapat dianggap melanggar norma hukum.

2. Ajaran sifat melawan hukum materiil dalam fungsi positif dan ajaran sifat melawan hukum
materiil dalam fungsi negatif memiliki perbedaan dalam pengertian mengenai fungsinya dalam
hukum.
a. Ajaran sifat melawan hukum materiil dalam fungsi positif: suatu tindakan dianggap
melawan hukum karena melanggar nilai-nilai hukum yang dianggap penting oleh
masyarakat dan bertujuan untuk mempertahankan tatanan hukum yang ada. Dalam hal
ini, tindakan yang melawan hukum dapat digunakan sebagai dasar untuk memberikan
sanksi hukum atau tuntutan ganti rugi. Contohnya adalah tindakan pengrusakan fasilitas
umum yang dilakukan oleh seseorang yang dapat dikenakan sanksi pidana.
b. Ajaran sifat melawan hukum materiil dalam fungsi negatif: suatu tindakan dianggap
melawan hukum karena melanggar nilai-nilai hukum yang dianggap penting oleh
masyarakat, tetapi tidak dapat dijadikan dasar untuk memberikan sanksi hukum atau
tuntutan ganti rugi. Dalam hal ini, tindakan yang melawan hukum hanya dapat dijadikan
alasan moral atau etika. Contohnya adalah tindakan korupsi yang dapat dianggap
melanggar norma hukum, tetapi sulit untuk dijadikan dasar untuk memberikan sanksi
hukum atau tuntutan ganti rugi karena masalah bukti atau kesulitan hukum lainnya.