Sebagai contoh, jika seseorang dengan sengaja membunuh orang lain karena dendam, maka ia
dapat dianggap toerekeningsvatbaar dan dapat dihukum sesuai dengan hukum yang berlaku.
Dalam hal ini, orang tersebut dianggap memiliki kemampuan untuk memahami bahwa tindakan
membunuh orang lain adalah salah dan melanggar hukum, serta memiliki kemampuan untuk
mengendalikan perilakunya.
Namun, jika seseorang melakukan tindakan kriminal karena kondisi mental yang mempengaruhi
kemampuan mereka untuk mengendalikan perilaku, seperti gangguan jiwa atau penyakit mental,
maka mereka dapat dianggap tidak toerekeningsvatbaar. Dalam hal ini, mereka mungkin tidak
dihukum secara pidana dan dapat diwajibkan untuk menjalani perawatan di rumah sakit jiwa atau
fasilitas kesehatan mental lainnya.
3. Ontoerekeningsvatbaarheid adalah istilah hukum pidana yang merujuk pada kondisi di mana
seseorang tidak memiliki kemampuan mental atau keadaan psikologis yang memadai untuk
bertanggung jawab atas tindakan kriminal yang dilakukannya. Ini berarti bahwa mereka tidak
dapat dimintai pertanggungjawaban secara hukum karena mereka tidak memiliki kemampuan
untuk memahami atau mengendalikan tindakan mereka pada saat kejahatan tersebut terjadi.
Sebagai contoh, seseorang yang menderita skizofrenia dan melakukan tindakan kriminal seperti
membunuh orang lain dapat dianggap ontoerekeningsvatbaar. Dalam hal ini, mereka tidak dapat
dimintai pertanggungjawaban secara hukum karena mereka menderita gangguan jiwa yang
mempengaruhi kemampuan mereka untuk memahami atau mengendalikan tindakan mereka.