UNIVERSITAS PAKUAN
Adapun tahapan perkembangan moral dalam kehidupan manusia yang dikemukakan oleh
Kohlberg diantaranya terdapat 6 tahapan antara lain :
2. Suara hati atau kata hati atau hati nurani (concience) merupakan perasaan yang kuat bahwa
sesuatu harus dilakukan. Suara hati menuntut adanya suatu suara yang lebih dalam atau
hukum yang lebih dalam, suatu rasa kewajiban yang harus ditaati. Dari pengalaman manusia
setidaknya terdapat unsur untuk pertimbangan terhadap hati nurani yaitu :
a. Adanya ingatan terhadap pengalaman masa lalu seseorang.
Ingatan mengenai suatu pengalaman di masalalu menghidupkan emosi. Emosi
tersebut dapat memaksakan suatu keraguan tetapi sudah menekan terhadap
gerakan hati yang anti sosial yang sedang terjadi. Kekhawatiran atau kesulitan
hidup dapat mengantar seseorang untuk melakukan tindakan.
b. Adanya perkembangan yang mengarah ke dalam yakni kehati-hatian seseorang
terhadap kelompok dimana orang tersebut sebagai bagian dari kelompok. Suara
hati atau hati nurani adalah bagian dari suara masyarakat dimana kita berada
didalamnya. Bahkan suara hati itu adalah suatu yang bersifat dramatis dan
bahkan sesuatu yang sangat pribadi dalam diri seseorang.
c. Suara hati atau hati nurani merupakan hasil pelatihan dan pengalaman bertahun-
tahun. Perasaan kuat untuk menentukan sesuatu yang benar dan harus dilakukan
dan sesuatu yang lain salah dan tidak harus dilakukan terbentuk dalam diri kita
oleh lingkungan pada waktu diri kita masih mudah dibentuk dan mau
menerimnya.
d. Suara hati merupakan kegelisahan hati, pengalaman kehebatan, yang
memanggil seseorang menanggapi atau menghormati hak-hak orang lain.
Suara hati dikatan sebagai Suara Tuhan (The voice of God) sebab suara hati
mengendalikan dan mendorong seseorang untuk bertindak ideal. Sehingga suara hati
menjadi pengendali diri dalam kehidupan moral dan memelihara integritas keyakinan
moral seseorang oleh karenanya hal tersebut menjadi pembenaran suara hati sebagai
Suara Tuhan (the voice of God).
3. Asthabrata adalah delapan sifat keutamaan yang merupakan refleksi sifat dewa sebagai
syarat menjadi pemimpin ideal diantaranya :