3291 ID Peran Kejaksaan Dalam Penyidikan Dan Penuntutan Tindak Pidana Pencucian Uang
3291 ID Peran Kejaksaan Dalam Penyidikan Dan Penuntutan Tindak Pidana Pencucian Uang
4/Juni/2015
72
Lex Crimen Vol. IV/No. 4/Juni/2015
pencegahan pencucian uang yang ada di dalam kepada instansi kejaksaan, hal ini dinyatakan
perbankan, yaitu Undang-Undang No. 10 tahun dalam pasal 30 UU Nomor 16 tahun 2004,
1998 tentang Perbankan. Upaya ini, setiap bank kewenangan tersebut diantaranya4 :
harus mengikuti peraturan yang ada di dalam a. Dalam bidang pidana, kejaksaan mempunyai
Undang-Undang No. 10 tahun 1998 serta bank tugas dan wewenang
harus mengikuti peraturan bank Indonesia, - Melaksanakan penetapan hakim dan
yaitu : putusan pengadilan yang telah
memperoleh kekuatan hukum tetap.
B. Rumusan Masalah Dalam melaksanakan penetapan hakim
1. Apa yang menjadi tugas dan wewenang dan putusan pengadilan, kejaksaan
kejaksaan dalam peraturan perundang- memperhatikan nilai-nilai hukum yang
undangan di Indonesia? hidup dalam masyarakat dan
2. Bagaimana peran kejaksaan dalam perikemanusiaan berdasarkan pancasila
penyidikan dan penuntutan tindak tanpa mengesampingkan ketegasan
pidana pencucian uang? dalam bersikap dan bertindak,
- Melakukan pengawasan terhadap
C. Metode Penelitian pelaksanaan putusan pidana bersyarat,
Penelitian ini merupakan penelitian hukum putusan pidana pengawasan, dan
normatif yang merupakan salah satu jenis keputusan lepas bersyarat. Yang
penelitian yang dikenal umum dalam kajian dimaksud dengan keputusan lepas
ilmu hukum. Mengingat penelitian ini bersyarat adalah keputusan yang
menggunakan pendekatan normatif yang tidak dikeluarkan oleh menteri yang tugas dan
bermaksud untuk menguji hipotesa, maka titik tanggung jawabnya dibidang
berat penelitian tertuju pada penelitian pemasyarakatan (dalam penjelasan
kepustakaan. Pengumpulan bahan hukum Undang-undang nomor 16 tahun 2004),
dilakukan dengan prosedur identifikasi dan - Melakukan penyidikan terhadap tindak
inventarisasi hukum positif sebagai suatu pidana tertentu berdasarkan undang-
kegiatan pendahuluan. Biasanya, pada undang, dan
penelitian hukum normatif yang diteliti hanya - Melengkapi berkas perkara tertentu dan
bahan pustaka atau data sekunder, yang untuk itu dapat melakukan pemeriksaan
mencakup bahan hukum primer, sekunder dan tambahan sebelum dilimpahkan ke
tertier. pengadilan yang dalam pelaksanaannya
di koordinasikan dengan penyidik.
PEMBAHASAN b. Di bidang perdata dan tata usaha Negara,
A. Tugas Dan Wewenang Kejaksaan Dalam kejaksaan dengan kuasa khusus dapat
Perundang-undangan Indonesia bertindak baik di dalam maupun diluar
Undang-undang Nomor 16 tahun 2004 pengadilan untuk dan atas nama negara
tentang Kejaksaan RI, Pasal 2 dinyatakan atau pemerintah.
bahwa kejaksaan adalah lembaga c. Dalam bidang ketertiban dan ketentraman
pemerintahan yang melaksanakan kekuasaan umum, kejaksaan turut menyelenggarakan
Negara di bidang penuntutan serta kegiatan :
kewenangan lain berdasarkan undang-undang. - Peningkatan kesadaran hukum
Kekuasaan tersebut dilaksanakan secara masyarakat,
merdeka, artinya dalam melaksanakan fungsi, - Pengamanan kebijakan penegakan
tugas, dan wewenangnya terlepas dari hukum,
pengaruh kekuasaan pemerintah dan pengaruh - Pengawasan peredaran barang cetakan,
kekuasaan lainnya.3 - Pengawasan aliran kepercayaan yang
Selain melaksanakan penuntutan, undang- dapat membahayakan masyarakat dan
undang juga memberikan kewenangan lain Negara
3 4
Pasal 2 Undang-Undang Nomor 16 Tahun 2004 tentang Bandingkan Pasal 30 Undang-Undang Nomor 16 Tahun
Kejaksaan Republik Indonesia. 2004 tentang Kejaksaan Republik Indonesia.
73
Lex Crimen Vol. IV/No. 4/Juni/2015
74
Lex Crimen Vol. IV/No. 4/Juni/2015
75
Lex Crimen Vol. IV/No. 4/Juni/2015
membuatnya dalam satu surat dakwaan, Berkas perkara seperti ini misalnya dalam
apabila pada waktu yang sama atau hampir perkara korupsi yang melibatkan banyak
bersamaan ia menerima beberapa berkas. pejabat misalnya bupati, walikota, kepala
Penggabungan perkara ini dapat dilakukan asal jawatan bendaharawan, pengawas-pengawas
memenuhi syarat-syarat sebagaimana dan lain sebagainya. Dalam perkara korupsi ini
ditentukan oleh pasal 141 itu sendiri yaitu : dapat saja terjadi beberapa pelanggaran
1. Beberapa tindak pidana yang dilakukan oleh terhadap ketentuan-ketentuan pidana yang
seseorang yang sama dan kepentingan berbeda dan dilakukan oleh orang yang
pemeriksaan tidak menjadikan halangan berbeda pula. Jika berkas perkara korupsi ini
terhadap penggabungannya; jadi satu, maka penuntut umum dapat
2. Beberapa tindak pidana yang bersangkut memecah (splitsing) untuk kemudian
paut satu dengan yang lain. melakukan penuntutan terhadap terdakwa
3. Beberapa tindak pidana yang tidak secara terpisah.
bersangkut paut satu dengan yang lain, akan
tetapi yang satu dengan yang lain itu ada B. Peran Kejaksaan Dalam Penyidikan Dan
hubungannnya, yang dalam hal ini Penuntutan Tindak Pidana Pencucian Uang.
penggabungan tersebut perlu bagi Kewenangan baru kejaksaan atau jaksa
kepentingan pemeriksaan.6 muncul dengan lahirnya UUTPPU 2010, yang
Dalam penjelasan mengenai ketentuan u v o u ‰ • o óð u v P •l v ^W vÇ] ]l v
yang diatur dalam pasal 141 huruf b KUHAP di tindak pidana pencucian uang dilakukan oleh
atas, dikatakan bahwa yang dimaksud dengan penyidik tindak pidana asal sesuai ketentuan
tindak pidana yang dianggap mempunyai hukum acara dan ketentuan peraturan
sangkut paut satu dengan yang lain itu adalah perundang-undangan, kecuali ditentukan lain
apabila tindak pidana tersebut dilakukan : menurut undang-µv vP ]v]_X8
1. Oleh lebih dari seorang yang bekerja sama Penjelasan pasal 74 tersebut memberikan
dan dilakukan pada saat yang bersamaan; ‰ v P • vU vP v Ç vP ]u l•µ ^‰ vÇ] ]l
2. Oleh lebih dari seorang pada saat dan ‰] v • o_ Çaitu :
tempat yang berbeda, akan tetapi Penyidik tindak pidana asal adalah pejabat
merupakan pelaksanaan dari permufakatan atau instansi yang oleh undang-undang
jahat yang dibuat oleh mereka sebelumnya; diberi kewenangan untuk melakukan
3. Oleh seseorang atau lebih dengan maksud penyidikan, yaitu Kepolisian Negara RI,
mendapatkan alat yang akan dipergunakan Kejaksaan, Komisi Pemberantasan Korupsi
untuk melakukan tindak pidana lain atau (KPK), Badan Narkotik Nasional (BNN), serta
menghindarkan diri dari pemidanaan karena Direktorat Jenderal Pajak dan Direktorat
tindak pidana lain.7 Jenderal Bea dan Cukai Kementerian
Berbeda dengan pasal 141 yang Keuangan RI.
memungkinkan penggabungan perkara, pasal Penyidik tindak pidana asal dapat melakukan
142 justru memungkinkan penuntut umum penyidikan tindak pidana pencucian uang
melakukan pemisahan perkara. Pemisahan apabila menemukan bukti permulaan yang
perkara ini dapat dilakukan dalam hal penuntut cukup terjadinya tindak pidana pencucian
umum menerima satu berkas perkara yang uang saat melakukan penyidikan tindak
memuat beberapa tindak pidana yang pidana asal sesuai kewenangannya.9
dilakukan oleh beberapa tersangka yang tidak Permasalahan yuridis pun muncul, ketika
termasuk dalam ketentuan pasal 141. Penuntut kejaksaan atau jaksa melakukan penyidikan
umum dalam hal ini melakukan penuntutan tindak pidana korupsi yang didalamnya
terhadap masing-masing tersangka secara ditemukan bukti yang cukup terjadinya tindak
terpisah. pidana pencucian uang. Namun waktu
8
Pasal 70 Undang-Undang Nomor 10 Tahun 2010 tentang
6
Bandingkan Pasal 141 KUHAP Undang Nomor 8 Tahun Tindak Pidana Pencucian Uang.
9
1981. Penjelasan Pasal 74 Undang-Undang No. 8 Tahun 2010
7
Penjelasan Pasal 141 huruf b KUHAP. tentang Tindak Pidana Pencucian Uang.
76
Lex Crimen Vol. IV/No. 4/Juni/2015
terjadinya tindak pidana pencucian uang asas legalitas sebagaimana dimaksud dalam
(tempus delicti) adalah sebelum lahirnya ‰ • o í Ç š ~í• Ç vP Œ µvÇ] ^ •µ šµ
hhdWWh š Zµv îìíîU l Œ v y// ^< š všµ v perbuatan tidak dapat di pidana, kecuali
‰ Œ o]Z v_ ‰ • o õñ u v P •l v š]v l ‰] v berdasarkan kekuatan ketentuan perundang-
yang dilakukan sebelum berlakunya undang- undangan pidana Ç vP š o Z X_ v sas
undang ini, diperiksa dan diputus dengan UU hukum transitor sebagaimana dimaksud dalam
Nomor 15 Tahun 2002 sebagaimana telah W • o í Ç š ~î• Ç vP Œ µvÇ] ^ ]o u v
diubah dengan UU Nomor 25 Tahun 2003 perubahan dalam perundang-undangan
tentang Perubahan atas Undang-Undang sesudah perbuatan dilakukan, maka terhadap
Nomor 15 Tahun 2002 tentang Tindak Pidana terdakwa di terakan keuntungan yang paling
Pencucian Uang. &Œ • ^ ]‰ Œ]l• v ]‰µšµ•_ u vPµvšµvPl vX_10
dalam ketentuan peralihan tersebut, di Dengan demikian kewenangan penyidikan
dalamnya mengandung maksud baik mengenai kejaksaan terhadap tindakan pidana pencucian
hukum material maupun hukum formilnya. uang yang terjadi sebelumnya lahirnya UUTPPU
Oleh karena itu, dari sudut pandang ini tahun 2010 yang tindakan hukum acaranya
dapatlah dikatakan bahwa kejaksaan atau jaksa berupa penyidikan/penuntutannya dilakukan
tidak berwenang melakukan penyidikan tindak setelah lahirnya UUTPPU Tahun 2010
pidana pencucian uang yang terjadi sebelum semestinya didasarkan pada konsepsi hukum
lahirnya UUTPPU Tahun 2010 karena undang- pidana formil yang memiliki asas legalitas yang
undang yang lama belum mengatur mengenai lebih ketat, yaitu hukum secara pidana yang
kewenangan kejaksaan terkait penyidikan ada pada saat dilakukannya tindakan hukum
tersebut. acara, sedangkan tindak pidananya sendiri
Pandangan normatif tersebut, yang semata- dihukum berdasarkan hukum pidana materil
mata mendasarkan pada teks yang tertulis yang ada pada saat tindak pidana itu dilakukan.
dalam rumusan undang-undang biasanya Mencermati pedoman pembuatan surat
digunakan tersangka/terdakwa untuk dakwaan tersebut, maka apabila digabung
menghentikan upaya pemberantasan tindak dengan tindak pidana asal (predicate crime),
pidana pencucian uang yang dilakukan oleh maka dakwaan yang di ajukan oleh jaksa
kejaksaan. Namun demikian, dalam beberapa penuntut Umum dalam tindak pidana Money
putusan perkara tindak pidana pencucian Laundering pada umumnya berbentuk
misalnya perkara pidana atas nama, Bahasyim kumulatif. Hal ini dikarenakan antara predicatte
Gayus HP Tambunan dan terakhir perkara atas crime dengan tindak pidana money laundering
nama Dhana Widyamika tetap menyatakan berbeda tempat, locus modus operadi yang
bahwa kejaksaan atau jaksa tetap berwenang dilakukan oleh pelaku tindak pidana.
dalam penyidikan perkara tindak pidana Ditinjau dari luas alat bukti yang ditentukan
pencucian yang terjadi sebelum lahirnya dalam UU No. 8 Tahun 2010, maka seharusnya
UUTPUU tahun 2010 dengan mengunakan pembuktian terhadap penuntutan TPPU akan
argumen konsepsi voordurende delicten karena lebih mudah. Sebagaimana diatur dalam pasal
tindak pidana pencucian uang terjadi secara 73 UU No. 8 Tahun 2010, alat bukti dalam TPPU
terus-menerus dan masih berlangsung pada diperluas yang tidak hanya mencakup
saat berlakunnya UUTPPUU Tahun 2010. keterangan saksi, ahli, surat, petunjuk dan
Argumen hukum yang berdasarkan pada keterangan terdakwa ( pasal 184 KUHAP),
konsepsi hukum materil karena yang dibahas tetapi juga meliputi alat bukti lain berupa
adalah jenis delik-nya secara praktek telah informasi yang diucapkan, dikirimkan, diterima,
dijadikan dasar kejaksaan berwenang atau disimpan secara elektronik dengan alat
melakukan penyidikan tindak pidana pencucian optik atau alat yang serupa optik dan dokumen.
uang yang terjadi sebelum lahirnya UUTPPUU
Tahun 2010, menurut hemat kami perlu PENUTUP
ditambahkan karena argumen dengan A. Kesimpulan
mendasarkan tindak pidananya saja (hukum
10
pidana materil ) akan bertentangan dengan R. Soesilo, KUHP serta Komentar-Komentarnya Lengkap
Pasal Demi Pasal, Politea Bogor, Op_cit, hal. 171.
77
Lex Crimen Vol. IV/No. 4/Juni/2015
DAFTAR PUSTAKA
Alfitra, Modus Operandi Pidana Khusus Diluar
KUHP, Raih Asa Sukses, Jakarta 2014.
Darwin Philips, Money Laundering, sinar ilmu,
Oktober 2012.
Husein Yunus, Money Laundering, Sampai
Dimana Langkah Negara Kita Dalam
Pengembangan Perbankan, Mei-Juni 2001.
Muhammad Rusli, Sistem Peradilan Pidana
Indonesia, UI Press Yogyakarta 2011.
Mamoedin A.S., Analisis Kejahatan Perbankan,
Rafflesia Jakarta 1997.
Nirwanto Andi, Dikotomi Terminologi Keuangan
Negara Dalam Perspektif.
Sahetapy J.E., Busines Uang haram,
www.khn.co.id
Sjahputra Iman, teori dan kasus Money
Laundrius, Harvindo / Jakarta 2013.
Sutedi Adrian, Tindak Pidana Pencucian Uang,
Bakti Bandung 2008.
78