Anda di halaman 1dari 48

Hukum Telematika

(Cyber Law)
Lukman Prabowo
lukmanpra@gmail.com
Sekolah Tinggi Hukum Pasundan
SUKABUMI
Minggu Pertama

1
3
Pendahuluan
• Telematika, keterpaduan (Convergence) antara teknologi
jaringan komunikasi dan teknologi informasi.
• Telematika berkembang searah dengan perkembangan teknologi
komunikasi, media dan informatika.
• Pemakaian jaringan sistem komputer yang menggunakan
infrastruktur telematika sehingga populer dengan istilah Internet
(International Network), menimbulkan Internet Global
Community (Cyberspace) tanpa ada penguasa dan tanpa hukum,
terlepas dari sistem hukum yang berlaku di suatu negara
(borderless).
• Hukum Telematika adalah hukum terhadap perkembangan
konvergensi telematika yang berwujud dalam penyelenggaraan
suatu sistem elektronik, baik yang terkoneksi melalui internet
(cyberspace) maupun yang tidak terkoneksi dengan internet.
4
• Lingkup kajian kepada aspek-aspek hukum yang
terkait dengan keberadaan sistem informasi dan
sistem komunikasi :
– Keberadaan komponen dalam sistem : perangkat
keras, perangkat lunak, prosedur, perangkat manusia,
Informasi itu sendiri.
– Fungsi-fungsi teknologi : input, proses, output,
penyimpanan dan komunikasi.
• Dalam praktek (cyberspace) dikenal :
– Content, keberadaan isi atau substansi data/informasi
: input dan output dari penyelenggara, yang tersimpan
dalam bentuk cetak atau elektronik, baik bentuk basis
data atau dikomunikasikan sebagai pesan.

5
– Computing, keberadaan Sistem pengolah informasi
berbasis komputer yang merupakan jaringan sistem
informasi yang efisien, efektif, dan legal.
– Communication, sistem komunikasi terwujud dari
sistem keterhubungan, sistem pengoprasian global,
jaringan komputer, maupun penyelenggaraan jasa
jaringan komunikasi.
– Community, kemasyarakatan sebagai pelaku
intelektual.
• Kajian dilakukan dengan pendekatan interdisiplin
dengan perspektif socio-technical-bussines.

6
Pertemuan Kedua

2
Cybernetics Theory & Sistem Hukum
• Cybernetics Theory, teori yang ditujukan untuk
pendekatan interdisipliner dalam mempelajari sistem
kendali dan komunikasi dari hewan, manusia, mesin
dan organisasi, dengan menekankan pentingnya
umpan balik dari sistem komunikasi.
• Keberadaan hukum berbanding lurus dengan
pemahaman hukum dan kesadaran hukum masyarakat.
• Hukum akan berlaku efektif jika informasi hukum
dikomunikasikan kepada masyarakat dengan baik, dan
ada umpan balik dari masyarakat sehingga
menimbulkan kesadaran hukum.
• Pengembangan sarana komunikasi dan infrastruktur
informasi yang murah dan mudah untuk diakses oleh
masyarakat.
8
• Keberlakuan hukum melihat kepada :
– Aspek filosofis
– Aspek Yuridis
– Aspek Sosiologis
• Pembangunan sistem hukum :
– Subtansi Hukum
– Struktur Hukum
– Budaya Hukum
– Sebagai tambahan : Sistem informasi hukum.
• Sistem hukum yang baik terwujud jika ada kajian yang
mendalam tentang sistem hukum yang berlaku dapat
dioptimalkan oleh para penegak hukum yang
berdedikasi tinggi dalam pelaksanaan tugasnya.

9
Minggu Ketiga

3
Informasi & Telekomunikasi.
• Informasi
– Adalah penerangan, keterangan, kabar atau
pemberitahuan.
– Isi atau muatan dari dokumen yang disampaikan melalui
media cetak dan media elektronika.
– Tidak dapat diraba (intangible), pergerakannya cepat
dan mudah. Mampu mengatasi waktu dan tempat.
– Berasal dari suatu data sebagai input yang mencakup
fakta dalam bentuk untaian kata (teks), angka (numeric),
gambar pecitraan (image), suara (voice), gerak (motion),
yang telah diproses atau mengalami perubahan bentuk
atau pertambahan nilai menjadi suatu bentuk yang
berarti sesuai dengan konteksnya.

11
12
• Masyarakat Informasi.
– Semua orang yang berhubungan dengan informasi.
– Non teritorial, tanpa batas (borderles) dan bersifat
global.

• Hak Asasi Manusia Terhadap Informasi & Komunikasi


– The Universal Declaration of Human Right 1948.
– Pasal 28 F dari Amandemen Kedua Undang-Undang
Dasar 1945.
– Undang- Undang RI No. 39 Tahun 1999 tentang Hak
Asasi Manusia.
– Dan peraturan-peraturan terkait lainnya.

13
• Informasi & Arsip Elektronik
– Hasil pengolahan data secara elektronik berupa
dokumen yang disimpan dalam media penyimpanan
elektronik.
• Sistem Informasi & Multi Media.
– Berbagai bentuk data : text, alphanumeric, image,
voice, dll dalam sistem digital.
• Korelasi Teknologi, Manajemen, dan Hukum
terhadap Informasi.
– Manajemen pemanfaatan dan penguasaan telematika
harus memperlihatkan nilai manfaat yang maksimal.
– Peranan hukum dalam pengembangan dan penerapan
teknologi telematika pada era informasi sudah
merupakan suatu conditio sine quanon.

14
Minggu Keempat

4
Information Law Information
(Computer Law) Processing System

Media Law Mass


Information Law
(Broadcasting, Communication
(Telematic Law)
film & press) System

Private
Telecomunication
Communication
Law
System

16
– Accessibility Issue
• Data dapat dibaca oleh siapapun kecuali yang bersifat
rahasia.
• Data yang bersifat rahasia dapat dibuka untuk
kepentingan hukum yang diatur dalam peraturan
perundang-undangan.

• Sistem Informasi & Pertanggungjawaban Kepada Publik.


– Penyelenggara informasi baik oleh pemerintah atau swasta
melakukan pertanggungjawaban kepada publik
berdsarakan peraturan perundang-undangan.

17
• Etika Informasi
– Privacy Issue
• Informasi ditujukan untuk kebutuhan pengguna
informasi , jika bersifat pripadi dan rahasia harus dijaga
kerahasiaannya.
• Menjaga keseimbangan dengan kepentingan publik
dan HAM.
– Accuracy Issue
• Informasi berdasarkan fakta dan data yang benar,
bukan mengada-ada.
– Property Issue
• Data tersimpan pada pengguna informasi yang bersifat
pribadi harus menjaga kerahasiaan dan menjaga
kepentingan HAM.
18
Minggu Kelima
Kajian Hukum Telematika
• Konsep Umum Tentang Hukum
– Hukum sebagai perangkat aturan yang dibuat oleh negara
dan mengikat warga negaranya dengan mekanisme
keberadaan sanksi sebagai pemaksa untuk penegakan
hukum
• Peranan utama hukum dalam masyarakat :
– Sarana pengendalian sosial;
– Sarana memperlancar proses interaksi sosial;
– Sarana menciptakan keadaan tertentu.
• Keberadaan Hukum Telematika selaras dengan
pembidangan hukum yang sesuai dengan dinamika
masyarakat dan mempunyai tempat dalam sistem hukum
nasional.

20
• Hukum Telematika tetap mengindahkan dan/atau
memperhatikan bidang-bidang hukum lain yang
terkait dalam lingkup kajiannya.
• Kajian Hukum Telematika mencakup aspek-aspek :
– Hak Asasi Manusia.
– Perlindungan hukum terhadap Privasi dan
perlindungan data.
– Media.
– Telekomunikasi
– Kearsipan
– Perikatan

21
– Hak Atas Kekayaan Intelektual.
– Perlindungan konsumen
– Persaingan Perusahaan
– Pidana
– Perpajakan
– Internasional
– Konvensi Internasional
– Hukum-hukum lainnya.
• Regulasi Telekomunikasi & Informatika Internasional.
– International Telecomunication Union (ITU).
– World Trade Organization (WTO).
• General Agreement on Trade in Service (GATS).
• Annex on Telecomunication (the Annex)

22
• Regulasi Telekomunikasi & Informatika Nasional.
– Undang-Undang RI No. 36 Tahun 1999 tentang
Telekomunikasi.
– Undang-Undang RI No. 32 Tahun 2002 tentang Penyiaran.
– Undang-Undang RI No. 11 Tahun 2008 tentang Informasi
dan Transaksi Elektronik.
– Undang Undang No. 19 Tahun 2016 tentang Perubahan
Undang Undang No. 11 Tahun 2008 tentang Informasi Dan
Transaksi Elektronik.

23
Minggu Keenam dan Ketujuh

6-7
Aspek Hukum Perlindungan Data.
Informasi Yang Berhubungan Dengan Privacy :
• The right to individual autonomy;
• The right to be left alone;
• The right to private life;
• The right to control information about oneself;
• The right to limit accessibility;
• The right to exclusive control of access to private realms;
• The right to minimize intrusiveness;
• The right to expect convidentiality;
• The right to enjoy solitude;
• The right to enjoy intimacy;
• The right to enjoy anonymity;
• The right to enjoy reserve;
• The right to secrecy.
25
Perlindungan Privasi Data dan Informasi di Indonesia.
⚫ Undang-Undang No. 7 Tahun 1971 tentang Ketentuan-
ketentuan Pokok Kearsipan.
⚫ Undang-Undang No. 8 Tahun 1997 tentang Dokumen
Perusahaan.
⚫ Undang-Undang No. 10 Tahun 1998 tentang Perbankan.
⚫ Undang-Undang No. 23 Tahun 1992 tentang Kesehatan.
⚫ Undang-Undang No. 36 Tahun 1999 tentang Telekomunikasi.
⚫ Undang-Undang No. 11 Tahun 2008 tentang Informasi Dan
Transaksi Elektronik.
⚫ Undang Undang No. 19 Tahun 2016 tentang Perubahan Undang
Undang No. 11 Tahun 2008 tentang Informasi Dan Transaksi
Elektronik.
Enam alasan pokok pentingnya UU No. 11 Tahun 2008 Tentang
Informasi dan Transaksi Elektronik (ITE) :
1. Pembangunan Nasional yang berkelanjutan sebagai dinamika
masyarakat.
2. Globalisasi informasi Dunia sehingga harus dibuat
pengaturan/pengelolaan ITE.
3. Perkembangan Teknologi Informasi & Komunikasi (TIK) sangat
pesat menyebabkan perubahan kehidupan manusia dan lahirnya
perbuatan hukum baru.
4. Penggunaan dan pemanfaatan TIK harus terus dikembangkan
untuk menjaga, memelihara, dan memperkokoh persatuan serta
kesatuan nasional.
5. Pemanfaatan TIK berperan penting dalam berbagai bidang, antara
lain perdagangan dan pertumbuhan ekonomi untuk mewujudkan
kesejahteraan.
6. Pemerintah perlu mendukung perkembangan TIK melalui
infrastruktur hukum sehingga pemanfaatannya aman dengan
memperhatikan nilai-nilai yang hidup di masyarakat.

27
Tujuh butir pokok penjelasan tentang UU ITE :
1. TIK merubah perilaku masyarakat dan peradaban secara global sehingga
hubungan dunia menjadi tanpa batas (borderless).
2. TIK bagai pedang bermata dua, selain memberikan manfaat dan
kemajuan, sekaligus menjadi sarana efektif untuk melakukan perbuatan
melawan hukum.
3. TIK dan dunia hukum sudah memperluas penafsiran asas dan norma.
Kegiatan cyber (siber) tidak dibatasi teritorial suatu negara.
4. TIK dan pembuktiannya merupakan faktor yang sangat penting karena
nyatanya data sangat rentan untuk direkayasa untuk kepentingan apa
pun.
5. Konvergensi Telematika tak bisa dibendung seiring perkembangan TIK.
6. Kegiatan siber yang bersifat virtual dikategorikan sebagai tindakan dan
perbuatan hukum yang nyata.
7. Tiga pendekatan untuk keamanan di dunia maya (Cyber Space) :
– Pendekatan Hukum untuk mengatasi gangguan keamanan.
– Pendekatan teknologi,
– Pendekatan sosial, budaya, etika.

28
Terobosan dalam UU ITE :
1. UU yang berkaitan dengan TIK dan ITE.
2. UU ITE bersifat ekstra teritorial.
3. Menjamin kepastian hukum bagi masyarakat.
4. Alat bukti elektronik diakui seperti halnya alat bukti lainnya yang
diatur dalam KUHAP.
5. Tanda tangan elektronik diakui memiliki kekuatan hukum yang
sama dengan tanda tangan konvensional.
6. Memberikan definisi legal formal berbagai hal yang berkaitan
dengan pemanfaatan TIK.
7. Informasi berupa dokumen elektronik dan/atau cetakannya
merupakan alat bukti yg sah dan memiliki akibat hukum.
8. Mendefinisikan perbuatan yang dilarang dalam pemanfaatan TIK.
9. Menetapkan sanksi terhadap pelanggaran yang dilakukan.
10. Mendorong pertumbuhan ekonomi dan mencegah kejahatan
berbasis TI.
11. Melindungi masyarakat pengguna TI.

29
Materi pokok UU ITE :
1. Asas dan tujuan.
2. Informasi, dokumen dan tanda tangan elektronik.
3. Penyelenggara Sertifikasi Elektronik (PSE) dan Sistem
Elektronik.
4. Transaksi elektronik.
5. Nama domain, HKI, dan perindungan hak pribadi.
6. Perbuatan yang dilarang.
7. Penyelesaian sengketa.
8. Peran pemerintah dan peran masyarakat.
9. Penyidikan.
10. Ketentuan pidana.

30
Minggu Kedelapan dan
Kesembilan
8-9
Yuridiksi dalam UU ITE.
1. UU berlaku utk setiap orang yg melakukan perbuatan hukum
seperti yang diatur dalam UU ITE. Di dalam dan diluar
wilayah hukum RI yang merugikan kepentingan RI.
2. Merugikan kepentingan RI tidak terbatas kpd kerugian yg
ditimbulkan terhadap berbagai hal diwilayah atau diluar RI.
3. UU ITE mempunyai jangkauan yuridiksi di dalam dan luar
negeri.
4. Universality (Universal Interest Juridiction). Setiap negara
berhak menangkap dan menghukum para pelaku, diperluas
dan dikembankan menjadi extra territorial juridiction.

32
Asas-asas UU ITE.
1. Asas kepastian hukum. Pemanfaatan TI dan TE serta
segala pendukung penyelenggaraan nya mendapat
pengakuan hukum
2. Asas manfaat. Pemanfaatan TI dan TE diupayakan utk
mendukung proses peningkatan kesejahteraan.
3. Asas kehati-hatian. Landasan bagi semua pihak utk
memperhatikan semua aspek yg berpotensi
mendatangkan kerugian
4. Asas iktikad baik. Para pihak dalam memanfaatkan TE tdk
bertujuan utk sengaja tanpa sepengetahuan pihak lain.
5. Asas bebas memilih teknologi. Pemanfaata TI dan TE tdk
terpaku pd teknologi tertentu saja, dapat jg menggunakan
teknologi lain sehingga dapat mengikuti perkembangan
teknologi pd masa datang.

33
Tujuan UU ITE.
1. Mencerdaskan kehidupan bangsa sebagai bagian dari
masyarakat informasi dunia.
2. Mengembangkan perdagangan dan perekonomian
nasional dalam rangka meningkatkan kesejahteraan
rakyat.
3. Meningkatkan efisiensi dan efektivitas pelayanan
publik.
4. Membuka kesempatan seluasnya kpd setiap orang utk
memajukan pikiran dan kemampuan dibidang
penggunaan dan pemanfaatan TI secara bertanggung
jawab.
5. Memberikan rasa aman, keadilan, dan kepastian
hukum bagi pengguna dan penyelenggara TI.

34
Minggu Kesepuluh dan Kesebelas

10-11
Berbagai istilah dalam UU ITE.
• Informasi Elektronik, adalah satu atau
sekumpulan data elektronik yang berupa; tulisan,
suara, gambar, kode akses, simbol, yang telah
diolah dan memiliki arti atau dapat dipahami.
• Dokumen Elektronik, adalah setiap informasi
elektronik yang dibuat, dikirim, disimpan, dalam
bentuk analog atau digital atau sejenisnya. Dapat
diakses melalui komputer atau sistem elektronik.
• Tanda tangan Elektronik, adalah tanda tangan
yang terdiri dari informasi elektronik yang
dilekatkan, terasosiasi atau terkait dengan
informasi elektronik lainnya yg digunakan sebagai
alat verifikasi atau autentikasi.

36
• Penanda Tangan, adalah subyek hukum yang
terasosiasi atau terkait dengan tanda tangan
elektronik.
• Transaksi Elektronik, adalah perbuatan hukum
yang dilakukan dengan menggunakan
komputer, jaringan komputer, atau media
elektronik lainnya.
• Teknologi Informasi, adalah suatu teknik untuk
mengumpulkan, menyiapkan, menyimpan,
memproses, mengumumkan, menganalisis,
dan/atau menyebarkan informasi
37
• Sistem Elektronik, adalah serangkaian
perangkat dan prosedur elektronik yg
berfungsi mengelola informasi elektronik.
• Penyelenggara Sistem Informasi, adalah
pemanfaatan sistem elektronik oleh
penyelenggara, orang, badan usaha, dan/atau
masyarakat.
• Jaringan Sistem Elektronik, adalah
terhubungnya dua sistem elektronik atau lebih
yang bersifat tertutup atau terbuka.

38
• Agen Elektronik, adalah perangkat dari suatu
sistem elektronik yg dibuat utk melakukan
suatu tindakan terhadap suatu informasi
elektronik tertentu secara otomatis yang
diselenggarakan oleh orang.
• Sertifikat Elektronik, adalah sertifikat yg
bersifat elektronik yg memuat tanda tangan
elektronik dan identitas yg menunjukkan
status subyek hukum para pihak dalam
transaksi elektronik yg dikeluarkan oleh
Penyelenggara Sistem Elektronik.
39
• Penyelenggara Sertifikasi Elektronik, adalah
badan hukum yang berfungsi sebagai pihak
yang layak dipercaya untuk memberikan dan
mengaudit sertifikat elektronik.
• Lembaga Sertifikasi Keandalan, adalah
lembaga independen yg dibentuk oleh
profesional yg diakui, disahkan, dan diawasi
oleh pemerintah dengan kewenangan
mengaudit dan mengeluarkan sertifikasi
keandalan dalam transaksi elektronik.

40
Minggu Keduabelas dan
Ketigabelas
12-13
• Komputer adalah alat memproses data
elektronik, magnetik, optik, atau sistem yang
melaksanakan fungsi logika, aritmatika, dan
penyimpanan.
• Akses adalah kegiatan melakukan interaksi
dengan sistem elektronik yang berdiri sendiri
atau dalam jaringan.

42
• Kode Akses, adalah angka, huruf, simbol, atau
karakter lainnya atau kombinasi diantaranya
yang merupakan kunci untuk dapat
mengakses komputer atau sistem elektronik
lainnya.
• Kontrak Elektronik, adalah perjanjian para
pihak yang dibuat melalui sistem elektronik.

43
• Nama Domain (ND), adalah alamat internet
subyek hukum yg dapat digunakan dalam
berkomunikasi melalui internet yg berupa
kode bersifat unik utk menunjukan lokasi
tertentu dalam internet.
• Pengirim, adalah subyek hukum yang
mengirimkan informasi elektronik dan/atau
dokumen elektronik.

44
• Penerima, adalah subyek hukum yang
menerima informasi elektronik dan/atau
dokumen elektronik dari pengirim.
• Infomasi elektronik dan/atau dokumen
elektronik dan/atau hasil cetaknya merupakan
alat bukti hukum yang sah, merupakan
perluasan dari alat bukti yang sah sesuai
dengan hukum acara yang berlaku di
Indonesia.

45
• Yang tidak berlaku sebagai surat adalah :
– Surat yang menurut UU harus dibuat dalam
bentuk tertulis.
– Surat dan dokumennya dalam bentuk akta notaris
atau akta yang dibuat.
– Surat yang menurut UU harus dibuat tertulis, surat
berharga dan lain-lain yang digunakan dalam
proses penegakan hukum acara.

46
• Orang, adalah orang perorangan baik WNI,
WNA, maupun Badan Hukum.
• Badan Usaha, adalah perusahaan
perseorangan atau perusahaan persekutuan,
baik yang berbadan hukum maupun yang
tidak berbadan hukum.
• Pemerintah, adalah Menteri atau pejabat
lainnya yang ditunjuk oleh Presiden.

47
Daftar Pustaka
⚫ Ahmad M. Ramli, Cyber Law dan HAKI dalam Sistem Hukum
Indonesia, Rafika Aditama, Bandung.
⚫ ..........................., Hukum di Bidang Informasi dan Informatika,
Departemen Komunikasi dan Informatika RI, Jakarta.
⚫ Danrivanto Budhijanto, Hukum Telekomunikasi, Penyiaran &
Teknologi Informasi, PT. Refika Aditama, Bandung.
⚫ Dikdik M. Arief Mansur, Cyber Law, PT. Refika Aditama,
Bandung.
⚫ Edmon Makarim, Kompilasi Hukum Telematika, PT. Raja
Grafindo Persada, Jakarta.
⚫ UU No. 11 Thn. 2008 ttg ITE.
⚫ UU No. 19 Thn. 2016 ttg Perubahan UU No. 11 Thn 2008 ttg
ITE.

Anda mungkin juga menyukai