Anda di halaman 1dari 7

BAB II

DESKRIPSI PROSES

Vinyl Chloride Monomer dibuat dengan proses cracking dan pada pra
rancangan pembuatan pabrik Vinyl Chloride Monomer ini direncanakan kapasitas
produksi sebesar 230.000 ton/tahun.

II.1 Tahapan Proses


Secara keseluruhan reaksi perekahan (cracking) EDC menjadi VCM dapat
dibagi menjadi tiga tahap, yaitu:

1. Tahap penyiapan bahan baku


2. Tahap pembentukan Vinyl Chloride Monomer
3. Tahap pemurnian

II.2 Tahap Penyiapan Bahan Baku

Bahan baku Ethylene dicloride disimpan dalam fase cair pada tangki
penyimpanan (TT-01) yang dirancang dengan kapasitas penyimpanan 30 hari
produksi. Bahan baku Ethylene dichloride disimpan pada P = 1 atm dan suhu 30
o
C.

II.3 Tahap Pembentukan Vinyl Chloride Monomer

Proses pembentukan Vinyl Choride Monomer merupakan reaksi


endotermis yang berlangsung pada fase gas dalam sebuah reaktor furnace yang
suhu reaksinya 500 oC dan tekanan 26 atm. Pada proses ini dihasilkan produk
samping berupa asam klorida (HCl).

Reaksi yang terjadi adalah :

C 2 H 4 Cl 2 ( g ) C 2 H 3 Cl( g ) + HCl( g )

EDC VCM Asam Klorida

EDC yang berada di dalam tangki penyimpanan (TT-01) dipompa

dengan pompa (P-01) menuju Heater (E-01). EDC yang berada dalam E-01

II-1
BAB II Deskripsi Proses II-2

o
berada dalam fasa cair dengan suhu 30 C dan tekanan 26 atm, kemudian
o
dipanaskan sampai suhu 242 C. Selanjutnya EDC yang berada dalam fasa cair

jenuh diuapkan dengan vaporaizer (E-01) sampai menjadi uap jenuh. Kemudian

umpan EDC dimasukkan kedalam furnace (FN-01) dan kemudian dicracking


o
pada suhu 500 C. Produk yang keluar dari furnace (FN-01) adalah VCM, HCl

dan EDC. Selanjutnya dilakukan pendinginan mendadak agar reaksi tidak dapat

balik. Pendinginan mendadak dilakukan dengan melewatkan produk menuju


o
quencher (Q-01) sampai suhu 170 C. EDC yang keluar dari quencher (Q-01),

kemudian di kondensasi (E-03) dan dialirkan menuju expander valve (EV-01)

sampai tekanan 12 atm, kemudian diteruskan menuju kolom destilasi (D-01).

II.4 Tahap Pemurnian

Umpan dari expander valve (EV-01) masuk kedalam menara destilasi (D-
01) untuk memisahkan HCl dan selanjutnya akan disimpan di tangki penyimpan
(TT-02), setelah melalui menara destilasi (D-01) maka masuk kedalam menara
destilasi (D-02) yang berfungsi untuk memurnikan VCM sebagai produk dan
disimpan di tangki penyimpan (TT-03).

Pra Rancangan Pabrik Vinyl Chloride Monomer Yanuar Kentas(1141925031)


Institut Teknologi Indonesia Lilis Setyorini (1141925025)
Decky Muny A (1141925020)
BAB II Deskripsi Proses II-3

II.3 Proccess Flow Diagram (PFD)


Diagram alir proses untuk pabrik VCM dapat dilihat pada Gambar 2.1.

Gambar 2.1 Process Flow Diagram VCM

II.4 Tata Alat Letak Proses


Penyusunan letak alat-alat proses yang tepat dapat meminimalkan biaya
konstruksi serta menjadikan proses dalam industri berjalan lebih efisien. Tata
letak alat proses ini sangat erat hubungannya dengan perencanaan pembangunan
pabrik yang bertujuan :
1. Kelancaran alur proses produksi yang berjalan
2. Menjadikan proses produksi lebih efisien
3. Menjamin keleluasaan, keamanan, keselamatan serta kenyamanan saat
karyawan bekerja

Dalam penyusunan letak alat-alat proses terdapat beberapa pertimbangan


yang harus diperhatikan, yaitu :

Pra Rancangan Pabrik Vinyl Chloride Monomer Yanuar Kentas(1141925031)


Institut Teknologi Indonesia Lilis Setyorini (1141925025)
Decky Muny A (1141925020)
BAB II Deskripsi Proses II-4

1. Pertimbangan Ekonomis
Cara untuk meminimumkan biaya konstruksi dilakukan dengan
jalan menempatkan peralatan proses yang memberikan sistem pemipaan
sependek mungkin diantara alat – alat proses, dengan jalan ini maka akan
mengurangi biaya variabel.
2. Kemudahan Operasi
Penyusunan letak tiap alat proses harus diusahakan agar dapat
memberikan keleluasan dan kenyamanan bergerak pada para pekerja
dalam menjalankan aktifitas produksi.
3. Kemudahan Pemeliharaan
Pemeliharaan alat merupakan hal yang penting untuk menjaga alat-
alat proses beroperasi dengan baik, efisien dan berumur panjang. Dengan
menempatkan alat – alat proses yang tepat akan memberikan ruang gerak
yang cukup untuk memperbaiki maupun untuk membersihkan peralatan.
4. Keamanan
Dalam penyusunan alat-alat proses harus diperhatikan keamanan
dari keberadaan dari alat tersebut terhadap proses selanjutnya serta
terhadap karyawan yang terlibat dalam proses tersebut.

Dalam penyusunan letak alat – alat proses yang digunakan dapat


dibedakan dalam 3 macam, yaitu :
1. Tata letak Produk atau Garis (Product Lay Out/ Line Lay Out)
Merupakan susunan mesin atau peralatan berdasarkan urutan
proses produksi. Biasanya digunakan pada pabrik yang memproduksi
suatu jenis produk dalam jumlah besar.
2. Tata Letak Proses atau Fungsional (Process/ Fungsional Lay Out)
Merupakan penyusunan mesin/peralatan berdasarkan fungsi yang
sama pada ruang tertentu. Biasanya digunakan pada pabrik yang
memproduksi lebih dari satu jenis produk.
3. Tata Letak Kelompok (Group Lay Out)
Merupakan kombinasi dari Line Lay Out dan Process Lay Out.
Biasanya dipakai oleh perusahaan besar yang memproduksi lebih dari satu
jenis produk. Penyusunan tata letak alat – alat proses pada pabrik EDC

Pra Rancangan Pabrik Vinyl Chloride Monomer Yanuar Kentas(1141925031)


Institut Teknologi Indonesia Lilis Setyorini (1141925025)
Decky Muny A (1141925020)
BAB II Deskripsi Proses II-5

yang akan didirikan ini akan menggunakan Tata Letak Produk atau Garis
(Product Lay Out/ Line Lay Out).

Tata letak alat proses dapat dilihat pada Gambar 2.2 di bawah ini:

Gambar 2.2 Tata Letak Alat Proses


Keterangan :
TT-101 : Tangki penyimpanan EDC
TT-102 : Tangki penyimpanan HCl
TT-103 : Tangki penyimpanan VCM
E-01 : Alat Penukar Panas
FN-01 : Furnace
FD-01 : Flash Drum
Q-01 : Quencher Tank
D-01 : Destilasi

II.5 Tata Letak Pabrik


Tata letak pabrik merupakan bagian yang mengatur susunan letak
bangunan untuk daerah proses, area perlengkapan, kantor, gudang, utilitas dan
fasilitas lainnya untuk menjamin kelancaran proses produksi agar berjalan dengan
baik efisien, serta menjaga keselamatan kerja karyawannya dan menjaga

Pra Rancangan Pabrik Vinyl Chloride Monomer Yanuar Kentas(1141925031)


Institut Teknologi Indonesia Lilis Setyorini (1141925025)
Decky Muny A (1141925020)
BAB II Deskripsi Proses II-6

keamanan dari pabrik tersebut. Dasar pertimbangan dalam pengaturan bangunan-


bangunan dalam suatu pabrik adalah arah aliran proses dan aktifitas dari para
pekerja yang ada agar proses dapat berjalan dengan efektif, aman dan kontinyu.
Faktor – faktor yang harus diperhatikan dalam penyusunan letak pabrik
(plant lay out) antara lain :
1. Kemudahan dalam proses operasi yang disesuaikan dengan
kemudahan dalam memelihara peralatan serta kemudahan mengontrol
hasil produksi.
2. Jalur distribusi utilitas yang tepat dan ekonomis.
3. Keselamatan kerja.
4. Kebebasan bergerak yang cukup leluasa di antara peralatan proses dan
peralatan yang
4. menyimpan bahan – bahan berbahaya.
5. Adanya kemungkinan perluasan pabrik.
6. Masalah pengolahan limbah pabrik agar tidak mengganggu atau
mencemari lingkungan.
7. Penggunaan ruang yang efektif dan ekonomis.

Pada pendirian pabrik VCM, macam dan penempatan bangunan dalam


kawasan pabrik tersebut direncanakan sebagai berikut :
1. Area proses
Area proses merupakan tempat berlangsungnya proses produksi VCM.
2. Area penyimpanan
Area penyimpanan merupakan tempat penyimpanan bahan baku dan
produk yang dihasilkan.
3. Area Pemeliharaan dan Perawatan Pabrik
Area ini merupakan perbengkelan untuk melakukan kegiatan perawatan
dan perbaikan peralatan sesuai dengan kebutuhan pabrik.
4. Area Utilitas / Sarana Penunjang
Area ini merupakan lokasi dari alat – alat penunjang produksi yang berupa
penyediaan air, tenaga listrik, pemanas dan sarana pengolahan limbah.
5. Area Administrasi dan Perkantoran

Pra Rancangan Pabrik Vinyl Chloride Monomer Yanuar Kentas(1141925031)


Institut Teknologi Indonesia Lilis Setyorini (1141925025)
Decky Muny A (1141925020)
BAB II Deskripsi Proses II-7

Area administrasi dan perkantoran merupakan daerah pusat kegiatan


administrasi pabrik untuk urusan – urusan dengan pihak – pihak luar
maupun dalam.

6. Area laboratorium
Area ini merupakan tempat untuk quality control terhadap produk ataupun
bahan baku, serta tempat untuk penelitian dan pengembangan (R & D).
7. Fasilitas umum
Fasilitas umum terdiri dari kantin, klinik pengobatan, lapangan parkir serta
mushola sebagai tempat peribadatan.
8. Area Perluasan
Area ini dimaksudkan untuk persiapan perluasan pabrik dimasa yang akan
datang.

Peletakan bangunan-bangunan yang ada pada perancangan pabrik VCM


ini dapat dilihat pada Gambar 2.3.

Gambar 2.3 Tata Letak Bangunan

Pra Rancangan Pabrik Vinyl Chloride Monomer Yanuar Kentas(1141925031)


Institut Teknologi Indonesia Lilis Setyorini (1141925025)
Decky Muny A (1141925020)

Anda mungkin juga menyukai