PEMBELAJARAN
Diajukan Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah
MIFTAHUR RAHMI
(21.00.4058)
HUBBULWATHAN DURI
2023
KATA PENGANTAR
Segala puji hanya milik Allah Swt. Robbul Jalil. Puji dan syukur kita panjatkan ke
hadirat-Nya yang telah menurunkan Kitab Suci Al-Qur’an sebagai petunjuk bagi umat manusia
untuk keselamatan di dunia dan akhirat. Sholawat dan salam mari kita ucapkan untuk Nabi
Muhammad Saw. pemimpin para Rasul Allah dan imamnya orang- orang yang bertakwa sebagai
Nabi Akhir Zaman, para sahabat dan umatnya yang senantiasa menjalankan syari’at-syari’at dan
sunnah-sunnahnya. Sesungguhnya perkataan yang paling benar adalah perkataan Allah Swt. dan
Rasul-Nya.
Tiada keberhasilan yang penyusun peroleh tanpa adanya bantuan dari pihak lain.karena itu , pada
kesempatan ini izinkan penyusun menyampaikan rasa terima kasih kepada :
Penulis
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR……………………………………………….……………………..
DAFTAR ISI…………………………………………………………….………………......
BAB I PENDAHULUAN………………………………………………..………………….
A. Latar belakang.............................................................................................................
B. Perumusan masalah.....................................................................................................
C. Tujuan.........................................................................................................................
D. Manfaat.......................................................................................................................
BAB II PEMBAHASAN...................................................................................
1.Sejarah pendidikan di indonesia..................................................................................
2.Pengaruh islam dalam pendidikan...............................................................................
3.Pendidikan indonesia pada zaman Hindu – Buda.......................................................
4.Pendidikan pada masa clonial Belanda.......................................................................
5.Pendidikan pada masa clonial Jepang.........................................................................
6.Pendidikan Indonesia pada zaman kemerdekaan dan Bagaimana pendidikan setelah
kemerdekan (1945-1969).............................................................................................
BAB III PENUTUPAN .........................................................................................................
A. Kesimpulan..........................................................................................
B. Saran....................................................................................................
DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
BAB II
PEMBAHASAN
B. Metode Pembelajaran
2. Cooperative Learning
Metode pembelajaran ini memiliki sebuah karakteristik di mana peserta
didik di kelas dibagi menjadi beberapa kelompok. Tiap anggota kelompok
memiliki fungsi dan tugasnya masing-masing. Tujuan utama dari
metode cooperative learning akan tercapai jika setiap anggota kelompok berhasil
menyelesaikan tugas dan menjalankan fungsinya dengan baik.
Keuntungan menerapkan metode ini adalah:
a. Meningkatkan rasa tanggungjawab mengingat setiap peserta didik memiliki
fungsi dan tugas dalam kelompoknya.
b. Meningkatkan partisipasi siswa dalam pembelajaran.
c. Meningkatkan rasa percaya diri karena setiap peserta didik memiliki peran
dalam kelompok.
Kekurangan metode ini adalah:
a. Menciptakan strata dalam kelompok. Murid dengan kemampuan lebih baik
dapat membantu kelompok dan bekerja lebih keras, sedangkan murid
dengan kemampuan kurang akan lebih banyak dibantu oleh anggota
kelompok yang lain.
b. Tanggungjawab guru untuk mengajar dibebankan pada murid.
c. Dapat menciptakan ketergantungan antara murid yang lemah dalam
penguasaan materi ke murid yang memiliki kemampuan lebih baik.
3. Metode Gamification
Metode gamification merupakan metode yang melibatkan elemen-elemen
permainan dalam pembelajaran seperti tabel skor, kompetisi antar murid dan kerja
sama kelompok. Metode ini dipercaya bahwa peserta didik akan belajar dengan
baik jika mereka bersenang-senang dalam pembelajaran.dalam pelaksanaannya,
guru akan menggunakan game edukasi berbasis website maupun aplikasi yang
dapat dimainkan melalui laptop maupun smartphone.
Keuntungan menerapkan metode ini adalah:
a. Suasana kelas jadi lebih menyenangkan.
b. Peserta didik jadi lebih proaktif karena merasa nyaman dalam gaming
environments.
c. Partisipasi peserta didik sangat tinggi.
d. Murid diasah berpikir kritis dan kreatif. Lebih dari sekadar mengisi lembar-
lembar pertanyaan.
Kekurangan metode gamification adalah:
a. Sukar bagi guru untuk menerjemahkan hasil permainan pada objektif
pembelajaran. Oleh karenanya penilaian jadi sangat memakan waktu.
b. Membutuhkan device yang memadai. Laptop maupun smartphone peserta
didik harus bisa menjalankan aplikasi permainan yang digunakan oleh
guru.
4. Flipped Classroom
Metode flipped classroom adalah metode yang memiliki karakteristik
khusus di mana peserta didik diharuskan mempelajari materi pelajaran
terlebih dahulu sebelum kelas berlangsung. Tujuan utama metode ini adalah
membuat waktu pembelajaran dalam kelas menjadi optimal dan guru dapat
lebih memperhatikan perkembangan setiap peserta didik.
Kelebihan metode ini adalah:
a. Peserta didik dapat belajar kapan dan di mana saja cukup dengan
mengakses materi digital yang diberikan guru.
b. Peserta didik dapat belajar sesuai dengan kecepatan yang disukainya.
c. Waktu pembelajaran di kelas jadi lebih maksimal untuk memperdalam
pemahaman murid.
Kekurangan metode ini adalah:
a. Kesuksesan pembelajaran sangat bergantung pada kedisiplinan peserta
didik.
b. Guru harus bekerja lebih untuk membuat dan mendistribusikan konten
pembelajaran.
c. Tidak dapat diterapkan jika device tidak memenuhi spesifikasi yang
dibutuhkan.
5. Personalized Learnin
Pada metode ini, murid secara mandiri membuat rencana belajar
personal yang disesuaikan dengan ketertarikan serta kemampuan siswa.
Materi pelajaran, program dan instruksi diberikan secara online.Selama
melakukan penilaian, sekolah yang menerapkan metode ini menggunakan
penilaian berbasis Competency-Based Progression. Artinya, murid dapat
pindah level jika mereka sudah menguasai materi yang sedang mereka
pelajari.Meski sangat berpusat pada siswa, metode ini tetap mengizinkan guru
untuk mengajar dan membuat perubahan yang diperlukan terha dap rencana
belajar yang telah disusun oleh murid.
Keuntungan menggunakan metode ini adalah:
a. Siswa yang belum menguasai materi tidak tertinggal. Guru memastikan
siswa tersebut menguasai pelajarannya untuk naik level.
b. Siswa yang sudah menguasai pelajaran tidak perlu menunggu siswa
lainnya. Dia bisa naik level sesuai kemampuan dan kecepatan belajarnya.
c. Metode ini dapat meningkatkan rasa percaya diri siswa karena pelajaran
disusun sesuai kemampuan dan kebutuhannya.
Kekurangan metode ini adalah:
a. Membutuhkan persiapan yang matang dan detail. Jika sekolah tidak
menggunakan Learning Management System (LMS) yang dapat
mengumpulkan data siswa dan menyajikan output pembelajaran secara
individual, dibutuhkan waktu lama untuk melakukan riset akademik siswa
secara satu per satu dan menemukan kelebihan kekurangannya.
b. Membutuhkan investasi cukup besar di bidang teknologi pendidikan.
Sekolah harus membeli program, software dan device yang dibutuhkan.
6. Kinesthetic Learning
Metode ini mewajibkan peserta didik untuk membuat, menciptakan
atau melakukan sesuatu. Pada metode Kinesthetic Learning, murid lebih
banyak melakukan aktivitas fisik dibandingkan mendengarkan penjelasan
guru atau melihat guru mendemonstrasikan sesuatu. Bermain peran,
membangun, menggunakan drama, aktivitas olahraga merupakan contoh dari
aktivitas kelas yang menggunakan metode ini.
Kelebihan metode kinesthetic:
a. Partisipasi peserta didik sangat tinggi.
b. Sangat cocok diterapkan untuk peserta didik usia kelompok bermain
hingga taman kanak-kanak.
Kekurangan metode ini:
a. Kurangnya riset yang membuktikan metode ini mampu membuat prestasi
akademik siswa lebih baik.
7. Direct Instruction
Metode yang paling konvensional dan paling banyak digunakan di
sekolah Indonesia ini sangat berpusat pada guru. Pada metode ini, peserta
didik lebih banyak pasif mendengarkan ceramah dan instruksi detail dari guru.
Guru berfungsi sebagai sumber informasi utama dan peserta didik diwajibkan
untuk melakukan aktivitas dan memahami pelajaran sama seperti yang
ditunjukkan dan diajarkan oleh guru.
Kelebihan metode ini:
a. Lebih mudah bagi guru dalam melakukan penilaian.
b. Kelas lebih tertib karena peserta didik tenang mendengarkan arahan dan
ajaran guru.
c. Murid cukup memusatkan perhatian pada satu hal yakni guru.
Kekurangan metode ini:
a. Partisipasi peserta didik rendah.
b. Murid yang tidak dapat menyesuaikan diri dengan kecepatan penjelasan
dari guru bisa tertinggal.
c. Minim kolaborasi dan kurang kesempatan bagi siswa untuk
mengembangkan skill komunikasi.
8. Metode Konvensional
Metode konvensional atau metode ceramah merupakan metode
pengajaran dengan cara menyampaikan informasi secara lisan kepada siswa.
Metode belajar ini dinilai paling praktis serta ekonomis karena tidak
membutuhkan banyak alat bantu.
9. Metode Diskusi :
Metode diskusi adalah metode belajar yang berhubungan erat dengan
pemecahan masalah. Metode ini dilakukan dengan membuat kelompok pada
siswa untuk memberikan pemahaman serta menyelesaikan permasalahan
secara bersama. Metode ini mendorong siswa berpikir kritis, menyampaikan
pendapat, pemecahan masalah kerja sama dan saling menghargai.
Metode pembejaran yang bisa dipilih dari konsep strategi pembelajaran adalah
1. Ceramah, 2. Diskusi kelompok, 3. Demonstrasi , 4. Simulasi, 5. Pengalaman
lapangan, 6. Mind Mapping, 7. Drama.dan lain-lain
F. Tujuan Pembelajaran
Tujuan dari pemakaian bermacam-macam strategi pembelajaran adalah agar
tercapai standar kompetensi kelulusan. Kopentensi kelulusan meliputi sikap,
pengetahuan dan keterampilan.
G. Pendekatan Konstektual
Pendekatan Kontekstual atau Contextual Teaching and Learning (CTL)
a. Mengaitkan
Mengaitkan adalah strategi yang paling hebat dan merupakan inti
konstruktivisme. Guru menggunakan strategi ini ketia ia mengkaitkan
konsep baru dengan sesuatu yang sudah dikenal siswa. Jadi dengan
demikian,mengaitkan apa yang sudah diketahui siswa dengan informasi
baru.
b. Mengalami
Mengalami merupakan inti belajar kontekstual dimana mengaitkan
berarti menghubungkan informasi baru dengan pengelaman maupun
pengetahui sebelumnya. Belajar dapat terjadi lebih cepat ketika siswa dapat
memanipulasi peralatan dan bahan serta melakukan bentuk-bentuk
penelitian yang aktif.
c. Menerapkan
Siswa menerapkan suatu konsep ketika ia malakukan kegiatan
pemecahan masalah. Guru dapet memotivasi siswa dengan memberikam
latihan yang realistic dan relevan.
d. Kerjasama
Siswa yang bekerja secara individu sering tidak membantu kemajuan
yang signifikan. Sebaliknya,siswa yang bekerja secara kelompok sering dapat
mengatasi masalah yang komplek dengan sedikit bantuan. Pengalaman
kerjasama tidak hanya membanti siswa mempelajari bahan ajar,tetapi
konsisten dengan dunia nyata.
e. Mentransfer
Peran guru membuat bermacam-macam pengalaman belajar dengan
focus pada pemahaman bukan hapalan.
Pendekatan Konstrutivisme
Tidak ada satupun teori belajar tentang konstruktivisme ,tetapi terdapat beberapa
pendekatan konstruktivis, misalnya pendekatan yang khusus dalam pendidikan
matematik dan sains. Beberapa pemikir konstruktivis seperti Vigotsky menekankan
berbagi dan konstruksi sosial dalam pembentukan pengetahuan (konstruktivisme
sosial);sedangkan yang lain seperti Piaget melihat konstruksi individu (konstruktivisme
individu) yang utama
a. Konstrukstivisme Individu
Para psikolog konstruktivis yang tertarik dengan pengetahuan individu, kepercayaan,
konsep diri atau identitas adalah mereka yang biasa disebut konstruktivis individual.
Riset mereka berusaha mengungkap sisi dalam psikologi manusia dan bagaimana
seseorang membentuk struktur emosional atau kognitif dan strateginya
b. Konstruktivisme social
Berbeda dengan Piaget, Vygotsky percaya bahwa pengetahuan dibentuk secara
sosial,yaitu terhadap apa yang masing-masing partisipan kontribusikan dan buat secara
bersama-sama. Sehingga perkembangan pengetahuan yang dihasilkan akan berbeda-
beda dalam konteks budaya yang berbeda. Interaksi sosial,alat-alat budaya,dan
aktivitasnya membentuk perkembangan dan kemampuan belajar individual.
Pendekatan deduktif merupakan proses penalaran yang bermula dari keadaan umum
ke keadaan khusus sebagai pendekatan pengajaran yang bermula dengan menyajikan
aturan,prinsip umum dan diikuti dengan contoh contoh khusus atau penerapan aturan,prinsip
umum ke dalam keadaan khusus.
Pendekatan Induktif
Pendekatan Konsep
Pendekatan Proses
Pendekatan proses merupakan pendekatan pengajaran yang memberikan
kesempatan kepada siswa untuk menghayati proses penemuan atau penyusunan suatu
konsep sebagai suatu keterampilan proses.Pendekatan proses adalah pendekatan yang
berorientasi pada proses bukan hasil. Pada pendekatan ini peserta didik diharapkan
benar-benar menguasai proses. Pendekatan ini penting untuk melatih daya pikir atau
mengembangkan kemampuan berpikir dan melatih psikomotor peserta didik. Dalam
pendekatan proses peserta didik juga harus dapat mengilustrasikan atau memodelkan
dan bahkan melakukan percobaan. Evaluasi pembelajaran yang dinilai adalah proses
yang mencakup kebenaran cara kerja, ketelitian, keakuratan, keuletan dalam bekerja
dan sebagainya.
2. Anchored Instruction
Pembelajaran yang mengubah segala konsep atau permasalahan yang
dipelajari dalam bentuk cerita. Sehingga member kesempatan siswa untuk
mengeksplor cerita itu sampai menemukan solusi pemecahan yang terbaik.
4. ARTIKULASI
Mirip permainan pesan berantai, guru menyampaikan materi pada siswa,
lalu siswa menyampaikan materi tersebut kepada teman lainnya, demikian
seterusnya sampai semua siswa menerima materi.
5. Bamboo Dancing (Tari Bambu)
Separuh kelas berdiri berjajar, sehingga tiap siswa berhadapan dengan satu
teman di depannya. Keduanya bergantian menjelaskan materi. Setelah waktunya
selesai, tiap anak bergeser. Dan ia harus menjelaskan materi pada pasangan
barunya.
6. Bertukar Pasangan
Setiap siswa harus mencari pasangan untuk mempelajari materi. Setelah
waktu yang ditentukan habis, siswa mencari pasangan lain untuk bertukar
informasi.
7. Blended Learning
Saat ini, blended learning dikembangkan sebagai pembelajaran berbasis
web. Siswa diajak mencari informasi yang tersedia di internet,
menginterpretasikannya, lalu mengambil kesimpulan berdasarkan referensi
pendukung yang tersedia.
9. Circuit Learning
Circuit learning berfokus pada pemberdayaan pikiran dan perasaan siswa.
Guru terlebih dulu mengidentifikasi kemampuan awal siswa untuk merencakan
suasana belajar yang kondusif dan terfokus. Siswa diberi kesempatan membuat
catatan kreatif secara mandiri (dengan bimbingan guru). Selanjutnya dilakukan
tanya jawab dan remidi berulang.