M.Firmansyah
Universitas Mataram
ARTICLE INFO
ABSTRACT : This article explains the Old Institutional Economics (OIE) of thoughts.
Keywords :
The method is used by library research. There are several findings: 1). OIE was
Old Institutional Economics,
rejected classical economics thought which ignores institutional factors, like
Veblen, Commons, Mitchel
values, culture, and rule of life in economics. 2). The foundation of institutional
and Ayres
economics came from teachers and it is students. In case, Thorstain B Veblen was
the godfather of the thoughts. 3). Veblen puts forward the evolution of thought
based on the social environmental conditions in which individuals live. 4). Veblen's
students like Commons focused on multidisciplinary science in explaining
economics, Mitchell focused on the character of behavior based on local
institutions and Ayres focused on institutional change.
Kata Kunci : ABSTRAK: Artikel ini menjelaskan beberapa bentuk pemikiran Ekonomi Kelembagaan
Ekonomi Kelembagaan Lama. Metode yang digunakan dalam artikel ini adalah penelitian kepustakaan. Ada
Lama (OIE), Veblen, beberapa temuan artikel ini: 1). Gagasan Ekonomi Kelembagaan lama secara umum
Common, Mitchel dan menolak pemikiran klasik yang mengabaikan faktor-faktor kelembagaan berupa nilai-
Ayres nilai, budaya dan rule of life dalam ilmu ekonomi. 2). Peletak dasar pemikiran ekonomi
kelembagaan adalah guru dan murid, di mana Thorstain B Veblen merupakan god
father dari ilmu ekonomi kelembagaan. 3). Veblen mengedepankan evolusi pemikiran
yang berdasar pada kondisi lingkungan sosial tempat individu hidup. 4). Pemikiran
Murid-murid Veblen, yaitu Commons menitikberatkan pada multidisiplin ilmu dalam
mejelaskan ilmu ekonomi, Mitchell menitikberarkan pada karakter perilaku berdasar
kelembagaan lokal dan Ayres menitikberatkan pada perubahan kelembagaan.
Corresponding Author :
Alamat : Program Studi Ekonomi Pembangunan, Fakultas Ekonomi dan Bisnis, Universitas Mataram, Jln. Majapahit No.
62 Mataram.
e-mail: firmansyah@unram.ac.id
PENDAHULUAN
Eksistensi pemikiran ekonomi Commons (1862-1945) dan Clarence
kelembagaan (intitutional economics) Ayres (1891-1972).
dewasa ini menunjukan perkembangan PEMBAHASAN
yang menakjubkan, khususnya dalam Definisi Ekonomi Kelembagaan
penelitian bidang ekonomi. Kata Kata kelembagaan dalam banyak literatur
“institutional economics” di dalam mesin ditulis sebagai institution. Pengertian
pencari ilmiah google scholar tidak kurang kelembagaan atau institution dalam ilmu
3,9 juta artikel tersedia di sana, website ekonomi adalah aturan hidup, organisasi,
jurnal ternama proquest memuat 84 ribu kepercayaan dan norma (North, 1990)
artikel, Sciense Direct 167 ribu artikel. Hal dalam kelompok manusia. Aturan hidup,
ini, menunjukan perhatian terhadap riset organisasi, atau norma merupakan
bertema ekonomi kelembagaan semakin bentukan turun temurun, generasi-ke
tinggi. generasi (secara historis). Ekonomi
Keterbatasan teori neo-klasik kelembagaan memberi porsi penghargaan
dalam menyertakan unsur kelembagaan terhadap pemikiran historis sebagai
menjadi sasaran kritik. Di samping itu, rujukan gagasan kelembagaan (institusi).
beberapa studi membuktikan bahwa Memahami sejarah hidup manusia adalah
faktor penyebab perilaku ekonomi di rangkaian cerita dari nilai-nilai yang
samping unsur ekonomi (homo pernah ada. North (1990) menganggap
economicus) juga faktor budaya, nilai- peraturan berupa kelembagaan adalah
nilai, keorganisasian yang merupakan bentuk pembatasan kehidupan manusia
bagian mendasar ekonomi kelembagaan. dalam mengatur interaksi antar sesama,
Artikel ini menjelaskan sejarah dan sehingga aturan itu dapat berupa aturan
gagasan pemikiran ekonomi kelembagaan formal maupun non-formal (North, 1990:
atau Old Institutional Economics (OIE) 4), aturan resmi (kenegaraan) atau tidak
lama sebagai peletak fondasi ekonomi resmi (kearifan lokal, awik-awik dan lain-
kelembagaan (institutional economics). lain).
OIE adalah rangkaian pemikiran guru dan Tanpa merubah makna
murid, antara Thornstein Veblen (1857- sebelumnya, Schmid (2004: 2)
1929) sebagai guru dan murid-muridnya: berpandangan bahwa kelembagaan cukup
Wesley Mitchell (1874-1948), John mampu menggerakkan individu untuk
M.Firmansyah/Mengenal Pemikiran Old Institution Economics (OIE)…|39
melakukan apa yang mereka tidak dapat berpikir manusia, layaknya evolusi
lakukan sendiri. Tampaknya Schmid (2004: Darwin. Manusia dianggap binatang
2) mengacu pada gagasan Commons, sosial, Ia bertindak dan bertingkahlaku
salah seorang pencetus ekonomi tergantung lingkunganya. Darwin
kelembagaan, Commons menonjolkan membangun teori tentang evolusi
model aksi bersama (collective action) kelahiran (kehidupan) manusia secara
yang juga berarti aturan yang disepakati fisik, sementara Veblen mengambil
bersama (Milonakis dan Fine, 2009: 177). konsep evolusi dalam manusia berpikir,
Collective action sekaligus menggunakan akal dan kemudian
berperan sebagai pemberi batasan baik bertingkah laku dari apa yang
dan buruk perilaku atau pengontrol dipikirkannya. Entah dari mana awal
perilaku. Aturan bersama itu telah berlaku pemikiran Veblen, yang pasti 1500 tahun
umum (kolektif) sebagai bentuk yang lalu dalam Islam telah menjelaskan
kesepakatan bersama individu sehingga logika berpikir macam ini, bahwa
masyarakat dapat menerima, legowo lingkungan menentukan baik buruknya
sebagai pedoman kolektif dalam perilaku individu yang dianalogikan
kehidupan mereka. Misalnya, sebagai teman dengan penjual minyak
menghormati orang tua dengan bertutur wangi. Bila berteman dengan penjual
kata yang sopan merupakan aturan dan minyak wangi, akan terkena dampak
kesepakatan bersama tanpa perlu ditulis, wangi, karena pedagang minyak wangi
semua mengakui dan menghormati selalu berhubungan dengan minyak
aturan itu. Dapat dimaknai bahwa, wangi. Artinya bila lingkungan baik maka
masyarakat senantiasa diikat, dibatasi baik pula individu di dalamnya, begitu
ruang geraknya untuk tidak berlaku tidak pula sebaliknya.
sopan terhadap orang tua. Demikian pula Lebih sistematis, kelembagaan
dengan tata cara berekonomi akan selalu dianggap sebagai aksi kolektif yang
dibangun berdasar kebiasaan dan norma diyakini oleh Commons sebagai rangkaian
yang diterima lingkungan. hasil berpikir individu. Selanjutnya,
Thorstain B. Veblen Sebagai God Father menghasilkan kolektifitas aturan dalam
Sebagai god father ekonomi mengatur kehidupan antara mereka, baik
kelembagaan, Veblen menganggap secara eksplisit maupun implisit. Sehingga
kelembagaan sebagai proses evolusi perilaku individu dibatasi oleh perilaku
|40 M.Firmansyah/Mengenal Pemikiran Old Institution Economics (OIE)…
dan perluasan aksi individu, lebih jauh aksi menjadi penyebab utama disharmoni
kolektif mengambil bentuk tabu atau kehidupan. Kecurangan dagang, korupsi
larangan (sanksi) pada tindakan individu dan perilaku kriminal lain dalam transaksi
(Milonakis dan Fine, 2009: hal 177). ekonomi merajalela karena terlanggarnya
Pada saat tertentu sifat manusia aturan kolektif tersebut.
akan dihadapkan pada persoalan Pemikiran Mitchell Dan Peran Budaya
kompleks yang bersumber dari kebutuhan Generasi ekonomi kelembagaan lama
hidup, serta persoalan lain yang kemudian selanjutnya adalah Mitchell yang juga
muncul dalam kehidupan. Hal ini, merupakan murid dari Veblen. Pemikiran
menyebabkan ia keluar dari aturan, Veblen sangat kental mempengaruhi pola
norma sosial yang merupakan aksi kolektif pikir Mitchell. Mengikuti sang guru,
itu. Sehingga, lingkungan dapat menjadi Mitchell menganggap dirinya sebagai
hakim yang memberi keputusan bagian dari tradisi evolusi ekonomi.
kebersalahan akibat melanggar aturan Padangan Mitchel yang dikutip utuh oleh
sosial yang disepakati bersama. Aksi Milonakis dan Fine (2009: 182) sebagai
kolektif ini layaknya penegak hukum yang berikut:
mengamati perilaku menyimpang “Orang yang diciptakan oleh
individu. imajinasi para ekonom memang
Bagi masyarakat yang hidup memiliki karakter tipis dan formal
berdasar agama (wahyu illahi), aksi dibandingkan dengan pewaris
kolektif dapat dipandang sebagai aturan mereka dari segala usia, dengan
yang digariskan oleh wahyu Allah SWT, warisan yang kaya ras naluri,
Tuhan Yang Maha Esa. Mereka bersepakat mewarisi konsep sosial, kekayaan
bahwa aturan Allah adalah aturan kolektif serta berbagai kebiasaannya.
bagi diri mereka untuk mengatur lalu Rasionalitasnya didapatkan dari
lintas perilaku keseharian. Aturan itu karakter lembaga-lembaga di
merupakan bentuk kesepakatan yang mana ia dibesarkan”
tidak terbantahkan dengan meyakini Pengabaian sisi atau karakter
bahwa aturan Allah jauh lebih sempurna, kemanusiaan secara konsisten menjadi
mengakomodir dua dimensi, kehidupan senjata bagi pemikir ekonomi
dunia dan saat kematian kelak. kelembagaan mengkritisi ekonomi
Pengabaian pada aturan ilahiah diyakini mainstream yang terlalu fulgar
M.Firmansyah/Mengenal Pemikiran Old Institution Economics (OIE)…|43
DAFTAR PUSTAKA
Atay, Eda G, Joseph S, Melika H dan Muris Č, 2010. Influence Of Materialism On Life
Satisfaction. Vol. XXII (2010), br. 2, str. 151-166
Burroughs, J E, L. J. Shrum, Rutgers, Rindfleisch, A, 2002. Does Television Viewing Promote
Materialsm? Cultivating American Perceptions of the Good Life. Advances in Consumer
Research (Volume 29).
Firmansyah, M; Suman, A; Manzilati, A dan Susilo. 2012. Perdebatan Teori Rasionalitas
dalam Menjelaskan Terbentuknya Biaya Transaksi pada Seleksi Pegawai Negeri. Jurnal
Ekonomi dan Pembangunan Indonesia. Vol, 13 No. 1
Schmid, A.A, 2004. Conflic and Cooperation: Institutional and Behavioral Economics. USA:
Blackwell Publishing
Milonakis, D., & Fine, B, 2009. From Political Economics to Economics: Method,the Social
and the Historical in the Evolution of Economic Theory. London & New York: Routladge
Lyotard, Jean-Francois. 2009. The Post Modern Condition: A Report on Knowladge. Elyati,
DV (Penerjemah). Kondisi Post Modern: Suatu laporan Mengenai Pengetahuan. Surabaya.
Selasar Publishing