Anda di halaman 1dari 10

M.

Firmansyah/Mengenal Pemikiran Old Institution Economics (OIE)…|37

ISSN (Print) : 1412-7601


ISSN (Online) : 2654-8712
Volume 6, No.1 Maret 2020 EKONOBIS
http://www.ekonobis.unram.ac.id

Mengenal Pemikiran Old Institutional Economics (OIE) Dalam


Ilmu Ekonomi Kelembagaan

M.Firmansyah
Universitas Mataram
ARTICLE INFO
ABSTRACT : This article explains the Old Institutional Economics (OIE) of thoughts.
Keywords :
The method is used by library research. There are several findings: 1). OIE was
Old Institutional Economics,
rejected classical economics thought which ignores institutional factors, like
Veblen, Commons, Mitchel
values, culture, and rule of life in economics. 2). The foundation of institutional
and Ayres
economics came from teachers and it is students. In case, Thorstain B Veblen was
the godfather of the thoughts. 3). Veblen puts forward the evolution of thought
based on the social environmental conditions in which individuals live. 4). Veblen's
students like Commons focused on multidisciplinary science in explaining
economics, Mitchell focused on the character of behavior based on local
institutions and Ayres focused on institutional change.
Kata Kunci : ABSTRAK: Artikel ini menjelaskan beberapa bentuk pemikiran Ekonomi Kelembagaan
Ekonomi Kelembagaan Lama. Metode yang digunakan dalam artikel ini adalah penelitian kepustakaan. Ada
Lama (OIE), Veblen, beberapa temuan artikel ini: 1). Gagasan Ekonomi Kelembagaan lama secara umum
Common, Mitchel dan menolak pemikiran klasik yang mengabaikan faktor-faktor kelembagaan berupa nilai-
Ayres nilai, budaya dan rule of life dalam ilmu ekonomi. 2). Peletak dasar pemikiran ekonomi
kelembagaan adalah guru dan murid, di mana Thorstain B Veblen merupakan god
father dari ilmu ekonomi kelembagaan. 3). Veblen mengedepankan evolusi pemikiran
yang berdasar pada kondisi lingkungan sosial tempat individu hidup. 4). Pemikiran
Murid-murid Veblen, yaitu Commons menitikberatkan pada multidisiplin ilmu dalam
mejelaskan ilmu ekonomi, Mitchell menitikberarkan pada karakter perilaku berdasar
kelembagaan lokal dan Ayres menitikberatkan pada perubahan kelembagaan.
Corresponding Author :
Alamat : Program Studi Ekonomi Pembangunan, Fakultas Ekonomi dan Bisnis, Universitas Mataram, Jln. Majapahit No.
62 Mataram.
e-mail: firmansyah@unram.ac.id

2020, EKONOBIS All right reserved


|38 M.Firmansyah/Mengenal Pemikiran Old Institution Economics (OIE)…

PENDAHULUAN
Eksistensi pemikiran ekonomi Commons (1862-1945) dan Clarence
kelembagaan (intitutional economics) Ayres (1891-1972).
dewasa ini menunjukan perkembangan PEMBAHASAN
yang menakjubkan, khususnya dalam Definisi Ekonomi Kelembagaan
penelitian bidang ekonomi. Kata Kata kelembagaan dalam banyak literatur
“institutional economics” di dalam mesin ditulis sebagai institution. Pengertian
pencari ilmiah google scholar tidak kurang kelembagaan atau institution dalam ilmu
3,9 juta artikel tersedia di sana, website ekonomi adalah aturan hidup, organisasi,
jurnal ternama proquest memuat 84 ribu kepercayaan dan norma (North, 1990)
artikel, Sciense Direct 167 ribu artikel. Hal dalam kelompok manusia. Aturan hidup,
ini, menunjukan perhatian terhadap riset organisasi, atau norma merupakan
bertema ekonomi kelembagaan semakin bentukan turun temurun, generasi-ke
tinggi. generasi (secara historis). Ekonomi
Keterbatasan teori neo-klasik kelembagaan memberi porsi penghargaan
dalam menyertakan unsur kelembagaan terhadap pemikiran historis sebagai
menjadi sasaran kritik. Di samping itu, rujukan gagasan kelembagaan (institusi).
beberapa studi membuktikan bahwa Memahami sejarah hidup manusia adalah
faktor penyebab perilaku ekonomi di rangkaian cerita dari nilai-nilai yang
samping unsur ekonomi (homo pernah ada. North (1990) menganggap
economicus) juga faktor budaya, nilai- peraturan berupa kelembagaan adalah
nilai, keorganisasian yang merupakan bentuk pembatasan kehidupan manusia
bagian mendasar ekonomi kelembagaan. dalam mengatur interaksi antar sesama,
Artikel ini menjelaskan sejarah dan sehingga aturan itu dapat berupa aturan
gagasan pemikiran ekonomi kelembagaan formal maupun non-formal (North, 1990:
atau Old Institutional Economics (OIE) 4), aturan resmi (kenegaraan) atau tidak
lama sebagai peletak fondasi ekonomi resmi (kearifan lokal, awik-awik dan lain-
kelembagaan (institutional economics). lain).
OIE adalah rangkaian pemikiran guru dan Tanpa merubah makna
murid, antara Thornstein Veblen (1857- sebelumnya, Schmid (2004: 2)
1929) sebagai guru dan murid-muridnya: berpandangan bahwa kelembagaan cukup
Wesley Mitchell (1874-1948), John mampu menggerakkan individu untuk
M.Firmansyah/Mengenal Pemikiran Old Institution Economics (OIE)…|39

melakukan apa yang mereka tidak dapat berpikir manusia, layaknya evolusi
lakukan sendiri. Tampaknya Schmid (2004: Darwin. Manusia dianggap binatang
2) mengacu pada gagasan Commons, sosial, Ia bertindak dan bertingkahlaku
salah seorang pencetus ekonomi tergantung lingkunganya. Darwin
kelembagaan, Commons menonjolkan membangun teori tentang evolusi
model aksi bersama (collective action) kelahiran (kehidupan) manusia secara
yang juga berarti aturan yang disepakati fisik, sementara Veblen mengambil
bersama (Milonakis dan Fine, 2009: 177). konsep evolusi dalam manusia berpikir,
Collective action sekaligus menggunakan akal dan kemudian
berperan sebagai pemberi batasan baik bertingkah laku dari apa yang
dan buruk perilaku atau pengontrol dipikirkannya. Entah dari mana awal
perilaku. Aturan bersama itu telah berlaku pemikiran Veblen, yang pasti 1500 tahun
umum (kolektif) sebagai bentuk yang lalu dalam Islam telah menjelaskan
kesepakatan bersama individu sehingga logika berpikir macam ini, bahwa
masyarakat dapat menerima, legowo lingkungan menentukan baik buruknya
sebagai pedoman kolektif dalam perilaku individu yang dianalogikan
kehidupan mereka. Misalnya, sebagai teman dengan penjual minyak
menghormati orang tua dengan bertutur wangi. Bila berteman dengan penjual
kata yang sopan merupakan aturan dan minyak wangi, akan terkena dampak
kesepakatan bersama tanpa perlu ditulis, wangi, karena pedagang minyak wangi
semua mengakui dan menghormati selalu berhubungan dengan minyak
aturan itu. Dapat dimaknai bahwa, wangi. Artinya bila lingkungan baik maka
masyarakat senantiasa diikat, dibatasi baik pula individu di dalamnya, begitu
ruang geraknya untuk tidak berlaku tidak pula sebaliknya.
sopan terhadap orang tua. Demikian pula Lebih sistematis, kelembagaan
dengan tata cara berekonomi akan selalu dianggap sebagai aksi kolektif yang
dibangun berdasar kebiasaan dan norma diyakini oleh Commons sebagai rangkaian
yang diterima lingkungan. hasil berpikir individu. Selanjutnya,
Thorstain B. Veblen Sebagai God Father menghasilkan kolektifitas aturan dalam
Sebagai god father ekonomi mengatur kehidupan antara mereka, baik
kelembagaan, Veblen menganggap secara eksplisit maupun implisit. Sehingga
kelembagaan sebagai proses evolusi perilaku individu dibatasi oleh perilaku
|40 M.Firmansyah/Mengenal Pemikiran Old Institution Economics (OIE)…

kolektif, sebagai bentuk kesepakatan gagasannya berlipat-lipat, namun tidak


bersama berdasar norma-norma, terbukti manusia kekurangan bahan
keyakinan yang berlaku turun temurun pangan. Kasus kelaparan yang melanda
dalam masyarakat. Aturan hidup itu beberapa negara karena salah urus
nampaknya tidak saja dipahami sebagai pemerintahan bukan karena
aturan bersama semata, namun ketidaktersediaan pangan. Kritik awal
terbentuknya dari aturan yang berlaku Veblen tentang pemikiran sejarah Jerman
turun temurun. karena karakternya yang non-evolusi,
Gagasan kelembagaan lebih empirisme yang berlebihan dan
mengedepankan pola pikir manusia yang kurangnya teori, namun institusionalis
dinamis dan pengalaman secara historis (ekonomi kelembagaan) memiliki banyak
membuktikan bahwa teori yang kesamaan dengan historicisian (paham
mengabaikan pola pikir manusia sebagai sejarah). Ada beberapa kesamaan yang
penentu atau fondasi utama pembahasan dapat disandingkan antara paham sejarah
teori biasanya gugur oleh jaman. Sebagai dan ekonomi kelembagaan, yaitu
contoh bagaimana gugurnya pemikiran (Milonakis dan Fine, 2009: 159-162):
Robert Maltus yang menganggap manusia Pertama keprihatinan mereka terhadap
akan bersaing hidup dalam perebutan lembaga kegiatan ekonomi yang kurang
bahan makanan, dengannya akan terjadi efektif menyelesaikan persoalan-
kelaparan karena pertumbuhan makanan persoalan ekonomi dan sosial yang
tidak sebanding dengan kerasnya laju berkembang dalam masyarakat. Kedua,
pertumbuhan manusia. penerapan jalur interdisipliner psikologis,
Teori Maltus dianggap sebagai antropologi dan sosiologi, hal ini kontras
teori yang mengerikan sepanjang sejarah dengan paham neo-klasik yang
dan menjadi inspirasi bagi pemusnahan menganggap tunggal pemikiran ekonomi.
etnis atas dasar perebutan eksistensi Ketiga, ekonomi adalah ilmu historis yang
kehidupan, dan tentu saja Maltus mempelajari hubungan ekonomi dalam
mengabaikan perkembangan pemikiran konteks sejarah. Keempat, melawan
manusia dalam menciptakan kemajuan metodologis individualis. Kelima, kritik
teknologi makanan, dan berbagai terhadap neo klasik berupa gagasan
rekayasa di dalamnya. Pertumbuhan manusia adalah rasional, manusia
penduduk sejak era Maltus mengeluarkan hedonistik, yang oleh paham
M.Firmansyah/Mengenal Pemikiran Old Institution Economics (OIE)…|41

kelembagaan dianggap sebagai kalkulator berargumen dalam ilmu ekonomi.


petir dari kesenangan (leasure). Menurut Penekananan Commons sebenarnya
veblen, individu merupakan mahluk sosial tertuju pada sejarah hukum, hak properti,
yang dikondisikan oleh lingkungan sosial evolusi negara serta dampak dari evolusi
di mana dia berada, sisi lain manusia negara dan organisasi serikat buruh
dianggap oleh Veblen sebagai binatang terhadap perekonomian. Commons telah
sosial. Keenam, menyukai pendekatan mempublikasikan beberapa karya tulis
dinamis, Veblen mengamati (misalnya berupa buku) di antaranya,
keseimbangan akan selalu tunduk pada Hukum Yayasan Kapitalisme (1924),
normalitas atau hukum alam. Ekonomi Kelembagaan (1990a dan 1990b)
Tindakan manusia umumnya dan Ekonomi Aksi Kolektif (1950). Bila
diarahkan oleh kebiasaan, unsur digariskan secara umum, argumen
kepentingan dan berbagai pemikiran yang Commons tidak jauh dari seputar peran
diperoleh dari berbagai rangsangan lembaga-lembaga hukum dalam kegiatan
(Firmansyah et al, 2013) dan mungkin perekonomian. Sehinga, Commons
sejarah hidup. Sehingga banyak bidang menjadikan tradisi ekonomi kelembagaan
ilmu yang menjelaskan arah dan pemicu berpijak pada fondasi teori yang lebih
tindakan manusia. Ada ungkapan seorang sistematis (Hodgson, 2003).
Commons dalam salah satu bukunya yang Menurut Commons ekonomi
dicetak di tahun 1950-an, dikutip oleh kelembagaan merupakan bentuk model
Melonakis dan Fine (2009: 176): “I have perilaku (behavioristic). Dalam hal ini
never been able to think of the various Commons menekankan pada aspek
social sciences as separate fields of kehendak aktivitas manusia. Dalam ilmu
history, political science, economics, ethics ekonomi, Common memiliki pemikiran
and administration” khusus dengan mendefinisikan ekonomi
Pemikiran Commons Dan Aksi Kolektif sebagai ilmu perilaku yang membutuhkan
Argumen Commons menegasikan bahwa analisis sebab, efek atau tujuan serta
ilmu ekonomi bukanlah ilmu mandiri, sintesis dalam sistem atau prinsip yang
berdiri sendiri tanpa topangan ilmu lain. memiliki keterpaduan. Keterpaduan ini
Dengan demikian belajar ilmu ekonomi menghasilkan apa yang disebutnya
sejatinya harus memberikan kesempatan sebagai aksi kolektif. Di mana aksi kolektif
yang sama terhadap ilmu lain untuk merupakan pengendalian, pembebasan
|42 M.Firmansyah/Mengenal Pemikiran Old Institution Economics (OIE)…

dan perluasan aksi individu, lebih jauh aksi menjadi penyebab utama disharmoni
kolektif mengambil bentuk tabu atau kehidupan. Kecurangan dagang, korupsi
larangan (sanksi) pada tindakan individu dan perilaku kriminal lain dalam transaksi
(Milonakis dan Fine, 2009: hal 177). ekonomi merajalela karena terlanggarnya
Pada saat tertentu sifat manusia aturan kolektif tersebut.
akan dihadapkan pada persoalan Pemikiran Mitchell Dan Peran Budaya
kompleks yang bersumber dari kebutuhan Generasi ekonomi kelembagaan lama
hidup, serta persoalan lain yang kemudian selanjutnya adalah Mitchell yang juga
muncul dalam kehidupan. Hal ini, merupakan murid dari Veblen. Pemikiran
menyebabkan ia keluar dari aturan, Veblen sangat kental mempengaruhi pola
norma sosial yang merupakan aksi kolektif pikir Mitchell. Mengikuti sang guru,
itu. Sehingga, lingkungan dapat menjadi Mitchell menganggap dirinya sebagai
hakim yang memberi keputusan bagian dari tradisi evolusi ekonomi.
kebersalahan akibat melanggar aturan Padangan Mitchel yang dikutip utuh oleh
sosial yang disepakati bersama. Aksi Milonakis dan Fine (2009: 182) sebagai
kolektif ini layaknya penegak hukum yang berikut:
mengamati perilaku menyimpang “Orang yang diciptakan oleh
individu. imajinasi para ekonom memang
Bagi masyarakat yang hidup memiliki karakter tipis dan formal
berdasar agama (wahyu illahi), aksi dibandingkan dengan pewaris
kolektif dapat dipandang sebagai aturan mereka dari segala usia, dengan
yang digariskan oleh wahyu Allah SWT, warisan yang kaya ras naluri,
Tuhan Yang Maha Esa. Mereka bersepakat mewarisi konsep sosial, kekayaan
bahwa aturan Allah adalah aturan kolektif serta berbagai kebiasaannya.
bagi diri mereka untuk mengatur lalu Rasionalitasnya didapatkan dari
lintas perilaku keseharian. Aturan itu karakter lembaga-lembaga di
merupakan bentuk kesepakatan yang mana ia dibesarkan”
tidak terbantahkan dengan meyakini Pengabaian sisi atau karakter
bahwa aturan Allah jauh lebih sempurna, kemanusiaan secara konsisten menjadi
mengakomodir dua dimensi, kehidupan senjata bagi pemikir ekonomi
dunia dan saat kematian kelak. kelembagaan mengkritisi ekonomi
Pengabaian pada aturan ilahiah diyakini mainstream yang terlalu fulgar
M.Firmansyah/Mengenal Pemikiran Old Institution Economics (OIE)…|43

mengabaikan peran penting manusia. Ayres Dan Perubahan Kelembagaan


Pada awalnya ilmu ekonomi adalah ilmu Pemikir pamungkas generasi ekonomi
perilaku, sehingga seharusnya lebih jauh kelembagaan lama adalah Clarence Ayres.
mengamati apa yang disebut Mitchell Ayres merupakan generasi utama dan
sebagai konsep sosial (social concept). terakhir dari paham ekonomi
Sosial konsep menjadi inti bahasan dari kelembagaan lama. Dia hadir
kelembagaan sosial, di mana konsep sosial memperbaiki bentuk keseimbangan antar
dan kelembagaan mencerminkan aktivitas teori dengan penjelasan, selanjutnya
manusia dan aktivitas ekonomi (Milonakis menggambarkan hubungan antara
dan Fine, 2009: 183). Terkait cabang- institusionalisme dan empirisme. Ayres
cabang ilmu ekonomi yang telah eksis, menganggap bahwa studi empiris adalah
Micthell sependapat dengan Schumpeter pelengkap teori kelembagaan. Jalur
yang mengharapkan kerja sama yang erat pemikiran Ayres dalam ekonomi
antara teori ekonomi, sejarah ekonomi kelembagaan dapat dibaca dalam
dan ekonomi terapan. bukunya yang berjudul Teori Kemajuan
Mitchell juga mencermati ilmu ekonomi Ekonomi (1962), sebagai sub judul buku
yang cenderung menggunakan metode itu secara terpisah memuat studi tentang
kuantitatif sehingga menjadi kurang dasar-dasar pembangunan ekonomi dan
peduli terhadap teka-teki motif dibalik perubahan budaya (culture change) yang
perilaku ekonomi yang terekam oleh data merupakan fondasi ekonomi kelembagaan
ekonomi. Namun, pendekatan kuantitatif lama.
hanya peduli pada tujuan dari proses Segaris dengan pendahulunya, Ayres
akhir. Bukan berarti Mitchell menganggap bahwa mengamati perilaku
meninggalkan seutuhnya metode ekonomi tidak dapat an sich dilihat dari
kuantitatif, karena sepanjang karirnya sisi manusia sebagai motif perorangan
sebagai salah satu pendiri biro riset melainkan termanifestasi dalam diri
ekonomi banyak menghasilkan studi-studi manusia sebagai fenomena sosial.
empiris terkait siklus bisnis, pergerakan Sehingga yang perlu diamati adalah
harga dan memelopori berbagai analisis bagaimana kekuatan sosial, interaksi
statistik lainnya. sosial dalam berprilaku berdasarkan
lingkungan. Mengikuti jejak Veblen, Ayres
menganggap interaksi antara lembaga dan
|44 M.Firmansyah/Mengenal Pemikiran Old Institution Economics (OIE)…

teknologi sebagai sumber prinsip dasar Dalam konteks perilaku ekonomi,


analitis, tujuannya untuk mempelajari teknologi informasi dalam hal ini media
ekonomi secara lebih mendalam. Menurut televisi turut andil mempromosikan
Ayres, kemajuan teknologi merupakan materialisme, di mana penonton berat
penggerak perubahan budaya dan televisi1 akan mengarah pada
menjadi bagian dari perubahan materialisme, yang pada giliranya
kelembagaan tersebut. Berbeda dengan kepuasan hidup menjadi berkurang
Veblen, Ayres lebih mempertimbangkan (Buroughs et al , 2002). Media televisi
naluri manusia dan kecenderungan menayangkan berbagai aspek yang
perilaku akibat kemajuan teknologi. menggambarkan sikap dan sifat
Dengannya teknologi akan mencakup materialistis, yang memaksa individu
semua kegiatan manusia yang melibatkan menaikkan standar kehidupan, sikap
penggunaan alat-alat. materialis memaksa individu tersebut
Kondisi yang diungkap Ayres sangat dapat meningkatkan konsumsi, karena
pahami beberapa tahun terakhir, di mana ketiadaan materi selanjutnya
teknologi telah merubah banyak perilaku, meningkatkan hutang dan upaya
baik itu bersifat positif maupun negatif. mengurangi konsumsi adalah berat, di
Lyotard yang merupakan profesor filsafat sinilah kepuasan hidup yang menjadi
estetika pada Universitas Paris De berkurang akibat materialisme(Buroughs
Vincennes dalam bukunya bertajuk et al, 2002; Atay et al, 2010).
laporan penelitian post moderenisme Pengabaian sisi budaya sebagai aturan
menjelaskan bahwa transformasi hidup dapat ditemukan di mana-mana.
masyarakat yang terkomputerisasi lebih Karakteristik budaya yang unik hilang
terbuka, majemuk, plural dan demokratis. seperti ditelan bumi, tergantikan oleh
Bahkan Lyotard menganggap kebenaran budaya baru yang dibawa media
yang dibawa oleh narasi-narasi besar teknologi. Hal ini dibuktikan dengan
(grand narrative) moderenisme sebagai transformasi beberapa bidang kehidupan
metanarasi telah kehilangan makna yang disesuaikan dengan teknologi.
(Lyotard, 2009: 272) akibat teknologi Misalnya, tidak sedikit buruh tani beralih
informasi. Padahal metanarasi merupakan pekerjaan menjadi tukang ojek karena
bentuk retorika filsafat. bersentuhan dengan teknologi (sepeda
M.Firmansyah/Mengenal Pemikiran Old Institution Economics (OIE)…|45

motor), perubahan pola konsumsi perilaku manusia terbentuk dari


(makanan) dan berpakain masyarakat lingkungan di mana mereka hidup dan
yang disesuaikan dengan trend kebarat- dibesarkan sehingga kelembagaan dapat
baratan, yang disebut westernisasi atau bersumber dari budaya dan kebiasaan
Amerikanisasi, dalam aspek tertentu sehari-hari. Veblen mengedepankan
seringkali merusak tatanan (kesepakatan) evolusi pemikiran yang berdasar pada
sosial yang secara kolektif merupakan kondisi lingkungan sosial tempat individu
kelembagaan itu sendiri dalam bentuk hidup, Commons menitikberatkan pada
etika dan etiket. multidisiplin ilmu dalam mejelaskan ilmu
KESIMPULAN ekonomi, Mitchell menitikberarkan pada
Ekonomi kelembagaan hadir sebagai karakter perilaku berdasar kelembagaan
gagasan yang menolak pemikiran klasik lokal dan Ayres menitikberatkan pada
yang mengabaikan faktor-faktor perubahan kelembagaan.
kelembagaan (nilai-nilai, budaya dan rule desa.
of life) dalam aktifitas ekonomi. Pemikir
ekonomi kelembagaan percaya bahwa

DAFTAR PUSTAKA

Atay, Eda G, Joseph S, Melika H dan Muris Č, 2010. Influence Of Materialism On Life
Satisfaction. Vol. XXII (2010), br. 2, str. 151-166
Burroughs, J E, L. J. Shrum, Rutgers, Rindfleisch, A, 2002. Does Television Viewing Promote
Materialsm? Cultivating American Perceptions of the Good Life. Advances in Consumer
Research (Volume 29).
Firmansyah, M; Suman, A; Manzilati, A dan Susilo. 2012. Perdebatan Teori Rasionalitas
dalam Menjelaskan Terbentuknya Biaya Transaksi pada Seleksi Pegawai Negeri. Jurnal
Ekonomi dan Pembangunan Indonesia. Vol, 13 No. 1

Hodgson, G, M, 2003. John R Commons and the Fondation of Institutional Economics.


Journal of Economics Issues. Vol.XXXVII. No.3 September
North, D. C, 1990. Institutions, Institutional Change And Economic Performance. Cambridge:
Cambridge University Press
|46 M.Firmansyah/Mengenal Pemikiran Old Institution Economics (OIE)…

Schmid, A.A, 2004. Conflic and Cooperation: Institutional and Behavioral Economics. USA:
Blackwell Publishing
Milonakis, D., & Fine, B, 2009. From Political Economics to Economics: Method,the Social
and the Historical in the Evolution of Economic Theory. London & New York: Routladge
Lyotard, Jean-Francois. 2009. The Post Modern Condition: A Report on Knowladge. Elyati,
DV (Penerjemah). Kondisi Post Modern: Suatu laporan Mengenai Pengetahuan. Surabaya.
Selasar Publishing

Anda mungkin juga menyukai