Anda di halaman 1dari 22

Kelompok 2

Menganalisis pekerjaan dan organisasi:


institusionalisme, proses kerja dan
wacana analisis

Ahmad Syafii (1406620031)


Aisya Chaerunnisa (1406620035)
Debora Sitanggang (210250015)
Ghefira Zahira Shofa (1406620081)
Muhammad Fadly (1406620080)
Untaian weber-aksi-sosial-institusional
Untaian pemikiran sosiologis ini memperhitungkan aktivitas bermakna individu dan
pertanyaan skala besar tentang perubahan sejarah dan konflik ekonomi dan politik.
Interaksionis yang menunjukkan minat awal dalam 'tatanan moral' masyarakat dan
pembagian kerja secara keseluruhan.

kemudian Kepentingan mereka terbukti sebagian besar terbatas pada tingkat


kelompok,organisasi atau pekerjaan. Mereka cenderung tidak menghubungkan makna
di tingkat mikro dengan pola sejarah dan budaya di tingkat makro.
Max weber
Karya dan gagasan Max Weber (1864-1920) telah banyak
disalahpahami dan disalahartikan. Hal ini antara lain karena
ketidaklengkapan karya tulisnya, gaya penulisannya yang
canggung, ambiguitasnya dalam berbagai isu,
kecenderungannya untuk memisahkan tulisan politiknya
dari karya sosiologisnya dan, terutama, karena fakta bahwa
karyanya dibawa kembali ke dunia nyata
Memang benar bahwa, dalam tulisan-tulisannya yang lebih
politis, dia menunjukkan preferensi yang jelas untuk
kapitalisme daripada alternatif sosialisnya, tetapi
antusiasmenya terhadap organisasi sosial kapitalis tidak lebih
besar daripada sosialisme. Keduanya melibatkan ancaman
terhadap kebebasan individu yang dilihatnya dalam birokrasi.
Begitulah fatalisme dan pesimisme yang mengalir melalui
pandangan dunia Weber (Turner 1996).
Interaksi antara ide dan minat yang menjadi dasar sosiologi Weber,yaitu:

sebagai tahap pertama Kemudian bergerak ke penjelasan


01 penyelidikan upaya 02 kausal. Karena para aktor
yang sedang dipelajari berpikir dalam
untuk mendapatkan kerangka kausal tentang apa yang
pemahaman interpretatif mereka lakukan dan karena mereka
(Verstehen) perilaku mendasarkan tindakan mereka pada
actor. asumsi keteraturan tertentu,yang di
dasarkan secara rasional di dunia,
beberapa penjelasan kausal tentang
perilaku mereka dimungkinkan
'Pengenalan Metodologis' Weber untuk studi yang
diusulkan menunjukkan niat untuk mempelajari
efek industri skala besar pada 'kepribadian
individu, karir dan gaya hidup ekstra pekerjaan
dari para pekerja', sehingga dengan
mempertimbangkan 'etika, latar belakang sosial
dan budaya, tradisi dan keadaan pekerja’,Semua
ini diatur dalam konteks ekonomi.
Orientasi Kerja
Pemikiran Awal  perilaku industry(karyawan) berfokus
pada asumsi ‘kebutuhan’ pekerja.

Goldthrope dan rekan  menekankan pentingnya makna


yang diambil pekerja ke dalam situasi kerja |
‘yang mempengaruhi mereka’ dalam berpikir dan
bertindak terkait pekerjaan.

- Uang jadi prioritas; walau tidak menyenangkan.


- Uang bukan hal yang signifikan; ekspresi diri,
mengembangkan kapasitas/sekedar menikmati
kebersamaan dengan orang lain.
Teori kelembagaan Teori konstruksi sosial
organisasi realitas
Rasionalisasi Weber  Organisasi = bagian dari realitas
menyebabkan meluasnya yang dibentuk secara sosial.
organisasi birokratis di seluruh
dunia. Melalui proses pelembagaan,
orang ‘make the social world’
Organisasi terbentuk; nilai tentang
bagaimana hal diatur (selain Manusia Organisasi
efisiensi/efektivitas)
Institutialism & Labour
Process

Institutional Institutional Institutional


logics Enterprenerus work
Kumpulan nilai, aturan, Individu dengan sumber daya & Upaya individu/kolektif
asumsi, dan praktik yang kepentingan mampu mundur untuk mempertahankan,
telah dibangun secara dari pengaturan kelembagaan menganggu, atau
sosial dalam pola yang ada untuk menciptakan menciptakan pola
organisasi pola kelembagaan baru. kelembagaan.
The Marxian labour
strand
• Marx dan Engels menciptakan salah satu teori
kehidupan social paling berpengaruh bagi mereka
yang mencoba membuat semacam pengertian
sistematis tentang dunia indsutrialisasi.
• Marens (2009) berargumen bahwa mengambil ‘
pendekatan intelektual’ Marxian tidak
memerlukan komitmen terhadap politik
revolusioner Marxis yang sangat relevan dengan
keadaan global kontemporer. Menurutnya kita
hidup dalam periode hubungan pasar adalah
memperluas jangkauan geografis.
Marx dan Engels
• Asumsi dasar dari Karl Marx dan Friederich Engels adalah asumsi tentang sifat manusia.
Maksud asumsi ini adalah bahwa manusia mencapai kenikmatan kehidupannya melalui pekerjaan
mereka. Melalui kerja, dunia manusia di ciptakan.

• Di bawah kapitalisme, pekerja dipaksa menjalin hubungan yang tidak setara dengan pemilik
modal (tempat mereka menjual jasa).
Hubungan itu tidak setara karena pemilik modal selalu memiliki kehidupan yang cukup baik produksi
berjalan atau tidak. Sementara pekerja hanya menggantungkan kehidupan mereka melalui pekerjaan
yang mereka miliki. Para kapitalis mengeksploitasi pekerja untuk memenuhi kebutuhan hidup mereka
sendiri. Pekerja tidak bisa kreatif karena mereka tidak memiliki alat-alat yang menunjang pekerjaannya.
Pada akhirnya mereka tidak bisa merealisasikan potensi diri yang mereka punya
Marx dan Engels
• Menurut Marx, sifat dasar ekonomi lah yang mencirikan suatu masyarakat.
Cara produksi diorganisasikan dan hubungan social yang menyertai organisasi tersebut merupakan
factor yang lebih menentukan dibandingkan ide, budaya, hukum, dan politik

• Kapitalisme terletak pada kenyataan bahwa hubungan social borjuasi dan proletariat adalah
hubungan koflik karena hubungan mereka sepihak dan eksploitatif
Semua orang yang menjual tenaga kerja mereka secara objektif adalah proletariat. Dan mereka semua
‘dieksploiatasi’. Oleh karena itu, perjuangan kelas bergantung pada pertumbuhan kesadaran kelas para
proletariat.
01
Sosiologi
Industri Marxian
dan Analisis
Proses Kerja
● Perhatian Marxis yang sangat kuat terhadap berbagai aspek konflik di
tempat kerja (Beynon 1984, Nichols dan Beynon 1977), dan Hyman (1989)
telah memberikan pengaruh yang cukup besar melalui upaya persuasifnya
untuk membangun ekonomi politik hubungan industrial Marxis.
● Dampak terbesar dari ide-ide Marx pada pekerjaan modern dan sosiologi organisasi
tidak diragukan lagi telah melalui penggunaan konsepnya tentang 'proses kerja' untuk
mengembangkan perspektif yang menggabungkan kepentingan dalam perilaku
karyawan, hubungan kerja dan pertanyaan tentang desain kerja dan organisasi.

● Diasumsikan bahwa pekerjaan kapitalis pada dasarnya eksploitatif dalam upaya


untuk mengambil dari orang-orang yang bekerja 'nilai' yang mereka ciptakan melalui
kerja mereka dan yang benar-benar milik mereka
“Mengejar kepentingan kapitalis telah menyebabkan
kecenderungan umum ke arah deskilling, rutinitas dan
mekanisasi pekerjaan di seluruh spektrum pekerjaan, dari
manufaktur hingga ritel dan dari desain hingga pekerjaan
klerikal.”

—Tesis Braverman
02
PascaStrukturalis dan
PostModernisme
Fokus Keduanya

Bahasa Subjektivitas Pengetahuan


PostModernisme

Menolak ide-ide utama Chia (2003)


Pencerahan
Ada penyimpangan dari prinsip-prinsip Organisasi dapat dipahami sebagai situs di
Pencerahan yang membentuk modernisme. mana manusia ditundukkan oleh bahasa
Dalam modernisme, keahlian menjadi penting modernisme, manajemen dan organisasi
dalam mencapai kemajuan manusia, dengan birokrasi. Ada kebutuhan untuk membebaskan
peran kunci pergi ke ilmuwan, teknokrat dan orang dari penaklukan
administrator
PascaStrukturalis
Wacana merupakan unsur kebudayaan manusia
yang muncul dari waktu ke waktu dan bingkai 'Kebenaran dan pengetahuan adalah senjata
cara memeahami berbagai aspek dunia, sehingga yang digunakan masyarakat untuk
mempengaruhi cara orang bertindak sehubungan mengelola dirinya sendiri', dan mereka
dengan aspek realitas mereka. Foucault (1980) berpendapat bahwa mungkin dampak
memiliki menciptakan kategori “homoseksual”, terbesar dari perspektif ini pada studi
“penjahat”, “orang sakit jiwa”, untuk organisasi kerja dan manajemen adalah di
mendefinisikan siapa mereka. Di mana gagasan mana akuntansi dipandang sebagai 'satu set
ini menjadi relevan bagi orang-orang sebagai praktik dan wacana yang bertujuan untuk
pekerja dan karyawan. Untuk menunjuk seorang memisahkan organisasi dan meletakkan
pekerja sebagai 'karyawan yang setia', misalnya, tindakan semua anggotanya terbuka untuk
jelas untuk membingkai orang itu sebuah pengawasan kritis, perbandingan dan
kenyataan yang mendukung tempat kerja modifikasi’. (Miller dan O'Leary 1987,
tertentu Hoskin 1998)

Pemikiran Proses Kerja PascaStrukturalis, Foucalt, Wacana, dan


Subjektivitas Manusia
03
Postmodernisme
Postmodernisme menganggap
modernisme adalah
01 02 metanarasi. Karena dunia
modernis mengedepankan
Merupakan cara pandang yang keahlian demi kemajuan dunia.
menempatkan bahasa sebagai
pusat studi dari semua aspek Tidak ada kebenaran diluar
keberadaan manusia
Bahasa dan tidak ada pula
realitas yang terpisah dari cara
manusia melakukan perilaku
komunikatif dalam
menafsirkan dunia
Postmodernisme
Oleh karenanya pada zaman modern perkembangan
masyarakat dalam konteks praktik organisasi dipahami
04 sebagai situs dimana manusia ditundukkan oleh Bahasa,
modernisme, manajemen, dan organisasi birokrasi.

perspektif ini memberikan dampak berupa bahasa sebagai


sebuah wacana yang menjelma menjadi sebuah kebenaran
05 dan pengetahuan yang menjadi senjata bagi masyarakat
untuk mengelola dirinya sendiri
Thanks!
CREDITS: This presentation template was created by Slidesgo,
including icons by Flaticon, infographics and images by Freepik

Please keep this slide for attribution

Anda mungkin juga menyukai