• Di bawah kapitalisme, pekerja dipaksa menjalin hubungan yang tidak setara dengan pemilik
modal (tempat mereka menjual jasa).
Hubungan itu tidak setara karena pemilik modal selalu memiliki kehidupan yang cukup baik produksi
berjalan atau tidak. Sementara pekerja hanya menggantungkan kehidupan mereka melalui pekerjaan
yang mereka miliki. Para kapitalis mengeksploitasi pekerja untuk memenuhi kebutuhan hidup mereka
sendiri. Pekerja tidak bisa kreatif karena mereka tidak memiliki alat-alat yang menunjang pekerjaannya.
Pada akhirnya mereka tidak bisa merealisasikan potensi diri yang mereka punya
Marx dan Engels
• Menurut Marx, sifat dasar ekonomi lah yang mencirikan suatu masyarakat.
Cara produksi diorganisasikan dan hubungan social yang menyertai organisasi tersebut merupakan
factor yang lebih menentukan dibandingkan ide, budaya, hukum, dan politik
• Kapitalisme terletak pada kenyataan bahwa hubungan social borjuasi dan proletariat adalah
hubungan koflik karena hubungan mereka sepihak dan eksploitatif
Semua orang yang menjual tenaga kerja mereka secara objektif adalah proletariat. Dan mereka semua
‘dieksploiatasi’. Oleh karena itu, perjuangan kelas bergantung pada pertumbuhan kesadaran kelas para
proletariat.
01
Sosiologi
Industri Marxian
dan Analisis
Proses Kerja
● Perhatian Marxis yang sangat kuat terhadap berbagai aspek konflik di
tempat kerja (Beynon 1984, Nichols dan Beynon 1977), dan Hyman (1989)
telah memberikan pengaruh yang cukup besar melalui upaya persuasifnya
untuk membangun ekonomi politik hubungan industrial Marxis.
● Dampak terbesar dari ide-ide Marx pada pekerjaan modern dan sosiologi organisasi
tidak diragukan lagi telah melalui penggunaan konsepnya tentang 'proses kerja' untuk
mengembangkan perspektif yang menggabungkan kepentingan dalam perilaku
karyawan, hubungan kerja dan pertanyaan tentang desain kerja dan organisasi.
—Tesis Braverman
02
PascaStrukturalis dan
PostModernisme
Fokus Keduanya