Panduan Kriteria Risiko Nutrisional
Panduan Kriteria Risiko Nutrisional
Tim Penyusun
Assalamualaikum Wr. Wb
Puji syukur kehadirat Allah SWT atas berkat atas segala karunia dan
petunjuk-Nya sehingga penyusunan “Panduan Risiko Nutrisional
Pada Asuhan Gizi Pasien di Rumah Sakit Bhakti Asih Brebes di Rumah Sakit
Bhakti Asih Brebes” telah dapat diselesaikan pada waktunya.
Proses penyusunan Buku “Panduan Risiko Nutrisional
Pada Asuhan Gizi Pasien di Rumah Sakit Bhakti Asih Brebes di Rumah Sakit
Bhakti Asih Brebes” ini melibatkan beberapa disiplin klinis di rumah sakit.
Dengan telah disusunnya buku panduan ini diharapkan dapat menunjang mutu
pelayanan pasien di rumah sakit terutama dalam hal peningkatan layanan rumah
sakit dalam menghormati hak pasien terutama hak dalam memberikan skrining
atau triase yang akan dilakukan.
Akhirnya kami menyampaikan penghargaan dan terima kasih kepada
semua pihak atas bantuan dan perhatiannya yang telah diberikan dalam
penyusunan “Panduan Risiko Nutrisional
Pada Asuhan Gizi Pasien di Rumah Sakit Bhakti Asih Brebes” Semoga Allah
SWT senantiasa memberikan bimbingan dan petunjuk kepada kita sekalian dalam
melaksanakan tugas ini. Amin.
Wassalamualaikum Wr.Wb
KATA PENGANTAR...........................................................................................1
SAMBUTAN DIREKTUR....................................................................................2
DAFTAR ISI..........................................................................................................3
BAB I DEFINISI.............................................................................................4
BAB II RUANG LINGKUP.............................................................................5
BAB III TATA LAKSANA...............................................................................6
BAB IV DOKUMENTASI..............................................................................29
BAB V DAFTAR PUSTAKA........................................................................30
A. Latar Belakang
Pelayanan gizi rumah sakit adalah pelayanan gizi yang disesuaikan
dengan keadaan pasien dan berdasarkan keadaan klinis, status gizi, dan status
metabolisme tubuhnya. Keadaan gizi pasien sangat berpengaruh pada proses
penyembuhan penyakit, sebaliknya proses perjalanan penyakit dapat
berpengaruh terhadap keadaan gizi pasien (Depkes, 2003).
Kegiatan pelayanan gizi di ruang rawat inap merupakan salah satu
kegiatan yang dimulai dari proses pengkajian gizi, diagnose gizi, intervensi gizi
meliputi perencenaan, penyediaan makanan, penyuluhan/ edukasi dan
konseling gizi, serta monitoring dan evaluasi gizi. Tujuan kegiatan pelayanan
gizi rawat inap adalah memberikan pelayanan gizi kepada pasien rawat inap
agar memperoleh asupan makanan yang sesuai dengan kondisi kesehatannya
dalam upaya mempercepat proses penyembuhan, mempertahankan dan
meningkatkan status gizi. (Depkes RI, 2013).
Asuhan gizi adalah serangkaian kegiatan yang terorganisir/ terstruktur
yang memungkinkan untuk identifikasi kebutuhan gizi dan penyediaan asuhan
untuk memenuhi kebutuhan tersebut. Proses asuhan gizi terstandar (PAGT)
adalah pendekatan sistimatik dalam memberikan pelayanan yang berkualitas,
melalui serangkaian aktifitas yang terorganisir meliputi identifikasi kebutuhan
gizi sampai pemberian pelayanannya untuk memenuhi kebutuhan gizi. Proses
asuhan gizi terstandar merupakan struktur dan kerangka yang konsisten yang
digunakan untuk memberikan asuhan gizi dan menunjukkan bagaimana asuhan
gizi dilakukan.
B. Tujuan
1. Tujuan Umum
Terciptanya sistem pelayanan gizi di Rumah Sakit Bhakti Asih Brebes
dengan memperhatikan berbagai aspek gizi dan penyakit, serta merupakan
bagian dari pelayanan kesehatan secara menyeluruh untuk meningkatkan
dan mengembangkan mutu pelayanan gizi di Rumah Sakit Bhakti Asih
Brebes
2. Tujuan Khusus
a. Terlaksananya pelayanan Asuhan Gizi di Ruang Rawat Inap
b. Terlaksananya pelayanan Asuhan Gizi di Ruang Rawat Jalan
c. Terlaksananya kegiatan penyuluhan gizi dan promosi kesehatan Rumah
Sakit Bhakti Asih Brebes
d. Teklaksananya penelitian dan pengembangan gizi terapan untuk
meningkatkan mutu pelayanan
e. Terlaksananya evaluasi dan pelaporan semua kegiatan
f. Meningkatkan mutu, cakupan dan efisiensi pelayanan gizi di Rumah
Sakit Bhakti Asih Brebes.
Pasien masuk
Tidak beresiko
Tujuan tercapai
Skrining Diet Umum
gizi STO Pasien
(standar)
Tujuan tercapai
Beresiko
Panduan Risiko Nutrisonal Pada Asuhan Gizi RSBA
Diet Pengkajian Diagnosis Intervensi Monitoring dan
Khusus gizi gizi gizi evaluasi gizi
6
1. Skrining Gizi
Tahapan pelayanan asuhan gizi ruang rawat inap diawali dengan
melakukan skrining gizi atau penapisan oleh ahli gizi/ Dietisien dan
penetapan order diet awal (preskripsi diet awal) oleh Dokter. Skrining gizi
bertujuan untuk mengidentifikasi pasien/ klien yang berisiko, tidak berisiko
malnutrisi atau dalam kondisi khusus. Kondisi khusus yang dimaksud
adalah kondisi dimana pasien mengalami kelainan metabolik, hemodialisis,
bayi, anak, geriatrik, kanker dengan kemoterapi, luka bakar, pasien dengan
imunitas menurun, infeksi, sakit kritis, dan lain sebagainya.
Skrining gizi dilakukan pada pasien baru 1 x 24 jam setelah pasien
masuk rumah sakit. Metode skrining gizi yang digunakan sebaiknya
dilakukan dengan waktu yang singkat, cepat, dan disesuaikan dengan
kondisi pasien. Metode skrining gizi yang digunakan adalah modifikasi dari
Malnutrition Skrining Tools untuk dewasa dan skrining STRONG-kids
untuk anak.
Bila dari hasil skrining gizi menunjukkan pasien beresiko malnutrisi,
maka dilakukan pengkajian/ assessment gizi dan dilanjutkan dengan
langkah – langkah proses asuhan gizi terstandar oleh Dietisien. Pasien
dengan status gizi baik atau tidak beresiko malnutrisi dianjurkan dilakukan
skrining ulang setelah dirawat 1 minggu. Jika hasil skrining ulang pasien
beresiko malnutrisi maka dilakukan asuhan gizi terstandar. Pasien yang
mengalami sakit kritis atau kasus sulit yang beresiko mengalami gangguan
gizi tingkat berat, akan lebih baik bila ditangani oleh tim kesehatan.
Biokimia
Data biokimia merupakan hasil pemeriksaan laboratorium,
pemeriksaan yang berkaitan dengan status gizi, status metabolik
dan gambaran fungsi organ yang berpengaruh terhadap timbulnya
masalah gizi. Pengambilan kesimpulan dari data laboratorium
yang terkait dengan masalah gizi harus selaras dengan data
asesmen gizi lainnya, seperti riwayat gizi yang lengkap, termasuk
penggunaan suplemen, pemeriksaan fisik dan sebagainya. Di
samping itu proses penyakit, tindakan pengobatan, prosedur dan
status hidrasi (cairan) dapat mempengaruhi perubahan kimiawi,
sehingga hal tersebut perlu dipertimbangkan.
Riwayat Personal
Data riwayat personal meliputi 4 area yaitu riwayat obat – obatan
atau suplemen yang dikonsumsi, sosial budaya, riwayat penyakit
pasien dan data umum pasien.
b. Implementasi Intervensi
Bagian kegiatan intervensi gizi dimana dietisien melaksanakan dan
mengkomunikasikan rencana asuhan kepada pasien dan tenaga kesehatan
lain yang terkait. Suatu intervensi gizi harus menggambarkan dengan
jelas apa, dimana, kapan, dan bagaimana intervensi itu dilakukan.
Kegiatan ini juga termasuk pengumpulan data kembali, agar dapat
menunjukkan respon pasien dan perlu atau tidaknya modifikasi intervensi
gizi.
3. Ernawati, Siti M. 2013. Buku Pedoman PKRS RSUD Dr. SAIFUL ANWAR.
Malang