KATA PENGANTAR
Dengan rahmat Allah SWT, kami mengucapkan puji syukur kehadirat-Nya yang telah
memberikan kekuatan dan bimbingan serta hidayah dalam menyelesaikan Panduan Asuhan
Gizi Terstandart (PAGT) Rumah Sakit Bantuan 05.08.05 Surabaya sehingga dapat
dipergunakan sebagai panduan dalam melakukan asuhan gizi kepada pasien.
Pedoman ini disusun agar tersedia acuan bagi tenaga kesehatan dan khususnya
tenaga gizi dalam melakukan Proses asuhan gizi di fasilitas pelayanan kesehatan sehingga
terlaksana pelayanan gizi yang berkualitas.
Dengan ini saya juga berterimakasih atas bantuan para pihak yang telah membantu
dalam menyelesaikan Pedoman Asuhan Gizi Terstandart (PAGT) ini.
Penyusun
iii
DAFTAR ISI
DAFTAR SINGKATAN
PENDAHULUAN
Gizi merupakan faktor penting karena secara langsung berpengaruh terhadap kualitas
Sumber Daya Manusia, oleh karena itu diperlukan pelayanan gizi yang berkualitas pada
individu dan masyarkat.
Asupan zat gizi yang tidak sesuai kebutuhan sangat erkaitan dengan peningkatan
risiko penyakit maupun komplikasinya. Selain itu terdapa kecenderungan peningkatan kasus
yang terkait gizi, baik individu maupun kelompok. Hal ini memerlukan asuhan gizi yang
bermutu guna mempertahankan status gizi yang optimal dan untuk mempercepat
penyembuhan.
Sebagai upaya untuk menstandartkan kualitas asuhan gizi maka disusun Pedoman
Asuhan Gizi Terstandart (PAGT) sebagai asuhan bagi tenaga gizi di Rumah Sakit Bantuan
05.08.05 Surabaya.
2
RUMKITBAN
05.08.05
DEMAM BERDARAH (DHF)
SURABAYA
Pengertian Metode pemecahan masalah gizi pada pasien demam berdarah yang
sistematis dengan asuhan gizi yang terstandart sehingga dapat
menangani masalah gizi dengan aman, efektif, dan berkualitas
Assesment Pengkajian
1. Antropometri Menindaklanjuti hasil skrinning gizi perawat, dengn melihat data Berat
Badan (BB) , Tinggi Badan (TB), Lingkar Lengan Atas (LILA), dan
Lingkar Kepala (pada anak).
Intervensi Gizi
1. Perencanaan Tujuan :
Syarat Diet :
Re- Assesment Melihat kembali kondisi pasien 3 hari setelah kunjungan awal (pada hari
(Kontrol ke 4 atau 5 perawatan) untuk mengetahui keberhasilan intervensi
Kembali) sesuai hasil monitoring evaluasi.
RUMKITBAN
05.08.05
SURABAYA GASTROENTERITIS / DIARE
Assesment Pengkajian
4. Riwayat Makan Mengkaji riwayat alergi makanan, pola kebiasaan makan, asupan
makan sebelum masuk Rumah Sakit.
Diagnosa Gizi - Kekurangan intake asupan makan per oral berkaitan dengan
kesulitan makan, penurunan nafsu makan, mual, muntah
ditandai asupan makanan ≤50% dari kebutuhan (NI – 2.1)
6
Intervensi Gizi
1. Perencanaan Tujuan :
Syarat Diet :
Re- Assesment Melihat kembali kondisi pasien 3 hari setelah kunjungan awal (pada
(Kontrol Kembali) hari ke 4 atau 5 perawatan) untuk mengetahui keberhasilan
intervensi sesuai hasil monitoring evaluasi.
RUMKITBAN
05.08.05
POST PARTUM
SURABAYA
Pengertian Metode pemecahan masalah gizi pada pasien post partum yang
sistematis dengan asuhan gizi yang terstandart sehingga dapat
menangani masalah gizi dengan aman, efektif, dan berkualitas
Assesment Pengkajian
4. Riwayat Makan Mengkaji riwayat alergi makanan, pola kebiasaan makan, asupan
makan sebelum masuk Rumah Sakit.
Diagnosa Gizi - Kekurangan intake asupan makan per oral berkaitan dengan
kesulitan makan, penurunan nafsu makan, mual, muntah
ditandai asupan makanan ≤50% dari kebutuhan (NI – 2.1)
- Peningkatan kebutuhan gizi berkaitan dengan proses pemulihan
luka ditandai pasien post partum (NI – 5.1)
10
Intervensi Gizi
1. Perencanaan Tujuan :
Syarat Diet :
Re- Assesment Melihat kembali kondisi pasien 3 hari setelah kunjungan awal (pada
(Kontrol Kembali) hari ke 4 atau 5 perawatan) untuk mengetahui keberhasilan
intervensi sesuai hasil monitoring evaluasi.
RUMKITBAN
05.08.05
HEMORRHAGIC POST PARTUM (HPP)
SURABAYA
Assesment Pengkajian
4. Riwayat Makan Mengkaji riwayat alergi makanan, pola kebiasaan makan, asupan
makan sebelum masuk Rumah Sakit.
Diagnosa Gizi - Kekurangan intake asupan makan per oral berkaitan dengan
kesulitan makan, penurunan nafsu makan, mual, muntah
ditandai asupan makanan ≤50% dari kebutuhan (NI – 2.1)
13
Intervensi Gizi
1. Perencanaan Tujuan :
Syarat Diet :
Re- Assesment Melihat kembali kondisi pasien 3 hari setelah kunjungan awal (pada
(Kontrol Kembali) hari ke 4 atau 5 perawatan) untuk mengetahui keberhasilan
intervensi sesuai hasil monitoring evaluasi.
RUMKITBAN
05.08.05
HIPEREMESIS GRAVIDARUM
SURABAYA
Assesment Pengkajian
4. Riwayat Makan Mengkaji riwayat alergi makanan, pola kebiasaan makan, asupan
makan sebelum masuk Rumah Sakit.
Diagnosa Gizi - Kekurangan intake asupan makan per oral berkaitan dengan
kesulitan makan, penurunan nafsu makan, mual, muntah
ditandai asupan makanan ≤50% dari kebutuhan (NI – 2.1)
16
Intervensi Gizi
1. Perencanaan Tujuan :
Syarat Diet :
Re- Assesment Melihat kembali kondisi pasien 3 hari setelah kunjungan awal (pada
(Kontrol Kembali) hari ke 4 atau 5 perawatan) untuk mengetahui keberhasilan
intervensi sesuai hasil monitoring evaluasi.
RUMKITBAN
05.08.05
ABORTUS INKOMPLIT
SURABAYA
Pengertian Metode pemecahan masalah gizi pada pasien abortus inkomplit yang
sistematis dengan asuhan gizi yang terstandart sehingga dapat
menangani masalah gizi dengan aman, efektif, dan berkualitas
Assesment Pengkajian
4. Riwayat Makan Mengkaji riwayat alergi makanan, pola kebiasaan makan, asupan
makan sebelum masuk Rumah Sakit.
Diagnosa Gizi - Kekurangan intake asupan makan per oral berkaitan dengan
kesulitan makan, penurunan nafsu makan, mual, muntah
ditandai asupan makanan ≤50% dari kebutuhan (NI – 2.1)
- Peningkatan kebutuhan gizi berkaitan dengan proses pemulihan
ditandai pasien post abortus inkomplit (NI – 5.1)
20
Intervensi Gizi
1. Perencanaan Tujuan :
Syarat Diet :
Re- Assesment Melihat kembali kondisi pasien 3 hari setelah kunjungan awal (pada
(Kontrol Kembali) hari ke 4 atau 5 perawatan) untuk mengetahui keberhasilan
intervensi sesuai hasil monitoring evaluasi.
RUMKITBAN
05.08.05
GAGAL JANIN
SURABAYA
Pengertian Metode pemecahan masalah gizi pada pasien gagal janin yang
sistematis dengan asuhan gizi yang terstandart sehingga dapat
menangani masalah gizi dengan aman, efektif, dan berkualitas
Asesment Pengkajian
4. Riwayat Makan Mengkaji riwayat alergi makanan, pola kebiasaan makan, asupan
makan sebelum masuk Rumah Sakit.
Diagnosa Gizi - Kekurangan intake asupan makan per oral berkaitan dengan
kesulitan makan, penurunan nafsu makan, mual, muntah
ditandai asupan makanan ≤50% dari kebutuhan (NI – 2.1)
23
Intervensi Gizi
1. Perencanaan Tujuan :
Syarat Diet :
Re- Assesment Melihat kembali kondisi pasien 3 hari setelah kunjungan awal (pada
(Kontrol Kembali) hari ke 4 atau 5 perawatan) untuk mengetahui keberhasilan
intervensi sesuai hasil monitoring evaluasi.
RUMKITBAN
05.08.05
SECTIO CAESAR DENGAN CPD
SURABAYA
Pengertian Metode pemecahan masalah gizi pada pasien sectio caesar dengan
Cephalopelvic Disproportion (CPD) atau panggul sempit yang
sistematis dengan asuhan gizi yang terstandart sehingga dapat
menangani masalah gizi dengan aman, efektif, dan berkualitas
Assesment Pengkajian
4. Riwayat Makan Mengkaji riwayat alergi makanan, pola kebiasaan makan, asupan
makan sebelum masuk Rumah Sakit.
Diagnosa Gizi - Kekurangan intake asupan makan per oral berkaitan dengan
kesulitan makan, penurunan nafsu makan, mual, muntah
ditandai asupan makanan ≤50% dari kebutuhan (NI – 2.1)
26
Intervensi Gizi
1. Perencanaan Tujuan :
Syarat Diet :
Re- Assesment Melihat kembali kondisi pasien 3 hari setelah kunjungan awal (pada
(Kontrol Kembali) hari ke 4 atau 5 perawatan) untuk mengetahui keberhasilan
intervensi sesuai hasil monitoring evaluasi.
RUMKITBAN
05.08.05
SECTIO CAESAR DENGAN KPP
SURABAYA
Pengertian Metode pemecahan masalah gizi pada pasien sectio caesar dengan
Ketuban Pecah Premature (KPP) yang sistematis dengan asuhan
gizi yang terstandart sehingga dapat menangani masalah gizi
dengan aman, efektif, dan berkualitas
Assesment Pengkajian
4. Riwayat Makan Mengkaji riwayat alergi makanan, pola kebiasaan makan, asupan
makan sebelum masuk Rumah Sakit.
Diagnosa Gizi - Kekurangan intake asupan makan per oral berkaitan dengan
kesulitan makan, penurunan nafsu makan, mual, muntah
ditandai asupan makanan ≤50% dari kebutuhan (NI – 2.1)
29
Intervensi Gizi
1. Perencanaan Tujuan :
Syarat Diet :
Re- Assesment Melihat kembali kondisi pasien 3 hari setelah kunjungan awal (pada
(Kontrol Kembali) hari ke 4 atau 5 perawatan) untuk mengetahui keberhasilan
intervensi sesuai hasil monitoring evaluasi.
RUMKITBAN
05.08.05
SECTIO CAESAR DENGAN DISTOSIA
SURABAYA
Pengertian Metode pemecahan masalah gizi pada pasien sectio caesar dengan
Distosia yang sistematis dengan asuhan gizi yang terstandart
sehingga dapat menangani masalah gizi dengan aman, efektif, dan
berkualitas
Assesment Pengkajian
4. Riwayat Makan Mengkaji riwayat alergi makanan, pola kebiasaan makan, asupan
makan sebelum masuk Rumah Sakit.
Diagnosa Gizi - Kekurangan intake asupan makan per oral berkaitan dengan
kesulitan makan, penurunan nafsu makan, mual, muntah
ditandai asupan makanan ≤50% dari kebutuhan (NI – 2.1)
32
Intervensi Gizi
1. Perencanaan Tujuan :
Syarat Diet :
Re- Assesment Melihat kembali kondisi pasien 3 hari setelah kunjungan awal (pada
(Kontrol Kembali) hari ke 4 atau 5 perawatan) untuk mengetahui keberhasilan
intervensi sesuai hasil monitoring evaluasi.
RUMKITBAN
05.08.05
MIOMA UTERI
SURABAYA
Pengertian Metode pemecahan masalah gizi pada pasien mioma uteri yang
sistematis dengan asuhan gizi yang terstandart sehingga dapat
menangani masalah gizi dengan aman, efektif, dan berkualitas
Assesment Pengkajian
4. Riwayat Makan Mengkaji riwayat alergi makanan, pola kebiasaan makan, asupan
makan sebelum masuk Rumah Sakit.
Diagnosa Gizi - Kekurangan intake asupan makan per oral berkaitan dengan
kesulitan makan, penurunan nafsu makan, mual, muntah
ditandai asupan makanan ≤50% dari kebutuhan (NI – 2.1)
- Peningkatan kebutuhan gizi berkaitan dengan proses pemulihan
ditandai pasien post operasi mioma (NI – 5.1)
35
Intervensi Gizi
1. Perencanaan Tujuan :
Syarat Diet :
Re- Assesment Melihat kembali kondisi pasien 3 hari setelah kunjungan awal (pada
(Kontrol Kembali) hari ke 4 atau 5 perawatan) untuk mengetahui keberhasilan
intervensi sesuai hasil monitoring evaluasi.
RUMKITBAN
05.08.05
PRE EKLAMPSIA BERAT / EKLAMPSIA
SURABAYA
Pengertian Metode pemecahan masalah gizi pada pasien pre eklampsia berat
(PEB) / eklampsia yang sistematis dengan asuhan gizi yang
terstandart sehingga dapat menangani masalah gizi dengan aman,
efektif, dan berkualitas
Assesment Pengkajian
4. Riwayat Makan Mengkaji riwayat alergi makanan, pola kebiasaan makan, asupan
makan sebelum masuk Rumah Sakit.
Intervensi Gizi
1. Perencanaan Tujuan :
Syarat Diet :
Re- Assesment Melihat kembali kondisi pasien 3 hari setelah kunjungan awal (pada
(Kontrol Kembali) hari ke 4 atau 5 perawatan) untuk mengetahui keberhasilan
intervensi sesuai hasil monitoring evaluasi.
RUMKITBAN
05.08.05
HEMOROID
SURABAYA
Assesment Pengkajian
4. Riwayat Makan Mengkaji riwayat alergi makanan, pola kebiasaan makan, asupan
makan sebelum masuk Rumah Sakit.
Intervensi Gizi
1. Perencanaan Tujuan :
Syarat Diet :
Monitoring Evaluasi Mengetahui respon pasien terhadap intervensi gizi yang diberikan.
Memonitor hasil :
Re- Assesment Melihat kembali kondisi pasien 3 hari setelah kunjungan awal (pada
(Kontrol Kembali) hari ke 4 atau 5 perawatan) untuk mengetahui keberhasilan
intervensi sesuai hasil monitoring evaluasi.
RUMKITBAN
05.08.05 DM MURNI
SURABAYA
Pengertian Metode pemecahan masalah gizi pada pasien diabetes mellitus yang
sistematis dengan asuhan gizi yang terstandart sehingga dapat
menangani masalah gizi dengan aman, efektif, dan berkualitas
Assesment Pengkajian
2. Biokimia Mengkaji data labolatorim seperti Gula Darah Acak (GDA), Gula
Darah Puasa, albumin, dan hasil labolatorim lain terkait gizi (bila
ada).
4. Riwayat Makan Mengkaji riwayat alergi makanan, pola kebiasaan makan, asupan
makan sebelum masuk Rumah Sakit.
Intervensi Gizi
1. Perencanaan Tujuan :
Syarat Diet :
Re- Assesment Melihat kembali kondisi pasien 3 hari setelah kunjungan awal (pada
(Kontrol Kembali) hari ke 4 atau 5 perawatan) untuk mengetahui keberhasilan
intervensi sesuai hasil monitoring evaluasi.
RUMKITBAN
05.08.05 DM GASTISIONAL
SURABAYA
Assesment Pengkajian
2. Biokimia Mengkaji data labolatorim seperti Gula Darah Acak (GDA), Gula
Darah Puasa, albumin, dan hasil labolatorim lain terkait gizi (bila
ada).
4. Riwayat Makan Mengkaji riwayat alergi makanan, pola kebiasaan makan, asupan
makan sebelum masuk Rumah Sakit.
Intervensi Gizi
1. Perencanaan Tujuan :
Syarat Diet :
Re- Assesment Melihat kembali kondisi pasien 3 hari setelah kunjungan awal (pada
(Kontrol Kembali) hari ke 4 atau 5 perawatan) untuk mengetahui keberhasilan
intervensi sesuai hasil monitoring evaluasi.
RUMKITBAN
05.08.05
TYPOID / PARATYPOID
SURABAYA
Assesment Pengkajian
4. Riwayat Makan Mengkaji riwayat alergi makanan, pola kebiasaan makan, asupan
makan sebelum masuk Rumah Sakit.
Intervensi Gizi
1. Perencanaan Tujuan :
Syarat Diet :
Re- Assesment Melihat kembali kondisi pasien 3 hari setelah kunjungan awal (pada
(Kontrol Kembali) hari ke 4 atau 5 perawatan) untuk mengetahui keberhasilan
intervensi sesuai hasil monitoring evaluasi.
RUMKITBAN
05.08.05
GASTRITIS
SURABAYA
Assesment Pengkajian
4. Riwayat Makan Mengkaji riwayat alergi makanan, pola kebiasaan makan, asupan
makan sebelum masuk Rumah Sakit.
Intervensi Gizi
1. Perencanaan Tujuan :
Syarat Diet :
Re- Assesment Melihat kembali kondisi pasien 3 hari setelah kunjungan awal (pada
(Kontrol Kembali) hari ke 4 atau 5 perawatan) untuk mengetahui keberhasilan
intervensi sesuai hasil monitoring evaluasi.
RUMKITBAN
05.08.05 PNEUMONIA
SURABAYA
Assesment Pengkajian
1. Antropometri Menindaklanjuti hasil skrinning gizi perawat, dengn melihat data Berat
Badan (BB) , Tinggi Badan (TB), Lingkar Lengan Atas (LILA), dan
Lingkar Kepala (pada anak).
4. Riwayat Makan Mengkaji riwayat alergi makanan, pola kebiasaan makan, asupan
makan sebelum masuk Rumah Sakit.
Intervensi Gizi
1. Perencanaan Tujuan :
Syarat Diet :
Re- Assesment Melihat kembali kondisi pasien 3 hari setelah kunjungan awal (pada
(Kontrol Kembali) hari ke 4 atau 5 perawatan) untuk mengetahui keberhasilan intervensi
sesuai hasil monitoring evaluasi.
RUMKITBAN
05.08.05 INFEKSI SALURAN KEMIH (ISK)
SURABAYA
Pengertian Metode pemecahan masalah gizi pada pasien infeksi saluran kemih
(ISK) yang sistematis dengan asuhan gizi yang terstandart
sehingga dapat menangani masalah gizi dengan aman, efektif, dan
berkualitas
Assesment Pengkajian
4. Riwayat Makan Mengkaji riwayat alergi makanan, pola kebiasaan makan, asupan
makan sebelum masuk Rumah Sakit.
Intervensi Gizi
1. Perencanaan Tujuan :
Syarat Diet :
Monitoring Evaluasi Mengetahui respon pasien terhadap intervensi gizi yang diberikan.
Memonitor hasil :
Re- Assesment Melihat kembali kondisi pasien 3 hari setelah kunjungan awal (pada
(Kontrol Kembali) hari ke 4 atau 5 perawatan) untuk mengetahui keberhasilan
intervensi sesuai hasil monitoring evaluasi.
PENUTUP
Panduan Asuhan Gizi Terstandart (PAGT) ini disusun agar dapat digunakan sebagai
pedoman dan acuan oleh Ahli Gizi dan tenaga kesehatan lainnay dalam melaksanakaan
kegiatan pelayanan medis dan pelayanan gizi terintegrasi kepada pasien, serta sebagai
panduan bagi seluruh staf medis, keperawatan, dan tenaga kesehatan lain di bawah ruang
lingkupnya dalam melaksanakan kegiatannya.