Anda di halaman 1dari 3

 Biodata

Nama:Friskila Samadara
Tempat tanggal lahir: Jakarta 1-01-2007
Kelas: X Ips

 Puisi pertama

Jakarta
Di Jakarta
Tampak Gedung-gedung megah
Banyak sekali para manusia -manusi
Di balik gedung-gedung itu
Namnun tak satupun yang dapat
Membuat aku tak memikirkanmu

Kenapa?
Kenapa dirinya selalu terbayang di benakku
Kenapa kota Jakarta ini tidak mampu membuat
Diriku melupakanmu.

 Puisi kedua

Angin
Angin kau selalu memberikan kenyamanan
Kenyamanan mu sungguh membuatku nyaman
Adanya dirimu membuatku menjadi manusia
Yang paling bahagia di semestaku ini
Dirimulah yang selalu terbayang di benak tubuhku ini

Angin kenapa kau tega meninggalkanku


Setelah semua kenangan yang telah kita bina
Angin tidak bisakah kita membanggun
Kembali cerita kita.
 Puisi ketiga

Suaramu
Suara mu adalah hal terindah di semestaku
Bagaimana caraku memberitahu
Bahwa di kala aku mendengarkan suaramu
Bisa menenangkan segala haduh di hatiku

Bagaimana jika ku katakan


Bahwa hadirmu mampu meredakan hujan deras
Yang tersembunyi di hati ini

Jika dirimu ada waktu bertemulah


Denganku sebentar saja
Dan katakanlah bahwa bahagiamu
Bukanlah aku
Agar diri ini berhenti mengharapkan mu.

 Puisi keempat

Salahku
Ini bukan salahmu
Sama sekali bukan salahmu
Ini murni salahku

Ini salahku yang jatuh kepadamu


Ini salahku yang keliru

Ku pikir tak ada rasa sakit yang datang kembali


Ku pikir kau tak akan membuatku kecewa

Akulah yang salah menilaimu

Harusnya aku pergi ketika kau kembali


Harusnya aku tidak percaya dengan
Tutur katamu yang dusta

Harusnya aku belajar dari perpisaha yang dulu terjadi


Dan bodohnya diriku ini
Aku siap untuk kamu kecewakan lagi.
 Puisi kelima

Untuk apa Tuhan


Tuhan… untuk apa
Melanjutkan perangku
yang tak lagi ada dia dalam pijakan ini
Entah apa yang akan kusesali
Perlahan aku mulai menyadari
Bahwa diriku bukan ingin berhenti

Aku memilih kembali ke rumah


Sebelum menyerang
Karena bersaing dengan dirimu
Bukanlah sebenar-sebenarnya tujuanku

Sejauh apapun kakiku melangkah


Kamu takkan kalah
Karena kamulah pemenangnya
Karena itulah kenyataanya.

Anda mungkin juga menyukai