Anda di halaman 1dari 3

LEARNING JOURNAL AGENDA 3

Nama : Romauli Megawati Manalu, A.Md.Gz


Peserta Latsar : Tahun 2023 Angkatan V, Kelompok 3
NDH :1

A. Pengalaman Belajar : Materi diampu oleh Bapak Dr. Ir Hairulsyah, M. Si dengan metode
synchronus tatap muka melalui zoom meeting dan asynchronous melalui tugas individu dan
kelompok dan disampaikan dengan baik dan jelas.
B. Pembelajaran yang saya peroleh :
Agenda 3 berisi 2 materi pembelajaran yaitu :
1. Manajemen ASN
2. SMART ASN
Kedua materi ini berhubungan dengan kedudukan dan peran PNS sebagai Aparatur Negara
dalam NKRI untuk mewujudkan smart Governance yang sesuai dengan ketentuan
perundang-undangan
1. Didalam manajemen ASN saya mempelajari dan memahami tentang
a. Manajemen ASN adalah pengelolaan ASN untuk menghasilkan Pegawai ASN yang
professional, memiliki nilai dasar, etika profesi, bebas dari intervensi politik, bersih dari
praktik korupsi, kolusi, dan nepotisme.
b. Manajemen ASN lebih menekankan kepada pengaturan profesi pegawai sehingga
diharapkan agar selalu tersedia sumber daya aparatur sipil Negara yang unggul selaras
dengan perkembangan jaman.
c. Berdasarkan jenisnya, Pegawai ASN terdiri atas Pegawai Negeri Sipil (PNS); dan Pegawai
Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK).
d. Pegawai ASN berkedudukan sebagai aparatur negara yang menjalankan kebijakan yang
ditetapkan oleh pimpinan instansi pemerintah serta harus bebas dari 17 Manajemen ASN
pengaruh dan intervensi semua golongan dan partai politik
e. Untuk menjalankan kedudukannya tersebut, maka Pegawai ASN berfungsi sebagai berikut:
1) Pelaksana kebijakan public;
2) Pelayan public; dan
3) Perekat dan pemersatu bangsa
f. Agar dapat melaksanakan tugas dan tanggung jawabnya dengan baik dapat meningkatkan
produktivitas, menjamin kesejahteraan ASN dan akuntabel, maka setiap ASN diberikan
hak. Setelah mendapatkan haknya maka ASN juga berkewajiban sesuai dengan tugas dan
tanggungjawabnya.
g. ASN sebagai profesi berlandaskan pada kode etik dan kode perilaku. Kode etik dan kode
perilaku ASN bertujuan untuk menjaga martabat dan kehormatan ASN. Kode etik dan
kode perilaku yang diatur dalam UU ASN menjadi acuan bagi para ASN dalam
penyelenggaraan birokrasi pemerintah.
h. Sistem merit adalah kebijakan dan manajemen ASN yang berdasarkan pada kualifikasi,
kompetensi dan kinerja secara adil dan wajar dengan tanpa membedakan latar belakang
politik, ras, warna kulit, agama, asal usul, jenis kelamin, status pernikahan, umur, atau
kondisi kecatatan”
i. Manajemen ASN Meliputi penyusunan dan penetapan kebutuhan, pengadaan, pangkat dan
jabatan, pengembangan karier, pola karier, promosi, mutasi, penilaian kinerja, penggajian
dan tunjangan, penghargaan, disiplin, pemberhentian, jaminan pensisun dan hari tua, dan
perlindungan. Manajemen PNS pada Instansi Pusat dilaksanakan oleh pemerintah pusat
sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan. Manajemen PNS pada Instansi
Daerah dilaksanakan oleh pemerintah daerah sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan.

2. Melalui materi SMART ASN saya mempelajari dan mengerti tentang :


a. Literasi digital yang merupakan sebuah konsep dan praktik yang bukan sekadar
menitikberatkan pada kecakapan untuk menguasai teknologi. Namun literasi digital juga
banyak menekankan pada kecakapan pengguna media digital dalam melakukan proses
mediasi media digital yang dilakukan secara produktif dan mampu bermedia digital
dengan penuh tanggung jawab.
Ada 4 pilar dalam literasi digital yaitu :
- Cakap digital (Digital Skills) = Kemampuan mengetahui, memahami, dan
menggunakan perangkat keras dan piranti lunak TIK serta sistem operasi digital
dalam kehidupan sehari-hari
- Etika Digital ( Digital Ethics) = kemampuan individu dalam menyadari,
mencontohkan, menyesuaikan diri, merasionalkan, mempertimbangkan, dan
mengembangkan tata kelola etika digital (netiquette) dalam kehidupan sehari-hari
- Budaya Digital ( Digital Culture) = Kemampuan menyadari, mencontohkan,
menyesuaikan diri, merasionalkan, mempertimbangkan, dan mengembangkan tata
kelola etika digital (netiquette) dalam kehidupan sehari-hari
- Keamanan Digital ( Digital Safety) = Kemampuan mengenali, mempolakan,
menerapkan, menganalisis, menimbang dan meningkatkan kesadaran perlindungan
data pribadi dan keamanan digital dalam kehidupan sehari-hari.
b. Bahaya/ bentuk masalah yang ditimbulkan akibat kurangnya literasi digital :
1. Hoax (informasi bohong). Sebagai SMART ASN, Setiap ada informasi yang beredar
sebaiknya dicari tahu dulu kebenarannya dan tidak serta merta percaya dan bahkan
membagikannya ke social media
2. Cyberbulying (Perundungan di Dunia Maya) contohnya :
- Doxing/membagikan data personal seseorang ke dunia maya
- Cyberstalking (mengintip dan memata-matai seseorang di dunia maya)
- Revenge porn (membalas dendam melalui penyebaran foto/video intim/vulgar
seseorang).
3.Ujaran Kebecian ( Hate Speech ) merupakan ungkapan atau ekspresi yang
menganjurkan ajakan untuk menyakiti seseorang atau sekelompok orang dengan tujuan
membangkitkan permusuhan, kekerasan, dan diskriminasi kepada orang atau kelompok
4.Penipuan digital merupakan tindak kejahatan yang dapat kita alami ketika tidak
memahami literasi digital yg menitikberatkan kecakapan kita dalam meneliti lebih
dalam hal hal yang berpotensi penipuan baik di social media maupun aplikasi seperti
dompet digital dan transfer bank . dapat berupa scam, Fake charities, investasi, dll
5.Catfish ( menggunakan profil personal palsu pada SNS untuk melakukan kecurangan
atau melakukan penipuan)

Anda mungkin juga menyukai