Anda di halaman 1dari 20

MAKALAH

Menganalisis Kurikulum KTSP, K13 dan Kurikulum Merdeka

Dosen Pengampu :
Ratih Anjarwani, M.Pd

Disusun oleh:

Ayi Nurholilah
216223121

STKIP MUHAMMADIYAH KUNINGAN


PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR
2022
KATA PENGANTAR

Dengan menyebut nama Allah SWT yang Maha Pengasih lagi


Maha Penyanyang, kami panjatkan puja dn puji syukur atas kehadirat,
berkat, dan rahmat Nya, sehingga kami dapat menyelesikan makalah
kami tentang Lingkungan Pendidikan yang Baik
Makalah ini telah kami susun dengan maksimal. Kami menyadari
sepenuhnya bahwa masih ada kekurangan baik dalam segi susunan
kalimat maupun tata bahasanya. Oleh karena itu dengan tangan terbuka
kami menerima segala saran dan kritik agar kami dapat memperbaiki
makalah ini.
Akhir kata kami berharap semoga makalah tentang Kurikulum ini
dapat memberi manfaat penambah wawasan bagi teman-teman sekalian.

Kuningan, 18 Desember 2022

Penyusun

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.....................................................................................................................i
BAB I.......................................................................................................................................1
PENDAHULUAN...................................................................................................................1
A. Latar Belakang.............................................................................................................1
B. Rumusan masalah.........................................................................................................1
C. Tujuan..........................................................................................................................1
BAB II.....................................................................................................................................2
PEMBAHASAN......................................................................................................................2
A. Landasan Pengembangan Kurikulum...........................................................................2
B. Kurikulum KTSP, K13 dan Kmerdeka.........................................................................4
C. Perbedaan KTSP, K13 dan K Merdeka........................................................................4
BAB III....................................................................................................................................6
PENUTUP...............................................................................................................................6
A. Kesimpulan..................................................................................................................6
B. Saran............................................................................................................................6
Contoh RPP K13 dan 1 Lembar...............................................................................................7

ii
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Kurikulum merupakan sesuatu yang penting bagi pendidikan karena pendidikan
dan kurikulum saling berkaitan. Mengingat pentingnya peranan kurikulum dalam
pendidikan, dalam penyusunan kurikulum tidak dapat dikerjakan sembarangan .
Penyususnan kurikulum memerlukan landasan yang kuat berdasarkan hasil
pemikiran dan penelitian yang mendalam.

Dikarenakan kurikulum sangat penting maka pemerintah Indonesia telah


merevisi, mengembangkan dan menyempurnakan desain kurikulum pendidikan
nasional agar bisa menghasilkan proses dan produk pendidikan yang bermutu
dan kompentitip.

Kurikulum tidak bersifat statis sehingga dengan adanya kurikulum dapat


disesuaikan dengan perkembangan zaman dan juga tuntutan kemajuan dalam
masyarakat.

B. Rumusan masalah

1. Bagaimana landasan pengembangan kurikulum ?


2. Bagaimana hasil analisis kurikulum KTSP ?

3. Bagaimana hasil analisis kurikulum K13 ?

4. Bagaimna hasil analisis kurikulum Merdeka ?

C. Tujuan

1. Untuk mengetahui Landasan pengembangan kurikulum


2. Untuk mengetahui hasil analisis Kurikulum KTSP,
K13 dan Kurikulum Merdeka

1
BAB II
PEMBAHASAN

A. Landasan Pengembangan Kurikulum


Pengembangan kurikulum adalah proses penyusunan rencana tentang isi dan
bahan pembelajaran yang harus dipelajari dan bagaimana cara mempelajari. Akan
tetapi, persoalan mengembangkan isi dan bahan ajar serta cara belajar siswa bukanlah
satu proses yang sederhana, karena menentukan isi atau muatan kurikulum harus
berangkat dari visi, misi serta tujuan yang ingin dicapai. Sedangkan menentukan
tujuan berkaitan dengan persoalan sistem nilai dan kebutuhan masyarakat. Persoalan
ini kemudian membawa kita pada persoalan menentukan hal yang mendasar dalam
proses pengembangan kurikulum kemudia kita namakan landasan pengembangan
kurikulum.

Pengembangan kurikulum memerlukan dasar-dasar pertimbangan untuk


mengambil keputusan yang mendalam dan mendasar. Contohnya dalam menentukan
tujuan pendidikan yang harus dicapai sekolah harus ditindak lanjuti dengan
pengambilan keputusan yang cermat dalam menentukan mata pelajaran atau bahan
ajar yang dimasukkan dalam kurikulum. Sangat perlu sekali ditetapkan rekomendasi
dalam memilih kegiatan pembelajaran dan pengalaman belajar untuk menunjang
pencapaian tujuan umum dan tujuan khusus. Maka penting sekali di tetapkan
landasan landasan yang jelas kemudian dipahami dengan baik oleh para pengembang
kurikulum.

Dalam undang-undang Nomor 20 tahun 2003 tentang sistem pendidikan


nasional, kurikulum diartikan sebagai “Seperangkat rencana dan pengaturan
mengenai tujuan, isi, dan bahan pelajaran serta cara yang digunakan sebagai pedoman
penyelenggara kegiatan pembelajaran untuk mencapai tujuan pendidikan tertentu” (Ii
& Kurikulum, 2003)

Fungsi landasan pengembangan kurikulum adalah ibaratkan sebagai fondasi


bangunan. Jika bangunan tersebut berdiri diatas fondasi yang rapuh maka apa yang
akan terjadi? Tentu saja bangunan tersebut tidak akan bertahan lama. Maka sebelum
dibangun sebuah gedung, terlebih dahulu susun fondasi yang kokoh. Semakin kokoh
fondasi maka semakin kokoh gedung tersebut.

Dari pemaparan diatas dapat disimpulkan bahwa fungsi pengembangan


kurikulum ibaratkan sebuah fondasi bangunan. Jika bangunan tersebut berdiri diatas
fondasi yang rapuh maka yang terjadi adalah bangunan tersebut tidak akan bertahan
lama maka ketika ingin membangun sebuah gedung harus menyusun fondasi yang
kokoh terlebih dahulu. Begitu juga dengan kurikulum agar kurikulum itu kuat
landasan kurikulumnya juga harus kuat. Ada 4 landasan pokok yang harus dijadikan
dasar dalam pengembangan kurikulum yaitu Landasan filosofis, landasan psikologis,
2
landasan sosiologis dan landasan ilmu pengetahuan dan teknolog

3
B. Kurikulum KTSP
Dalam standar nasional pendidikan (SNP pasal 1, ayat 15) dikemukakan bahwa
kurikulum tingkat satuan pendidikan (KTSP) adalah kurikulum operasional
yang disusun dan dilaksanakan oleh masing-masing satuan pendidikan.
Penyusunan KTSP dilakukan oleh satuan pendidkkan dengan memperhatikan
dan beradasarkan stndar kompetensi serta kompetensi dasar yang
dikembangkan oleh beda standar nasional pendidikan (BSNP).
KTSP disusun dan dikembangkan beradasarkan Undang-undang No. 20 tahun
2003 tentang system pendidikan nasional pasal 36 ayat 1), dan 2) sebagai
berikut.
Pengembangan kurikulum mengacu pada standar nasional pendidikan untuk
mewujudkan tujuan pendidikan nasional
Kurikulum pada semua jenjang dan jenis pendidikan dikembangkan dengan
prinsip diversifikasi sesuai dengan satuan pandidikan, potensi daerah, dan
peserta didik
Beberapa hal yang perlu dipahami dalam kaitannya dengan kurikulum tingkat
satuan pendidikan (KTSP) adalah sebagai berikut:
KTSP dikembangkan sesuai dengan kondisi satuan pendidikan, potensi dan
karakteristik daerah, serta social budaya masyarakat setempat dan peserta
didik.
Sekolah dan komite sekolah mengembangkan kurikulum tingkat satuan
pendidikan dan silabusnya berdasarkan kerangka dasar kurikulum dan standar
kompetensi lulusan, dibawah supervisi dinas pendidikan kebupaten/kota, dan
depertemen agama yang bertanggungjawab dibidang pendidkan.
Kurikulum tingkat satuan pendidikan untuk setiap program studi di perguruan
tinggi dikembangkan dan ditetapkan oleh masing-masing perguruan tinggi
dengan mangacu pada standar nasional pendidikan.
KTSP merupakan strategi pengembangan kurikulum untuk mewujudkan
sekolah yang efektif, produktif, dan berprestasi. KTSP merupakan paradigma
baru pengembangan kurikulum, yang memberikan otonomi luas pada setiap
satuan pendidikan, dan perubahan masyarakat dalam rangka mengefektifkan
proses belajar-mengajar di sekolah. Otonomi diberikan agar setiap satuan
pendidikan dan sekolah memiliki keleluasaan dalam mengelola sumber daya,
sember dana, sumber belajar dan mengalokasikannya sesuai prioritas
kebutuhan, serta lebih tanggap terhadap kebutuhan setempat.
Karakteristik KTSP bisa diketahui antara lain dari bagaimana sekolah dan
satuan pendidikan dapat mengoptimalkan kinerja, proses pembelajaran,
pengelolaan sumber belajar, profosionalsme tenaga kependidikan, serta sistem
penilaian. Berdasarkan uraian diatas, dapat dikemukakan beberapa karakteritik
KTSP sebagai berikut: pemberian otonomi luas kepada sekolah dan satuan
pendidikan, partisipasi masyarkat dan orang tua yang tinggi, kepemimpinan
yang demokaratis dan froposional, serta team-kerja yang kompak dan
transparan
4
Secara umum tujuan diterapkannya KTSP adalah untuk memandirikan dan
memberdayakan satuan pendidikan melalui pemberian kewenangan (otonomi)
kepada lembaga pendidikan dan mendorong sekolah untuk melakukan
pengambilan keputusan secara patisipatif dalam pengembangan kurikulum.
Secara khusus tujuan diterapkannya KTSP adalah untuk:
Meningkatakn mutu pendidikan melalui kemandirian dan inisiatif sekolah
dalam mengembangkan kurikulum, mengelola dan memberdayakan suberdaya
yang tersedia.
Meningkatakn kepedulian warga sekolah dan masyarakat dalam pengembangan
kurikulum melalui pengambilan keputusan bersama.
Meningkatkan kompterisi yang sehat antar satuan pendidikan tentang kualitas
pendidikan yang akan dicapai.
Salah satu perubahan yang menonjol pada KTSP dibanding dengan kurikulum sebelumnya
adalah KTSP bersifat desentralistik. Artinya, segala tata aturan yang dicantumkan dalam
kurikulum, yang sebelumnya dirancang dan ditetapkan oleh pemerintah pusat, dalam KTSP
sebagian tata aturan dalam kurikulum diserahkan untuk dikembangkan dan diputuskan oleh
pihak di daerah atau sekolah.
C. Kurikulum K13

Kurikulum 2013 dirancang dengan karakteristik sebagai berikut:

1.    Mengembangkan keseimbangan anatara pengembangan sikap spiritual dan social,


rasa ingin tahu, kreativitas, kerja sama dengan kemampuan intelektual dan
psikomotorik.

2.    Sekolah merupakan bagian dari masyarakat yang memberikan pengalaman belajar


terencana dimana peserta didik menerapkan apa yang dipelajari disekolah ke
masyarakat dan memanfaatkan masyarakat sebagi sumber belajar.

3.    Mengembangkan sikap, pengetahuan, dan keterampilan serta menerapkannya


dalam berbagai situasi disekolah dan masyarakat.

Kurikulum 2013 bertujuan untuk mempersiapkan manusia Indonesia agar memiliki


kemampuan hidup sebagai pribadi dan warga Negara yang beriman, produktif,
kreatif, inovatif, dan afektif serta mampu berkontribusi pada kehidupan
bermasyarakat, berbangsa, bernegara, dan peradaban dunia.

5
D. Kurikulum Merdeka
Merdeka Belajar adalah program kebijakan baru Kementerian Pendidikan dan
Kebudayaan Republik Indonesia (Kemendikbud RI) yang dicanangkan oleh
Mendikbud Nadiem Anwar Makarim. Nadiem membuat kebijakan merdeka
belajar bukan tanpa alasan. Pasalnya, penelitian Programme for International
Student Assesment (PISA) tahun 2019 menunjukkan hasil penilaian pada
peserta didik Indonesia hanya menduduki posisi keenam dari bawah; untuk
bidang matematika dan literasi, Indonesia menduduki posisi ke-74 dari 79
Negara. Menyikapi hal itu, Nadiem pun membuat gebrakan penilaian dalam
kemampuan minimum, meliputi literasi, numerasi, dan survei karakter.
Literasi bukan hanya mengukur kemampuan membaca, tetapi juga
kemampuan menganalisis isi bacaan beserta memahami konsep di baliknya.

Untuk kemampuan numerasi, yang dinilai bukan pelajaran matematika, tetapi


penilaian terhadap kemampuan peserta didik dalam menerapkan konsep
numerik dalam kehidupan nyata. Satu aspek sisanya, yakni Survei Karakter,
bukanlah sebuah tes, melainkan pencarian sejauh mana penerapan nilai-nilai
budi pekerti, agama, dan Pancasila yang telah dipraktekkan oleh peserta didik.
(Siti Mustaghfiro, 2020). Esensi kemerdekaan berpikir, menurut Nadiem,
harus didahului oleh para guru sebelum mereka mengajarkannya pada peserta
didik. Nadiem menyebut, dalam kompetensi guru di level apapun, tanpa ada
proses penerjemahan dari kompetensi dasar dan kurikulum yang ada, maka
tidak akan pernah ada pembelajaran yang terjadi.

Ada empat pokok kebijakan baru Kemendikbud RI (Kemendikbud, 2019: 1-5),


yaitu: 1) Ujian Nasional (UN) akan digantikan oleh Asesmen Kompetensi
Minimum dan Survei Karakter. Asesmen ini menekankan kemampuan
penalaran literasi dan numerik yang didasarkan pada praktik terbaik tes PISA.
Berbeda dengan UN yang dilaksanakan di akhir jenjang pendidikan, asesmen
ini akan dilaksanakan di kelas 4, 8, dan 11. Hasilnya diharapkan menjadi
masukan bagi lembaga pendidikan untuk memperbaiki proses pembelajaran
selanjutnya sebelum peserta didik menyelesaikan pendidikannya
6
(Kemendikbud, 2019: 1); 2) Ujian Sekolah Berstandar Nasional (USBN) akan
diserahkan ke sekolah. Menurut Kemendikbud, sekolah diberikan
kemerdekaan dalam menentukan bentuk penilaian, seperti portofolio, karya
tulis, atau bentuk penugasan lainnya(Kemendikbud, 2019); 3) Penyederhanaan
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP).

Menurut Nadiem Makarim, RPP cukup dibuat satu halaman saja. Melalui
penyederhanaan administrasi, diharapkan waktu guru yang tersita untuk proses
pembuatan administrasi dapat dialihkan untuk kegiatan belajar dan
peningkatan kompetensi (Kemendikbud, 2019); 4) Dalam penerimaan peserta
didik baru (PPDB), sistem zonasi diperluas (tidak termasuk daerah 3T. Bagi
peserta didik yang melalui jalur afirmasi dan prestasi, diberikan kesempatan
yang lebih banyak dari sistem PPDB. Pemerintah daerah diberikan
kewenangan secara teknis untuk menentukan daerah zonasi ini (Kemendikbud,
2019).

E. Perbedaan Kurikulum KTSP, K13 dan Kurikulum Merdeka

 KTSP

1. Dikembangkan oleh guru

2. Proses pembelajaran sesuai Standar Isi

3. Pemisahan Mata Pelajaran

 Kurikulum13

1. Dikembangkan oleh guru

2. 3 penilaian saling berkontribusi (sikap, pengetahuan,keterampilan)

3. 1 kali pertemuan

4. Waktu atau jam ditentukan perminggu

 Kurikulum Merdeka

1. Ada mata pelajaran IPAS (Ilmu Pengetahuan Alam dan Sosial), paduan IPA
dan IPS, di SD dengan Kurikulum Merdeka.

2. Bahasa Inggris jadi mata pelajaran pilihan di SD dengan Kurikulum Merdeka,


tergantung kesiapan sekolah.

3. SD atau siswa dengan Kurikulum Merdeka bisa memilih minimal 1 dari 4 mata

7
pelajaran Seni dan Budaya: Seni Musik, Seni Rupa, Seni Teater, atau Seni Tari.

4. Capaian Belajar di SMA dengan Kurikulum Merdeka disusun per fase (bukan
per Kompetensi Dasar/KD) yaitu:

5. Fase A, umumnya setara dengan kelas I dan II SD

6. Fase B, umumnya setara dengan kelas III dan IV SMP

7. Fase C, umumnya setara dengan kelas V dan VI SMA

8. RPP yang di buat oleh guru1 lembar

9. Penilaian sikap, pengetahuan dan keterampilan

10. Siswa dituntut aktif dalam memecahkan masalah

8
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan

Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia diungkapkan bahwa iklim merupakan


keadaan hawa (suhu, kelembaban, awan, hujan, dan sinar matahari) pada suatu daerah
dalam jangka waktu yang agak lama. Ada beberapa istilah yang digunakan secara
bergantian dengan kata climate, yang diterjemahkan dengan iklim, seperti feel,
atmosphere, tone dan environment. Dengan kata lain iklim bisa diartikan perasaan,
suasana, sifat, dan lingkungan. Sedangkan kelas dalam Kamus Umum Bahasa
Indonesia diartikan sebagai ruang tempat belajar di sekolah.

Iklim kelas dapat berpengaruh terhadap proses pembelajaran. Oleh karena itu,salah
satu faktor penting untuk keberhasilan pembelajaran adalah terpenuhinya iklam kelas
yang ooptimal. Tindakan manajemen kelas adalah tindakan yang dilakukan guru
dalam rangka menyediakan kondisi yang optimal agar pembelajaran berlangsung
efektif.

Secara rasional iklim kelas memang berpengaruh terhadap motivasi belajar. Hal
ini jelas bahwa untuk memunculkan motivasi belajar dan memelihara konsistensi
dorongan belajar sangat ditentukan oleh kondusif tidaknya lingkungan kelas di mana
tempat pembelajaran berlangsung.

Komunikasi merupakan hal yang sangat penting dalam upaya tercapainya tujuan
komunikasi memegang peranan penting dalam menunjang kelancaran aktifitas tanpa
komunikasi maka maksud bersama tidak dapat dipahami dan diterima oleh semua
anggota organisasi.

B. Saran

Saya menyadari bahwa di dalam penulisan serta penyusunan makalah ini banyak
terdapat kesalahan dan kekliruan. Saya selaku mahasiswa yang masih proses
mengharap kritik serta saran dari para pembaca,pakar penulis serta yang paling
utama Dosen pengampu mata kuliah Pengelolaan kelas.
9
1
0
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
Nama Sekolah : SD Negeri 1 Patalagan
Kelas/Semester : 1/II
Tema : 6.Lingkungan Bersih, Sehat dan Asri
Sub Tema : 1. Lingkungan Rumahku
Fokus Pembelajaran : Bahasa Indonesia dan PPKn
Alokasi Waktu : 2 x 35 Menit

A. KOMPETENSI INTI (KI)

KI 1 : Menerima dan menjalankan ajaran agama yang dianutnya


KI 2 : Memiliki perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, santun, peduli, dan percaya diri
dalam berinteraksi dengan keluarga, teman dan guru
KI 3 : Memahami pengetahuan faktual dengan cara mengamati mendengar, melihat,
membaca] dan menanya berdasarkan rasa ingin tahu tentang dirinya, makhluk
ciptaan Tuhan dan kegiatannya, dan benda-benda yang dijumpainya di rumah,
sekolah
KI 4 : Menyajikan pengetahuan faktual dalam bahasa yang jelas dan logis dan
sistematis, dalam karya yang estetis dalam gerakan yang mencerminkan anak
sehat, dan dalam tindakan yang mencerminkan perilaku anak beriman dan
berakhlak mulia

B. KOMPETENSI DASAR (KD) & INDIKATOR


Kompetensi Dasar (KD)
Bahasa Indonesia
Kompetensi Dasar (KD)
3.2 Mengenal teks petunjuk/arahan tentang perawatan tubuh serta pemeliharaan
keseha-tan dan kebugaran tubuh dengan bantuan guru atau teman de-ngan
bahasa Indonesia lisan dan tulisan yang dapat diisi dengan kosa kata bahasa dae-
rah untuk membantu pemahaman
4.4 Menyampaikan teks cerita diri/personal tentang keluarga secara mandiri dalam
Bahasa Indonesia lisan dan tulisan yang dapat diisi dengan kosakata bahasa
daerah untuk membantu penyajian
Indikator :
 Menjelaskan dua keadaan yang berbeda dari suatu gambar
 Menceritakan isi bacaan dengan bahasa sendiri
 Menyimak dan menceritakan kembali pendapat teman
PPKn
Kompetensi Dasar (KD)
3.2 Mengenal tata tertib dan aturan yang berlaku dalam kehidupan sehari-hari di rumah
dan sekolah
4.2 Melaksanakan tata tertib di rumah dan di sekolah
Indikator :
 Menjelaskan cara menjaga kebersihan rumah
 Mempraktikkan cara membersihkan dan merapikan rumah dan kamar tidur
C. TUJUAN PEMBELAJARAN

1
1
 Setelah mengamati gambar, siswa dapat membedakan keadaan rumah yang bersih
dan rapi dan rumah yang tidak bersih dan tidak rapi.
 Setelah mengamati gambar, siswa dapat menceritakan keadaan rumahnya.
 Setelah menyimak cerita temannya, siswa dapat menceritakan kembali cerita yang
didengarnya.
 Setelah bermain peran, siswa dapat menjelaskan cara menjaga kebersihan rumah
dengan benar.
 Setelah bermain peran, siswa dapat mempraktikkan cara merapikan rumah dengan
benar sesuai kemampuannya.
D. METODE PEMBELAJARAN
 Pendekatan : Saintifik
 Metode : Permainan/simulasi, diskusi, tanya jawab, penugasan dan ceramah
 Strategi : Cooperative Learning
E. KEGIATAN PEMBELAJARAN
Alokasi
Kegiatan Deskripsi Kegiatan
Waktu
Pendahuluan  Guru memberikan salam dan mengajak semua siswa 10 menit
berdo’a menurut agama dan keyakinan masing-
masing.
 Guru mengecek kesiapan diri dengan mengisi lembar
kehadiran dan memeriksa kerapihan pakaian, posisi
dan tempat duduk disesuaikan dengan kegiatan
pembelajaran.
 Bernyanyi bersama lagu nasional “ garuda pancasila”
 Menginformasikan tema yang akan dibelajarkan yaitu
”Lingkungan Bersih, Sehat dan Asri”.
Inti Langkah-langkah kegiatan bagian satu: 30 Menit
 Siswa mendengarkan guru membuka pelajaran
dengan menanyakan kegiatan pagi siswa. Siswa
menjelaskan apa saja yang dilakukannya pada pagi
hari. (Mengamati)
 Siswa menjawab pertanyaan guru. (Menanya)
 Siswa menyimak, guru mengarahkan diskusi
mengenai apa yang dapat dilakukan siswa untuk
membantu orang tua merapikan rumah, misalnya
dengan merapikan kamar tidur sendiri. (Mengamati)
 Siswa memperhatikan guru menunjukkan dua gambar
pada buku siswa. (Mengamati)
 Siswa membandingkan dua gambar. Siswa diminta
untuk membandingkan melalui panduan pertanyaan
berikut: mana yang lebih indah? Mana yang lebih
nyaman ditinggali? Mana yang sebaiknya terjadi di
rumah kita? (Mengasosiasi)
 Siswa mendengarkan penjelasan guru, mengapa

1
2
Alokasi
Kegiatan Deskripsi Kegiatan
Waktu
rumah harus bersih dan rapi. (Mengamati)
 Siswa berdiskusi tentang bagaimana kita menciptakan
rumah yang bersih dan rapi dengan arahan guru.
(Mengekplorasi)
 Siswa berpasangan sesuai arahan guru. Mereka
diminta saling menceritakan keadaan rumahnya.
Apakah rumahnya bersih dan rapi? Jika tidak, apa
yang harus dilakukan?
 Siswa bergantian mendengarkan pendapat temannya.
 Siswa menceritakan keadaan rumah pasangannya.
 Setelah semua siswa bercerita, siswa diajak guru
untuk bercakap-cakap mengenai bermain rumah-
rumahan (bermain peran).
 Setelah bercakap-cakap, siswa menjawab pertanyaan
apakah siswa suka bermain rumah-rumahan (bermain
peran).
 Siswa mendengarkan penjelasan guru bahwa mereka
akan bermain peran. Guru memberi peran yang harus
dimainkan (ayah, ibu, kakak, adik) dan garis besar
jalan ceritanya, yaitu tentang orang tua yang
mengajak anaknya membantu membersihkan dan
merapikan rumah. (Mengamati)
 Siswa menjawab pertanyaan tentang apa yang harus
diucapkan dan dilakukan oleh siswa dalam bermain
peran tersebut. Misalnya, sebagai ibu, bagaimana
sikapnya jika rumahnya tidak rapi? Apa yang akan
dikatakannya terhadap sang ayah dan anak?
(Menanya)
 Siswa menyimak pengarahan guru dalam memilih
peran dan menggunakan alat bantu dalam bermain
peran. (Mengamati)
 Setiap kelompok menampilkan permainan perannya
secara bergantian. (Mengasosiasi)
 Setelah itu, siswa menyimpulkan tentang bagaimana
cara ikut menjaga kebersihan rumah.
(Mengkomunikasikan)
 Siswa melakukan refleksi kegiatan dengan arahan
guru. (Mengkomunikasikan)

Penutup  Bersama-sama siswa membuat kesimpulan / 15 menit


rangkuman hasil belajar selama sehari
 Bertanya jawab tentang materi yang telah dipelajari
(untuk mengetahui hasil ketercapaian materi)
 Guru memberi kesempatan kepada siswa untuk

1
3
Alokasi
Kegiatan Deskripsi Kegiatan
Waktu
menyampaikan pendapatnya tentang pembelajaran
yang telah diikuti.
 Mengajak semua siswa berdo’a menurut agama dan
keyakinan masing-masing (untuk mengakhiri kegiatan
pembelajaran)

F. SUMBER DAN MEDIA PEMBELAJARAN


 Buku Pedoman Guru Tema : Lingkungan Bersih, Sehat dan Asri Kelas 1 (Buku
Tematik Terpadu Kurikulum 2013, Jakarta: Kementerian Pendidikan dan
Kebudayaan, 2013).
 Buku Siswa Tema : Lingkungan Bersih, Sehat dan Asri Kelas 1 (Buku Tematik
Terpadu Kurikulum 2013, Jakarta: Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, 2013).
 Gambar keadaan rumah yang bersih dan rapi serta yang tidak bersih dan tidak rapi

G. PENILAIAN PROSES DAN HASIL BELAJAR


1. Penilaian Sikap
Perubahan Tingkah Laku
No Nama Siswa Percaya Diri Disiplin Kerjasama
BT MT MB SM BT MT MB SM BT MT MB SM
1

9
Keterangan:
BT : Belum Terlihat
MT : Mulai Terlihat
MB : Mulai Berkembang
SM : Sudah Membudaya
Berilah tanda centang () pada kolom yang sesuai

1
4
2. Penilaian pengetahuan:
Instrumen penilaian: tes tertulis (buku siswa)

3. Penilaian keterampilan:
Rubrik Mendeskripsikan, Menceritakan, dan Bermain Peran tentang Keadaan
Rumah

Perlu Bim-
No Kriteria Baik Sekali (4) Baik (3) Cukup (2)
bingan (1)
1 Kemampuan Memenuhi Memenuhi Memenuhi Memenuhi
mendeskripsi empat aspek tiga dari dua dari satu dari
kan keadaan (kalimatnya empat aspek empat aspek empat aspek
rumahnya runtut, deskripsi
detail, lancar,
dan percaya
diri)
2 Kemampuan Seluruhnya Seluruhnya Sebagian Tidak sesuai,
menceritakan sesuai isi cerita, sesuai isi tidak sesuai dan belum
keadaan struktur kalimat cerita, tapi isi cerita dan mampu
rumah teman benar dan struktur struktur menyusun
runtut kalimat perlu kalimat perlu kalimat
diperbaiki diperbaiki dengan
struktur yang
benar
3 Kemampuan Memenuhi tiga Memenuhi Memenuhi Belum
bermain aspek (percaya dua dari tiga satu dari tiga mampu
peran diri, dialog aspek kriteria memenuhi
lancar, mampu semua
berekspresi kriteria

Mengetahui
Kepala Sekolah, Guru Kelas 1

( NUNUNG, S.Pd ) ( AYI NURHOLIAH )


NIP NIP

1
5
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
Satuan Pendidikan : SDN 2 Patalagan
Kelas / Semester : 4 /2
Tema : Cita-citaku (Tema 6)
Sub Tema : Hebatnya Cita-Citaku (Sub Tema 2)
Muatan Terpadu : Bahasa Indonesia, IPA
Pembelajaran ke : 1
Alokasi waktu : 1 hari

A. TUJUAN PEMBELAJARAN

1. Melalui kegiatan mengamati teks puisi dan menjawab pertanyaan yang terkait dengan puisi, siswa dapat
menjelaskan cara membuat puisi dengan benar.
2. Melalui kegiatan mengamati contoh-contoh puisi, siswa dapat membuat puisi secara mandiri dengan baik.
3. Dengan mengamati daur hidup dua makhluk hidup yang berbeda siswa dapat membandingkan dua daur hidup
binatang dengan cermat.
4. Dengan membandingkan siklus hidup mahluk hidup yang berbeda siswa dapat melaporkannya dengan tepat.

B. KEGIATAN PEMBELAJARAN

Alokasi
Kegiatan Deskripsi Kegiatan
Waktu
Pendahuluan  Melakukan Pembukaan dengan Salam dan Dilanjutkan Dengan Membaca Doa 10 menit
(Orientasi)
 Mengaitkan Materi Sebelumnya dengan Materi yang akan dipelajari dan diharapkan
dikaitkan dengan pengalaman peserta didik (Apersepsi)
 Memberikan gambaran tentang manfaat mempelajari pelajaran yang akan dipelajari
dalam kehidupan sehari-hari. (Motivasi)

Inti 150
(Sintak Model Discovery Learning) menit
Ayo Membaca
 Siswa mencermati dan membaca teks bacaan yang disajikan di Buku Siswa, bacaan
ini mengenai kisah seorang guru yang mengajar siswa berkebutuhan khusus. Guru
memberikan inspirasi kepada siswa tentang makna dari bacaan tersebut dan
mengaitkannya dengan judul tema (Cita-Cita). (Literasi)
 Siswa mencermati puisi dan membaca puisi tersebut. Guru membimbing diskusi untuk
membaca makna dari teks puisi tersebut. Siswa mengingat kembali ciri-ciri puisi yang
sudah dipelajari sebelumnya dan mencocokkan ciri-ciri tersebut dengan puisi yang
disajikan di Buku Siswa. (Creativity and Innovation)
Ayo Berlatih
 Siswa menjawab pertanyaan yang disajikan di Buku Siswa untuk memahami lebih rinci
tentang puisi yang dibacanya. (Hots)
 Siswa mengekspresikan pemahamannya tentang makna puisi yang dibacanya melalui
sebuah gambar.
Ayo Berlatih
 Siswa bersama dengan guru membaca teks dan mencermati gambar yang disajikan di
Buku Siswa, guru menggunakan topik bahasan tentang dokter hewan sebagai
jembatan untuk membahas tentang hewan dan daur hidur yang dilaluinya. (Literasi)
Ayo Mencoba
 Siswa bekerja dalam kelompok yang terdiri dari paling sedikit tiga orang. Setiap
kelompok mendapatkan tugas untuk mencari informasi tentang daur hidup dua ekor
hewan yang berbeda (sesuai dengan penugasan yang diberikan di tiap kelompok).
(Collaboration)
 Siswa mengamati hasil dari kelompok lain dan mengklasifikasikan jenis hewan
berdasarkan jenis daur hidupnya (sempurna atau tidak sempurna). (Communication)

Penutup A. Ayo Renungkan 15


 Guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk memberikan komentar menit
tentang hal-hal menarik yang siswa alami pada hari tersebut, guru menggunakan
komentar siswa sebagai bahan masukan mengenai desain pembelajaran yang

1
6
dirancang. (Critical Thingking and Problem Solving)
Peserta Didik :
 Membuat resume (CREATIVITY) dengan bimbingan guru tentang point-point penting
yang muncul dalam kegiatan pembelajaran tentang materi yang baru dilakukan.
Guru :
 Memeriksa pekerjaan siswa yang selesai langsung diperiksa.
 Peserta didik yang selesai mengerjakan tugas projek/produk/portofolio/unjuk kerja
dengan benar diberi hadiah/ pujian

C. PENILAIAN (ASESMEN)
Penilaian terhadap materi ini dapat dilakukan sesuai kebutuhan guru yaitu dari pengamatan sikap, tes
pengetahuan dan presentasi unjuk kerja atau hasil karya/projek dengan rubric penilaian.

Mengetahui Pare, Januari 2020


Kepala Sekolah, Guru Kelas 4

HASMIA,S.Pd.,M.Pd. HASRUL,S.Pd.
NIP. 19681230 199808 1001 NIP. 19852326 201203 1002

1
7

Anda mungkin juga menyukai