Anda di halaman 1dari 17

KEBIJAKAN JALUR SUTRA BARU CINA DAN IMPLIKASINYA BAGI

AMERIKA SERIKAT
Indriana Kartini
Pusat Penelitian Politik - Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia
Email: indriana.kartini@gmail.com

Diterima: 11-9-2015 Direvisi: 15-10-2015 Disetujui: 29-10-2015

ABSTRACT
The China’s New Silk Road Policy is one of foreign policies from a middle power” country with its rising on economic
and military power that in the future could challenge international order dominated by the US. The China’s New
Silk Road Policy which consist of two aspects of land (new Silk Road Economic Belt) and maritime (21st Century
Maritime Silk Road) is a combination of geopolitics andgeoeconomic power to connect Eurasia region with China
as the center. This article analyses internal and external factors that drive the China’s government to conduct the
policy. Moreover, this article analyses the implementation of the China’s New Silk Road policy and its implications
to American hegemony in the world. This article uses concepts such as geopolitic, geoeconomy, foreign policy, and
hegemonic stability theory to answer the questions.
Keywords: New Silk Road, China, United States of America, foreign policy

ABSTRAK
Kebijakan Jalur Sutra Baru Cina merupakan salah satu kebijakan luar negeri dari negara “middle power” yang
kekuatan militer dan ekonominya tengah meningkat dan diprediksi dapat mengancam tatanan internasional yang
didominasi AS. Jalur Sutra Baru Cina yang mencakup dua aspek, yakni daratan (new Silk Road Economic Belt)
dan lautan (21st Century Maritime Silk Road) merupakan perpaduan kekuatan geopolitik dan geoekonomi untuk
menghubungkan wilayah Eurasia dengan Cina sebagai pusatnya. Artikel ini menganalisis faktor-faktor internal dan
eksternal yang mendorong pemerintah Cina mengeluarkan kebijakan tersebut. Selanjutnya artikel ini menganalisis
implementasi kebijakan Jalur Sutra Baru Cina dan implikasinya terhadap hegemoni Amerika Serikat di dunia.
Artikel ini menjawab pertanyaan-pertanyaan tersebut dengan menggunakan konsep geopolitik dan geoekonomi,
dimensi kebijakan luar negeri, dan konsep hegemonic stability.
Kata Kunci: Jalur Sutra Baru, Cina, Amerika Serikat, kebijakan luar negeri

PENDAHULUAN dengan nama “One Belt, One Road” terdiri dari


Pemerintah Cina di bawah Xi Jinping “Sabuk Ekonomi Jalur Sutra Baru” (new Silk Road
berupaya menghidupkan kembali konsep “Jalur economic belt) yang mengindikasikan hubungan
Sutra” dalam agenda kebijakan luar negerinya. ekonomi yang lebih kuat dengan Asia Tengah
Jalur Sutra kemudian dipromosikan menjadi dengan fokus pada perdagangan. Kemudian, para
slogan baru Cina di berbagai forum internasional. pemimpin Cina menambahkan satu konsep lagi
Konsep Jalur Sutra ini bukanlah hal baru, yakni “Jalur Sutra Maritim Abad ke-21” (21st
melainkan sebuah konsep lama di masa lampau Century Maritime Silk Road) yang dipandang
untuk menamakan jalur perdagangan dan budaya sebagai upaya untuk mempererat hubungan
antara Cina dengan Asia Tengah dan Asia Selatan, dengan Asia Selatan dan Asia Tenggara yang
serta dengan Eropa dan Timur Tengah yang difokuskan pada keamanan perdagangan maritim.
dibangun pada masa Dinasti Han, sekitar tahun Pentingnya kedua slogan baru itu dapat
200 SM. Dalam pandangan pemimpin Cina saat dilihat dari fakta bahwa kedua konsep itu
ini, konsep Jalan Sutra Baru yang dikenal juga disebutkan dalam dokumen terbuka setelah

131
sidang pleno ke-3 dari Komite Sentral ke-18 GEOPOLITIK DAN KEBIJAKAN
Partai Komunis Cina yang dilaksanakan pada LUAR NEGERI
pertengahan November 2013 di Beijing. Dalam Teori dalam ilmu hubungan internasional
waktu kurang dari 18 bulan, Cina mengeluarkan menawarkan kerangka konseptual untuk menjawab
rencana aksi komprehensif yang didukung hampir tiga tugas dasar yakni : untuk menganalisis dampak
60 negara Eurasia dan non Eurasia. Jaringan
dari peraturan dan keputusan dari perilaku negara;
ekonomi yang diajukan tersebut mencakup
untuk memahami perubahan dimensi dan batas
wilayah geografis yang sangat luas. Sabuk daratan
struktur kekuatan (power), institusi dan tatanan
akan melalui benua Asia, Eropa, dan Afrika,
(order), termasuk peran dari transparansi yang
menghubungkan Cina, Asia Tengah, Rusia dan
lebih luas (akses informasi) dan akuntabilitas; dan
Eropa di utara, dan menghubungkan Cina dengan
untuk mempromosikan keadilan, inklusi sosial
Teluk Persia dan Laut Mediterania melalui Asia
yang lebih luas serta kesetaraan. Dengan kata lain,
Tengah dan Lautan Hindia di selatan. Satu rute
jalur maritim diawali dari pantai Cina ke Eropa teori digunakan untuk menggambarkan realita dan
melalui Laut Cina Selatan dan Lautan Hindia, memaparkan pengetahuan historis dan praktis
rute lainnya dari Cina ke Pasifik Selatan. Jalur untuk memecahkan masalah dan mempromosikan
ini diperkirakan mencakup 4,4 milyar orang dan idealisme yang telah disebutkan sebelumnya
US S$2,1 trilyun produksi bruto, atau 63% dari (Griffith, O’Callaghan & Roach, 2008, vii).
populasi dunia dan 29% dari PDB dunia (Cheng, Berdasarkan pemikiran tersebut, tulisan ini akan
2015). menjawab permasalahan dengan menggunakan
beberapa konsep dalam hubungan internasional
Langkah Cina tersebut tentunya
seperti geopolitik dan geoekonomi, kebijakan luar
mengundang perhatian masyarakat internasional,
negeri dan hegemonic stability theory.
termasuk negara superpower seperti Amerika
Serikat yang tidak masuk dalam kebijakan
Jalur Sutra Baru Cina. Meskipun pemerintahan
Konsep Geopolitik dan Geoekonomi
Obama belum mengeluarkan tanggapan resmi Geografi selalu memainkan peranan
terkait dengan kebijakan Cina tersebut, namun penting dalam kehidupan manusia. Geografi
jaringan ekonomi dunia tersebut tentunya membentuk identitas, karakter, dan sejarah
menawarkan tantangan sekaligus peluang bagi negara-bangsa (nation-states); geografi juga
Amerika Serikat dalam menyikapi kebijakan Cina membantu sekaligus menghalangi kemajuan
dengan cara konstruktif. Mengamati keseriusan ekonomis, sosial, dan politik; geografi juga
pemerintah Cina untuk mengimplementasikan berperan penting dalam hubungan internasional.
kebijakan Jalur Sutra Baru tersebut memunculkan Sementara geopolitik merupakan studi mengenai
beberapa pertanyaan seperti faktor-faktor apa pengaruh faktor geografis terhadap perilaku
yang mendorong pemerintah Cina mengeluarkan
negara, yakni bagaimana lokasi, iklim, sumber
kebijakan tersebut, dilihat dari faktor internal
daya alam, populasi, dan kondisi fisik menentukan
dan eksternal? Sejauh mana implementasi
pilihan kebijakan luar negeri suatu negara dan
kebijakan Jalur Sutra Baru Cina tersebut?
kemudian bagaimana implikasinya terhadap menentukan posisinya dalam hierarki negara
hegemoni Amerika Serikat di dunia? Artikel (Griffith, O’Callaghan & Roach, 2008, 122-123).
ini akan menjawab pertanyaan tersebut dengan Sebagai sebuah bidang studi, geopolitik
menggunakan konsep geopolitik dan geoekonomi, terinspirasi oleh karya dua akademisi abad ke-
dimensi kebijakan luar negeri, dan konsep 19, yakni Alfred Thayer Mahan (1840-1914)
hegemonic stability.
dan Sir Halford John Mackinder (1861-1947).

132 | Jurnal Kajian Wilayah, Vol. 6 No. 2, 2015


Mahan mengemukakan bahwa kekuatan laut dari kebijakan domestik. Kebijakan luar negeri
adalah kunci bagi kekuatan nasional. Negara yang melibatkan tujuan, strategi, kekuatan, metode,
menguasai lautan (seperti yang dilakukan Inggris petunjuk, arah, pemahaman, yang dalam hal
di abad ke-19) dapat mendominasi hubungan ini pemerintah nasional melakukan hubungan
internasional. Kemampuan untuk meraih kontrol internasional satu sama lain dan dengan organisasi
tersebut tergantung pada kekuatan angkatan laut internasional serta aktor non-negara. Kebijakan
yang besar dan canggih, wilayah pantai yang luar negeri terdiri dari tujuan dan kekuatan
pajang, dan fasilitas pelabuhan yang mmemadai. (measures) yang ditujukan untuk mengarahkan
Pada 1919, Sir Halford Mackinder melengkapi keputusan dan tindakan pemerintah berkaitan
tesis teritorial Mahan dengan mengajukan “teori dengan hubungan eksternal, khususnya hubungan
Heartland”. Mackinder berpendapat bahwa dengan negara asing (Jackson & Sorensen,
negara yang mengontrol teritori antara Jerman 2013, 252). Dengan kata lain, kebijakan luar
dan Siberia dapat mengontrol dunia. Seperti negeri merupakan kumpulan kebijakan yang
diungkapkan dalam frase terkenal Mackinder memberikan efek terhadap hubungan pemerintah
: “Who rules Eastern Europe commands the nasional suatu negara dengan pemerintah nasional
Heartland.. Who rules the Heartland commands lainnya (Millar dalam Rosenau 1969). Para
the World Island..Who rules the World Island pejabat pemerintah seperti presiden, perdana
commands the World”(Griffith, O’Callaghan & menteri, menteri luar negeri, menteri pertahanan,
Roach, 2008, 123). menteri keuangan, dan lainnya bersama dengan
Dalam perkembangannya, konsep para penasehatnya, merupakan para pembuat
geopolitik mengalami perubahan menjadi kebijakan utama.
geoekonomi dengan fokus yang berubah dari Dalam merumuskan kebijakan, para
gagasan militer menjadi fenomena ekonomi. pembuat kebijakan luar negeri dipengaruhi oleh
Konsep ini berupaya menunjukkan bagaimana faktor internal dan eksternal, atau pengaruh
meraih dan mempertahankan keuntungan domestik dan faktor internasional (Rosenau, 2006,
kompetitif nasional melalui alat atau cara ekonomi. Mintz & DeRouen Jr., 2010). Faktor internal yang
Peperangan itu sendiri, tidak lebih merupakan dimaksud antara lain perkembangan ekonomi,
alat utama untuk meraih tujuan yang sama. Jika sejarah dan budaya, struktur sosial, opini publik,
satu negara memilih jalan perang, negara itu akuntabilitas politik, dan struktur pemerintahan.
harus yakin bahwa jalan yang ditempuhnya akan Sementara yang dimaksud faktor eksternal
mengarah pada peningkatan posisi ekonomi. antara lain luas wilayah negara (size), kondisi
Tidak seperti geopolitik, konsep geoekonomi geografis, great power structure, aliansi, dan
lebih memfokuskan pada perkembangan sosial, teknologi (Rosenau, 1974, 6). Konsep kebijakan
yakni lebih berkaitan dengan pertumbuhan luar negeri ini digunakan untuk menganalisis
ekonomi dan fenomena globalisasi (Soilen, kebijakan luar negeri Cina yang dipandang
2012, 23). Konsep geopolitik dan geoekonomi ini sebagai produk dari tekanan internal dan eksternal.
digunakan untuk menjelaskan konsep Jalur Sutra Secara spesifik, konsep ini digunakan untuk
Baru Cina yang melingkupi wilayah Cina hingga menganalisis Kebijakan Jalur Sutra Baru yang
ke beberapa wilayah lintas benua Asia dan Eropa dibuat pemerintah Cina dan memberikan efek
yang juga didorong oleh motif pembangunan bagi pemerintah nasional lainnya.
ekonomi baik domestik maupun internasional.
Hegemonic Stability Theory
Analisis Kebijakan Luar Negeri Teori ini mengindikasikan bahwa sistem
Analisis kebijakan luar negeri merupakan internasional akan lebih stabil tatkala suatu
studi pengelolaan hubungan eksternal dan negara-bangsa menjadi kekuatan dunia yang
aktivitas negara-bangsa, yang membedakannya dominan atau sebagai hegemon (Goldstein,

Indriana Kartini | Kebijakan Jalur Sutra Baru Cina dan Implikasinya Bagi Amerika Serikat | 133
2005, 107). Hegemon yang dimaksud dalam hubungan antara Cina, Asia Tengah dan Eropa.
hubungan internasional adalah ‘pemimpin” Kelima poin tersebut antara lain (Tatar, 2013):
atau “negara yang memimpin” suatu kelompok (i) memperkuat komunikasi kebijakan yang
negara. Berbicara tentang hegemoni, maka dapat membantu ‘memberikan lampu hijau” bagi
kita akan berpikir tentang sistem antar negara. kerjasama ekonomi; (ii) memperkuat koneksi jalan
Hegemoni tidak terjadi dengan sendirinya, namun atau infrastruktur, dengan gagasan membentuk
merupakan fenomena politik yang unik yang ada koridor transportasi yang besat dari Pasifik ke Laut
dalam sistem antar negara sekaligus produk dari Baltik, dan dari Asia Tengah ke Lautan Hindia,
kondisi sejarah dan politik (Griffith, O’Callaghan kemudian secara bertahap membangun jaringan
& Roach, 2008, 139). koneksi transportasi antara Asia Timur, Asia
Barat, dan Asia Selatan; (iii) memperkuat fasilitas
Dalam konteks ini, jatuhnya hegemon yang
perdagangan, dengan fokus pada penghapusan
telah ada atau kondisi dimana tidak ada satupun
halangan dagang (trade barriers) dan mengambil
hegemon akan menyebabkan hilangnya stabilitas
langkah mengurangi biaya perdagangan dan
sistem internasional. Jika hegemon menerapkan
investasi; (iv) memperkuat kerjasama keuangan,
kepemimpinan, baik melalui diplomasi, koersi,
dengan perhatian khusus pada penyelesaian mata
atau persuasi, berarti ia mengaktualisasikan
uang yang dapat mengurangi biaya transaksi dan
kekuatan dalam jumlah besar (preponderance of
mengurangi risiko finansial sambil meningkatkan
power). Hegemoni mengacu pada kemampuan
ekonomi yang kompetitif; dan (v) memperkuat
suatu negara mendominasi penerapan aturan
hubungan people-to-people.
dan perjanjian dalam politik internasional dan
hubungan ekonomi (Goldstein, 2005, 83). Dalam rangka memperkuat visi strategis
Hegemonic stabilitytheory dapat membantu Cina tersebut, pada Oktober 2013, Presiden
menganalisis kebangkitan “great power” hingga Xi Jinping juga mengajukan proposal
peran pemimpin dunia atau hegemon yang pembentukan hubungan dekat antara Cina
telah berlangsung sejak abad ke-15. Konsep dengan komunitas ASEAN dan menawarkan
ini juga dapat digunakan untuk memahami dan gagasan pembentukan Jalur Sutra Maritim Abad
mengkalkulasi politik internasional ke depan ke-21(21stCentury Maritime Silk Road) untuk
melalui analisis hubungan simbolik antara mempromosikan kerja sama maritim. Dalam
hegemon yang power-nya tengah menurun dan pidatonya di hadapan parlemen Indonesia, Xi juga
munculnyahegemon baru (Herrington, 2011). mengajukan pembentukan Asian Infrastructure
Investment Bank (AIIB) untuk mendanai
KEBIJAKAN JALUR SUTRA BARU pembangunan infrastruktur dan mempromosikan
CINA interkonektivitas regional dan integrasi ekonomi.

Konsep Jalur Sutra Baru Cina diumumkan Jalur Sutra Maritim ini bertujuan untuk
pertamakali dalam pidato Presiden Xi Jinping memperkuat hubungan dengan Asia Selatan dan
di dalam kunjungannya ke Kazakhstan dan Asia Tenggara, dengan penekanan pada keamanan
ditegaskan kembali dalam KTT Shanghai perdagangan maritim. Rencana tersebut bertujuan
Cooperation Organization (SCO) pada tahun untuk merealisasikan Jalur Sutra kuno dengan
2013. Hal ini merupakan momen pertama jaringan modern jalur kereta cepat, jalur kendaraan
kalinya seorang pemimpin Cina menjelaskan darat, pelabuhan dan pipa yang membentang di
visi strategisnya. Xi Jinping mempresentasikan kawasan Asia.Tol ekonomi Beijing ini terdiri dari
proposal yang terdiri dari 5 poin utama untuk tiga rute: rute pertama membentang dari Cina ke
membangun bersama “Sabuk Ekonomi Jalur Asia Tengah dan Timur Tengah; rute kedua, yakni
Sutra Baru” (the New Silk Road Economic rute maritim membentang dari pantai selatan;
Belt). Proposal ini ditujukan untuk memperkuat dan rute ketiga membentang dari Yunnan dan

134 | Jurnal Kajian Wilayah, Vol. 6 No. 2, 2015


Guang Xi ke Asia Tenggara (Hong, 2015, 1) (lihat satu aspek kerjasama yang memungkinkan
Gambar 1). dilakukan antara Cina dengan Indonesia adalah
dalam hal pembangunan infrastruktur yang
Gagasan Jalur Sutra Baru dimunculkan
sangat dibutuhkan Indonesia untuk meningkatkan
berdasarkan fakta bahwa ekonomi domestik
konektivitas antar pulau dan meningkatkan
Cina mengalami perubahan struktural yang
kualitas infrastruktur pelabuhan.
merefleksikan “keadaan normal baru” dari
pelambatan ekonomi, yang membawa dampak Bagi pemerintah Cina, Master Plan
ekonomi signifikan bagi kawasan Asia. Lebih Jalur Sutra Maritim dimulai di Quanzhou di
penting lagi, hal ini merupakan sinyal perubahan provinsi Fujian, melalui Guangzhou, Behai dan
dalam strategi dan kebijakan luar negeri Cina Haikou sebelum ke arah Selat Malaka. Dari
dengan prioritas utama pada hubungan dengan Kuala Lumpur, Jalur Sutra Maritim mengarah
negara-negara tetangga. Selain itu, gagasan ini ke Kalkuta, India dan menyeberangi Lautan
juga cocok dengan Master Plan Konektivitas Hindia hingga Nairobi, Kenya. Dari Nairobi,
ASEAN dan visi baru Poros Maritim Dunia yang Jalur Maritim mengarah ke utara mengelilingi
diajukan pemerintah Indonesia di bawah Presiden Benua Afrika dan bergerak melalui Laut Mati ke
Joko Widodo dengan penekanan pada kekuatan Laut Mediterania, berhenti di Athena, sebelum
maritim (Hong 2015, 1). Persamaan kepentingan bertemu dengan Jalur Sutra Darat di Venisia.
antara Cina dengan Indonesia dalam konteks 21st Proposal “Sabuk Ekonomi Jalur Sutra” dan “Jalur
Century Maritime Silk Road dan Poros Maritim Sutra Maritim Abad ke-21”kemudian menjadi
Dunia, memberikan peluang bagi kedua negara bagian kunci dari diplomasi infrastruktur baru
untuk merealisasikan kebijakan yang menekankan Cina di bawah pemerintahan Xi Jinping. Tujuan
pada pengembangan kekuatan maritim. Salah dari proposal ini adalah memperkuat hubungan

Gambar 1. Peta Jalur Sutra Baru Cina

Sumber: “The Untold War”, dalam http://warmonitor.net/news/2015/06/08/the-untold-war/, Juni 2015, diunduh pada 31 Agustus 2015.

Indriana Kartini | Kebijakan Jalur Sutra Baru Cina dan Implikasinya Bagi Amerika Serikat | 135
dengan negara tetangga melalui investasi di patungan infrastruktur (pembangunan jalan
bidang infrastruktur (Hong, 2015, 2). raya dan jalur kereta) dan kerjasama teknis dan
ilmiah dalam isu lingkungan. Proyek ini akan
Dalam konektivitas daratan antara
melibatkan konstruksi pelabuhan, upgrading
Cina dan Asia Tenggara, pemerintah lokal Cina
pelabuhan, pembangunan pelayanan logistik dan
memainkan peranan penting, seperti Provinsi
pembentukan zona perdagangan bebas untuk
Yunnan dan Daerah Otonom Guangxi, yang
meningkatkan perdagangan dan konektivitas
berbatasan dengan Vietnam, Laos dan Myanmar.
antara pelabuhan internasional dan jalur perairan
Sejak awal tahun 2000, Yunnan dan Guangxi
dalam. Oleh karena itu, beberapa kalangan ada
memprioritaskan konektivitas transportasi fisik
yang menyebut proposal ini sebagai “Marshall
antar-kawasan dengan negara-negara ASEAN dan
Plan versi Cina” (Tiezzl, 2014). Namun, Marshall
menginisiasi Strategi Gateway dan Zona Ekonomi
Plan diajukan oleh AS pada 1948 untuk membantu
Teluk Pan-Beibu. Proposal kedua pemerintah
rekonstruksi ekonomi di Eropa, sedangkan Jalur
lokal tersebut bertujuan untuk memperkuat
Sutra Baru dimaksudkan untuk mempromosikan
konektivitas wilayah daratan mereka dengan
pembangunan ekonomi di wilayah-wilayah yang
ASEAN melalui kerja sama jalur kereta dan jalur
tertinggal secara ekonomi melalui kerjasama dan
cepat, dan membangun konektivitas bilateral di
akan melibatkan lebih dari 60 negara. Terlebih lagi,
maritim dan udara melalui kerja sama pelabuhan
proposal Cina ini lebih sulit diimplementasikan
dan bandar udara (Hong, 2015, 2-3).
ketimbang Marshall Plan (Hong, 2015, 3).
Konektivitas antara Yunnan dan Asia
Dalam pertemuan APEC di Bali pada
Tenggara telah tercapai. Terpisah dari rangkaian
Oktober 2013, Xi Jinping mengumumkan
jalur kereta (jalur timur ke Vietnam, jalur tengah
rencana pembentukan the Asian Infrastructure
ke Vientiane di Laos dan jalur barat ke Myanmar),
Investment Bank (AIIB) yang akan mendanai
jalur pipa gas dan minyak saat ini telah berjalan
mega proyek tersebut dan memfasilitasi
antara pelabuhan Kyaukphyu di Myanmar dan
pembangunan infrastruktur regional bersama
Kunming. Dalam kasus Guangxi, proposal Zona
dengan inisiasi Cina dalam kerangka dana kerja
Ekonomi Teluk Pan-Beibu (khususnya di barat
sama maritim Cina-ASEAN yang dibentuk
daya Cina, termasuk wilayah Yunnan, Guizhou,
pada tahun 2010. Kemudian, pada pertemuan
Chongqing, dan Sichuan; serta bagian utara
APEC setahun kemudian, pada Oktober 2014,
Semenanjung Indochina, meliputi wilayah utara
Xi Jinping mengumumkan dana Jalur Sutra
Vietnam, Laos, dan Thailand) dan “Koridor
sebesar US$ 40 milyar yang akan digunakan
Ekonomi Nanning-Singapura” telah memainkan
untuk investasi di bidang infrastruktur dan
peranan sangat aktif dalam mempromosikan
pembangunan sumber daya alam bagi negara-
konektivitas lintas-perbatasan di wilayah pesisir
negara tetangga Cina. AIIB akan memfokuskan
Teluk Beibu (Hong, 2015, 3).
pada “upgrading” infrastruktur pelabuhan dan
Presiden Xi Jinping juga menegaskan pembangunan infrastruktur baru di wilayah untuk
dalam pidatonya di hadapan parlemen mengakomodasi meningkatnya permintaan yang
Indonesia pada Oktober 2013 bahwa “Cina berasal dari kerjasama perdagangan maritim. AIIB
akan memperkuat kerja sama maritim dengan juga menargetkan infrastruktur maritim lainnya
ASEAN dan memajukan partnership maritim termasuk manufaktur perlengkapan produk laut.
dengan ASEAN dalam rangka membangun Jalur AIIB akan melengkapi peningkatan pembiayan
Maritim Abad ke-21” (http://www.aseanchina- pembangunan bilateral Cina dan menghubungkan
center.org/english/2013-10/03/c_133062675. lebih banyak sumber daya dari negara-negara
htm). Penekanan utama terletak pada kerja berkembang serta mengurangi batasan birokratis
sama ekonomi yang lebih kuat, termasuk aspek dan meningkatkan fleksibilitas (Jone-Wha,
finansial, kerjasama yang erat dalam proyek 2014).

136 | Jurnal Kajian Wilayah, Vol. 6 No. 2, 2015


DASAR PEMIKIRAN KEBIJAKAN Mayoritas penduduk Xinjiang adalah
JALUR SUTRA BARU CINA Muslim Uyghur yang merupakan kelompok
Kebijakan luar negeri Cina dipandang minoritas yang telah lama menuntut kemerdekaan
sebagai produk dari tekanan internal dan eksternal. teritorial. Dalam beberapa tahun terakhir,
Begitupula dengan kebijakan Jalur Sutra Baru terjadi peningkatan serangan teroris di wilayah
yang dikeluarkan pemerintah Cina didasari oleh itu dimana pemerintah Cina menyematkan
atribut teroris kepada kelompok minoritas
faktor domestik dan internasional. Meminjam
Uyghur. Termasuk aksi terorisme di stasiun
pemikiran Rosenau (1974), faktor domestik
Kunming pada Maret 2013 yang mengakibatkan
yang dianalisis dalam tulisan ini difokuskan pada
tewasnya 29 jiwa dan sekitar 130 orang luka-
pembangunan ekonomi dan stabilitas politik.
luka. Dalam rangka mempertahankan integritas
Sementara faktor internasional difokuskan pada
teritorialnya, pemerintah Cina telah melakukan
kebijakan Pivot to Asia-nya Amerika Serikat
perlawanan terhadap serangkaian aksi separatisme
yang mendorong pemerintah Cina mengeluarkan
dan terorisme di wilayah Xinjiang. Untuk
kebijakan Jalur Sutra Baru.
mengurangi gejolak domestik tersebut, Beijing
mulai meninggalkan kebijakan “stabilitas
Faktor Domestik
politik di atas segalanya” yang diterapkan di
Kebijakan luar negeri Cina pasca wafatnya
provinsi Xinjiang hingga 2010, menjadi strategi
Mao Zedong banyak dipengaruhi oleh faktor
pembangunan ekonomi regional (Brugier, 2014,
domestik, tidak terkecuali kebijakan Jalur
2).
Sutra Baru Cina. Salah satu faktor pendorong
dikeluarkannya kebijakan tersebut adalah situasi Salah satu bagian dari strategi ini
ekonomi yang dapat membahayakan Cina. mencakup ekspor produk dari Xinjiang ke negara-
Krisis ekonomi global dan permasalahan sosial negara tetangga Cina di Asia Tengah. Dengan
domestik telah mengakibatkan model ekonomi pertimbangan bahwa 78% ekspor Xinjiang
yang bergantung pada ekspor dan Foreign Direct ditujukan ke negara-negara Asia Tengah, maka
Investment (FDI) menjadi kurang efektif.Untuk pembentukan “Sabuk Ekonomi Jalur Sutra” akan
mengatasi hal ini, Cina harus menemukan pasar memungkinkan terjadinya konsolidasi jangka
ekspor baru atau menjaga pasar yang ada, serta panjang dalam pusat ekspor di Asia Tengah khusus
mempersempit kesenjangan pembangunan antara barang-barang Xinjiang, sehingga diharapkan
wilayah pesisir yang kaya dengan wilayah daratan dapat memberikan jaminan bagi pembangunan
yang miskin serta menjaga stabilitas baik di dalam ekonomi di wilayah tersebut. Sebagai bagian
maupun di luar negeri. Hal ini merupakan dasar dari pembangunan ekonomi tersebut, pemerintah
utama yang mendorong para pemimpin Cina Cina mengumumkan pembuatan kereta cepat
mempromosikan gagasan Jalur Sutra Baru (Tatar, dari Lanzhou ke Urumqi, ibukota Xinjiang.
2013, 2). Salah satu kawasan yang didekati oleh Diharapkan ke depannya, kereta tersebut dapat
Cina untuk mempromosikan kebijakan Jalur Sutra menjangkau wilayah regional seperti Kyrgyzstan,
Baru adalah Asia Tengah dengan prioritas utama Tajikistan, Uzbekistan, Turkmenistan, Iran dan
pada upaya menjamin pembangunan ekonomi Turki, serta wilayah Eropa Timur, yakni Bulgaria
dan stabilitas politik. Negara-negara Asia Tengah (Yousaf, 2014). (Lihat Gambar 2).
seperti Kazakhstan, Kyrgyzstan dan Tajikistan Untuk meningkatkan arus perdagangan
berbatasan dengan provinsi otonom Xinjiang antara Xinjiang dan negara-negara Asia Tengah,
(yang sering mengalami gejolak politik), dimana Beijing telah berinvestasi lebih dari US $91 milyar
Xinjiang menempati ranking ke-25 provinsi dalam pembangunan infrastruktur di provinsi Barat
termiskin dari 29 provinsi di Cina menurut data Cina, termasuk jalan raya, tenaga hydropower,
statistik tahun 2012 (Brugier, 2014, 2). dan fasilitas industri utama. Investasi pemerintah

Indriana Kartini | Kebijakan Jalur Sutra Baru Cina dan Implikasinya Bagi Amerika Serikat | 137
Gambar 2. Rencana Koridor Kereta Api yang Melewati Xinjiang

Sumber: “China Tables Railway Project Linking to Pakistan”, dalam http://www.dawn.com/news/1116104, 30 Juni 2014, diunduh pada 31
Agustus 2015.

Cina dalam bidang infrastruktur negara-negara tiga kali lipat (lihat Tabel 1) dalam upaya untuk
Asia Tengah, termasuk pembangunan kota- mengurangi ketergantungannya terhadap negara-
kota perbatasan, dirancang untuk menciptakan negara Timur Tengah dan Afrika sub-Sahara. Hal
stabilitas di wilayah yang lebih luas baik ini dilakukan karena dua hal :pertama, transportasi
secara ekonomi maupun politik.Sebagai upaya energi dari kedua kawasan itu bergantung
untuk meningkatkan keuntungan domestik bagi pada jalur maritim dimana acapkali menjadi
Xinjiang, perdagangan dan investasi merupakan target serangan bajak laut atau keterlambatan
alat utama dan realistis bagi Cina untuk mencapai administratif dalam pengiriman suplai energi.
tujuannya tanpa harus dipandang sebagai Kedua, dua kawasan itu mengalami instabilitas
ancaman oleh pemerintah negara-negara Asia politik yang dapat mengarah pada kekurangan
Tengah (Brugier, 2014, 3). suplai energy (Brugier, 2014, 3-4).
Faktor domestik lainnya yang mendorong Namun perkembangan saat ini, Cina mulai
kebijakan Jalur Sutra Baru Cina adalah keamanan khawatir akan ketergantungan energinya terhadap
energi.Antara tahun 1989 dan 2011, Cina Rusia, dan mulai mencari sumber alternatif
menikmati rata-rata pertumbuhan ekonomi 10%, suplai energinya. Mengingat negara-negara Asia
dan kebutuhan energinya juga meningkat.Beijing Tengah kaya akan sumber energi, Cina kemudian
telah meninggalkan kemandirian energi pada meningkatkan impor energinya ke negara-
tahun 1980an menjadi negara yang bergantung negara Asia Tengah, khususnya Kazakhstan dan
pada sumber eksternal untuk memenuhi setengah Turkmenistan. Oleh karena itu, proyek Jalur Sutra
dari konsumsi domestiknya. Pada awal 2000an, Baru akan memberikan kesempatan bagi Cina
Cina meningkatkan impor energinya dari Rusia untuk mengunci suplai energi dari partner barunya

138 | Jurnal Kajian Wilayah, Vol. 6 No. 2, 2015


Tabel 1. Impor Energi Cina dari Rusia 2000-2012

Sumber: Camille Brugier,”China’s Way: The New Silk Road”,European Union Institute for Security Studies, Mei 2014, hlm. 2.

di Asia Tengah. Hal ini juga memungkinkan Cina dan Lautan Hindia dengan memotong jalur
mengamankan dan meningkatkan jalur suplai Malaka. Hal ini menjadi alasan bagi Cina untuk
untuk impor energi dari negara-negara Asia mengikat hubungan dengan Myanmar, yang
Tengah dan untuk mengurangi efek potensial dari dipandang sebagai gerbang menuju Teluk Bengal
pemutusan suplai dari Timur Tengah, Afrika atau dan Lautan Hindia. Begitupula dengan hubungan
Rusia (Brugier, 2014, 4). Cina dengan Pakistan. Kerja sama erat dengan
Selain faktor keamanan energi, isu Pakistan dalam proyek infrastruktur seperti jalan
domestik yang mendorong implementasi kebijakan raya, jalur kereta api, dan pipa gas, serta keputusan
Jalur Sutra Baru Cina adalah keinginan Beijing Pakistan memberikan kontrol dan manajemen
untuk menjamin pasar ekspor dan diversifikasi operasional pelabuhan Gwadar di lautan Arabia
jaringan transportasinya.Isu ini telah dikemukakan kepada perusahaan Cina, menawarkan akses
Xi Jinping dalam lawatannya ke Asia Tengah, ke Teluk Persia dan seluruh kawasan Timur
khususnya mengenai instabilitas di jalur perairan Tengah. Gwadar merupakan bagian dari Koridor
Asia Selatan dan Asia Tenggara.Salah satu Ekonomi Cina-Pakistan, dimana Cina telah
persoalan pelik yang dihadapi Cina adalah Selat menandatangani perjanjian investasi pada April
Malaka, dimana terjadi peningkatan serangan 2015 sebesar US$48 milyar, atau seperlima dari
perompak, peredaran ilegal dan persoalan maritim GDP pertahun Pakistan dan 10 kali lipat dari
yang belum terselesaikan. Hampir 85% impor investasi AS di Pakistan (Guidetti, 2015, 6).
Cina dikirimkan melalui jalur ini, termasuk 80% Pemerintah Cina juga akan berinvestasi
impor energi Cina (Umana, 2012, 3, 5, 14). di kanal Thailand (Kanal Kra), memotong jalur
Selat Malaka merupakan salah satu melalui Thailand selatan untuk menghemat 48 jam
pesisir laut tersibuk menuju Malaysia, Indonesia, waktu pengapalan melewati jalur transit antara
dan Singapura. Cina tidak hanya berupaya Asia dan Eropa, yang juga digunakan sebagai
menjaga jalur laut tersebut namun juga berupaya rute untuk menghindari Selat Malaka. Melalui
memajukan transportasi darat atau menemukan peningkatan kerjasama dengan negara-negara
jalanlain untuk mencapai akses ke Teluk Bengal tersebut, Cina tidak hanya berupaya menghindari

Indriana Kartini | Kebijakan Jalur Sutra Baru Cina dan Implikasinya Bagi Amerika Serikat | 139
Malaka dan mengurangi ketergantungan pada tersebut karena alasan persoalan anggaran
transportasi laut, namun juga membangun dengan Kongres AS dimanfaatkan dengan baik
jaringan transportasi darat (jalan raya, jalur kereta oleh Cina untuk meningkatkan pengaruhnya di
api, dan pipa gas) untuk menjamin suplai nergi kawasan Asia Pasifik. Upaya pemimpin Cina
dan bahan mentah yang stabil dari Asia Tengah menarik dukungan negara-negara lain untuk
dan Timur Tengah (Tatar, 2013, 5). menyelesaikan negosiasi pada tahun 2015, terkait
Regional Comprehensive Economic Partnership
Faktor Internasional (RCEP) yang diprakarsai Cina - sebuah perjanjian
Dalam tulisan ini, kebijakan Amerika Serikat yang dipandang sebagai counter-balance terhadap
merupakan faktor dominan yang mempengaruhi Trans-Pacific Partnership (TPP) yang diprakarsai
kebijakan Cina mengingat rivalitas kedua negara AS - merupakan contoh meningkatnya pengaruh
tersebut dalam bidang ekonomi dan militer. Faktor dan posisi regional Cina. Di luar batas wilayah
Amerika Serikat dipandang lebih signifikan bila baratnya, Beijing juga tertarik untuk membendung
dibandingkan dengan negara-negara lain yang (hedging) upaya Rusia untuk memperluas kembali
berada di kawasan Asia Timur maupun negara- pengaruhnya di negara-negara post-Soviet melalui
negara di kawasan Asia Tenggara. pembentukan Customs Union yang diprakarsai
Moskow (Tatar, 2013, 4).
Bagi Amerika Serikat, kehadiran
Cina yang semakin intensif di kawasan Asia Selain itu, Cina juga berupaya
mengindikasikan obsesi kekuasaan global Beijing. memperbaiki hubungannya dengan negara-negara
Namun demikian, jika dianalisis sebenarnya tetangganya di Asia Timur, seperti Jepang. Hal ini
pengaruh Cina yang semakin kuat di Asia ditegaskan oleh Menteri Luar Negeri Cina Wang
merupakan respons terhadap kebijakan“pivot Yi dalam pidato tahunannya pada 11 Desember
to Asia-Pacific”-nya Amerika Serikat. Presiden 2014 yang menekankan pada meningkatnya peran
Barack Obama mengumumkan kebijakan tersebut Cina dalam ekonomi global, capaian ekonomi
pada tahun 2011 yang juga dikenal sebagai Cina melalui institusi multilateral baru, diplomasi
kebijakan “rebalance toward Asia”. Kebijakan ke negara-negara tetangga dan langkah Cina di
pivot tersebut mencakup keamanan dan ekonomi, tahun 2015. Dibanding pidatonya pada tahun
dengan mengatur kembali 60% kekuatan udara 2013, Wang mengemukakan pernyataan yang
dan laut AS ke Asia hingga 2020, mengepung lebih halus dengan retorika nasionalistik Cina dan
Cina, dan melakukan negosiasi dengan negara- memberikan sinyal bahwa Cina secara perlahan-
negara sekutu perihal perjanjian Trans-Pacific lahan namun pasti akan memperbaiki hubungan
Partnership, tanpa melibatkan Cina. Efek dari dengan Jepang dan negara tetangga lainnya,
kebijakan containment ini adalah mencegah Cina seraya tetap berupaya menekan pengaruh AS di
memperluas pengaruhnya ke wilayah Timur dan Asia (Beauchamp-Mustafaga, 2014).
Selatan Cina (Cheng, 2015). Wa n g j u g a m e n e g a s k a n b a h w a
Meski AS melakukan kebijakan pivot to Cina telah membentuk kemitraan dengan
Asia, hal ini tidak menghentikan upaya diplomatik 67 negara dan 5 organisasi regional dengan
Cina ke wilayah barat. Upaya diplomatik ini dapat “membentuk kemitraandan bukan aliansi”.
dipandang sebagai perluasan pengaruh politik Cina Perbedaan kemitraan dan aliansi ini muncul
di tingkat internasional.Hal ini dapat dilihat dari ketika Cina mengkritisi sistem aliansi AS di
rangkaian kunjungan luar negeri pemimpin Cina Asia sebagai sebuah “pemikiran Perang Dingin”
dalam forum internasional seperti APEC, ASEAN, dan bertujuan membendung Cina (Beauchamp-
dan East Asia Summit (EAS) di Indonesia dan Mustafaga, 2014). Para pemimpin Cina akan
Brunei pada September 2013. Absennya Presiden terus mengkritisi aliansi AS pada tahun 2015
Barack Obama dalam forum internasional mengingat meningkatnya ketegangan maritim

140 | Jurnal Kajian Wilayah, Vol. 6 No. 2, 2015


dengan sekutu AS. Dasar pemikiran inilah yang terbesar kedua dunia pada 2010, pemerintahan
mendorong pemerintah Cina di bawah Xi Jinping Obama mendeklarasikan kebijakan “pivot” atau
secara serius berupaya mengimplementasikan “rebalancing” to Asia” pada tahun 2011. Meskipun
kebijakan Jalur Sutra Baru dengan penekanan kebijakan “pivot to Asia” memberikan penekanan
pada kemitraan dan bukan aliansi.Para pemimpin pada kawasan Asia-Pasifik dan menekankan
Cina melihat pertumbuhan ekonomi sebagai aset pentingnya mendekatkan Cina, namun tujuan
besar politik luar negeri dengan meningkatkan utamanya adalah mengurangi pengaruh ekonomi
hubungan dengan negara mitra di seluruh dunia dan politik Cina dan membendung perluasan
melalui kebijakan Jalur Sutra Baru. militernya. Salah satu dari dua pilar kebijakan
“rebalancing” AS adalah the Trans-Pacific
IMPLIKASI TERHADAP HEGEMONI Partnership (TPP). TPP merupakan proyek
AMERIKA SERIKAT ambisius yang menetapkan standar tinggi bagi
perdagangan Asia Pasifik tanpa melibatkan Cina,
Selama 25 tahun, kebijakan AS terhadap
yang bertujuan menciptakan blok perdagangan
Cina merupakan kombinasi antara pendekatan
baru di kawasan itu.Pilar kedua adalah reposisi
“engaging” dan “hedging”.Pendekatan
AS sebagai aktor militer utama dan pusat
ini menyeimbangkan antara kerjasama dan
jaringan perluasan aliansi militer dan kemitraan
ketegangan yang bertujuan untuk mengontrol
di kawasan Asia Pasifik. Dengan kata lain, strategi
kebangkitan Cina.Menurut Deputy Secretary
AS tersebut menunjukkan peningkatan perhatian
of State Robert Zoellick pada 2005, tujuan
AS terhadap kebangkitan Cina dan keinginan AS
“engaging” adalah untuk membuat Cina menjadi
untuk membalasnya (Guidetti, 2015, 3).
“responsible stake holder” serta mau mematuhi
aturan main yang ditetapkan oleh tatanan dunia Sejak saat itu, AS mempersepsikan
Barat yang berlaku pasca Perang Dunia II. Secara bahwa kebangkitan Cina tidak sedamai dan
bersamaan, AS mengembangkan kebijakan sehalus yang dideklarasikan Cina.Indikasi ini
“hedging” yang bertujuan mengkonsolidasi posisi terlihat dalam sengketa di Laut Cina Selatan,
AS di Pasifik Barat melalui jaringan aliansi dan dimana diawali perbedaan batas maritim lama
kemitraan, dengan ekspektasi bahwa kebangkitan meningkat menjadi sengketa teritorial antara
Cina yang dideklarasikan berjalan damai, akan Cina dan Jepang (sengketa pulau Senkaku/
menimbulkan tantangan terhadap dominasi AS Diaoyutai di Laut Cina Timur), Vietnam, Filipina
di Asia Timur. Perubahan kebijakan AS terhadap dan negara Asia Tenggara lainnya (di Laut Cina
Cina bukan fenomena baru.Hal ini dimulai Selatan).Sengketa teritorial ini menggambarkan
tatkala kekuatanekonomi dan politik Cina mulai peningkatan ketegangan regional akibat klaim
melampaui batas wilayah Cina dan negara-negara kedaulatan maritim. Jika dianalisis lebih dalam,
tetangganya.Pasca Perang Dingin, pemeliharaan isu ini bukan hanya sekedar sengketa kepemilikan
jaringan aliansi militer AS di Pasifik Utara pulau, bebatuan dengan kekayaan alam di
merupakan indikasi pertama bahwa perhatian bawahnya dan pulau buatan yang dibangun oleh
AS akan kembali ke Asia timur dan setelah Cina, Vietnam, dan Filipina di Laut Cina Selatan,
peristiwa Tiananmen 1989, politik luar negeri bersamaan dengan instalasi militer dan sipil.
AS difokuskan pada Cina ketimbang ke negara- Namun lebih dari itu, isu ini merupakan upaya
negara bekas Uni Soviet (Guidetti, 2015, 3). dominasi Cina atas wilayah laut terdekatnya,
maritim Asia Timur dan Pasifik Barat (Guidetti,
Perjanjian nuklir AS-India pada tahun
2015, 3).
2006 sebagai kemitraan baru antara dua negara
dipandang sebagai sinyal penyesuaian posisi AS Dalam kontes zero-sum atas dominasi
di Indo-Asia-Pasifik.Pasca krisis finansial 2008, di regional, AS ingin menjaga status quo “Pax
saat Cina mencapai kedudukan sebagai ekonomi Americana” bersama dengan supremasi atas

Indriana Kartini | Kebijakan Jalur Sutra Baru Cina dan Implikasinya Bagi Amerika Serikat | 141
kawasan Asia Pasifik.Namun, meningkatnya interests.”(Denyer, 2015). Buku Putih tersebut
kapabilitas militer Cina menguji ekspektasi AS dapat dikatakan sebagai “blueprint”untuk
di kawasan tersebut.Beijing telah meningkatkan meraih hegemoni regional secara perlahan.
perlengkapan laut non-militer untuk mendukung Hal ini menegaskan rasa percaya diri Cina atas
klaim teritorialnya di Laut Cina.Lebih jauh, meningkatnya kapabilitas militernya di daratan
Cina telah mengembangkan kapabilitas anti-ship dan lautan.
ballistic missiles, yang mengakibatkan intervensi Langkah Cina mengkonsolidasi klaim
AS di kawasan (khususnya Taiwan) menjadi teritorialnya di “lautan terdekatnya” dan
berbahaya dan memakan biaya. Dalam pandangan mengabaikan tuntutan AS untuk menghentikan
analis militer AS, langkah Cina ini mengakibatkan aktivitas konstruksinya merupakan sinyal
“Pax Americana” menjadi berkurang di Asia bahwa supremasi AS sudah tidak sekuat dahulu.
Timur. Anggaran militer Cina (US$ 146 milyar di Namun, dalam kunjungannya ke Asia Timur,
2015) masih seperempat dari anggaran militer AS, Menteri Pertahanan AS, Ashton Carter, memberi
namun hal ini sudah menjadikan Cina menjadi peringatan kepada Beijing dan menjamin negara-
superior dibandingkan gabungan anggaran militer negara sekutu dan mitranya bahwa AS tidak akan
Jepang, India, dan Korea Selatan (Guidetti, 2015, melepaskan supremasinya:
3) (Lihat Gambar 3).
“There should be no mistake: the United
K e k h a w a t i r a n Wa s h i n g t o n a k a n States will fly, sail, and operate wherever
kebangkitan Cina ini cukup beralasan. Hal ini international law allows, as we do all
around the world (…) The US will remain the
dapat ditelusuri melalui Buku Putih Pertahanan principal security power in the Asia-Pacific
Cina 2015, yang dalam hal iniuntuk pertama for decades to come.”(Whitlock, 2015).
kalinya, Cina mengakui ambisinyaatas lautan
terbuka. Menurut pejabat militer Cina, hal ini Peta di atas menunjukkan kekuatan AS di
mencerminkan fakta bahwa“China has made it negara-negara sekutu dan mitra yang mengelilingi
a strategic goal to become a maritime power, wilayah Cina. Peta tersebut biasa dilihat di kantor-
therefore, we need to build a strong navy (…) kantor pemerintahan dan lembaga think-tanks
Offshore-waters defense alone can no longer Cina. Seorang analis AS, James Fallows saat
provide effective defense of the country’s maritime berkunjung ke Cina mendapat pertanyaan: “How

Gambar 3. Anggaran Militer Cina 2006-2015

Sumber: Simon Denyer , “Chinese Military Sets Course to Expand Global Reach”, The Washington Post, https://www.washingtonpost.com/
world/asia_pacific/chinese-military-sets-course-to-expand-global-reach-as-national-interests-grow/2015/05/26/395fff14-3fb1-4056-aed0-
264ffcbbcdb4_story.html, 26 Mei 2015, diunduh pada 3 September 2015.

142 | Jurnal Kajian Wilayah, Vol. 6 No. 2, 2015


would you Americans feel if China had forces “The China Dream”. Liu mengungkapkan
staged in Canada and Mexico? [By which they impian negaranya,“It has been China’s dream
mean the encampments in Japan, South Korea, for a century to become the world’s leading
and elsewhere.] How would you react if we sold nation”. Karya Liu Mingfu kemungkinan besar
attack aircraft to a regime committed to your menginspirasi visi “China Dream” Presiden
destruction? [By which they mean Taiwan.]”. Xi Jinping yang diimplementasikan ke dalam
kebijakan Jalan Sutra Baru (Guidetti, 2015, 3).
Yang ditekankan dari pertanyaaan ini adalah
bukan pada seberapa akurat dan seimbangnya Terdapat pandangan bahwa Jalan Sutra
pandangan dunia Cina. Melainkan, pertanyaan Baru merupakan pertarungan pertama dalam
tersebut dilontarkan untuk mengingatkan pihak kompetisi dominasi di Eurasia antara Washington
Amerika bahwa hal berbeda akan muncul dalam dan Beijing. Bahkan lebih jauh lagi, George Soros
perspektif Cina, dan mengapa mereka menyatakan memperingatkan akan munculnya perang nuklir
antara kedua negara besar tersebut (Berke 2015).
bahwa “American rules” tidak adil bagi Cina
Jika Cina berhasil menghubungkan industrinya
(Fallows, 2015).
yang tengah meningkat dengan sumber daya alam
Apabila dianalisis, meningkatnya yang besar di jantung kota (heartland)Eurasia,
kapabilitas militer Cina menimbulkan persepsi maka bisa saja terjadi seperti yang diprediksikan
di Washington bahwa Cina bermaksud mendorong oleh ahli geopolitik Sir Halford Mackinder, pada
militer AS keluar dari wilayah maritim Asia Timur. 1904, “Who rules the Heartland commands
Persepsi ini semakin berkembang dengan adanya the World Island..Who rules the World Island
publikasi buku karya mantan perwira militer commands the World”.Kemungkinan ini tentu
Cina, Kolonel Liu Mingfu, tahun 2010 berjudul saja tidak diinginkan oleh Washington.

Gambar 4. Peta Kekuatan AS di Negara-negara Sekutu dan Mitra

Sumber : James Fallows, “Just How Great a Threat is China?, dalam http://www.theatlantic.com/international/archive/2015/06/about-the-china-
threat-on-the-the-35th-of-may/394988/, 4 Juni 2015, diunduh pada 3 September 2015.

Indriana Kartini | Kebijakan Jalur Sutra Baru Cina dan Implikasinya Bagi Amerika Serikat | 143
Washington melihat bahwa kebijakan Mengimplementasikan kebijakan-kebijakan
Jalan Sutra Baru, termasuk institusi keuangannya Siber (Cyber), 6) Mendorong kemitraan Indo-
(AIIB) sebagai ancaman potensial bagi tatanan Pasifik, dan 7) memperkuatdiplomasi tingkat
internasional, berdasarkan tiga alasan : pertama, tinggi dengan Beijing. Secara spesifik, untuk
institusi tersebut akan menduplikasi jaringan poin kedua, laporan ini merekomendasikan
institusi keuangan yang telah ada, yakni the World peningkatan anggaran militer AS dan mendorong
Bank dan the Asian Development Bank, serta kuat kehadiran angkatan laut dan udara AS di
melemahkan institusi-institusi tersebut dengan Laut Cina Selatan dan Laut Cina Timur, serta
menurunkan standar tata kelola internasional. mempertahankan keseimbangan nuklir antara
Kedua,institusi ini dapat melemahkan sistem AS dan Cina, terutama ketika Cina meningkatkan
internasional berbasis mata uang dollar, dengan kapabilitasnya (Blackwill & Tellis, 2015).
memperkuat mata uang Cina, Renminbi, sebagai
Meskipun terdapat seruan untuk merevisi
aset perdagangan global.Ketiga, institusi ini akan
“grand strategy” AS menjadi lebih konfrontatif
menciptakan sistem keuangan tandingan yang
terhadap Cina, namun terdapat pula seruan
dapat meminggirkan tatanan internasional dari
yang menginginkan AS lebih mengedepankan
tata kelola global (Guidetti, 2015).
“engagement” dengan Cina. Dalam kaitan dengan
Oleh karena itu, tidak mengherankan Jalur Sutra Baru Cina, inisiatif ini tidak hanya
bila Washington tidak nyaman dengan adanya memberikan tantangan namun juga peluang bagi
kebijakan Jalur Sutra Baru dan keberadaan AIIB Washington. Bagi para pendukung kebijakan
yang diprediksi dapat memajukan sentralitas “engagement”, kebijakan “containment” yang
ekonomi dan politik Cina dari Asia Timur hingga dijalankan Washington tidak akan bekerja
ke Timur Tengah dan Eropa. Bagi Washington, dengan baik. Hal ini mengingat kapasitas
meningkatnya ketegangan di Laut Cina (Selatan manufaktur, pasar domestik, dan cadangan
dan Timur) dan meningkatnya ekonomi Cina, devisa Cina cukup besar untuk menciptakan
termasuk kebijakan Jalur Sutra Baru Cina pusat kekuatannya sendiri. Beberapa negara
dipandang sebagai tantangan terhadap supremasi kemungkinan akan menolak untuk mendukung
AS di Asia Timur. kebijakan “containment”, seperti terlihat adanya
beberapa negara yang mengabaikan masukan AS
Hal ini menyebabkan munculnya seruan
untuk menolak keanggotaan AIIB. Meski terdapat
terhadap Washington untuk mengubah kebijakan
penentangan AS atas terbentuknya AIIB, banyak
AS terhadap Cina. Seruan ini muncul dalam
kekuatan ekonomi lainnya, yakni sekitar 57
laporan the US Council on Foreign Relations
negara yang mendaftarkan diri sebagai anggota
(CFR) yang menyerukan “grand strategy” baru
pendiri. Namun, ada pula negara sekutu AS,
terhadap Cina yang difokuskan pada upaya
yakni Australia dan Korea Selatan, yang menolak
mengimbangi kebangkitan Cina ketimbang
bergabung dengan AIIB, setelah dilakukan lobi
membantu memperbesar kekuatannya. Strategi
oleh Washington. Oleh karena itu, bagi para
tersebut didesain untuk membatasi bahaya dari
pendukung kebijakan “engagement”, tidak
kekuatan geoekonomi dan militer Cina terhadap
bijak bagi politisi AS untuk terus membendung
kepentingan nasional AS di Asia dan global,
meningkatnya kekuatan Cina (Cheng, 2015).
meski AS dan sekutunya mempertahankan
interaksi ekonomi dan diplomatik dengan Cina. Kebangkitan Cina, juga kebangkitan
Laporan tersebut juga merekomendasikan kekuatan dunia lainnya seperti India dan Brazil
beberapa langkah : (i) Revitalisasi ekonomi AS, tidak dapat dihentikan. Pidato Obama dalam
(ii) Memperkuat militer AS, (iii) Memperluas State of the Union Address 2015 dan perdebatan
jaringan perdagangan Asia (melalui TPP), di kongres dalam hal perdagangan, menunjukkan
(iv) Menciptakan rezim kontrol-teknologi, (v) kurang mampunya Washington menawarkan visi

144 | Jurnal Kajian Wilayah, Vol. 6 No. 2, 2015


global dengan menyatakan bahwa para pembuat AS. Jalur Sutra Baru yang mencakup dua aspek,
kebijakan AS harus menjamin AS, bukan Cina, yakni daratan (new Silk Road Economic Belt)
untuk membuat aturan ekonomi global. Dalam dan lautan (Maritime Silk Road) merupakan
kepemimpinan global, sebaiknya AS memberi perpaduan kekuatan geopolitik dan geoekonomi
kesempatan bagi Cina untuk berpartisipasi lebih yang diluncurkan Cina untuk menghubungkan
setara dalam memperbarui aturan dan mengakui wilayah Eurasia dengan Cina sebagai pusatnya.
bahwa meningkatnya pengaruh Cina memberikan
Meskipun dalam beberapa forum
kebaikan bagi Washington.
internasional para pemimpin Cina menjamin
Jika kebijakan “Sabuk Ekonomi Jalur bahwa kebijakan luar negeri Cina akan berjalan
Sutra Baru Cina”berhasil diimplementasikan, damai tanpa menimbulkan konflik, namun jika
akan membantu “capital gap” di seluruh negara melihat sikap agresif Cina di Laut Cina Selatan
Eurasia yang membutuhkan infrastruktur, dan Laut Cina Timur, justru menimbulkan
kemajuan ekonomi dan institusi politik. Wilayah kekhawatiran masyarakat internasional akan
yang lebih maju akan mampu menciptakan kehadiran Cina sebagai ancaman di kawasan
peluang ekonomi kepada setiap orang, termasuk Asia Pasifik. Oleh karena itu, kebijakan Jalur
pebisnis dan pekerja AS. Keberhasilan kebijakan Sutra Baru Cina ini juga merupakan langkah
tersebut juga diprediksi akan mampu meredakan untuk mengurangi kekhawatiran masyarakat
terorisme dan radikalisme. Meskipun muncul internasional akan kebangkitan kekuatan militer
keraguan bahwa kebijakan Jalur Sutra Baru Cina dan ekonomi Cina.
akan mengurangi nilai-nilai universal utama dan
Sebagai sebuah kebijakan luar negeri,
standar internasional dalam hal lingkungan dan
Jalur Sutra Baru Cina dipengaruhi oleh faktor
tenaga kerja, hal ini harusnya menjadi peluang
domestik dan internasional. Faktor-faktor
bagi AS untuk menunjukkan kepemimpinannya
domestik seperti pembangunan ekonomi
dan tetap menjadi aktor utama arsitektur ekonomi
(domestik dan regional) dan stabilitas politik,
global di Abad ke-21. Namun yang perlu
keamanan energi, pasar ekspor dan diversifikasi
ditekankan bahwa “aktor utama” ini harus bekerja
transportasi, turut mendorong Beijing untuk
dengan “aktor” lainnya ketimbang bekerja sendiri.
segera mengimplementasikan kebijakan Jalur
Seperti yang diungkapkan oleh wakil Menteri
Sutra Baru Cina. Selain itu, faktor internasional,
Luar Negeri Cina, Fu Ying:
yakni kebijakan “pivot to Asia” yang dilancarkan
“The United States…has mixed feelings toward pemerintahan Obama untuk membendung
China’s rising international status. It remains
(contain) kekuatan Cina di Asia juga berpengaruh
ambivalent concerning China-proposed
initiatives such as the land and maritime Silk signifikan dalam proses pembuatan kebijakan
Road Initiatives and the Asian Infrastructure luar negeri Cina. Sebagai respons atas kebijakan
Investment Bank. …however, … there is a wide Washington tersebut, kebijakan Jalur Sutra Baru
belief among the American think tanks that no
akhirnya diluncurkan oleh Cina sebagai langkah
convincing reasons exist for the United States
not to support or participate in these initiatives.” untuk mengimbangi kekuatan AS di Asia Pasifik.
(Berke, 2015).
Implikasi dari kebijakan Jalur Sutra
Baru Cina terhadap AS terlihat melalui respons
PENUTUP para pejabat Washington yang memandang
Kebijakan Jalur Sutra Baru Cina yang juga kebijakan tersebut sebagai ancaman sekaligus
dikenal sebagai kebijakan “One Belt, One Road” peluang. Bagi mereka yang memandang sebagai
ini ini merupakan kebijakan luar negeri dari sebuah ancaman, manuver-manuver dilakukan
negara “middle power” yang kekuatan militer Washington untuk membendung Cina dengan
dan ekonominya meningkat dan diprediksidapat melobi beberapa negara, termasuk Australia
mengancam tatanan internasional yang didominasi dan Korea Selatan untuk membatalkan dan

Indriana Kartini | Kebijakan Jalur Sutra Baru Cina dan Implikasinya Bagi Amerika Serikat | 145
menolak kerja sama dengan Cina. Bagi mereka Fallows, J. (2015). Just how great a threat is
yang memandang sebagai peluang, memberikan China?, dalam http://www.theatlantic.
tanggapan positif dengan memandang bahwa com/international/archive/2015/06/about-
Washington dapat meraih keuntungan ekonomi the-china-threat-on-the-the-35th-of-
darikebijakan Jalur Sutra Baru Cina. Mengingat may/394988/, 4 Juni 2015, diunduh pada 3
September 2015.
implementasi Jalur Sutra Baru Cina melibatkan
banyak negara-negara di kawasan Eurasia, Goldstein, J. S. (2005). International Relations.
tentunya hal ini merupakan pekerjaan rumah New York: Pearson-Longman.
yang besar dan berisiko bagi Beijing untuk Guidetti, A. (2015). . The silk road, sand castles
merealisasikan “the China dream” tersebut. and the US-China Rivalry. Strategic Security
Apabila kebijakan “One Belt, One Road” ini Analysis.No.7. Juli.
berhasil diimplementasikan, bukan mustahil Cina Hong, Z. (2015). China’s new maritime silk road:
akan mampu menjadi kekuatan dunia, seperti implications and opportunities for Southeast
halnya Inggris dan Amerika Serikat sebelumnya. Asia, Trends in Southeast Asia, Institute of
Southeast Asian Studies, No.3, 2015.
PUSTAKA ACUAN Herrington, L. (2015). Why the Rise of
Beauchamp-Mustafaga, N. (2014). China’s Foreign C h i n a Wi l l N o t L e a d t o G l o b a l
Policy in 2014: A year to harvest partnership Hegemony.  E-International Relations.
and the silk road. China Brief. Vol. XIV. No. dalam http://www.e-ir.info/2011/07/15/
24. 19 Desember 2014. why-the-precarious-rise-of-china-will-not-
lead-to-global-hegemony/, diunduh pada 27
Brugier, C. (2014). China’s way: the new silk
Agustus 2015.
road. European Union Institute for Security
Studies. Mei. Jone-Wha, L. (2015). “China’s New World Order”,
Project Syndicate, 12 November 2014,
Blackwill, R. D. & Ashley J. T. (2015). Revising
dalam http://www.project-syndicate.org/
US grand strategy towards China, Council
commentary/china-global-governanceby-
on Foreign Relations Press. April.
lee-jong-wha-2014-11, diunduh pada 30
Berke, R. (2015). New Silk Road Could Open Up Agustus 2015.
Massive Investment Opportunities, dalam
Mintz, A. & DeRouen Jr, K. (2010). Understanding
http://oilprice.com/Energy/Energy-General/
foreign policy decision making. New York:
New-Silk-Road-Could-Open-Up-Massive-
Cambridge University Press.
Investment-Opportunities.html, 11 Juni
2015, diunduh pada 27 Agustus 2015. Rosenau, J. N. (2006). The Study of World Politics,
Volume 1: theoretical and methodological
“China tables railway project linking to Pakistan”.
challenges. New York: Routledge.
(2014). dalam http://www.dawn.com/
news/1116104, 30 Juni 2014, diunduh pada Shuaihua, W. C., (2015). “China’s new silk
31 Agustus 2015. road: implications for the US”, dalam
http://yaleglobal.yale.edu/content/
Denyer, S. (2015). “Chinese Military Sets Course
china%E2%80%99s-new-silk-road-
to Expand Global Reach”, The Washington
implications-us, 28 Mei 2015, diunduh pada
Post, https://www.washingtonpost.com/
25 Agustus 2015.
world/asia_pacific/chinese-military-sets-
course-to-expand-global-reach-as-national- Soilen, K. S. (2012). Geoeconomics, dalam http://
interests-grow/2015/05/26/395fff14-3fb1- bookboon.com/en/textbooks/economics/
4056-aed0-264ffcbbcdb4_story.html, 26 geoeconomics, diunduh pada 31 Agustus
Mei 2015, diunduh pada 3 September 2015. 2015.

146 | Jurnal Kajian Wilayah, Vol. 6 No. 2, 2015


“Speech by Chinese President Xi Jinping to Whitlock, C. (2015), “Defense secretary’s warning
Indonesian Parliament”. (2013). dalam http:// to China”, The Washington Post, https://
www.aseanchina-center.org/english/2013- www.washingtonpost.com/news/checkpoint/
10/03/c_133062675.htm, diunduh pada 27 wp/2015/05/27/defense-secretarys-warning-
Agustus 2015. to-china-u-s-military-wont-change-
operations/, 27 Mei 2015, diunduh pada 3
Tiezl, S. (2014), “The New Silk Road: China’s
September 2015.
Marshall Pan?”, The Diplomat, 6 November
2014. Yousaf, F. (2015). Is the new silk road really
an economic corridor for China and
“The Untold War”. (2015). dalam http://warmonitor.
Pakistan? dalam http://blogs.tribune.com.pk/
net/news/2015/06/08/the-untold-war/, Juni
story/24441/is-the-new-silk-road-really-an-
2015, diunduh pada 31 Agustus 2015.
economic-corridor-for-china-and-pakistan/,
Umana, F. (2012). Transnational Security Threats 26 Oktober 2014, diunduh pada 31 Agustus
in the Strait of Malacca. Washington: The 2015.
Fund for Peace.

Indriana Kartini | Kebijakan Jalur Sutra Baru Cina dan Implikasinya Bagi Amerika Serikat | 147

Anda mungkin juga menyukai