Anda di halaman 1dari 4

SURAT PERJANJIAN HIBAH

ANTARA
……………………….
DAN
………………………………..
DENGAN
……………………………………
TENTANG
HIBAH TANAH DAN BANGUNAN

No : ……………………..
……………. Selasa tanggal ……………………………. , Para Pihak yang bertanda tangan
dibawah ini:

1. Tuan ……………………, Umur …..tahun, Warga Negara Indonesia, Pekerjaan


…………., bertempat tinggal di …………………………, Pemegang Nomor Indentitas
…………………dan Nyonya …….…………………, umur ………. tahun, Warga Negara
Indonesia, Pekerjaan ……………, bertempat tinggal di ………………………………..,
Pemegang Nomor Indentitas …………………. selanjutnya disebut sebagai Pihak
Pemberi Hibah atau Pihak Pertama.

2. …………………….
Suatu badan hukum yayasan yang dibentuk berdasarkan hukum yang berlaku di
Indonesia, berkedudukan ……………, berkantor pusat di jalan ……………….., dalam
pebuatan hukum ini diwakili oleh …………. selaku …………., dengan demikian sah
bertindak untuk dan atas naama …………….., yang selanjutnya disebut sebagai Pihak
Penerima Hibah atau Pihak Kedua.

Para Pihak menerangkan terlebih dahulu sebagai berikut:


1. Bahwa Pihak Pertama adalah perseorangan pemilik tanah hibah;
2. Bahwa Pihak Kedua adalah ....................................
3. Bahwa Pihak Pertama dengan ini menerangkan dan menghibahkan kepada Pihak Kedua
dan Pihak Kedua menerima hibah dari Pihak Pertama:
Sebidang tanah beserta bangungan dengan Sertifikat Hak Milik: No. …………. atas
sebidang tanah sebagaimana diuraikan dalam Surat Ukur/ Gambar Situasi tanggal
…………….., seluas ………………..2 (………………….. meter persegi) dengan Nomor
Identifikasi Bidang Tanah (NIB) …………………..
1 Surat Perjanjian Hibah
Terletak di : ………………
Provinsi : ……………..
Kabupaten/Kota : …………..
Kecamatan : …………..
Desa/Kelurahan : ……………..
dengan batas-batas sebagai berikut :
- Sebelah Utara : Tanah milik ………………..
- Sebelah Timur : …………………….
- Sebelah Selatan : ……………………..
- Sebelah Barat : ………………..

Hibah ini meliputi:


Bangunan dan segala sesuatu yang sekarang dan/atau di kemudian hari, tumbuh
/tertanam diatas tanah tersebut berikut segala yang menurut ketentuan perundang-
undangan dianggap sebagai benda tetap dan merupakan bagian yang tidak terpisahkan
dari bidang tanah tersebut.
Selanjutnya semua yang diuraikan di atas dalam surat perjanjian ini disebut “Obyek
Hibah”.

Pihak Pertama dan Pihak Kedua menerangkan bahwa hibah ini ditentukan dengan syarat-
syarat sebagai berikut:

Pasal 1

Mulai hari ini obyek hibah yang diuraikan dalam surat perjanjian ini telah menjadi milik Pihak
Kedua dan karenanya segala keuntungan yang didapat dari, dan segala kerugian/beban atas
obyek hibah tersebut diatas menjadi hak/beban Pihak Kedua dan Pihak Kedua dapat
mengalihkan hak atas objek tanah tersebut untuk keperluan kegiatan Pihak Kedua tanpa
terlebih dahulu meminta persetujuan dari Pihak Pertama.

Pasal 2

Obyek hibah tersebut diterima oleh Pihak Kedua menurut keadaannya sebagaimana
didapatinya pada hari ini dan Pihak Kedua dengan ini menyatakan tidak akan mengadakan
segala tuntutan mengenai kerusakan dan/atau cacat yang tampak atau tidak tampak.

Pasal 3

2 Surat Perjanjian Hibah


Pihak Pertama berkewajiban untuk menyerahkan obyek hibah kepada Pihak Kedua setelah
ditandanganinya surat perjanjian ini dan Pihak Kedua berhak mendapatkan obyek hibah dari
Pihak Pertama.

Pasal 4

Dalam hal terdapat perbedaan luas tanah yang menjadi obyek hibah dalam surat perjanjian
ini dengan hasil pengukuran oleh instansi Badan Pertanahan Nasional, maka Para Pihak akan
menerima hasil pengukuran instansi Badan Pertanahan Nasional.

Pasal 5

Pajak yang timbul sehubungan dengan Hibah ini menjadi tanggungan Pihak Kedua

Pasal 6

Para Pihak dengan ini mengetahui dan menjamin kebenaran identitas Para Pihak yang
diberikan berdasarkan surat perjanjian ini, dan Pihak Pertama menjamin bahwa surat tanda
bukti hak atas tanahnya adalah satu-satunya yang sah, tidak pernah dialihkan/diagunkan
kepada pihak manapun juga, tidak pernah dipalsukan dan tidak pernah dibuat
duplikasi/salinan oleh instansi yang berwenang atas permintaannya.

Pasal 7

Bahwa tidak mengurangi peraturan perundang-undangan yang berlaku, pada suatu saaat
nanti diperlukan, maka Pihak Pertama atau ahli warisnya bersedia membantu balik nama
dihadapan Pejabat yang berwenang dengan sukarela memberikan syarat-syarat yang
diperlukan.

Pasal 8

Kedua belah pihak dalam hal ini dengan segala akibatnya memilih tempat kediaman hukum
yang umum dan tidak berubah pada Kantor Panitera Negeri Bandung.

Pasal 9

3 Surat Perjanjian Hibah


1. Semua lampiran, keterangan ataupun dokumen lainnya yang terdapat dalam Perjanjian
ini merupakan satu kesatuan yang tak terpisahkan dari Perjanjian ini.
2. Masing-masing Pihak menyatakan adalah pihak yang berwewenang dan berhak
mewakili untuk melakukan perbuatan hukum yang tercantum dalam Perjanjian ini.

Demikian Perjanjian ini dibuat dan ditandatangani oleh Para Pihak dalam rangkap 2 (dua)
dengan materai dan mempunyai kekuatan hukum yang sama.

PIHAK PERTAMA PIHAK KEDUA


…………………….

Materai
6000

…………………… ……………….. …………………..


Suami Istri Ketua

4 Surat Perjanjian Hibah

Anda mungkin juga menyukai