Anda di halaman 1dari 47

VIKI HESTIARINI., S.FARM., M.SI.

, APT
Derajat degradasi suatu obat
dipandang dari segi kimia.

Kapasitas produk obat yang tidak


mengalami perubahan dengan suatu
persyaratan yang ditentukan dalam
rangka menjamin identitas, potensi,
kualitas dan puritas obat tersebut.
Terjadinya
Penurunan kadar
dekomposisi obat
selama
akibat hidrolisis
penyimpanan
atau solvolisis

Pengaruh Pengaruh tambahan


penyimpanan yang pelarut yang tidak
tidak tepat tepat
Adanya Kehilangan
Kehilangan bahan
penurunan kadar keseragaman
pembawa
zat-zat berkhasiat kandungan

Kehilangan Terbentuknya
Berkurangnya
bentuk fisik zat-zat bersifat
bioavailabilitas
semula toksik
Stabilitas kimia
•Kestabilan dilihat dari sifat kimianya dimana tidak terjadinya penguraian zat aktif
secara kimia.

Stabilitas fisik
•Berupa sifat fisik seperti kelarutan, bentuk, homogenitas dan lainnya tidak
berubah seperti semula.

Stabilitas mikrobiologi
•Tidak ditemukan adanya mikroba atau bahan pengawet yang mengganggu atau
jumlahnya masih dalam batas diperbolehkan.

Stabilitas terapeutis
•Bahwa zat aktif masih berkhasiat memberikan efek terapi.

Stabilitas toksikologis
•Tidak menunjukkan peningkatan toksisitas yang mencolok.
Kondisi
konsentrasi Temperatur pH
reaktan

Radiasi Katalis
Reaksi hidrolisis
• Reaksi penguraian garam oleh air yang dipercepat oleh
adanya katalisator asam atau basa

Reaksi redoks
• Terjadinya perpindahan elektron

Reaksi rasemisasi
• Senyawa optis aktif dibentuk menjadi rasemat karena
gugus fungsional yang terikat pada atom C asimetris.
Apabila sediaan tersebut masih berada
dalam batas yang dapat diterima selama
periode waktu yang ditentukan

Sediaan tersebut masih menunjukkan


sifat-sifat yang sama (konstan) sesuai
dengan hasil uji-uji yang dilakukan pada
waktu proses produksi

Baik pada saat digunakan oleh pengguna,


maupun selama periode penyimpanan,
dengan batasan waktu tertentu.
Kelarutan

• Diperhatikan bila jumlah bahan bakunya banyak dan murah,


temperatur yang tinggi pada titik tertentu dapat
meningkatkan kelarutan bahan baku.

Penentuan pK

• Untuk mengetahui sifat bahan baku yang mudah terion atau


tidak terion, asam atau basa.

Kinetika

• Perlu diperhatikan jika bahan baku sedikit agar diketahui


ada tidaknya perubahan konsentrasi zat aktif sebagai bahan
baku utama
Higroskopisitas

• faktor yang berpotensi dalam pengambilan lembab (moisture


uptake), dalam hal semakin larut zat semakin kecil tekanan uap air,
pula sebagai faktor kinetik dalam hal mengatasi rendahnya
kelarutan zat.

Kompatibilitas

• Diperhatikan untuk kontak fisik seperti terjadinya kelembapan atau


kompatibilitas kimia dengan bahan eksipien dalam memberikan
kestabilan.

Pencampuran Bahan Aktif

• Akan mengakibatkan terjadinya perubahan titik lelehnya,


pencapuran ini akan menemui titik leleh optimum jika terjadi pada
titik yang stabil atau titik eutetik.
Kadar zat dianggap konstan

Apabila zat yang ditentukan


dengan metode analisa yang
spesifik tidak kurang dari 90%
dari apa yang disebutkan dalam
label

Disebut sebagai “shelf life” atau


t0,9.
Tanggal kadaluarsa
• Tanggal dimana suatu obat sudah tidak memberikan
lagi efek terapi atau bahkan mungkin justru
memberikan efek toksik
• Batas waktu produsen menjamin kestabilan suatu obat.
• Setelah tanggal tersebut, maka keefektifan dan
keamanan obat tersebut akan berkurang sehingga
disarankan untuk tidak mengkonsumsi obat tersebut.
Ditentukan oleh industri farmasi, serta
penulisan tanggal kadaluarsa sering ditulis
seperti Exp atau ED” pada kemasan obat.

Jangka waktunya lama / panjang (hingga


tahunan)
BUD NON STERIL
BUD STERIL
Digunakan untuk obat yang
Ditetapkan pada produk yang
telah dilakukan perubahan
telah dibuka, dimana kondisi
bentuk sediaan seperti
produk tersebut masih dalam
pelarutan sediaan sirup
rentang stabil dan masih
kering, obat racikan, racikan
dapat dikonsumsi.
salep, atau obat tetes mata.

Jangka waktu untuk obat


Beyond Use Date pun lebih
tersebut bermacam-macam
pendek daripada tanggal
tergantung jenis sediaan
kadaluarsa obat itu sendiri
obat, serta jangka waktu
Pelarutan
Obat racikan Racikan obat
sediaan sirup
serbuk liquid
kering

Obat tetes Pelarutan


Racikan salep mata setelah injeksi serbuk
dibuka kering

Pencampuran Pencampuran
Vaksin setelah
injeksi dan obat sitotoksik
dibuka
infus (kemoterapi)
Sediaan obat yang diminum yang mengandung air (water
containing oral formulations)

•Jangka waktu tidak lebih dari 14 hari jika disimpan pada suhu dingin dan
terkontrol.

Sediaan cair atau semi padat (topikal/dermal/mukosal) yang


mengandung air

•Beyond Use Date tidak lebih dari 30 hari.

Sediaan racikan yang tidak mengandung air

•Dipilih salah satu dari tanggal kadaluarsa masing-masing obat yang paling
singkat
STABILITY OF
COMPOUNDED
PREPARATIONS

 Beyond-Use Dating ditentukan dari sejak


tanggal setelah penyiapan compunding
 Karena persiapan compounding dimaksudkan
untuk administrasi segera atau setelah
penyimpanan jangka pendek
STABILITY OF Kriteria Stabilitas Formulasi Non Aqueous
COMPOUNDED dan Liquids dan Solid
PREPARATIONS Beyond-Use Dating

1. Jika Manufactured Drug Product merupakan


sumber bahan aktif, maka Beyond-Use Date
tidak lebih dari 25% dari sisa waktu sampai
tanggal kadaluarsa produk atau 6 bulan (atau
lebih cepat).
2. Maximal 6 bulan.
STABILITY OF Kriteria Stabilitas Formulasi Non Aqueous
COMPOUNDED dan Liquids dan Solid
PREPARATIONS Beyond-Use Dating

Contoh
R/
Tablet A  diketahui ED masih tersisa 12 bulan (1tahun) dari
sejak tanggal akan diracik
Tablet B  Diketahui ED masih tersisa 36 bulan (3 tahun dari
sejak tanggal akan diracik

Tablet A dan B akan diracik untuk dijadikan serbuk. Bagaimana


BUD serbuk tsb :

BUD dihitung dari tanggal ED tercepat yaitu 12 bulan.


BUD dihitung 25% dari ED : 25% x 12 bulan : yaitu 3 bulan.
Jadi, misalkan racikan dibuat 1 April 2020  maka racikan
tersebut maximal boleh digunakan adalah 1 juli 2020 (setelah
tanggal 1 juli 2020, obat dianggap sudah tidak dapat digunakan
lagi, karena tidak dapat dijamin stabilitasnya)
STABILITY OF Kriteria Stabilitas Formulasi Non Aqueous
COMPOUNDED dan Liquids dan Solid
PREPARATIONS Beyond-Use Dating

Contoh
R/ Tablet A  diketahui ED masih tersisa 48 bulan (4tahun) dari sejak
tanggal akan diracik
Tablet B  Diketahui ED masih tersisa 36 bulan (3 tahun dari sejak
tanggal akan diracik

Tablet A dan B akan diracik untuk dijadikan serbuk. Bagaimana BUD


serbuk tsb :

BUD dihitung dari tanggal ED tercepat yaitu 36 bulan.


BUD dihitung 25% dari ED : 25% x 36 bulan : yaitu 9 bulan.
Sesuai ketentuan, max BUD formulasi non liquid/ solid adalah 6
bulan. (bukan 9 bulan)
Jadi, misalkan racikan dibuat 1 April 2020  maka racikan
tersebut maximal boleh digunakan adalah 1 oktober 2020
(setelah tanggal 1 oktober 2020, obat dianggap sudah tidak
dapat digunakan lagi, karena tidak dapat dijamin stabilitasnya)
STABILITY OF Kriteria Stabilitas
formulasi yang
COMPOUNDED dan
PREPARATIONS Beyond-Use Dating
Mengandung Air

 Beyond-Use Date tidak lebih dari 14 hari jika


disimpan di antara suhu 2-80c atau suhu ruang
25 c (tergantung produk & pabrik)
 Racikan obat yang mengandung air
 Rekonstitusi obat antibiotik sirup kering 
setelah ditambahkan air
STABILITY OF Kriteria Stabilitas
formulasi yang
COMPOUNDED dan
PREPARATIONS Beyond-Use Dating
Mengandung Air

Nama obat stabilitas


Amoxicillik syrup Max 14 hari setelah di rekonstitusi
kering (ditambahkan air) disimpan disuhu ruang
25 C
Azithromycin syrup Max 7-10 hari setelah di rekonstitusi
kering (ditambahkan air) disimpan disuhu ruang
25 C (tergantung pabrik)
Cefixime syrup Max 14 hari setelah di rekonstitusi
kering (ditambahkan air) disimpan disuhu ruang
25 C
Cefadroxyl syrup Max 14 hari setelah di rekonstitusi
kering (ditambahkan air) disimpan disuhu ruang
25 C
STABILITY OF Kriteria Stabilitas SALEP, KRIM,
COMPOUNDED dan
PREPARATIONS Beyond-Use Dating GEL, PATSA

Batas ini dapat lebih jika ada


Batas BUD tidak informasi pendukung
stabilitas (misalnya range
lebih dari 30 hari konsentrasi obat yang sama,
(atau lebih cepat). pH, eksipien, pembawa,
pelarut, dll).
STABILITY OF
COMPOUNDED
Beyond - Use
PREPARATIONS Labeling

 Harus mencantumkan  tanggal pembuatan


dan tanggal BUD
 Namun, ada juga beberapa industri yang
menetapkan  dicantumkan nya Beyond-Use
Labeling untuk setiap sediaan.
Udara, uap air dan
Pada saat produk steril dibuka mikroorganisme dapat masuk
terjadi paparan dengan dan menyebabkan perubahan
lingkungan di sekitarnya. fisika dan kimia, serta
kontaminasi mikroorganisme.

Perubahan fisika dan kimia


Produk steril biasanya tidak
dipercepat oleh meningkatnya
mengandung pengawet, oleh
suhu, sedangkan kontaminasi
karena itu dapat
mikroorganisme dapat
terkontaminasi oleh bakteri dan
menyebabkan penularan
menjadi
penyakit infeksi.
SEFTRIAKSON INJEKSI DEKSAMETASON FOSFAT INJEKSI

• waktu kedaluwarsa (expiration • Expiration date larutan


date) serbuk injeksi seftriakson 1g deksametason fosfat dalam single
dalam vial yang belum dibuka use vial yang belum dibuka adalah
adalah 3 (tiga) tahun 2 (dua) tahun
• setelah direkonstitusi (beyond use • sedangkan setelah diencerkan,
date) sifat fisika dan kimia stabil beyond use date pada suhu 2-8°C
selama 24 jam pada suhu 25°C adalah 24 jam.
• BUD setelah rekonstitusi adalah 4
hari pada suhu 2-8°C.
• Single use vial seftriakson yang
telah direkonstitusi harus segera
digunakan.
Single use dan single dose vial Sediaan multi dose vial (MDV)
(SVD)
sediaan injeksi diberikan hanya sebaiknya hanya kepada satu
kepada satu pasien untuk satu pasien dan disimpan dalam
kali pengobatan/prosedur refrigerator (2-8°C)
Syringe dan jarum yang telah mengandung pengawet, bakteri
digunakan atau diinjeksikan ke masih dapat hidup selama
pasien, sudah terkontaminasi kurang lebih 2 jam sebelum
dan seharusnya tidak boleh efek pengawet maksimal
digunakan kepada pasien atau
vial lain
mengandung sedikit atau berisiko menyebabkan
bahkan tanpa pengawet penularan penyakit infeksi.
sehingga mudah
terkontaminasi dan menjadi
sumber infeksi.
 1. Vial dengan label single dose atau single use hanya
digunakan untuk satu pasien dan satu prosedur. Single dose
vial berarti satu vial mengandung satu dosis pemberian.
Single use vial berarti vial tersebut diformulasikan untuk satu
kali pemberian.
 2. Jarum dan syringe steril hanya digunakan satu kali (satu
kali pakai buang, disposable).
 3. Penyiapan dan pemberian sediaan injeksi secara aseptis
dan mencegah kontaminasi.
 4. Pemberian sediaan injeksi sebelum batas waktu
kedaluwarsa (expiration date atau beyond use date)
 5. Penyimpanan, pencampuran dan pemberian sediaan injeksi
sesuai dengan standar prosedur operasional yang telah
ditetapkan dan dilakukan oleh tenaga kesehatan yang
terlatih.
 6. Dokumentasi dan evaluasi keefektifan dan keamanan
penggunaan sediaan injeksi secara berkal

Anda mungkin juga menyukai