Anda di halaman 1dari 3

1.

Jelaskan prinsip-prinsip dasar teori kognitif  yang mempengaruhi proses belajar


anak didik, dan perlu diperhatian guru

Secara umum teori belajar kognitif menyatakan bahwa perilaku manusia tidak
ditentukan oleh stimulus yang berada di luar dirinya, melainkan pada faktor yang ada dalam
diri sendiri. Faktor-faktor internal itu berupa kemampuan atau potensi yang berfungsi untuk
mengenal dunia luar dengan pengenalan itu manusia mampu untuk memberikan respon
terhadap stimulus.

prinsip-prinsip dasar teori kognitif, yaitu:

 Pembelajaran merupakan suatu perubahan status pengetahuan.


 Peserta didik merupakan peserta aktif dalam proses pembelajaran.
 Menekankan pada pola pikir peserta didik
 Berpusat pada cara peserta didik mengingat, memperoleh kembali dan menyimpan
informasi dalam ingatannya.
 Menekankan pada pengalaman belajar, dengan memandang pembelajaran sebagai
proses aktif di dalam diri peserta didik.
 Menerapkan reward dan punishment.
 Hasil pembelajaran tidak hanya bergantung pada informasi yang disampaikan guru,
tetapi juga cara peserta memproses informasi tersebut.

2. Jelaskan perspektif sosial budaya mempengaruhi proses belajar siswa, berikan


contoh

Perspektif sosial budaya bisa mempengaruhi proses belajar siswa lewat interaksi


sosial. Adapun budaya bisa mempengaruhi motivasi, persepsi dan pembelajaran siswa.
Contoh: dalam budaya yang mengutamakan kepatuhan, siswa cenderung lebih mematuhi
aturan dan lebih fokus pada tugas yang diberikan oleh guru daripada dalam budaya yang
lebih bebas dan individualistik.

Pembahasan

Perspektif sosial budaya merupakan pendekatan yang melihat pengaruh faktor sosial dan
budaya terhadap perilaku manusia, termasuk dalam konteks proses belajar siswa. Perspektif
ini mengakui bahwa pembelajaran siswa tidak hanya dipengaruhi oleh faktor individual,
seperti kemampuan dan minat, tetapi juga oleh faktor sosial dan budaya yang memengaruhi
motivasi, persepsi dan pembelajaran siswa.

Salah satu faktor sosial yang memengaruhi proses belajar siswa adalah interaksi sosial
dengan guru dan teman sebaya. Misalnya penelitian menunjukkan yang bahwa dukungan
sosial dari guru dan teman sebaya dapat meningkatkan motivasi siswa untuk belajar dan
meraih prestasi akademik yang lebih baik. Selain itu, pengaruh budaya juga dapat
memengaruhi proses belajar siswa. Budaya yang mengutamakan kepatuhan dapat membuat
siswa lebih patuh pada aturan dan tugas yang diberikan oleh guru, sementara budaya yang
lebih individualistik dapat membuat siswa lebih mandiri dalam belajar.

Dalam konteks pendidikan multikultural, perspektif sosial budaya juga penting untuk


dipertimbangkan. Misalnya, pengaruh budaya yang berbeda dapat memengaruhi cara siswa
belajar dan memahami materi pelajaran. Sebuah penelitian menunjukkan bahwa siswa dari
latar belakang budaya yang berbeda dapat mengalami kesulitan dalam memahami materi
pelajaran karena perbedaan bahasa dan cara berpikir yang berbeda. Perspektif sosial
budaya adalah faktor penting yang harus dipertimbangkan dalam proses belajar siswa.
Faktor-faktor ini dapat memengaruhi motivasi, persepsi, dan pembelajaran siswa, dan oleh
karena itu harus diperhatikan oleh para pendidik dalam merancang strategi pembelajaran
yang efektif dan inklusif.

3. Jelaskan pula proses pengolahan informasi di dalam kognitif siswa  dalam proses
belajar, dan berikan contoh

Teori-teori pengolahan informasi memfokuskan studi pada perhatian, persepsi,


pengkodean, penyimpanan dan penarikan pengetahuan. Pengolahan informasi telah
dipengaruhi oleh kemajuan-kemajuan dalam komunikasi, teknologi komputer dan neurosains.
Informasi memasuki WM kemudian ia tersimpan melalui pengulangan dan dihubungkan
dengan informasi-informasi yang terkait dengan LTM. Informasi dapat dikodekan untuk
disimpan dalam LTM. Pengkodean difasilitasi melalui organisasi, penjelasan, kebermaknaan,
dan hubungan-hubungan dengan skemaskema. LTM diorganisasikan berdasarkan isi, dan
informasi dilintas referensikan dengan isi yang terkait. Sistem pengolahan informasi hanya
dapat menangani beberapa pengolahan sekaligus. Jika terlalu banyak stimulus yang datang
secara bersamaan, para pengamatnya akan kehilangan banyak dari stimulus tersebut karena
kapasitas perhatian mereka yang terbatas. Kapasitas WM yang terbatas disebabkan oleh
pengolahan informasi membutuhkan waktu dan melibatkan banyak proses kognitif, setiap
saat hanya ada sejumlah informasi yang dapat tersimpan dalam WM, ditransfer ke LTM,
diulang, dan seterusnya. Teori-teori pengolahan informasi menekankan transformasi dan
aliran informasi melalui sistem kognitif. Penting bahwa informasi disajikan sedemikian rupa
sehingga siswa dapat menghubungkan informasi yang baru dengan informasi yang telah
mereka ketahui, dan bahwa mereka memahami penggunaanpenggunaan dari pengetahuan
tersebut. Tulisan ini mengharapkan agar pembelajaran disusun sedemikian rupa sehingga
pembelajaran tersebut Rafiqa, Teori Pengolahan Informasi: Perspektif…| 170 berkembang
dari pengetahuan yang telah ada dan dapat dipahami dengan jelas oleh siswa. Guru juga
sebaiknya menyediakan organisator-organisator pengantar dan tanda-tanda yang dapat
digunakan siswa untuk mengingat informasi ketika diperlukan dan untuk meminimalkan
muatan kognitif.

Contohnya

 Peserta didik mengamati materi yang diberikan, kemudian peserta didik dapat
membaca topik dengan suara yang lantang, suara pelan dan membaca di dalam hati,
serta peserta didik dapat menjelaskan materi baik secara lisan atau tertulis.

 Peserta didik merespon segala bentuk pengetahuan baik secara verbal dan non verbal
(ditulis). Peserta didik dapat menggunakan satu atau lebih informasi dari materi yang
telah diberikan dan memberikan tanggapan terkait topik tersebut.

 Peserta didik mengungkap kembali atau mengulang kembali materi termasuk poin-
poin yang penting dan tertentu yang telah disampaikan oleh pendidik baik lisan
maupun tertuliS

 Peserta didik mengungkapkan kembali atau mengulang kembali baik secara verbal
maupun non verbal semua

Anda mungkin juga menyukai