2
Pascasarjana Institut PTIQ Jakarta, Indonesia, mayanuraeni12@gmail.com
ABSTRAK
Berkembang pesatnya agama Islam yang semula hanya berada di wilayah kota Mekkah saja
hingga sekarang menjadi agama Mayoritas di planet ini tidak lepas dari peran para sahabat
Rasulullah SAW yang salah satunya adalah Umar bin Khattab yang bergelar Amirul
Mukminin semasa menjabat sebagai Khalifah. Tujuan dari penelitian pustaka ini ini ialah
menjabarkan pencapaian-pencapaian yang diperoleh oleh Amirul Mukminin Umar bin
Khattab semasa menjabat sebagai Khalifah. Metode yang digunakan ialah reduksi data,
penyajian data, dan kesimpulan. Hasil dari yang diperoleh dari penelitian Pustaka ini ialah
banyak capaian-capaian yang diperoleh oleh Amirul Mukminin seperti perluasan wilayah,
membangun kota baru, hingga berkembangnya pengetahuan. Kesimpulan dari penelitian
Pustaka ini adalah sebagai seorang khalifah, Amirul Mukminin Umar bin Khattab berhasil
memperluas pengaruh agama Islam bukan hanya dari segi pemeluknya, namun juga
pengembangan dari berbagai aspek yang menjadikan Islam semakin kokoh dan tetap eksis
sampai saat ini.
ABSTRACT
The rapid development of the Islamic religion, which was originally only in the city of Mecca,
until now it has become the religion of the majority on this planet, cannot be separated from
the role of the companions of the Prophet Muhammad, one of whom was Umar bin Khattab,
who held the title Amirul Mukminin while serving as Caliph. The purpose of this literature
research is to describe the achievements obtained by Amirul Mukminin Umar bin Khattab
while serving as Caliph. The method used is data reduction, data presentation, and
conclusions. The results obtained from this Library research are the many achievements
obtained by Amirul Mukminin such as expanding territories, building new cities, to
developing knowledge. The conclusion of this Library research is that as a caliph, Amirul
Mukminin Umar bin Khattab succeeded in expanding the influence of Islam not only in terms
of its adherents, but also the development of various aspects that made Islam stronger and still
exists today.
Pada mulanya, Islam hanyalah agama suku di Jazirah Arab, yaitu suku Quraisy.
Namun seiring dengan waktunya agama Islam melintasi dimensi kesukuan dan terus
keseluruh Jazirah Arab lalu melintasi daratan dan benua ke Afrika Utara bahkan
pertemuan dengan berbagi budaya dan tradisi lokal yang memang telah ada
sebelumnya. Hampir dipastikan bahwa tidak ada wilayah yang tanpa budaya, semua
sehingga mengharuskan islam harus “bernegosiasi” dengan budaya atau tradisi lokal
yang sudah ada dan saling memberi dan menerima bahkan saling menguatkan.1
Menyebarnya Islam tidak lepas dari para tokoh-tokoh yang berjasa sehingga Islam
dapat dikenal secara luas dan tetap eksis sampai saat ini. Tokoh-tokoh tersebut
diantara Nabi Muhammad SAW, Khalifah Abu Bakar as-Shiqid, Khalifah Umar bin
Khattab, Khalifah Utsman bin Affan, Khalifah Ali bin Abi Thalib dan masih banyak
lagi. Sepeninggalan Nabi Muhammad SAW, banyak pergolakan yang terjadi di dunia
Islam sehingga berkembangnya kebudayaan dan peradaban yang harus terjadi sesuai
Umar bin Khattab. Beliau memimpin kaum muslimin selepas berpulangnya Khalifah
Abu Bakar as-Shidiq, dan Nabi Muhammad sendiri semasa hidupnya meninggikan
Umar bin Khattab seperti “Al Faruq”, menyebut apabila ada nabi setelah Nabi
Muhammad itu adalah Umar, Setan pergi apabila melihat Umar melintas, Umar
Patutlah kita sebagai kaum muslimin meneladani sosok Khalifah yang bergelar
Amirul Mukminin (Pemimpin orang mukmin) yaitu Umar bin Khattab, cara beliau
1
Zakki Fu’ad, Sejarah Peradaban Islam: paradigma teks refleksi, dan filosofis (Surabaya: UIN Sunan Ampel,
2016), 2
hidup, kegigihannya dalam mempelajari islam, kepemimpinannya serta capaian-
capaian yang beliau raih semasa menjadi Khalifah untuk umat Islam yang dengan
perjuangan beliau kita semua bisa merasakan indahnya dan manisnya Islam. Semoga
Allah SWT senantiasa meninggikan nama beliau, diberikan tempat terbaik yaitu surga
2. METODE
Untuk memperoleh data sesuai dengan apa yang diperlukan, maka metode
pengumpulan data yang digunakan dalam penulisan ini adalah: Teknik pengumpulan
data, sumber data, cara anlisis data, uji korelasi, dan sebagainya. Teknik analisis data
yang digunakan dalam penulisan ini adalah analisis data kualitatif, mengikuti konsep
yang diberikan Miles and Huberman dan Spradley, aktivitas dalam analisis data yaitu:
dicari tema dan polanya. Dengan demikian data yang telah direduksi akan
diperlukan.
Bernama lengkap Umar bin Khattab bin Nufail bin Abdul Uzza bin Rabah bin
Abdullah binQurth bin razah bin Adi al-Quraisy. Umar dilahirkan tiga belas tahun
setelah tahun gajah (tahun kelahiran Nabi Muhammad)3 yang berarti Umar lebih
muda tiga belas tahun dibandingkan Nabi Muhammad SAW. Ibunya sendiri
adalah Hantamah binti Hasyim bin Al Mughirah dari Bani Mahzum bin Yaqazhah
bin Murrah. Silsilahnya bertemu dengan silsilah Nabi pada Ka’ab moyang Nabi
yang kesembilan.
Umar berasal dari kalangan keluarga terpandang dari bani ‘Adiy yang
dan mewarisi tabiat bapaknya yang keras, tidak mengenal sifat lemah, tegas, dan
gigih serta tidak mengenal tawar menawar4. Umar memiliki kecerdasan yang luar
biasa, bahkan dikatakan mampu memprakirakan hal-hal yang akan terjadi pada
masa yang akan datang5. Umar radhiyallahu’anhu menjadi orang yang dipilih
sebagai duta dari kabilahnya pada masa Jahiliyyah. Jika terjadi perselisihan di
antara para kabilah, maka Umar lah orang yang diutus untuk melerai dan
serta kebijakasanaan.6
2
Abdur Rofi Hamas & Gagah Daruhadi, Latar Belakang Lahirnya Kelompok Mu’tazilah: Ushul Al-Madhab dalam
Aliran Mu’tazilah. Hlm. 3
3
Abdul Wahab an-Najjar, al-Khulafa ‘ar-Rasyidin, (Beirut: Dar al-Kutub al-Ilmiyah, 1990), 106
4
Abdul Hamid as-Suhaibani, Para Sahabat Nabi: Kisah Perjuangan, Pengorbanan, dan keteladanan.
Terjemahan, (Jakarta: Darul Haq, 2015), 13
5
Dewan Redaksi Ensiklopedi Islam, Ensiklopedi Islam Jilid 2, (Jakarta: Ichtiar Baru Van Hoeve,1933), 38
6
Ibid. hal 38
keras, berbadan tegap, berjiwa besar, berhati teguh, tegas dan keras, tidak
puraan, tidak terseret oleh dorongan jiwa yang bertentangan dan pendapat yang
kepribadian yang utuh yang seolah-olah dia adalah sebuah pasukan perang besar
yang bergerak dengan Langkah yang kuat7. Selain itu beliau juga memiliki banyak
istri dan anak, namun sebagian istrinya meninggal dunia. Diantara anak-anak
beliau yang menonjol ialah Abdullah bin Umar dan Ummul Mukminin Hafshah.
Umar bin Khattab merupakan salah satu sahabat Nabi yang pernah disebutkan
namanya secara langsung dalam do’anya. Hal ini seperti yang disampaikan oleh
Khabbab bin al-Arats langsung didepan Umar setelah membaca surat Thaha ayat
1-14, Khabbab berkata “ketahuilah Umar, aku sangat berharap do’a yang
dipanjatkan Nabi SAW pada senin lalu menjadi kenyataan. Beliau berdo’a ‘ya allah,
kuatkanlah agama Islam ini dengan orang yang paling Engkau cintai di antara kedua
orang ini, yaitu Umar bin Al-Khattab atau Amr bin Hisyam (nama asli Abu Jahal)”8
dilakukan oleh Nabi SAW, karena saat itu agama Islam belumlah kuat secara
pengikut hal ini terlihat bahwa dakwah masih banyak sahabat yang
dan dengan masuknya Umar kedalam agama Islam menjadi angin segar dimana
Umar menjadi pembela dakwah Islam yang dilakukan oleh Nabi Muhammad
7
Abdul Hamid as-Suhaibani, Para Sahabat Nabi: Kisah Perjuangan, Pengorbanan, dan keteladanan.
Terjemahan, (Jakarta: Darul Haq, 2015), 14
8
Ahmad Abdul Al al-Thahthawi, Qishah min Hayati Umar ibn Al-Khaththab, (Kairo: Dar Al-Ghaddi Al-Jadid,
2016), 21
drastis atas dakwah Nabi SAW, dimana sebelumnya kaum muslimin tidak berani
melakukan ibadah di depan Ka’bah setelah masuknya Umar kepada agama Islam
bahkan Umar lah salah seorang sahabat yang dengan berani secara terang-
terangan melalukan hijrah ke Madinah yang sebelumnya tidak ada yang berani
melakukannya sebagaimana dikatakan oleh Ali bin Abu Thalib “aku tidak
sembunyi kecuali Ummar bin Khattab. Manakala dia hendak berhijrah, dia
panah dan menyelipak tombak pendek dipinggangnya lalu menuju Ka’bah yang
saat itu banyak tokoh Quraisy yang sedang berada di halamannya. Lalu ia thawaf
istirnya menjadi janda, silahkan menghadangku di balik lembah ini’, Ali berkata
Umar bin Khattab memiliki keistimewaan yang menjadi ciri khas dirinya dan
SAW10
2. Tokoh penting di suku Quraisy dan berasal dari keluarga terpandang serta
9
Ahmad Abdul Al al-Thahthawi, Qishah min Hayati Umar ibn Al-Khaththab, (Kairo: Dar Al-Ghaddi Al-Jadid,
2016), 21
10
Rizem Aizid, The Great Sahaba, (Yogyakarta: Laksana, 2018), 385
11
Ibid, Hal. 386
3. Memiliki fisik yang kuat, berjiwa besar dengan hati yang teguh, tidak ada
bersabda "Pada umat umat terdahulu ada orang-orang yang diberi ilham. Jika
ada pada seseorang dari umatku, maka dia adalah Umar." (Shahih Al Bukhari).
7. Setan menghindar dari Umar tatkala bertemu dengannya di jalan. "Wahai Ibnu
Selain beberapa hal yang disebutkan di atas, kedekatan Umar bin Khattab dengan
beberapa ayat Al-Qur’an itu diturunkan seperti ketika Umar berbicara kepada
Maqam Ibrahim sebagai tempat shalat” maka turunlah firman Allah “Dan
Umar bin Khattab adalah Khalifah kedua yang bergelar Khalifah Khalifah
Rasulullah karena dia merupakan pengganti Khalifah Abu Bakar yang meninggal
karena sakit. Khalifah Abu Bakar As-Shidiq menunjuk langsung Umar bin Khattab
12
Ahmad Abdul Al al-Thahthawi, Qishah min Hayati Umar ibn Al-Khaththab, (Kairo: Dar Al-Ghaddi Al-Jadid,
2016), 23
13
Abdul Hamid as-Suhaibani, Para Sahabat Nabi: Kisah Perjuangan, Pengorbanan, dan keteladanan.
Terjemahan, (Jakarta: Darul Haq, 2015), 23
14
Hamid Ahmad ath-Thahir, Hayah Ash-Shahabah fil Athfal, (Kairo: Dar Al-Fajr li At-Turats, 2004)41
15
Ahmad Abdul Al al-Thahthawi, Qishah min Hayati Umar ibn Al-Khaththab, (Kairo: Dar Al-Ghaddi Al-Jadid,
2016), 32
sebagai penggantinya melalui surat wasiat yang dituliskan oleh Utsman bin Affan
sebelum ia meninggal.
bin Abu Quhafah pada akhir hayatnya, dengan keluarnya dia dari dunia ini.
Untuk memasuki akhirat dan tinggal di sana. Di tempat ini orang kafir akan
percaya, orang durjana akan yakin, dan orang yang dusta akan membenarkan.
Aku menunjuk penggantiku yang akan memimpin kalian adala ….” Namun tiba-
tiba Abu Bakar pingsan sebelum mennyebutkan nama siapa pun. Namun Utsman
meneruskan tulisannya dan menulis nama “Umar bin Al-Khaththab”. Lalu Abu
Bakar pun tersadar lalau meminta Utsman membacakan apa yang telah dia tulis.
Mendengar apa yang dibacakan Utsman, Abu Bakar pun bertakbir, “Engkau
berselisih jika tidak ada nama yang tertulis ? semoga Allah membalasmu dengan
Terpilihnya Umar menjadi Khalifah yang ditunjuk langsung oleh Abu Bakar
seorang kepala negara dipilih karena ditunjuk langsung oleh kepada negara
sebelumnya. Dimana pada zaman Khalifah Abu Bakar, beliau ditunjuk menjadi
pengganti Khalifah Abu Bakar merupakan keputusan tepat yang dilakukan oleh
Khalifah Abu Bakar, dimana beliau tidak ingin terulang kembali apa yang
dimana selama beberapa waktu mereka tidak dipimpin oleh siapapun karena
tidak ada penunjukan langsung yang dilakukan oleh Rasulullah SAW, sehingga
16
Ibib, Hal 68
terjadi permasalah di internal negeri kaum muslimin seperti beberapa kembali ke
yang saat itu merasa takut dan ragu akan Umar yang ditunjuk menjadi Khalifah
selanjutnya.17
Sebagai seorang Khalifah, gelar pertama yang beliau sandang adalah Khalifah
Khalifah Rasulullah (Pengganti Pengganti Rasulullah). Hal ini pun membuat kaum
muslimin mencarikan gelar untuk beliau karena apabila beliau wafat maka
Pengganti Rasulullah) dan ini dirasa terlalu Panjang. Sampai datang dua pejabat
Irak yakni Labid bin Rabi’an al-Amiri dan Adi bin Hatim al-Tha’I yang ingin
bertemu Khalifah kepada Amr bin al-Ash dengan berkata “tolong izinkan kami
masuk menemui Amirul Mukminin” kemudian Amr bin al-Ash mengatakan yang
dikatakan kedua pejabat itu benar bahwa kami adalah orang-orang mukmin dan
Umar adalah Pemimpinnya. Kemudian Amr bin al-Ash menemui Umar dengan
menyebutnya Amirul Mukminin lalu Umar berkata “Nama apa yang kaum sebut
17
Isi pidato Umar. Beliau berkata “Wahai sekalian manusia, telah sampai kepadu bahwa kalian merasa takkut
kepada ku, maka dengarkanlah apa yang ku katakana. Saat Bersama Rasulullah SAW, aku adalah budak dan
pelayannya. Beliau adalah orang yang paling lembut dan halus, sebagimana firman Allah SWT, dalam surat
Taubah (9). Maka aku letakkan sifat kerasku pada kelembutan Nabi SAW hingga aku menjadi pedang yang
terhunus di depan beliau. Jika beliau berkehendak, beliau akan menyarungkanky. Jika berkehendak, beliau akan
membiarkanku, kemudian aku akan melakukan apa yang belliau inginkan. Selama hidup bersama Rasulullah
SAW, aku berniat begitu, hingga Allah mewafatkannya dan beliau ridha padauk. Aku banyak bersyukur kepada
Allah atas hal itu, dan karenanya aku berbahagia. Dan begitupun ketika Abu Bakar diangkat, aku menjadi
pembantunya dan aku campurkan sifat kerasku dengan sifat lembutnya. Dan aku jadikan diriku pedang
sebagaimana ketika aku menjadi pembantu Rasulullah. Namun sekarang akulah yang menjadi pemimpin kalian.
Aku tahu ada orang yang berkata ‘Umar berlaku keras kepada kita’ dan lain sebagainya. Ketahuilah bahwa sifat
keras ini telah aku lemahkan, kecuali terhadap orang-orang yang melampaui batas dan berbuat zalim”. Dikutip
dari Ahmad Abdul Al al-Thahthawi, Qishah min Hayati Umar ibn Al-Khaththab, (Kairo: Dar Al-Ghaddi Al-Jadid,
2016), 71
itu wahai Amr ?” lalu Amr bin al-Ash menjawab “Sesungguhnya Labid bin
Rabi’ah al-Amiri dan Adi bin Hatim al-Tha’I datang kemari seraya berkata, ‘tolong
izikan kami menemui Amirul Mukminin.’ Mereka, demi Allah benar memanggil
kamu dengan sebutan itu. Engkau adalah pemimpin dan kami adalah kaum
mukmin.
Peradaban adalah terjemahan kata dari bahasa arab yaitu al-Hadharah. Selain itu
kata ini juga diterjemahkan ke dalam bahasa Indonesia dengan arti kebudayaan,
Kata peradaban sendiri juga sering dipakai untuk menyebut suatu kebudayaan
yang mempunyai sistem teknologi, seni bangunan, seni rupa, sistem kenegaraan
peradaban dipakai untuk menyebut kebudayaan yang maju dalam bentuk ilmu
terefleksikan kepada masyarakat yang sudah maju20, baik dari segi pola pikir
18
Koentjaraningrat, Kebudayaan Mentalitas dan Pembangunan, (Jakarta: Gramedia, 1985), 5
19
Ibid. Hal 10
20
Syamruddin Nasution, Sejarah Peradaban Islam, (Depok: Rajawali Press, 2018), 3
Peradaban islam di zaman Amirul Mukminin Umar bin Khattab tidak lepas dari
juga Khalifah Abu Bakar As-Shidiq. Diamana sebelum kekhalifahan Umar bin
pengganti beliau yaitu Khalifah Abu Bakar As-Shidiq yang merupakan sahabat
seorang khalifah, Abu Bakar pun sangat berjasa dalam perkembangan peradaban
Islam. Selain dia berjasa ketika Nabi SAW masih hidup seperti bersedia memasang
badan untuk lancarnya dakwah dan juga ketika menjadi Khalifah menggantikan
disimpan oleh Hafshah binti Umar (istri Rasullah) ketika Abu Bakar wafat.
21
Pinhome, Sekilas peradaban zaman Nabi Muhammad SAW, artikel online
https://www.pinhome.id/blog/sekilas-peradaban-zaman-nabi-muhammad-saw/ diakses tanggal 22 November
2022.
4. Membentuk dewan pertimbangan (Syura)
Ini lah beberapa capaian peradaban yang berhasil diraih oleh Pemimpin Islam
sebelum Umar bin Khattab. Dimana Rasulullahh sebagai peletak dasar dari segala
masih banyak lagi dan diteruskan oleh Khalifah Abu Bakar As-Shidiq yang
kekuasaan Islam itu dilanjutkan oleh sahabatnya yaitu Umar bin Khattab.
Diawal sudah banyak dijelaskan tentang Umar bin Khattab, mulai dari nasabnya,
sifatnya, bagaimana beliau masuk kedalam Islam, sampai ditunjuknya beliau menjadi
Khalifah secara langsung oleh Khalifah sebelumnya. Kekhalifahan Umar bin Khattab
seyogyanya melanjutkan apa yang sudah diperjuangkan oleh Rasulullah SAW dan
Khalid bin Walid dan menggantikannya dengna Abu Ubaidah bin Jarrah, pemecatan
ini dilakukan karena kondisi umat yang saat ini mengagungkan Khalid karena banyak
kemenangan dalam peperangan yang berhasil diraihnya, hal ini membuat Umar
Yerusalem), bagian barat (Mesir), bagian timur (Persia)23. Karena penaklukan tersebut
menyebabkan orang beramai-ramai masuk ke agama Islam meskipun demikian hal ini
dilakukan tanpa paksaan sehingga akhirnya saat itu terbentuklah masyarakat yang
22
Syamruddin Nasution, Sejarah Peradaban Islam, (Depok: Rajawali Press, 2018), 60
23
Ibid, Hal. 60-62
majemuk dimana mereka mengenal ajaran-ajaran selain islam seperti Nasrani, Yahudi,
sangat berpengaruh pada bidang ekonomi masyarakat, daerah yang tadinya tidak
perdagangan berubah. Hal inipun akhirnya menyebabkan Umar sebagai Khalifah saat
Kufah dijadikan oleh Umar sebagai basis pemerintahan yang mengatur wilayah
Iraq utara, Mesopotamia timur, dan Utara Iran. Selain itu Umar juga membentuk
Baitul Mal sebagai tempat untuk menampung harta hasil taklukan yang berupa
ghanimah, fai, kharja, jizyah. Pada masa Umar pertama kali akan dibuat mata uang
resmi negara walaupun tidak berlangsung lama karena mendapatkan protes dari
sejumlah sabahat. Selain itu Umar lah pertama kali umat Islam meresmikan
penggunaan Hijriyah sebagai sistem penanggalan dalam Islam25 hal ini setelah beliau
meminta saran-saran dan para sahabanya lalu mengambil pendapat terkuat yang itu
Selain dalam bidang Adminitrasi negara, pada masa Umar pun berkembang ilmu-
24
Sulaeman Jajuli, Sejarah Peradaban Islam, (Yogyakarta: Deepublish, 2016), 71
25
Ibid. Hal. 76
mengutus Muadz bin Jabal ke Palestina, Ibadah bin al-Shamit ke Hims, Abu
Darda ke Damaskus, Ubai bin Ka’ab dan Abu Ayub tetap di Madinah.
2. Ilmu Tafsir: hal ini dimaksudnya untuk memahami ayat-ayat Al-Qur’an. Para
seperti Ali bin Abi Thalib, Abdullah bin Abbas, Abdullah bin Mas’ud, dan
dikenal ilmu hadits, namun Hadits Nabi sudah tersebar luas dikalangan umat
Kufah, Ma’qal bin Yasar ke Basrah, Ibadah bin Samit dan Abu Darda ke Syria.27
4. Ilmu Nahwu: Umar menunjuk Ali bin Abi Thalib sebagai Pembina dan
Bahasa Arab. Hal disebabkan di Bashrah dan Kufah banyak terdapat kabilah
Arab yang berbicara dengan berbagai dialek Arab. Dan ada juga orang Persia
disana.28
efek dari semakin luasnya wilayah islam. Para sahabat yang ahli dalam bidang
ini diantaranya Umar bin Khattab, Ali bin Abi Thalib, Zaid bin Tsabit yang
Mas’ud tinggal di Kufah, Anas bin Malik tinggal di Bashrah, Muadz bin Jabal
26
Ahmad Amin, Fajr al-Islam, (Kairo: Maktabah al-Nahdhah al-Misriyah, 1975), 202.
27
Tim penulis Teks Book, Sejarah dan Kebudayaan Islam, (Ujung Pandang: Proyek Pembinaan IAIN Alauddin,
1982), 86.
28
Ali Hasjmy, Sejarah Kebudayaan Islam, (Jakarta: Bulan Bintang, 1979), 104.
29
Syamruddin Nasution, Sejarah Peradaban Islam, (Depok: Rajawali Press, 2018), 66
Selain ilmu pengetahuan, pada Masa Khalifah Umar pula dibangun beberapa kota
baru di wilayah-wilayah kekuasaan Islam seperti di Iraq, Persia, dan Mesir. Dalam
membangun kota-kota baru atau meperbarui kota-kota yang sudah ada, dibentuklah
Gedung-gedung bergaya Persia, Romawi, dan Arab yang dijiwai oleh seni bangunan
Islami. Mulai dari sinilah muncul ilmu arsitektur bangunan dalam Islam.
Umar bin Khattab yang menggantikan Abu Bakar sebagai Khalifah, memimpin
umat islam selama 10 tahun 6 bulan 4 hari. Kepemimpinan Umar sebagai seorang
Khalifah melalui proses penunjukan langsung dari Khalifah Abu Bakar. Sebagai
sumbangsih bagi dunia Islam seperti sistem kenegaraan, perluasan wilayah islam, dll.
Sebagai seorang pemimpin yang dianggap berhasil pada masanya, tidak lepas
dari gaya kepemimpinan Umar sebagai seorang Khalifah yakni lebih mengutamakan
Sifat Umar selama menjadi Khalifah berkebalikan 3600 dengan sebelum menjadi
Khalifah. Dimana banyak kekhawatiran dari para rakyat apabila Umar yang
memimpin, namun kekhawatiran itu semua hilang tatkala Umar menjadi pemimpin
yang tidak hanya tegas, namun juga menjadi pribadi yang lebih lembut, bijaksana
dalam menanggapi sesuatu, lembut hatinya, Amanah, tatkala Umar hampir tersulut
emosi dan diingatkan dengan ayat Al-Qur’an maka Umar langsung tertunduk.
30
Moh. Hasyim Rosyidi, Kepemimpinan Profetik Umar bin Khattabdan Umar bin Abdul Aziz, Vol X, Jurnal Ummul
Quro, 2017, hal.22
Selain itu Umarpun memiliki perhatian khusus pada dunia Pendidikan islam,
Sebagai seorang khalifah dan juga sebagai seorang yang berilmu sangat tinggi, dalam
beberapa aspek kehidupan semasa Umar menjadi Khalifah terdapat beberapa Ijtihad
beliau yang membawa dampak perubahan bagi kehidupan masyakrakat Islam pada
1. Ghanimah, dalam hal ini Umar berijtihad bahwa Ghanimah perang merupakan
milik rakyat, sebab bagi Umar kemaslahatan bersama lebih penting dari pada
kemaslahatan individu, maka dari itu Ghanimah tidak dibagikan kepada para
2. Talak. Saat zaman Rasulullah SAW dan Abu Bakar apabila ada seorang laki-
laki menalak Istrinya di suatu majelis maka akan dijatuhi hukum Talak Raj’i.
namun pada kekhalifahan Umar, ia berijtihan bahwa hal yang seperti itu jatuh
hukum Talak Ba’in dengan maksud agar masyarakat lebih berhati-hati dalam
urusan talak.
potong tangan bagi pencuri yang terdesak karena kelaparan pada suatu tahun
terjadinya kelaparan. hal ini berarti Umar sebelum menjatuhi sanksi akan
hukuman bagi seorang gadis yang berzina ialah didera sebanyak 100 kali dan
dibuang ke luar negeri, maka pada zaman Umar pembuangan keluar negeri
31
M. Zaidi Abdad, Ijtihad Umar bin Al-Khattab: Telaah Sosio-Historis Atas Pemikiran Hukum Islam, Vol 13, Jurnal
Hukum Islam, 2014, hal 43-47
tidak lagi dilakukan setelah Ruba’iah binti Umayyah bin Khallaf dengan
Islam.
5. Mu’allaf. Pada masa Nabi seorang mu’allaf akan diberikan sedekah dengan
maksud untuk menarik dan menjinakan hatinya pada Islam. Namun pada masa
Umar hal itu tidak dilakukan karena Umar berpendapat bahwa yang hendak
masuk Islam, maka berimanlah dan siapa yang mau kufur, maka kufurlah.
Dari apa yang sudah dipaparkan di atas, adapun bentuk pencapaian peradaban
yudikatif dan eksekutif; 3. Membentuk sekretaris negara yang saat itu dijabat
oleh Zaid bin Tsabit dan Abdullah bin Arqam; 4. Membentuk Lembaga
5. Dibangunnya kota-kota baru seperti Bashrah dan Kufah di Iraq, serta Fusthah
di Mesir.
4. KESIMPULAN.
Dari pemaparan makalah yang sudah disebutkan diatas dapat diambil kesimupal
bahwa:
1. Peradaban Islam mulai muncul di zaman Rasulullah SAW dan diteruskan serta
2. Umar bin Khattab dipilih sebagai Khalifah secara langsung oleh Abu Bakar
3. Julukan Umar bin Khattab semasa menjadi sebagai khalifah yaitu Amirul
DAFTAR PUSTAKA
Abdul, Ahmad Al al-Thahthawi. Qishah min Hayati Umar ibn Al-Khaththab. Kairo: Dar
Al-Ghaddi Al-Jadid, 2016.
Ahmad, Hamid ath-Thahir. Hayah Ash-Shahabah fil Athfal. Kairo: Dar Al-Fajr li At-
Turats, 2004.
Dewan Redaksi Ensiklopedi Islam. Ensiklopedi Islam Jilid 2. Jakarta: Ichtiar Baru Van
Hoeve, 1933.
Fu’ad, Zakki. Sejarah Peradaban Islam: paradigma teks refleksi, dan filosofis. Surabaya:
UIN Sunan Ampel, 2016.
Hamas, Abdur Rofi, Gagah Daruhadi. Latar Belakang Lahirnya Kelompok Mu’tazilah:
Ushul Al-Madhab dalam Aliran Mu’tazilah. Jakarta: PTIQ Jakarta, 2022.
Hamid, Abdul as-Suhaibani. Para Sahabat Nabi: Kisah Perjuangan, Pengorbanan, dan
keteladanan, terjemahan. Jakarta: Darul Haq, 2015.
Hasyim, Moh Rosyidi. Kepemimpinan Profetik Umar bin Khattabdan Umar bin Abdul
Aziz. Jurnal Ummul Quro Vol X. 2017
Tim penulis Teks Book. Sejarah dan Kebudayaan Islam. Ujung Pandang: Proyek
Pembinaan IAIN Alauddin, 1982.
Zaidi, M Abdad. Ijtihad Umar bin Al-Khattab: Telaah Sosio-Historis Atas Pemikiran
Hukum Islam. Jurnal Hukum Islam Vol 13. 2014.