Anda di halaman 1dari 48

K3 PERALATAN KONSTRUKSI

DASAR HUKUM

 UU No. 1 / 1970 ttg Keselamatan kerja


 Peraturan Teknis yang terkait :
1. UU Uap (Stoom Ordonnantie)/1930 LN No. 225

2. Peraturan Menteri Tenaga Kerja :

• No.05/1978 Syarat-2 K3 pd pemakaian lift listrik u/ orang & barang.


• No.04/1985 K3 Pesawat Tenaga dan Produksi
• No.05/1985 K3 Pesawat Angkat dan Angkut.
• No.01/1988 Kwalifikasi dan Syarat-syarat Operator Pesawat Uap
• No.01/1989 Kwalifikasi dan Syarat-syarat Operator Keran Angkat.
• No.02/1989 Pengawasan Instalasi Penyalur Petir
• No.03/1999 Syarat-syarat K3 Lift untuk Pengangkutan Orang & Barang
3. Kepmen No. Kep.168/Men/2000 Ijin Penggunaan Lift, Boiler dsb

4. SKB Dirjen Hubla dan Binawas No.PP.72/3/9-99, No.KEP.507/BW/1999. dll

5. Standar Teknis Nasional & Internasional :


• SNI (Standar Nasional Indonesia)
• ANSI (American National Standards Institute)
• ASME (American Society of Mechanical Engineers)
• BSI (British Standard Institute)
• JIS (Japanese Industrial Standard)
• ISO (International Organization for Standardization)
• CMAA (Crane Manufacturers Association of America)
• DIN (Deutsches Institute fur Normunge)
• SAE (Society of Automotive Engineers)
• PCSA (Power Crane and Shovel Association)
• API (American Pretoleum Institute)
UU No 1 tahun 1970,
tentang Keselamatan Kerja Pasal 2

(2) Ketentuan-ketentuan dalam ayat (1) tersebut


berlaku dalam tempat kerja di mana:
(a) dibuat, dicoba, dipakai atau dipergunakan
mesin, pesawat, alat perkakas, peralatan atau
instalasi yang berbahaya atau dapat
menimbulkan kecelakaan, kebakaran atau
peledakan;
(f) dilakukan pengangkatan barang,
(g) dikerjakan bongkar muat barang muatan di
kapal, perahu, dermaga, dok, stasiun atau
gudang;
4
PERALATAN KONSTRUKSI
1. Peralatan Beton (Concrete Equipment).
2. Peralatan sebagai sumber pemberi/pen-supply tenaga
angin dan listrik (Air Pneumatic & power Plant Equipment).
3. Peralatan Pemadat (Paving Compactor Equipment).
4. Peralatan Pompa (Pumping Equipment).
5. Peralatan Pancang dan Pengeboran (Pile driving &
Borring/Drilling Equipment).
6. Peralatan Angkat, Pemindah (Hoisting & Material Handling
a).
7. Peralatan Transportasi/Kendaraan (Transportation/Vehicle
Equipment)
8. Peralatan Kerja dan Alat-alat pencetak Bentuk Konstruksi
(Construction Tools & Formwork Equipment).
9. Peralatan Umum (General Equipment)
PEMILIHAN PERALATAN
Kesalahan awal dalam perencanaan pemilihan
peralatan jelas akan merugikan, karena hal ini
akan mempengaruhi semua biaya-biaya yang
akan dikeluarkan Peralatan Konstruksi
termasuk pemanfaatannya kesesuaian
terhadap faktor keselamatan dan kesehatan
kerja,
Standar Operasi Alat
• Persiapan peralatan sebelum operasi
• Tata cara sebelum operasi
• Tata cara saat operasi
• Tata cara sesudah operasi
Klasifikasi Alat Berat

• Kondisi lahan proyek kadang-kadang masih merupakan lahan asli


yang harus dipersiapkan sebelum lahan tersebut mulai diolah. Jika
pada lahan masih terdapat semak atau pepohonan maka
pembukaan lahan dapat dilakukan dengan menggunakan dozer.
Untuk pengangkatan lapisan tanah paling atas dapat digunakan
scraper. Sedangkan untuk pembentukan permukaan supaya rata
selain dozer dapat digunakan juga motor grader.

Bulldozer Motor Grader


Klasifikasi Alat Berat

• Jenis alat ini dikenal juga dengan istilah excavator. Beberapa alat
berat digunakan untuk menggali tanah dan batuan. Yang termasuk
didalam kategori ini adalah front shovel, backhoe, dragline, dan
clamshell.

Excavator clamshell
BACKHOE

SHOVEL

Anas Zaini Z. Iksan (08129405983)


Setelah selesai melaksanakan pekerjaannya, Excavator harus ditempatkan di
tanah atau landasan yang DATAR
Klasifikasi Alat Berat

• Alat ini dapat mengangkut material secara vertical dan kemudian


memindahkannya secara horizontal pada jarak jangkau yang
relative kecil. Untuk pengangkutan material lepas (loose material)
dengan jarak tempuh yang relative jauh, alat yang digunakan dapat
berupa belt, truck dan wagon. Alat-alat ini memerlukan alat lain
yang membantu memuat material ke dalamnya.

Dump Truck
Klasifikasi Alat Berat

• Yang termasuk dalam kategori ini adalah alat yang biasanya tidak
digunakan sebagai alat transportasi tetapi digunakan untuk
memindahkan material dari satu alat ke alat yang lain. Loader dan
dozer adalah alat pemindahan material.

Wheel Loader
Klasifikasi Alat Berat

• Jika pada suatu lahan dilakukan penimbunan maka pada lahan


tersebut perlu dilakukan pemadatan. Pemadatan juga dilakukan
untuk pembuatan jalan, baik untuk jalan tanah dan jalan dengan
perkerasan lentur maupun perkerasan kaku. Yang termasuk
sebagai alat pemadat adalah tamping roller, pneumatic-tired roller,
compactor, dan lain-lain.

Tandem Roller Pneumatic Tired Roller


Klasifikasi Alat Berat

• Alat ini dipakai untuk mengubah batuan dan mineral alam menjadi
suatu bentuk dan ukuran yang diinginkan. Hasil dari alat ini
misalnya adalah batuan bergradasi, semen, beton, dan aspal. Yang
termasuk didalam alat ini adalah crusher dan concrete mixer truck.
Alat yang dapat mencampur material-material di atas juga
dikategorikan ke dalam alat pemroses material seperti concrete
batch plant dan asphalt mixing plant.

Concrete Mixer Truck Asphalt Mixing Plant


Klasifikasi Alat Berat

• Alat digolongkan pada kategori ini karena fungsinya yaitu untuk


menempatkan material pada tempat yang telah ditentukan.
Ditempat atau lokasi ini material disebarkan secara merata dan
dipadatkan sesuai dengan spesifikasi yang telah ditentukan. Yang
termasuk di dalam kategori ini adalah concrete spreader, asphalt
finisher, dsb

Asphalt Finisher
Lalu Lintas Kendaraan

 Peraturan Perundangan Lalu-


Lintas
 Pengendalian Lalu-Lintas
 Traffic Safety Vests
Pengaruh applikasi &
penggunaan
peralatan . yg tdk
benar

• Kecelakaan Kerja (cacat, waktu, tenaga


medis, P3K dll)
• Lambat produksi (waktu kerja, SDM,
dll)
• Produktivitas (tenggang waktu
terganggu – pengaruh ke cost)
Pengaruh K3 Peralatan
Kesalahan dalam mengaplikasi dan mengoperasikan peralatan akan merugikan :
produksi, hilangnya tenaga dan waktu sehingga secara makro akan menghambat
laju produktifitas peralatan yang semua itu akhirnya bermuara pada biaya.

KECELAKAAN

CACAT WAKTU TENAGA P3K DLL


MEDIS

BIAYA
KECELAKAAN ALAT

BERAPA HARGA PERALATAN INI ?

Anas Zaini Z. Iksan (08129405983)


Perencanaan yang tidak matang ?
Tidak kompeten ?
Kurang profesional ?

 Air menggenangi lokasi kerja dan menenggelamkan seluruh


fasilitas kerja dan peralatan yang ada,
 Seluruh aktivitas kerja terhenti,
 Untuk dapat mulai lagi butuh waktu, tenaga dan biaya yang
tidak sedikit.
 Dampak kecelakaan kerja : menimbulkan kerugian secara
langsung maupun tidak langsung;
 Dampak lain adalah hilangnya keprcayaan masyarakat, dan
dapat berurusan dengan hukum.
05-Nov-14 Anas Zaini Z. Iksan (08129405983) 33
33
BEBERAPA BENTUK KECELAKAAN

Contoh-2 bentuk kecelakaan :


 Tangan terjepit diantara barang
dan alat bantu angkat karena aba-
aba tidak lancar,
 Peralatan terjungkir karena tidak
setimbang,
 Peralatan Ambruk,
 Peralatan Selip dan terbalik,
Peralatan meledak dan terbakar
PENYEBAB KECELAKAAN KERJA
PADA OPERASI PERALATAN

 Kesalahan prosedur operasi,


 Kesalaham teknis
 Kelaikan Operasi alat
 Spesifikasi tidak jelas
 kegagalan konstruksi
 Alat keselamatan (safety device)
tidak bekerja
 Ketidak stabilan alat
 Kesalahan Manusia
PENYEBAB KECELAKAAN KERJA PADA
OPERASI PERALATAN
 Kurangnya / tidak ketrampilan
bukan menjadi kewenangannya.
Pengikatan beban tidak sentries, sehingga beban terayun.
Komunikasi tidak jelas (aba-aba operasi)
Penglihatan(jarak pandang) operator terbatas.
Mengangkat beban tanpa tali tambera.
Pengikatan kurang baik / sembrono.
Terdapat kesalahan dalam rancangan konstruksi
Tidak mematuhi peraturan perundangan K3
Pemeriksaan & pengawasan yang tidak sempurna
IDENTIFIKASI SUMBER BAHAYA

Masa Perancangan Alat


 Dianalisis risikonya dengan HAZOPS / JSA
 Peninjauan, verifikasi, validasi dan pengesahan disain dan
konstruksinya
 Pemasangan safety device sesuai dengan spesifikasinya
Pembuatan
 Pengawasan oleh Depnaker
 Pengecekan dokumen teknik perencanaan/pengesahan
 Penilaian konstruksi instalasi peralatan
 Penilaian / penunjukan perusahaan jasa terkait (Konstruksi
& Inspeksi teknik
 Pemenuhan syarat administrasi
 Pemenuhan syarat teknis
Perakitan, pemasangan, peredaran
Penggunaan
Modifikasi
Pemeliharaan & Perbaikan
SUMBER BAHAYA PERALATAN KONSTRUKSI

1. Kesalahan Desain : Safety Device, penentuan SWL (Safe Working


Load) tidak sesuai ,

2. Pembuatan tidak sesuai dengan rencana desain


3. Pembuatan tidak sesuai dengan rencana desain atau cacat dalam
pelaksanaan pembuatan misalnya :
• Penghgunaan material tidak memenuhi persyaratan yang
ditetapkan,
• Pengukuran tidak tepat,
• Penyambungan, pengelasan tak akurat (terdapat cikal bakal
keropos)
• Terjadi kecerobohan dalam pembuatan (SDM yang tidak tepat)
SUMBER BAHAYA PERALATAN KONSTRUKSI

4. Pengetesan dan Pengujian tidak memenuhi kriteria


keselamatan, dalam pengetesan Visual, dan pengujian bahan
lainnya

5. Material Handling dan pengangkutan, terjadi cacat fisik,


kurang diperhatihan keselamatan saat packaging, pengikatan
/ lasing

6. Kesalahan pemasangan / perakitan/ pendirian (asssembly)

7. Kesalahan dalam Penggunaan(kurang pengawasan)

8. Kesalahan dalam perawatan / pemeliharaan


Pemeliharan & Perawatan
PERALATAN KONSTRUKSI

1. Pemeliharaan terhadap : Konstruksi, Mesin, Alat


Kelengkapannya, Alat Pendukung
 Harian (Operator)
 Mingguan (Operator & Supervisor
 Bulanan (Supervisor)
 3 atau 6 Bulanan (Mekanik Pemeliharaan)
2. Perawatan : Kondisi karena terjadi kerusakan (keadaan
darurat)
 Konstruksi
 Mesin
 Alat Kelengkapannya
 Alat Pendukung
KEWAJIBAN SUPERVISOR

1. Mengawasi Operasional pesawat, perlengkapan dan sarana


penunjangnya sesuai dengan peraturan keselamatan kerja/standard
operasi

2. Mengawasi prosedur dan pelaksanaan pemeliharaan, kondisi


pesawat / peralatan dan perlengkapannya sesuai dengan kondisi
awalnya

3. Mengawasi pelaksanaaan syarat-syarat yang tertera pada prosedur


operasi yang telah ditetapkan perusahaan
KEWAJIBAN SUPERVISOR

4. Mengawasi dan memperhatikan kerusakan awal seperti cacat


konstrukti pada pesawat / perlengkapannya ataupun kekuarangan /
kehilangan bagian-2nya, serta dengan cepat mengambil tindakan
emergency dan perbaikannya

5. Mengawasi kondisi lingkungan kerja yang membahayakan terhadap:


 Kondisi operator sendiri
 Alat dan lingkungan di batasan area kerjanya

6. Melaporkan menghentikan operasi bila ditemukan kondisi operasi


peralatan yang abnormal dan melaporkan ke Pimpinan Proyek
secepatnya atas kejadian yang diambil secar lisan dan tertulis, dan
terdokumentasi
Surat Ijin Alat (SIA)

 Merupakan tanda bukti yang menyatakan


bahwa alat berat tersebut sudah layak
dipakai serta terjamin keamanannya

Manfaat SIA
 Tidak membahayakan operator yang menggunakan karena
alat telah di tes terlebih dahulu
 Memberitahukan kapan alat tersebut harus diperiksa

kembali atau diuji ulang


Contoh Surat Ijin Alat / SIA
Surat Ijin Operator (SIO)

 Merupakan tanda bukti yang menyatakan


bahwa operator tersebut telah mengikuti
pelatihan dan layak menggunakan alat
berat

Manfaat
 Operator memahami fungsi kerja bagian-bagian dari

pengoperasian alat berat


 Dapat meminimalisir kecelakaan yang diakibatkan

kesalahan prosedur saat bekerja


Contoh Surat Ijin Operator / SIO
Syarat Pengoperasian Alat yang Baik

 Operator & alat memiliki surat ijin


 Mengikuti prosedur yang ditentukan
 Adanya perlindungan K3 pekerja
 Sarana dan prasarana tersedia
 Adanya pengawasan
 Istirahat interval tiap 4 jam
 Operator mengetahui pengoperasian beserta bahaya
yang timbul
 Peralatan operasi ditempatkan dalam posisi aman saat
selesai

Anda mungkin juga menyukai