Anda di halaman 1dari 1

Salah satu penyebab kematian (mortality) dan kesakitan (morbidity) di Indonesia

adalah penyakit yang disebabkan oleh pangan. Walaupun diketahui bahwa pangan
merupakan salah satu masalah kesehatan nasional, masih sulit untuk menetapkan
perencanaan dan manajemen program keamanan pangan nasional. Salah satu penyebabnya
adalah belum tersedianya informasi masalah keamanan pangan yang memadai sebagai
dasar (evidence based information) penetapan kebijakan. Salah satu program yang
diperlukan untuk memecahkan masalah ini adalah dengan menyelenggarakan sistem
surveilan Kejadian Luar Biasa keracunan pangan (KLB KP) yang handal. Hal ini
sejalan dengan salah satu strategi dalam WHO Global Strategy for Food Safety (WHO,
2022) yaitu penguatan sistem surveilan penyakit-penyakit akibat pangan.
Kualitas data KLB KP sangat bergantung pada kualitas penyelidikan yang
komprehensif, penggunaan metode standar untuk pengujian pangan yang diduga sebagai
penyebab, kemampuan untuk menganalisis dan mengaitkan hasil investigasi gejala
epidemiologi, hasil pengujian spesimen dan hasil pengujian agen penyebab, serta
konsistensi pelaporan.
Badan POM diamanatkan dalam Peraturan Pemerintah No 86 Tahun 2019 tentang Keamanan
Pangan pasal 72 ayat 4 yaitu melakukan pemeriksaan/ penyelidikan dan pengujian
laboratorium terhadap contoh pangan untuk menentukan penyebab keracunan pangan
berdasarkan hasil laporan Puskesmas kepada Dinas Kesehatan. Lebih lanjut, dalam
Peraturan Menteri Kesehatan RI No. 2 Tahun 2013 dinyatakan peran Badan POM dalam
penanggulangan KLB Keracunan Pangan yaitu melakukan pengambilan, pengiriman dan
pengujian contoh pangan (Pasal 17); melakukan pencegahan (Pasal 20), pembinaan dan
pengawasan (Pasal 30) jika KLB Keracunan Pangan karena pangan Olahan; menjadi
anggota Tim Gerak Cepat (Pasal 23); dan menerima laporan kewaspadaan (Pasal 4)
serta laporan penanggulangan KLB keracunan pangan (Pasal 27) untuk ditindaklanjuti.
Berdasarkan hal tersebut, Badan POM perlu berperan dalam kegiatan Penanggulangan
KLB Keracunan Pangan, sesuai tugas yang diamanatkan dalam peraturan perundangan.
Oleh karena itu, bimbingan teknis dalam rangka pelaksanaan surveilan KLB KP perlu
selalu dilaksanakan

Anda mungkin juga menyukai