Anda di halaman 1dari 8

RENCANA BISNIS PANGAN INTERNASIONAL

JUPIZZATI (PIZZA)

Diajukan untuk tugas projek membuat produk pengolahan yang bertemakan olahan
internasional

Nama Anggota Penyusun dan Nomor Absen :

Faisal Fajri (7)


Halimah (10)
Metavia Rahmawati (14)
Moh Ridwan (16)
Muhammad Adriyan Saleh (18)
Rika Febrianty (27)
Sayyidah Ummu Habibah (31)

SMA NEGERI 1 SUKARESMI

Jl. Mariwati Km 4, Kawungluwuk, Kec. Sukaresmi, Kabupaten Cianjur, Jawa Barat


43253
PERENCANAAN PRODUK

1. Nama Produk:
Jupizzati. Nama ini kami ambil dari singkatan tempat tinggal setiap anggota yang
kebanyakan berasal dari Jukut Siil dan Mariwati. Maka kami menamai produk ini dengan
nama “JUPIZZATI” yang berarti Jukut Siil-Pizza-Mariwati.

2. Latar Belakang Pemilihan Produk Olahan:


Pizza adalah hidangan makanan berasal dari Italia. Adonan bundar pipih yang
dipanggang itu telah diminati di banyak negara. Variasi hidangan pizza terus berkembang.
Mengutip History Today, makanan menyerupai pizza telah dimakan sejak berabad-abad
silam. Makanan ini biasanya disajikan sebagai hidangan sederhana dan lezat.

Bentuk pizza paling awal, roti mentah yang dipanggang. Setelah dipanggang, roti
dibumbui dengan berbagai taburan atau topping berbeda. Mengutip Whats Cooking
America, roti itu digunakan sebagai pengganti piring dan peralatan untuk menyeduh kaldu
atau kuah. Konon ide menggunakan roti sebagai piring berasal dari orang Yunani.

Mengutip Alto-Hartley, pizza diyakini berasal dari Napoli, Italia. Pada 1738, restoran
pizza pertama di dunia bernama Antica Pizzeria Port'Alba ada di kota itu. Restoran itu
berkembang cepat karena Napoli termasuk kota wisata yang banyak pengunjung.

Pizza semakin berkembang sejak 1889.  Saat itu seorang juru masak Raffaele Esposito
sekaligus pemilik restoran di Napoli membuat terobosan untuk membuat pizza. Menurut
John Dickie dalam Delizia!: The Epic History of the Italians and Their Food, Esposito
dijuluki Bapak Pizza Modern. Terobosan yang dilakukannya membuat pizza yang
dilengkapi dengan taburan di atasnya. Esposito menghias pizza buatannya menambahkan
keju mozzarella, daun basil atau selasih, dan saus tomat. Perpaduan tiga warna bahan-
bahan itu seperti menggambarkan bendera Italia. Esposito mempersembahkan pizza gaya
baru ini kepada Ratu Italia, Putri Margherita dari Savoia. Esposito pun memberi nama
pizza buatannya sebagai Pizza Margherita. Sejak itulah pizza modern mulai
dikembangkan dan semakin bervarias.

Dizaman yang serba modern ini, sebagian besar orang selalu mencari makanan dan
jajanan yang akan dimakannya. Tetapi bagi sebagian masyarakat ekonomi menengah ke
bawah sepertinya tidak terlalu memperhatikan makanannya, maksudnya tidak seperhatian
masyarakat ekonomi menengah ke atas. Karena masyarakattersebut memilih makanan
yang penting enak, murah, dan cepat didapat.Mereka tidak terlalu memikirkan tentang
kandungan yang terdapat di dalam makanan itu, sungguh berbeda dengan masyarakat yang
ekonomi menengahke atas yang semuanya serba diperhatikan.

Untuk itulah kami tertarik mengembangkan usaha pizza, salah satu makanan favorit
banyak orang yang hampir dapat ditemui di setiap tempat dan di setiap daerah. Seperti
yang kita ketahui bahwa pizza adalah makanan enak dan lezat serta memiliki banyak
penggemar. Mengingat potensial keuntungan yang bisa diraih cukup besar. Dari alasan
itulah kami ingin mengembangkan usaha pizza ini yang kami beri nama “JUPIZZATI”.

Harganyapun sangat terjangkau, sehingga mudah di jangkau oleh masyarakat.


Kandungan gizi yang terdapat pada bahan pembuatan pizza sangat baik dikonsumsi oleh
masyarakat. Dan lebih penting lagi, kami akan memperkenalkan produk lokal ini supaya
banyak digemari dari kalangan kanak-kanak hingga dewasa.

3. Gambaran Deskripsi Produk:

Pizza adalah roti berbentuk bulat pipih dengan yang dipanggang dalam oven dan
biasanya disiram saus tomat serta keju dan dengan makanan tambahan lainnya
(topping) yang sesuai selera penikmatnya.

4. Target Pasar/ Konsumen dan Lokasi Usaha:


Siswa SMA Negeri 1 Sukaresmi, dan warga sekitar lingkungan tempat tinggaal setiap
anggota kelompok. Yaitu dengan cara menitipkan produk di warung-warung terdekat dari
rumah setiap anggota kelompok.

5. Nilai Tambah/ Inovasi dari Produk Sejenis pada Umumnya:


Kelompok kami melakukan inovasi pada toping yang digunakan. Yaitu menggunakan,
bakso, sosis, dan jagung. Inovasi juga kami lakukan pada kemasan yang digunakan. Bila
pizza biasanya menggunakan kemasan dus berbentuk kotak, maka kelompok kami
menggunakan mika sebagai kemasannya.
6. Desain Kemasan, Logo Produk dan Tageline:

7. Analisis Swot

S (Strength) : W (Weakness):
Bahan mudah Mudah basi
EFAS IFAS didapatkan dan murah.

O (Oportunity) : Strategi SO : Strategi WO :


Dapat dijadikan opsi Karena bahannya Melakukan teknik
camilan. murah, sehungga dapat penjualan secara
meminimalisir budget. keliling, sehingga
produk cepat terjual,
dan tidak akan basi

T (Threat) : Strategi ST : Strategi WT :


Bersaing dengan Bisa mengalahkan Diproduksi dalam
berbagai jenis produk berbagai jenis produk jumlah kecil, sehingga
lainnya lainnya, karena dijual bisa meminimalisir
dengan harga murah. adanya produk basi.

8. Strategi Pemasaran:
a. Mengoptimalkan penjualan menggunakan media sosial seperti, Instagram dan
WhatsApp. Melalui Instagram, kami akan menjualnya melalui story Instagram yang
akan diposting oleh masing-masing anggota. Demikian pula dalam platform WhatApp,
kami juga akan menjual produk kelompok kami melalui status yang dibagikan setiap
angota kelompok.
b. Mengadakan promosi serta diskon pembelian untuk meningkatkan penjualan, baik
secara online maupun ofline.
c. Melakukan teknik penjualan secara keliling kesetiap kelas, sehingga produk cepat
terjual.
d. Memperluas jangkauan target pasar, sehingga tidak berhenti di lingkungan sekolah saja.
Target pasar kelompok kami selain siswa sekolah, juga warga yang berada di sekitar
tempat tinggal setiap anggota kelompok.
PEMBUATAN PRODUK

 Alat yang Diperlukan


1. Loyang pizza
2. Oven
3. Wadah
4. Kuas roti
5. Gilingan roti
6. Parutan keju
7. Talenan
8. Pisau dapur
9. Sendok

 Bahan Pembuatan Produk


1. Tepung terigu
2. Ragi
3. Gula pasir
4. Susu dancow
5. Minyak goreng
6. Garam
7. Sosis
8. Saus spagethi lafonte
9. Keju
10. Air

 Cara Pembuatan Produk


1. Campurkan tepung terigu, ragi, gula pasir, minyak goreng, garam, dan air. Uleni
hingga kalis.
2. Diamkan adonan selama 15 menit hingga mengembang.
3. Setelah mengembang, adonan dibentuk bulat pipih, lalu tambahkan toping saus
spagethi, sosis, dan keju.
4. Adonan yang telah diberi toping kemudian dipenggang dengan suhu 200 derajat
celcius selama 30 menit hingga matang.
5. Keluarkan pizza dari oven, tunggu hingga dingin.
6. Pizza siap dimasukkan kedalam kemasan kecil untuk dijual.
ESTIMASI KEUANGAN

 Sumber Pengadaan Biaya Masuk:


Iuran setiap anggota kelompok.

 Biaya Pembuatan Produk


 Biaya Tetap

Loyang pizza Rp. 0

Oven Rp. 0

Wadah Rp. 0

Kuas roti Rp. 0

Gilingan roti Rp. 0

Parutan keju Rp. 0

Talenan Rp. 0

Pisau dapur Rp. 0

Sendok Rp. 0

Jumlah: Rp. 0

 Biaya Variabel

Tepung terigu (500 gram) Rp. 6.000

Ragi (6 gram) Rp. 4.000

Gula pasir (1 sendok makan) Rp. 1.000

Susu dancow (1 sachet) Rp. 4.000

Minyak goreng (3 sendok makan) Rp. 2 000

Garam Rp. 1 000

Sosis (15 buah) Rp. 15.000

Saus spagethi lafonte Rp. 10.000


Keju Rp. 10.000

Air Rp. 0

Plastik mika Rp. 8.000

Jumlah: Rp. 61.000

 Harga Pokok Produksi


HPP = biaya tetap + biaya variabel
= Rp. 0 + Rp.61.000
= Rp. 61.000

 Biaya Pemasaran
Biaya pemasaran = 3% x HPP
= 3% X Rp. 61.000
= Rp. 1.830

 Total HPP
Total HPP = HPP + biaya pemasaran
= RP. 61.000 + Rp.1.830
= Rp. 62.830

 HPP Unit
HPP unit = Total HPP : Jumlah unit
= Rp. 62.830 : 20
= Rp. 3.141

 Laba
Laba = % margin laba x HPP unit
= 3% x Rp. 3.141
= RP. 94

 Harga Jual
Harga jual = HPP unit + laba
= Rp. 3.141 + Rp. 94
= Rp. 3. 235
= Rp. 3.000

 Biaya Tenaga Kerja dan Pemasaran


% x HPP = 3 % x Rp. 61.000
= Rp. 1.830

Anda mungkin juga menyukai