Anda di halaman 1dari 14

TUGAS SEJARAH PEMINATAN

MAKALAH BPUPKI DAN PPKI

DISUSUN OLEH

AFIFAH AZARIAH

KELAS XI IPS 1

GURU MATA PELAJARAN

ZULHENDRI S.Pd

SMA NEGERI 4 PAYAKUMBUH

PROVINSI SUMATRA BARAT

TAHUN AJARAN 2022/2023


KATA PENGANTAR
Bismillahirrahmanirrahim

Assalamualaikum Warahmatullahi Wabarakathu

Syukur Alhamdulillah penulis panjatkan atas kehadiran Allah SWT karena atas berkah
dan rahmat-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah yang berjudul “BPUPKI DAN
PPKI “ Penyusunan makalah ini di buat sebagai salah satu syarat menyelesaikan tugas Bahasa
Indonesia.

Penulis menyadari bahwa makalah ini dapat terseleseikan karena banyak pihak yang turut
serta membantu, membimbing, memberi petunjuk, saran dan motivasi. Oleh karena itu penulis
menyampikan ucapan rasa terimakasih sedalam-dalamnya, tertama kepada yang terhormat :

1. Ayahanda dan Ibunda tercinta, Syamsurizal dan Ermiyulis serta saudara kandung, Hanifa
Azaria dan keluarga besar atas doa, motivasi, bimbingan, nasihat dan segalanya yang
telah diberikan kepada penulis.
2. Guru mata pelajaran Sejarah minat, Zulhendri yang telah mengajari penulis untuk
membuat proposal ini.
3. SMA negeri 4 Payakumbuh yang telah bersedia untuk memberikan kesempatan penilitian
dan membantu selama proses penilitian.
4. Teman teman kelas XI IPS 1 tercinta yang telah memberikan dukungan, motivasi, dan
turut membantu dalam penyelesaian proposal ini.
5. Dilla,Tria, Intan,Chira, Jingga, Ghina, Ipeh, Ulan, Marsha, Aya, atas segala canda dan
tawanya mengisi waktu kosong serta semangat yang diberikan.
6. Dan semua pihak yang tidak dapat disebutkan satu per satu, yang telah berkenan
memberikan bantuan kepada penulis.

Penulis menyadari bahwa proposal ini jauh dari kata sempurna. Oleh karena itu, segala keritik
dan saran yang membangun akan berguna agar pada penulisan selanjutnya dapat menghasilkan
karya yang lebih baik.
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR

DAFTAR ISI

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan

BAB II PEMBAHASAN

A. BPUPKI
B. PPKI

BAB III PENUTUPAN

A. Kesimpulan

DAFTAR PUSTAKA
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

BPUPKI

Berawal tidak mampunya Jepang dalam menghadapi perang Asia Timur Raya membuat
kekalahan Jepang semakin tampak. Pada tanggal 7 September 1944, Jenderal Kuniaki Koiso,
seorang Perdana Menteri Jepang diumumkan bahwa Indonesia akan dimerdekakan setelah
Jepang menang dalam perang Asia Timur Raya tersebut. Oleh karena itu, pada tanggal 1 Maret
1945, pimpinan pemerintah kedudukan militer Jepang diJawa, Jenderal Kumakichi Harada
mengumukan dibentuknya suatu badan khusus dengan tujuan untuk mempersiapkan hal-hal
yang dianggap perlu untuk kemerdekaan Indonesia.

Badan khusus ini bernama dengan Badan Penyelidik Usaha-Usaha Persiapan Kemerdekaan
Indonesia (BPUPKI) atau dalam bahasa Jepang disebut dengan Dokuritsu Junbi Chosakai.
BPUPKI resmi dibentuk pada tanggal 1 Maret 1945 serupa pada hari ulang tahun Kaisar Jepang,
Kaisar Hirohito. BPUPKI diketuai oleh Dr.Radjiman Widoyoningrat dengan dibantu oleh
doaketua, yaitu Ichibangase Yosio dari pihak Jepang, dan Raden Pandji Soerosodari pihak
pribumi. Raden Pandji Soeroso juga ditunjuk menjadi kepala kantor tata usaha BPUPKI dengan
dibantu oleh wakilnya yaitu Masuda Toyohiko dan Abdoel Ghaffar Pringgodigdo. BPUPKI
beranggotakan 69 orang, dengan detail 62 orang adalah anggota aktif (terdiri dar itokoh-tokoh
pergerakan nasional yang memiliki haksuara), dan 7 orang anggota istimewa/pasif, yang terdiri
dari tokoh-tokoh pihak Jepang (anggota istomewa tidak memiliki hak suara) dan berfungsi
sebagai pengamat pada sidang-sidang BPUPKI.

PPKI

Setelah pembubaran BPUPKI, kemudian timbullah organisasi baru. Organisasi tersebut ialah
PPKI. PPKI merupakan singkatan dari Panitia Persiapan Kemerdekaan Indonesia. PPKI mulai
terbentuk saat perang Asia Timur berlangsung. Saat itulah negara Indonesia akan segera
mendapatkan kemerdekaan. Indonesia mendapatkan kemerdekaan pada tanggal 17 Agustus
1945. Namun pembentukan PPKI terjadi sebelum merdeka. Terbentuknya PPKI sama halnya
dengan pembubaran BPUPKI yaitu pada tanggal 7 Agustus 1945.

PPKI atau Panitia Persiapan Kemerdekaan Indonesia memiliki tugas untuk melanjutkan proses
kemerdekaan Indonesia yang sebelumnya telah dilaksanakan oleh BPUPKI. Dengan dibentuknya
PPKI selanjutnya akan dibentuk Presiden dan Wakil Presiden yang pertama untuk egara
Indonesia. Pembentukan presiden dan wakil presiden akan dilaksanakan saat setelah Indonesia
meraih kemerdekaan.
B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana bisa terbentuknya BPUPKI?
2. Bagaimana bisa terbentuknya PPK?I
C. Tujuan
Adapun tujuan penyusunan makalah ini adalah untuk mencapai beberapa tujuan antara
lain, mengetahui kenapa bisa terbentuknya BPUPKI dan PPKI. Adanya makalah ini maka
pembaca khususnya pemakalah dapat mengetahui apa saja yang akan dibasah dalam
makalah tersebut.

BAB II
PEMBAHASAN

A. Terbentuknya BPUPKI

Tujuan utama dibentuknya BPUPKI ialah untuk mengkaji, mendalami, serta menyelidiki bentuk
dasar yang cocok guna kepentingan sistem pemerintahan negara Indonesia pasca kemerdekaan.
Jadi, BPUPKI tak lain dibentuk untuk mempersiapkan proses kemerdekaan Indonesia.Sementara
bagi Jepang, tujuan dibentuknya BPUPKI adalah untuk menarik simpati rakyat Indonesia agar
membantu Jepang dalam perang melawan Sekutu dengan cara memberikan janji kemerdekaan
kepada Indonesia.

Jepang yang saat itu terlibat dalam Perang Dunia II membutuhkan banyak dukungan.
Pembentukan BPUPKI oleh Jepang tidak 100 persen tulus untuk memberi kemerdekaan
Indonesia, tetapi juga untuk mendapat dukungan.Adapun tugas utama dari BPUPKI adalah untuk
mempelajari, menyelidiki, dan mempersiapkan hal-hal yang berkaitan dengan aspek-aspek
politik, ekonomi, tata pemerintahan, dan hal-hal penting yang diperlukan dalam usaha
pembentukan negara Indonesia merdeka.Sepanjang BPUPKI berdiri telah melakukan dua kali
sidang. Dari dua kali sidang tersebut ada beberapa poin yang dirumuskan.

Untuk lebih jelas tentang BPUPKI, ketahui sejarah berdiri, anggota hingga hasil sidangnya

 Sejarah Pembentukan BPUPKI

BPUPKI dibentuk pertama kali oleh pemerintah Jepang pada 1 Maret 1945, bertepatan dengan
ulang tahun Kaisar Hirohito. Lembaga ini dibentuk sebagai upaya mendapatkan dukungan dari
bangsa Indonesia, dengan menjanjikan bahwa Jepang akan membantu proses kemerdekaan
Indonesia.BPUPKI beranggotakan 67 orang yang diketuai Dr. Kanjeng Raden Tumenggung
(K.R.T.) Radjiman Wedyodiningrat, dengan wakil ketua Ichibangase Yosio (orang Jepang) dan
Raden Pandji Soeroso.Di luar anggota BPUPKI, dibentuk sebuah Badan Tata Usaha yang
beranggotakan 60 orang. Badan Tata Usaha ini dipimpin Raden Pandji Soeroso dengan wakil
Mr. Abdoel Gafar Pringgodigdo dan Masuda Toyohiko (orang Jepang).

Tugas BPUPKI adalah mempelajari dan menyelidiki hal-hal yang berkaitan dengan aspek-aspek
politik, ekonomi, tata pemerintahan, serta hal-hal yang diperlukan dalam usaha pembentukan
negara Indonesia merdeka.Pada 1944, wilayah Saipan jatuh ke tangan Sekutu. Demikian halnya
dengan pasukan Jepang di Papua Nugini, Kepulauan Solomon, dan Kepulauan Marshall, dipukul
mundur oleh pasukan Sekutu.Dengan demikian, seluruh garis pertahanan Jepang di Pasifik sudah
hancur dan bayang-bayang kekalahan Jepang pun tampak. Selanjutnya, Jepang mengalami
serangan udara di kota Ambon, Makasar, Menado, dan Surabaya.Bahkan pasukan sekutu juga
telah mendarat di daerah-daerah minyak, seperti Tarakan dan Balikpapan.

Dalam situasi kritis tersebut, pada 1 Maret 1945, Letnan Jendral Kumakici Harada, pimpinan
pemerintah pendudukan Jepang di Jawa, mengumumkan pembentukan Badan Penyelidik Usaha-
usaha Persiapan Kemerdekaan Indonesia (Dokuritsu Junbi Cosakai).Pembentukan badan tersebut
bertujuan untuk menyelidiki hal-hal penting menyangkut pembentukan negara Indonesia
merdeka. Pengangkatan pengurus diumumkan pada 29 April 1945. Dr. K.R.T. Radjiman
Wediodiningrat diangkat sebagai ketua (Kaico).

Sementara yang ditunjuk sebagai Ketua Muda (Fuku Kaico) pertama ialah seorang bernama
Icibangase. Kemudian R.P. Suroso diangkat sebagai Kepala Sekretariat dengan dibantu oleh
Toyohito Masuda dan Mr. A.G. Pringgodigdo.BPUPKI dibubarkan pada 7 Agustus 1945 karena
tugas-tugasnya telah selesai dilaksanakan. Selama BPUPKI terbentuk, secara resmi BPUPKI
telah melakukan sidang sebanyak dua kali.Sidang pertama dilaksanakan pada 29 Mei-1 Juni
1945. Kemudian sidang kedua dilaksanakan pada 10 Juli-17 Juli 1945. Dari dua kali sidang
tersebut ada beberapa poin yang dirumuskan.

 Hasil sidang pertama BPUPKI

Pada sidang pertama BPUPKI tersebut membahas perumusan dasar negara Republik Indonesia.
Selama masa persidangan pertama BPUPKI ini, agendanya adalah mendengarkan pidato dari tiga
orang tokoh utama pergerakan nasional Indonesia.Ketiga tokoh yang menyampaikan gagasannya
mengenai dasar negara Republik Indonesia, ialah Prof. Mohammad Yamin, S.H., Prof. Dr.
Soepomo, dan Ir. Soekarno.

Pada sidang 29 Mei 1945, Prof. Mohammad Yamin, S.H., mengemukakan gagasan tentang
rumusan lima asas dasar negara Republik Indonesia, yakni:

1. Peri Kebangsaan

2. Peri Kemanusiaan

3. Peri Ketuhanan

4. Peri Kerakyatan

5. Kesejahteraan Rakyat

Kemudian pada sidang 31 Mei 1945, Prof. Dr. Soepomo mengemukakan gagasannya mengenai
rumusan lima prinsip dasar negara Republik Indonesia, yang dinamakan 'Dasar Negara Indonesia
Merdeka', yaitu:

1. Persatuan

2. Kekeluargaan

3. Keseimbangan lahir batin

4. Musyawarah
5. Keadilan Sosial

Sementara itu, pada sidang 1 Juni 1945, Ir. Soekarno menyampaikan gagasan perihal rumusan
lima sila dasar negara Republik Indonesia, yang dinamakan 'Pancasila', yaitu:

1. Kebangsaan Indonesia

2. Internasionalisme dan Peri Kemanusiaan

3. Mufakat atau Demokrasi

4. Kesejahteraan Sosial

5. Ketuhanan Yang Maha Esa

Dari beberapa usulan, milik Ir. Soekarno yang diterima dan diberi nama Pancasila. Rumusan ini
kemudian digunakan sebagai fondasi dan ideologi negara Indonesia.

 Masa antara sidang BPUPKI pertama dan kedua

Setelah sidang BPUPKI pertama selesai, belum ada kesepakatan mengenai dasar negara
Republik Indonesia. Alhasil, dibentuk kembali Panitia Sembilan yang bertujuan untuk
memastikan dan mendapatkan keputusan dari gagasan sebelumnya mengenai perumusan dasar
negara.

Adapun susunan keanggotaan dari Panitia Sembilan ini sebagai berikut:

1. Ir. Soekarno (ketua)

2. Drs. Mohammad Hatta (wakil ketua)

3. Mr. Raden Achmad Soebardjo Djojoadisoerjo (Anggota)

4. Mr. Prof. Mohamman Yamin, S.H. (Anggota)

5. Kiai Haji Abdul Wahid Hasjim (Anggota)

6. Abdoel Kahar Moezakir (Anggota)

7. Raden Abikusno Tjokrosoejoso (Anggota)

8. Haji Agus Salim (Anggota)

9. Mr. Alexander Andries Maramis (Anggota)


Orang-orang yang tergabung dalam Panitia Sembilan melakukan pertemuan pada 22 Juni 1945.
Pada pertemuan tersebut menghasilkan rumusan dasar negara Republik Indonesia, yang
kemudian dikenal sebagai Piagam Jakarta.

Dalam Piagam Jakarta, dasar negara Republik Indonesia adalah:

1. Ketuhanan dengan kewajiban menjalankan syariat Islam bagi pemeluk-pemelukya.

2. Kemanusiaan yang adil dan beradab.

3. Persatuan Indonesia.

4. Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan perwakilan.

5. Keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia.

Rancangan tersebut diterima, untuk selanjutnya dimatangkan dalam masa persidangan BPUPKI
kedua yang dilaksanakan mulai 10 Juli 1945.

 Hasil sidang kedua BPUPKI

Agenda sidang BPUPKI kedua adalah pembahasan mengenai rancangan undang-undang dasar
(UUD), bentuk negara, pernyataan merdeka, wilayah negara, dan kewarganegaraan
Indonesia.Dalam musyawarah tersebut dibentuk Panitia Perancang Undang-Undang Dasar
(UUD) berisi 19 anggota yang diketuai oleh Ir. Soekarno.Tak hanya itu, dalam rapat tersebut
juga dibentuk Panitia Pembelaan Tanah Air yang diketuai oleh Abikoesno Tjokrosoejoso serta
Panitia Ekonomi dan Keuangan yang diketuai Mohammad Hatta.

Pada 11 Juli 1945, Panitia Perancang UUD membentuk panitia kecil beranggotakan tujuh orang,
yang terdiri dari ketua Prof. Dr. Mr. Soepomo dan anggota Mr. Wongsonegoro, Mr. Achmad
Soebardjo, Mr. A.A. Maramis, Mr. R.P. Singgih, H. Agus Salim, dan Dr. Soekiman.Sidang kerja
Panitia Perancang UUD dilaksanakan pada 13 Juli 1945. Pada 14 Juli 1945 diadakan rapat pleno
BPUPKI yang menerima laporan dari Panitia Perancang UUD.

Ada tiga hal pokok yang harus masuk UUD 1945, yakni pernyataan Indonesia merdeka,
pembukaan UUD, serta batang tubuh UUD.Konsep proklamasi kemerdekaan rencananya akan
disusun dengan mengambil tiga alenia pertama Piagam Jakarta. Sedangkan konsep Undang-
Undang Dasar hampir seluruhnya diambil dari alinea keempat Piagam Jakarta.

Dengan disepakatinya rancangan undang-undang maka tugas BPUPKI telah selesai dan sidang
kedua ditutup pada 17 Juli 1945.BPUPKI kemudian dibubarkan pada 7 Agustus 1945 oleh
pemerintah Jepang karena menganggap tugas Badan Penyelidik Usaha-usaha Persiapan
Kemerdekaan telah usai.
B. Terbentuknya PPKI

PPKI atau Panitia Persiapan Kemerdekaan Indonesia merupakan badan yang dibentuk untuk
meneruskan persiapan kemerdekaan. Dalam bahasa Jepang, PPKI disebut “Dokuritsu Junbi
Inkai” dibentuk pada 7 Agustus 1945, setelah Badan Penyelidik Usaha-usaha Persiapan
Kemerdekaan (BPUPKI) dibubarkan.

Berikut beberapa tujuan pembentukan PPKI: Meresmikan bagian pembukaan dan batang tubuh
UUD 1945 Melanjutkan hasil kerja BPUPKI, yakni mempersiapkan pemindahan kekuasaan dari
pemerintah pendudukan militer Jepang kepada bangsa Indonesia. Selain dua hal tersebut, tujuan
pembentukan PPKI juga berkaitan dengan persiapan segala sesuatu yang menyangkut masalah
ketatanegaraan bagi negara Indonesia baru. Dalam mencapai tujuan PPKI, ada beberapa
golongan muda yang menginginkan kemerdekaan Indonesia dipercepat, dan diproklamasikan
tanpa persetujuan militer Jepang.

 Sejarah terbentuknya PPKI

BPUPKI dibubarkan pada 7 Agustus 1945, karena dianggap telah melaksanakan tugasnya
dengan baik. Badan ini sukses menghasilkan apa yang dibutuhkan untuk menjadi dasar hukum
negara yang merdeka. Hal itu tak lain adalah Undang-Undang Dasar. Di hari yang sama, Jepang
mengumumkan pembentukan Panitia Persiapan Kemerdekaan Indonesia (PPKI). Untuk
mencapai tujuan pembentukan PPKI, pada 8 Agustus 1945, tiga orang tokoh, yakni Ir. Soekarno,
Mohammad Hatta dan Dr. K.R.T. Radjiman Wedyodiningrat menemui Jenderal Besar Terauchi
Saiko Shikikan di Saigon.

Dalam pertemuan tersebut, Ir. Soekarno diangkat sebagai Ketua PPKI, dan Mohammad Hatta
sebagai wakilnya. Dalam mempersiapkan kemerdekaan Indonesia, PPKI melibatkan sejumlah
anggota yang berasal dari tokoh nasional tiap daerah. Adapun tokoh tersebut ialah 12 orang dari
Jawa, 3 dari Sumatera, 2 dari Sulawesi, 1 orang dari Kalimantan, 1 dari Nusa Tenggara, 1 dari
Maluku, serta 1 orang dari golongan Tionghoa.

Peran PPKI Pada 14 Agustus 1945, Jepang menyerahkan kepada Sekutu. Inggris diberi tugas
oleh Sekutu untuk menjaga wilayah Asia, termasuk Indonesia. Namun saat itu, Inggris belum
sampai ke daratan nusantara. Akibat kekalahan Jepang dan bangsa Inggris yang tak kunjung
datang, Indonesia mengalami kekosongan kekuasaan atau vacuum of power. Kesempatan ini
diambil PPKI dan pejuang kemerdekaan lainnya. Meski sebelumnya terjadi perdebatan antara
golongan tua dan muda, akhirnya pada 17 Agustus 1945, Soekarno memutuskan untuk
memproklamasikan kemerdekaan Indonesia. Tugas PPKI Lihat Foto Setelah berhasil membawa
kemerdekaan bagi bangsa Indonesia, PPKI tetap melanjutkan tugasnya, yakni merancang hal-hal
yang harus dilakukan oleh negara yang baru saja merdeka. Salah satunya, ideologi atau dasar
negara. Oleh karena itu, sehari setelah kemerdekaan, tepatnya pada 18 Agustus 1945, PPKI
melaksanakan sidang yang menghasilkan beberapa keputusan sebagai berikut:
 Menetapkan Undang-Undang Negara Republik Indonesia Tahun 1945
 Memilih Presiden dan Wakil Presiden, yaitu Ir. Soekarno dan Drs. Mohammad Hatta
 Membentuk Komite Nasional Indonesia Pusat (KNIP) Pancasila diakui sebagai dasar
dari Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).

 Hasil sidang pertama PPKI


1. Pengangkatan Ir. Soekarno dan Drs. Moh. Hatta sebagai presiden dan wakilnya
2. Penetapan UUD sebagai kontitusi dasar Negara
3. Revisi piagam Jakarta
4. Pembentukan Komite Nasional

 Hasil sidang kedua PPKI


1. Indonesia dibagi menjadi delapan provinsi
2. Dibentuk komite nasional daerah
3. Dibentuk dapartemen dan menteri

 Hasil sidang ketiga PPKI


1. Membentuk komite nasional Indonesia pusat (KNIP)
2. Perencanaaan membentuk Partai Nasional Indonesia (PNI)
3. Dibentuk Badan Keamanan Rakyat (BKR)
BAB III

PENUTUPAN

A. Kesimpulan

Terbentuknya BPUPKI dikarenakan untuk mempersiapkan proses kemerdekaan


Indonesia.Sementara bagi Jepang, tujuan dibentuknya BPUPKI adalah untuk menarik simpati
rakyat Indonesia agar membantu Jepang dalam perang melawan Sekutu dengan cara memberikan
janji kemerdekaan kepada Indonesia. Sedangkan tujuan dibentuknya PPKI adalah untuk
meneruskan proses kemerdekaan Indonesia.
DAFTAR PUSTAKA

https://www.kompas.com/skola/read/2022/10/10/090000269/ppki--sejarah-tujuan-peran-
dan-tugasnya#page2

https://www.bola.com/ragam/read/4617705/sejarah-pembentukan-bpupki-dan-hasil-
sidangnya-yang-perlu-diketahui

https://m.mediaindonesia.com/humaniora/499040/hasil-sidang-ppki-pertama-hingga-ketiga

Anda mungkin juga menyukai