Anda di halaman 1dari 13

PENULISAN NASKAH PUBLIC RELATION

BACKGROUNDERS FILM BUYA HAMKA

Disusun Oleh:

Ayu Wulandari (44210914)

Zahrotul Ilham (44210750)

Furaida Alifa Zahra (44210790)

Muhammad Ardhiansyah Lubis (44210360)

FAKULTAS ILMU KOMUNIKASI DAN BAHASA

UNIVERSITAS BINA SARANA INFORMATIKA

KALIMALANG

2023
LEMBAR ASISTENSI

Daftar Kehadiran Asistensi

Nama Mahasiswa : Muhammad Ardhiansyah Lubis

NIM : 44210360

Mata Kuliah : Penulisan public Relations

No Tanggal Tugas ke Uraian Bahasan Paraf Dosen

1. 02 Mei 1 Bimbingan Backgrounders


2023

Daftar Kehadiran Asistensi

Nama Mahasiswa : Ayu Wulandari

NIM : 44210914

Mata Kuliah : Penulisan public Relations

No Tanggal Tugas ke Uraian Bahasan Paraf Dosen

02 Mei
1. 2023 1 Bimbingan Backgrounders

Daftar Kehadiran Asistensi


Nama Mahasiswa : Furaida Alifia Zahra

NIM : 44210790

Mata Kuliah : Penulisan public Relations

No Tanggal Tugas ke Uraian Bahasan Paraf Dosen

02 Mei
1. 2023 1 Bimbingan Backgrounders

Daftar Kehadiran Asistensi

Nama Mahasiswa : Zahrotul Ilham

NIM : 44210750

Mata Kuliah : Penulisan public Relations

No Tanggal Tugas ke Uraian Bahasan Paraf Dosen

02 Mei
1. 2023 1 Bimbingan Backgrounders

SEJARAH FALCON PICTURES

Falcon Pictures didirikan oleh HB Naveen bersama Frederica dan Dallas Sinaga pada
2010. Falcon Pictures menjadi anak bungsu di antara rumah produksi yang dimiliki keturunan
India. Pada tahun 2016 mereka menggebrak perfilman Indonesia dengan meraih lebuh dari
6,8 juta penonton untuk film produksi ulang Warkop DKI. Raihan itu pun membawa mereka
sebagai pemecah rekor.

Warkop DKI Reborn: Jangkrik Boss! menorehkan sejarah baru sebagai karya dengan
angka penjualan tertinggi di industri perfilman Indonesia sepanjang masa. Sebelumnya,
angka penonton tertinggi dipegang film Laskar Pelangi (2008) sebanyak lebih dari 4,7 juta
penonton.
Sejatinya, Falcon lahir karena ketidaksengajaan. Kala itu, Falcon memulai kiprahnya
di industri film dengan memproduksi Dawai 2 Asmara yang dibintangi Raja Dangdut Rhoma
Irama. Meski tidak sengaja, sejak awal Naveen berkomitmen bahwa setiap masuk ke suatu
industri harus serius dan tidak boleh setengah-setengah. Hal itulah yang membuat perusahaan
ini memutuskan serius berkembang di dunia perfilman hingga saat ini.

FILM BUYA HAMKA


Buya Hamka adalah film drama biopik Indonesia tahun 2023 tentang Abdul Malik
Karim Amrullah atau Hamka. Film ini disutradarai oleh Fajar Bustomi dan dibintangi oleh
Vino Bastian sebagai Hamka. Film ini didukung oleh sederet pemeran di antaranya Laudya
Cynthia Bella, Desy Ratnasari, Mawar de Jongh, Donny Damara, Mathias Muchus, Ayudia
Bing Slamet, dan Ben Kasyafani.

Film ini mengangkat kisah nyata seorang pahlawan nasional sekaligus ulama besar
asal Sumatra Barat, bernama Haji Abdul Malik karim Amrullah atau Buya Hamka. Buya
Hamka adalah sosok wartawan, penulis, filsuf, pengajar, sekaligus politikus. Namanya juga
dikenal sebagai ketua pertama Ma ilm Buya Hamka ini akan terbagi dalam tiga volume yang
berdurasi total selama tujuh jam. Film ini akan menceritakan kehidupan sosok Buya Hamka
dari kecil hingga dewasa. Namun setelah beberapa tahun tingg jelis Ulama Indonesia (MUI)
dan tokoh Muhammadiyah yang mendapatkan gelar Pahlawan Nasional. Tak heran, Falcon
Pictures mengangkat kisah Buya Hamka ini ke layar lebar untuk disaksikan masyarakat luas.

Rencana pembuatan film Buya Hamka terungkap pada 2015 dalam pertemuan antara
Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) Din Syamsuddin dengan Chand Parwez Servia. Buya
Hamka telah memulai pengambilan gambar pada 1 April 2019. Produksinya dilakukan oleh
Falcon Pictures dan Starvision Plus, bekerja sama dengan MUI selaku penasihat pembuatan
film.

SINOPSIS FILM BUYA HAMKA


Fal di luar negeri, Buya Hamka memilih untuk kembali ke Indonesia. Setibanya di
Indonesia, Buya Hamka merantau ke Yogyakarta untuk menimba ilmu agamanya lebih
dalam. Ia juga turut menjadi bagian dari perjuangan pahlawan dalam melawan penjajah
khususnya di Tanah Minang.

Film ini juga menceritakan ketika Buya hamka ditangkap saat masa pemerintahan
Presiden Soekarno. Namun setelah beberapa tahun tinggal di luar negeri, Buya Hamka
memilih untuk kembali ke Indonesia. Setibanya di Indonesia, Buya Hamka merantau ke
Yogyakarta untuk menimba ilmu agamanya lebih dalam. Ia juga turut menjadi bagian dari
perjuangan pahlawan dalam melawan penjajah khususnya di Tanah Minang. Film ini juga
menceritakan ketika Buya hamka ditangkap saat masa pemerintahan Presiden Soekarno.

GALA PREMIERE FILM BUYA HAMKA

Film Buya Hamka akan segera tayang di seluruh bioskop tanah air. Tepatnya pada 20 April
2023 mendatang. Sebuah film yang mengisahkan perjalanan hidup Haji Abdul Malik Karim
atau yang lebih dikenal dengan Buya Hamka. Film ini berkisah tentang perjuangan Buya
Hamka yang begitu besar dalam dunia Islam Indonesia. Ia juga bagian dari perlawanan
perjuangan melawan penjajah khususnya di Tanah Minang. Dan momen lebaran merupakan
waktu yang pas, untuk menikmati film bersama keluarga.
PROFILE

PRODUSER

Frederica adalah seorang produser film Indonesia. Ia merupakan pendiri dari Falcon
Pictures Bersama HB Naveen pada 2010. Film pertamanya sebagai produser adalah Milli &
Nathan (2011). Hingga kini, Frederica telah memproduseri lebih dari 50 judul film. Frederica
Bersama Falcon Pictures juga mengambil alih distribusi film dan membeli hak cipta serta
merestorasi film – film klasik Indonesia.

Nama : Frederica

Lahir : 06 Februari 1982 (umur 41)

Kebangsaan : Indonesia

Nama lain : Erica

Pekerjaan : Produser film

Tahun aktif : 2010 – sekarang

Organisasi : Falcon Pictures (pendiri)

Dikenal atas : pendiri & produser Falcon Pictures

Penghargaan : Produser terbaik Indonesia Box Office Movie Award 2016

Karier : Erica awalnya awam soal perfilman karena latar belakang pendidikannya
adalah public relations. Setelah lulus kuliah pada 2004, Erica mengawali karier di bidang
advertising sebagai account manager di Bhakti Media (kemudian berganti nama menjadi
MNC Corp). Namun, dia merasa kurang tertantang. Selama bekerja di perusahaan periklanan,
dia hanya mengurus produk visual dengan durasi 30 detik. Dia mencoba menjadi produser
acara TV yang durasi dan prosesnya lebih kompleks, Erica melebarkan sayap ke dunia film.
Perjalanan mempertemukannya dengan Hb Naveen, yang menjadi direktur Bhakti Media.
Pada 2010, Naveen dan Erica mundur dari Bhakti Media dan mendirikan Falcon Pictures
bersama Erica. Saat ini, lisensi lebih dari 300 film Indonesia menjadi milik mereka, antara
lain film- film dari Benyamin S, Warkop, Rhoma Irama, Surat Kecil Untuk Tuhan (2017),
Pintu Surga Terakhir (2021), Cint Subuh (2022) dan beberapa film legendaris Indonesia
lainnya. Dan pada 2023 ia memproduseri film Haji Abdul Malik Karim Amrullah atau lebih
dikenal dengan Buya Hamka. Sementara itu produser dari Falcon Pictures, Frederica,
menuturkan niatan mereka membuat film Buya Hamka bukan karena bisnis semata. "Secara
perhitungan bisnis angka ini enggak masuk akal, biayanya luar biasa. Mungkin balik modal
aja berat, tapi niat kami tulus, agar masyarakat melihat hebatnya Buya Hamka," ucap
Frederica, dan ini adalah bentuk dedikasi kami kepada dunia hiburan Indonesia. Karena film
Buya Hamka, bukan hanya menghibur, tapi juga memberikan tuntuna. kami juga
berharap,banyak pelajaran positive yang bisa petik usai menonton film ini. Dan momen
lebaran merupakan waktu yang pas, untuk menikmati film bersama keluarga.

Ir. Chand Parwez merupakan seorang pengusaha dan produser film asal Indonesia
yang memiliki keturunan darah India dan Indonesia. Ia merupakan pendiri rumah produksi
Kharisma Starvision Plus, Ketua umum Asosiasi Perusahaan Film Indonesia (APFI), dan
Ketua Badan Perfilman Bandung.

Nama : Ir. Chand Parwez

Lahir : 18 Februari 1959 (umur 64)

Almamater : Institut Pertanian Bogor (IPB)

Pekerjaan : Pengusaha

Tahun aktif : 1985 – sekarang

Dikenal atas : Pemiliki Kharisma Starvision Plus, Ketua umum Asosiasi Perusahaan Film
karier : Indonesia (APFI) & ketua Badan Perfilman Bandung (FFB). Kegiatan Chand
Parwez di bisnis film mulai dikenal luas ketika ia berusaha mendirikan Festival Film
Bandung yang kemudian dilarang pemerintah orde baru. Agar kegiatan festival film itu bisa
tetap berlangsung, ia pun mengubah nama kegiatan menjadi Forum Film Bandung. Hingga
akhirnya, Chand Parwez untuk pertama kalinya mendirikan rumah produksi sendiri yaitu PT.
Kharisma Jabar Film melalui film pertamanya yang berkerja sama dengan Pemerintah tingkat
1 Jawa Barat, "Si Kabayan Saba Kota". Hingga karya "Si Kabayan Mencari Jodoh" tahun
1994, Chand Parwez mulai memutar otak. Bioskop Indonesia mulai merasakan film
indonesia mati suri dan pertelevisian makin berkembang pesat. Pada tahun 1995, Chand
Parwez mendirikan atau mentransformasi rumah produksi Kharisma Jabar Film menjadi
Kharisma Starvision Plus bersama Shanker RS dan Raj Indra Singh yang baru saja hengkang
dari Tripar Multivision Plus milik Raam Punjabi. Adapun beberapa film yang di produseri
antara lain Mangaku Rasul (2008), Kehormatan Di Balik Kerdung (2011), Bidadari –
bidadari Surga (2012).Dan pada 2023 ia memproduseri film Haji Abdul Malik Karim
Amrullah atau lebih dikenal dengan Buya Hamka. Film yang mengangkat kisah sosok ulama
sekaligus negarawan asal Sumatra Barat itu memakan biaya luar biasa. Film ini diproduksi
oleh Starvision dan Falcon Pictures, serta bekerja sama dengan Majelis Ulama Indonesia
(MUI). Produser Starvision Chand Parwez mengatakan film Buya Hamka ini adalah film
yang luar biasa. Proyek film ini berawal dari tahun 2014 ketika Din Syamsuddin menjabat
sebagai Ketua MUI. Sehingga butuh waktu sembilan tahun hingga film ini dapat disajikan ke
publik.
SUTRADARA

Fajar Bustomi adalah seorang sutradara asal Indonesia. Salah satu karya terkenalnya
yang menjadi box office di Indonesia adalah Dilan 1990, yang ditonton lebih dari 6,3 juta
penonton, menjadi film terlaris di Indonesia pada tahun 2018. Fajar belajar film di Institut
Kesenian Jakarta mengambil mayor Penyutradaraan Film. Selepas kuliah, ia menjadi
sutradara video musik untuk beberapa penyanyi atau grup musik di Indonesia seperti Slank,
Padi, Krisdayanti, dan Vidi Aldiano.

Nama : Fajar Bustomi

Lahir : 6 Juli 1982 (umur 40)

Almamater : Institut Kesenian Jakarta

Pekerjaan : Sutradara

Tahun aktif : 2008 – sekarang

Karya terkenal: Dillan 1990 (2018)

Penghargaan dan nominasi :

Tahun Penghargaan Kategori Penerima Hasil


Surat Kecil untuk
Indonesian Choice Nominasi
Movie of The Year Tuhan
Awards
2018 Menang
Film Layar Lebar
SCTV Awards Dilan 1990 Menang
Paling Ngetop
2019 Indonesian Movie Film Terfavorit Menang
Actors Awards
Ansambel Terbaik Nominasi
Indonesian Box
Sutradara Terbaik
Office Movie
(Bersama Pidi Nominasi
Awards
Baiq)
Dilan 1991 Menang
Film Layar Lebar Milea: Suara dari
2020 SCTV Awards Menang
Paling Ngetop Dilan
Nominasi
Mariposa
Piala Maya Sutradara Terpilih Nominasi
2021
Indonesian Movie Milea: Suara dari
Film Terfavorit Nominasi
Actors Awards Dilan

Buya Hamka adalah film drama biopik Indonesia tahun 2023 tentang Abdul Malik Karim
Amrullah atau Hamka. Film ini disutradarai oleh Fajar Bustomi. Pengetahuan dan
ketertarikan Fajar Bustomi dengan Buya Hamka membuat dua rumah produksi Falcon
Pictures dan Starvision Plus mendapuknya sebagai sutradara film Buya Hamka. Hal itu
diungkapkan oleh produser Frederica dari rumah produksi Falcon Pictures dalam jumpa pers
di kantor Falcon Pictures, Duren Tiga, Jakarta Selatan, Senin (25/3/2019). "Kami sudah
membicarakan proyek ini sejak dua tahun lalu dengan Fajar. Fajar sepengetahuan kami sudah
mengetahui biograrafi Buya Hamka. Kami menilai Fajar cocok," kata Frederica.

IMPLIKASI FILM BUYA HAMKA


Kami berharap semoga perfilman Indonesia lebih maju dan lebih berkembang dari
tahun ke tahun, Agar selalu bisa dinikmati masyarakat dan menambah pengetahuan dalam hal
sejarah. Falcon pictures ingin terus berkonsribusi serta mempertahankan dan
mengembangkan kualitas di kancah perfilman Indonesia.

INFORMASI KONTAK
Contact Us

Location

Jl. Duren Tiga No.35, RT.4/RW.1, Duren Tiga, Pancoran, Kota Jakarta Selatan,
Daerah Khusus Ibukota Jakarta 12760, Indonesia

Telephone

021-7974970

Email

contact@falcon.co.id

PRESS RELEASE

LAUNCHING FILM “BUYA HAMKA”

Jakarta - 23 Maret 2023, Film Buya Hamka akan menjalani pemutaran gala premiere di
beberapa kota di Indonesia pada 9 April 2023. Begitu banyak orang yang antusias untuk
menyaksikan sosok Buya Hamka, ada 18 kota yang akan terlebih dahulu menyaksikan kisah
Buya Hamka. Beberapa kota yang diumumkan adalah Jakarta, Tangerang, Depok, Bogor,
Bandung, Padang, Makassar, Banjarmasin, Solo. Penayangan Gala Premiere Buya Hamka
hanya bisa disaksikan oleh tamu yang sudah diundang.

Film Buya Hamka terbagi dalam tiga volume. Film “Buya Hamka” merupakan film biografi
dari tokoh terkemuka Muhamadiyah. Film ini dibuat sebagai penghormatan dan penghargaan
terhadap tokoh penting dari Muhamadiyah ini. Film “Buya Hamka” mengangkat tentang
kehidupan pribadi dari Buya Hamka. Cerita dimulai sejak Buya Hamka kecil hingga tua, film
ini menceritakan setiap langkah perjuangan yang dilalui oleh Buya Hamka

Film “Buya Hamka” ini akan dirilis secara resmi menjelang lebaran, Film ini akan tayang di
seluruh bioskop Indonesia pada tanggal 19 April 2023 .

Tentang Falcon Pictures

Contact Us

Location

Jl. Duren Tiga No.35, RT.4/RW.1, Duren Tiga, Pancoran, Kota Jakarta Selatan,
Daerah Khusus Ibukota Jakarta 12760, Indonesia

Telephone

021-7974970

Email

contact@falcon.co.id

Anda mungkin juga menyukai