APRIL 2022
● 1-9 Nadhira
● 10-18 Atika
● 19-27 Lele
● 28-35 Fitri
● 36-43 Faiz
● 43-51 Amris
● 52-59 Fani
● 60-67 Eva
● 68-75 Septina
● Single unit : pasak, inti, dan mahkota jadi 1. Indikasi : jarak interoklusal
pendek, untuk anak dan remaja
● Dua unit : pasak dan inti jadi 1, mahkota dipisah. Indikasi : jarak interoklusal
normal. Keuntungan:
○ Mahkota mudah diganti tanpa perlu merusak pasak
○ Adaptasi pinggiran mahkota thd permukaan akar & posisi mahkota thdp gigi
sebelahnya & gigi lawan tdk bergantung pd keakuratan dr pasak dgn
saluran akar
○ Preparasi saluran akar tdk bergantung pd jurusan masuk
mahkota/jembatan
● Single unit : pasak, inti, dan mahkota jadi 1. Indikasi : jarak interoklusal
pendek, untuk anak dan remaja
● Dua unit : pasak dan inti jadi 1, mahkota dipisah. Indikasi : jarak interoklusal
normal.
2. C. Chamfer
● Indikasi Relining:
○ Longgar gaada perubahan warna, gaada perubahan DV
○ GT longgar, DVO rendah, landasan rusak, tapi estetik,
fungsi, fonetik baik
○ Perubahan sedikit – sedang
● Indikasi Rebasing:
○ Longgar ada perubahan warna, gaada perubahan DV,
kalopun berubah dikit asal oklusi msh baik
○ Perubahan sedang - maksimal
○ alasan medis maupun sosial (gabisa ganti baru)
● Indikasi buat GT baru:
○ Longgar, ada perubahan DV
Slide 5
Kelas III
- Tidak ada ungkitan ke oklusal,
tp menekan gigi penyangga ke
apikal
Slide 7
1. E. Cantilever bridge
Macam-macam Jembatan
1. Rigid Bridge = perlekatan kaku pd tiap ujungnya (retainer) pd 2
penyangga / lebih
2. Semi Rigid Bridge = 1 ujung dilekatkan scr kaku pd retainer,
ujung lain dgn su/retainer berkunci shg memungkinkan tjd nya
pergerakan yg terbatas
3. Cantilever bridge = 1 ujung melekat scr kaku sedang ujung
lainnya bebas/menggantung
4. Adhesive / Marryland Bridge =
a. Tanpa / dgn preparasi tp pengurangan jar minimal hanya pd
email bag lingual (0,3 mm)
b. perlekatan hrs mgunakan etsa & bhn semen khusus (semen
adhesive) & mgunakan logam non mulia
5. Ideal Bridge = Jemb.yg terdiri dr 3 unti yg disangga o/2
penyangga pd ke2 ujungnya
6. Short Bridge = Jemb.yg terdiri dr 2 unit jemb.
7. Long Bridge = Jemb.yg terdiri > dr 3 unit
2. B. Mahkota pasak
● 1. retainer penuh = mahkota penuh, mahkota berlapis
● 2. retainer sebagian = mahkota ¾, pinledge, inlay
● D. GT immediate 11, PSA 12, Bridge PFM 12 11 21 Slide 8
I DONT KNOW:
Bedanya GT intermediate & Immediate?
2. D. Hukum Ante
Luas area permukaan akar gigi penyangga harus sama atau lebih besar dari luas area
permukaan akar gigi yang hilang atau daerah anodonsia
Slide 9
1. A. Soelarko kelas I Divisi 1
Klasifikasi Soelarko:
● Kelas I : free end
● Kelas II : paradental (bersandar ganda)
● Kelas III : kombinasi (Kelas I dan Kelas II)
Divisi I : unilateral
Divisi II : bilateral
Divisi III : anterior, melewati garis median
Jaw locking: Rahang stuck pada posisi terbuka atau tertutup akubat masalah
TMJ (
Etiologi: Kerusakan diskus kartilago TMJ sehingga menyebabkan
displacement TMJ, bruxism, clenching, trauma rahang
c
Locking jaw: Infeksi bakteri (khususnya tetanus) yang memproduksi toksin
yang mempengaruhi sistem saraf dan menyebabakn otot menjadi sakit saat
kontraksi dan kaku 🡺 susah buka mulut
1. Faktor stabilisasi
GTL:
● Adaptasi Landasan
● Perluasan Landasan
● Menentukan garis median
● Menyusun gigi diatas puncak lingir
● Menyusun gigi sesuai dengan kurva Spee dan kurva Monson.
● Menyusun gigi mengikuti konsep oklusi berimbang
● Menentukan dimensi vertikal dan relasi sentrik dengan benar.
● Mengurangi jumlah gigi
● Mengurangi lebar bukolingual gigi
● Menggunakan gigi non anatormis
● Penarikan garis fulcrum
● Mengunyah dua sisi
Pada GTSL, ditambah:
● Menghubungkan semua bagian gigi tiruan dalam satu kesatuan
● Menggunakan tiga titik sandaran
● Menambah indirect retainer
● Bracing
2. Hukum ante: Luas jaringan periodonsium gigi hilang lebih kecil dari
luas jaringan periodonsium gigi abutment
Slide 12
Kecuali?
Slide 13
X
X
X
X
Slide 14
1.
2. Pengaruh dimensi vertikal terlalu tinggi
● Rasa tidak nyaman
● Trauma (gigi prematur kontak)
● Kehilangan freeway space 🡺 Tidak nyaman saat posisi
istirahat, susah berbicara, menelan
● Clicking teeth saat bicara atau makan karena gigi saling
bertemu satu sama lain
● Penampilan 🡺 Muka memanjang, pas istirahat bibir
terbuka, wajah nampak tegang
● Kehilangan kontrol makanan 🡺 mengganggu
pengunyahan
Slide 15
1.
2. Sindrom kombinasi
Dikemukakan oleh Kelly
Biasanya pada kasus RA GTL, RB sisa anterior
Klinis:
● Loss of vertical dimension of occlusion
● Occlusal plane discrepancy
● Anterior spatial repositioning of mandible
● Poor adaptation of prosthesis
● Epulis fissuratum
● Periodontal changes.
Slide 16
1. Inklinasi I RA
Mesiodistal: Inklinasi ke mesial 85 derajat
Anteroposterior: Inklinasi ke anterior 85 derajat
2. Face bow: F/ memindahkan komponen fungsional dan estetik
pasien ke artikulator
Slide 17
1. Macam desain pontik:
Ridge lap=sadle
● Paling mirip gigi, mengganti seluruh kontur gigi hilang
● Overlap thp aspek fasial dan lingual bridge
● Tidak bersih dan sukar dibersihkan
Modifikasi ridge lape
● Menyerupa gigi, tapi lebih mudah dibersihkan
● Kontur perm lingual dibelokkan untuk mencegah impaksi makanan
dan minimalisir akumulasi plak
● Paling umum digunakan pada appearance zone maksila dan
mandibula
Sanitary/hygiene
● Pontik tidak kontak linggir
● Pada non appearance zone, terutama M1 mandibula
Conical
● Pontik bulat dan mudah dibersihkan
● Cocok untuk linggir mandibula tipis pada non appearance zone
Ovate
● Pada kasus butuh estetik
1. A. Die
Berdasarkan Martanto, Die adalah membuat suatu replika (model)
dari suatu gigi yang telah dipreparasi.
1. C. indifferent
- Philosophical: pasien ini rasional, sensibel, tenang oada siruasi yan
sulit motivasi untuk pemasangan gigi tiruan, menjaga kesehatan
dan penampilan dan menaganggap penggantian gigi adl hal wajar
dan menerima prosedur dengan baik
- Exacting: semua siap baik namun pasien perfeksionis, akurat,
dankadang suka menuntut
- Indifferent: prognosis pada pasien ini dipertanyakan atau buruk.
Pasien apatis, tidak tertarik dan kurang motivasi. Acuh terhadap
instruksi yang diberikan, tidak bekerja sama dan cenderung
menyalahkan drg. DHE dibutuhkan untuk merawat pasien tioe ini
- hysterical : pasien memiliki emosional yang tidak stabil,
kekhawatiran tinggi, serta tempramental
2. e . perluasan marginal restorasi akhir pada struktur gigi sehat
- Dinding saluran akar cukup tebal
- Akhiran pada gigi sehat
- Bentuk penampangnya berbentuk oval dengan sumbu panjang
dalam arah labiolingual untuk mencegah terjadinya rotasi
- Panjang preparasi pasak 2/3 panjang saluran akar atau minimal
sama panjang dengan panjang mahkota. Pada daerah apeks harus
masih terisi guta perca kurang lebih sepanjang 4 mm.
- Bentuk preparasi saluran akar disesuaikan dengan morfologi akar.
Bentuk preparasi tidak boleh bulat karena akan menyebabkan
rotasi.
Slide 21
1. C. relining GTL RA
Reline : melapisi kembali sisi jaringan gigi tiruan dengan bahan
resin baru, sehingga menghasilkan adaptasi yang akurat pada
fitting surface gigi tiruan saat kehilangan retensi atau stabilitas
karena perubahan pada jaringan pendukung.
1. D
a. Panjang pasak 2/3 akar
b. Diameter pasak 1/3 akar
c. Tekstur permukaan pasak
d. Friksi permukaan akar
1. D
perawatan endo dibuat mahkota full metal, pontik (sanitary) →
karena okluso-servikal pendek, untuk posterior RB pontik yang
dipakai sanitary.
2. D. Ante
- Ante : luas perm jar perio gigi penyangga sama atau lebih
besar dari gigi yg diganti
- Berdasarkan Martanto, hukum ante: selaput jaringan gigi yang
menjadi penyangga sama besar atau lebih besar dari yang
digantikan
Slide 25
2. JAWABAN C
● Pasak yang penampangnya bulat panjang (oval) ke arah
labio-lingual lebih kaku dan tahan bengkokan daripada pasak yang
dibuat dari bahan yang sama tetapi berpenampang bulat
● Pasak yang dindingnya sejajar mempunyai retensi lebih besar
dibanding pasak dengan dinding mengerucut
● Pasak cor memerlukan ketebalan yang sebesar mungkin untuk
mendapatkan kekakuan yg maksimal
● Lebih panjang slauran akar = retensi lebih baik dan tahan thd daya
gigit
● Pasak ⅔ dari panjang akar atau sedikitnya sama dgn pjg mahkota
asli
● Penampang pasak yang lebih besar mempunyai perlekatan dengan
dinding slauran akar yang lebih besar
Slide 29
1. JAWABAN B
- Kasus free end bilateral
- Titik fulkrum lebih ke post dari retensi dan beban, perbedaan
kompresibilitas, gigi tiruan terungkit
?
1. JAWABAN E Slide 30
- GT Immediate ; protesa yang proses pemasangan ke dalam mulut
pasien, dilakukan langsung setelah pelaksanaan pencabutan gigi.
- GT Intermediate ; protesa yang dipasang untuk menunggu GT
definitive selesai dibuat. Tujuannya untuk mengeliminasi reaksi
patologis. GT Intermediate (dikonstruksi dari cetakan yang
dilakukan sebelum pencabutan baik gigi posterior maupun anterior)
ditempatkan secara segera mengikuti pencabutan gigi.
- Mahkota sementara untuk GT cekat
2. JAWABAN D
a. Reline : melapisi kembali sisi jaringan gigi tiruan dengan bahan
resin baru, sehingga menghasilkan adaptasi yang akurat pada
fitting surface gigi tiruan saat kehilangan retensi atau stabilitas
karena perubahan pada jaringan pendukung.
b. Rebase : mengganti keseluruhan landasan gigi tiruan dengan
bahan baru tanpa mengubah relasi oklusi gigi geligi
1. JAWABAN A
- Direct (single unit) : Dikerjakan langsung di dalam mulut pasien
setelah gigi penyangga dipreparasi. Tidak memerlukan model kerja
- Indirect : Dikerjakan di luar mulut pasien membuat model kerja
Dilakukan pengiriman ke dental laboratorium
- Kombinasi (banyak unit): direct-indirect
- Laboratoris : Prosedur di laboratorium
- Digital : menggunakan komputer 3D printing
2. JAWABAN C
Fungsi pasak → Retensi intraradicular yang dibuat dengan maksud
untuk menambah retensi dan resistensi mahkota
Slide 32
1. JAWABAN C
Perubahan dilakukan pada gips sebelum preparasi gigi yang
sebenarnya sehingga preparasi gigi yang diusulkan dapat
dievaluasi dan diubah sesuai kebutuhan sebelum benar-benar
me-preparasi gigi yang dimaksud
2. JAWABAN C
All metal : margin prep nya shoulderless ; knife edge, feather edge
(0.5mm)
PFM Fully : margin prep nya shoulder (1.5mm)
PFM Partly : margin prep nya shoulder (labial : 1.5 mm) chamfer
(palatal 1.0mm)
All porcelain : margin prep nya shoulder (2mm)
Slide 33
1. JAWABAN D
Konsep preparasi mahkota jaket yaitu "balance Occlusion
Preparation atau preparasi berimbang” yang artinya:
- Pengambilan jaringan mesial dan distal harus sama
- Panjang serviko insisal dari preparasi sedikitnya 2/3 dari
servikoinsisal dari mahkota jaket yang akan dibuat
- Pinggiran akhir prep harus sejajar dengan pinggiran mahkota
jaket
- Pinggiran insisal dibuat tegak lurus terhadap arah daya gigit
dengan gigi lawan (co: kl di ant dia miring ke palatal)
- Semua sudut line angel harus dibulatkan kecuali kecuali pada
pundak
2. JAWABAN D
a. Reline : melapisi kembali sisi jaringan gigi tiruan dengan bahan
resin baru, sehingga menghasilkan adaptasi yang akurat pada
fitting surface gigi tiruan saat kehilangan retensi atau stabilitas
karena perubahan pada jaringan pendukung.
b. Rebase : mengganti keseluruhan landasan gigi tiruan dengan
bahan baru tanpa mengubah relasi oklusi gigi geligi
1. JAWABAN E
Konsep preparasi mahkota jaket yaitu "balance Occlusion
Preparation atau preparasi berimbang” yang artinya:
- Pengambilan jaringan mesial dan distal harus sama
- Panjang serviko insisal dari preparasi sedikitnya 2/3 dari
servikoinsisal dari mahkota jaket yang akan dibuat
- Pinggiran akhir prep harus sejajar dengan pinggiran mahkota
jaket
- Pinggiran insisal dibuat tegak lurus terhadap arah daya gigit
dengan gigi lawan (co: kl di ant dia miring ke palatal)
- Semua sudut line angel harus dibulatkan kecuali kecuali pada
pundak
2. JAWABAN A
Jaringan yang mudah bergerak, flabby atau hyperplastik sangat
sering terlihat pada regio anterior rahang atas yang edentulous
yang berantagonis dengan gigi anterior rahang bawah atau alveolar
ridge rahang bawah. Hal ini menyebabkan kehilangan tulang dari
anterior rahang atas dengan disertai jaringan fibrous hyperplasia.
Slide 35
1. JAWABAN C
- Crown lengthening adalah prosedur pembedahan untuk
mengekspose mahkota klinis yang tersisa sebagai usaha untuk
meningkatkan retensi restorasi
- Crown lengthening juga akan memberikan tampilan yang lebih
estetis dan membantu terciptanya ferrule effect untuk resistensi
mahkota pasak.
2. JAWABAN C
Surveyor → alat untuk menganalisis, menentukan,
menggambarkan kontur terbesar dan undercut dari gigi
penjangkaran dan struktur jaringan yang berhubungan dengan gigi
tiruan
Fox plane → alat menentukan kemiringan bidang orientasi oklusal
Face bow → memindahkan oklusi pasien ke artikulator
Undercut gauge → untuk mengukur retensi yang tersedia,
mengidentifikasi jumlah dan lokasi tertentu dari pengukuran retensi
yang diinginkan pada permukaan gigi penyangga
Articulating paper → untuk mendeteksi gigi yang mengalami
traumatik oklusi
Slide 36
Slide 36
Jawaban D
Kata kunci: gigi anterior, karies sikuler
sekeliling gigi
● Mahkota ¾: buat yang labialnya engga
kena
● Inlay: kerusakan gigi belum mencapai
cups, sering ditmabal dan lepas/
kehilangan gingival wall, ukuran
kavitasnya kurang dari ½ bukopalatal
● Adesif: biasanya pasien gak mau di asah
terlalu banyak, gigi yang digantikan kecil
(I2, P1, P2)
● Bahan metal: tidak estetik
Slide 36
Jawaban A
Kata kunci : 15 tahun
Kontraindikasi jembatan: =< 17 tahun
● Ruang pulpa besar
● Gigi masih erupsi
● Tl rahang masih berkembang, belum padat
idela : 20-55 tahun
Jawaban D
Kata kunci: mahkota jaket berbahan
metal porcelain
● Metal: 0,5 mm
● All porcelain: 1,5- 2 mm
Jawaban C
Slide 37
Single complete denture: GTL yang beroklusi
terhadap sebagian atau seluruh gigi asli,
restorasi cekat, atau GTSL yang dibuat
sebelumnya atau gigi tiruan lengkap.
● Maxillary single complete denture
● Mandibular single complete denture
● Combination/ kelly syndrome: RA yang
tidak bergigi dengan gigi anterior
rahang bawah yang asli
- hilangnya tulang anterior ridge
RA, yang selanjutnya di ganti
denga fallby tissue
- pertumbuhan tuberositas yang
berlebihan
- hiperplasia papiler mukosa
palatum durum
- ekstrusi anterior bawah
- hilangnya tulang alveolar dan
tinggi ridge di bawah basis
prostesis gigi lepasan mandibula
(anterior hyperfunction syndrome)
Slide 38
Jawaban : D
21 hilang, 22 PSA→ bridge 3 unit gigi 11, 21, 22 (gigi 2 pasak crown)
Jawaban: A
Martanto, Jilid I, hal 231
Pontik posterior yang mempunyai dataran kunyah sebaiknya dipersempit
ukuran buko-lingual permukaan oklusal nya dengan 20-30% dari lebar
bidang oklusal gigi asli yang diganti nya. Penyempitan ini mempunyai
tujuan untuk :
- Mengurangi beban yang dipikul gigi-gigi penyangga
- Lebih mudah dibersihkan
Akibatnya pengurangan uk ini, bentuk pontik menyimpang dari bentuk
anatomi dari gigi yang diganti. Konfigurasi permukaan oklusal ikut
berubah dengan hilangnya sebagian dari benjolan-benjolan
lingual/palatal
Slide 39
Jawaban: C
kelas II modifikasi 1
Jawaban B
● Adhesi : tarik menarik antar 2 molekul berbeda → saliva & landasan GT,
saliva & mukosa
● Kohesi : tarik menarik antar 2 molekul sama → saliva & saliva
● Undercut : di gerong jar pendukung; dalam & berhadapan → anterior/ labial
RA, tuberositas maksila (satu sisi yang searah arah pemasangan), &
retromylohioid
● Friksi : gaya gesek antar 2 permukaan
GTL: landasan & mukosa; linggir alveolar % landasan
GTSL: landasan & mukosa; linggir alveolar & landasan; gigi sandaran &
gigi buatan; cangkolan & gigi sandaran; landasan di interdental (verkeilung)
● Tegangan Permukaan : saliva yang ada diantara landasan & mukosa
● Atmosferik : perbedaan tekanan udara didalam & luar landasan
● Muskular : seal sempurna dari landasan GT terhadap mukosa jaringan
pendukung (baseplat trimming dan muscle trimming)
● Gravitasi : GT di pertebal sampai batas neutral zone
● Gaya kunyah ke apikal
Faktor oklus berimbang
Slide 40
● Guidance Kondilus (Condylar Guidance)
● Guidance Insisal (Incisal Guidance)
● Orientation of Occlusal Plane
● Kurva Kompensisi
● Inklinasi Cuspal
Jawaban B
Kurva Kompensisi → kurva anteroposterior dan lateral pada kesejajaran permukaan
oklusi dan tepi insisal gigi tiruan yang digunakan untuk menghasilkan oklusi
seimbang.
● Ditentukan oleh inklinasi gigi posterior dan hubungan vertikalnya dengan bidang
oklusal. Ini menghasilkan kurva yang selaras dengan gerakan mandibula seperti
yang ditentukan oleh condylar guidance – baik protrusif maupun lateral.
● Condylar guidance yang curam memerlukan kurva kompensasi yang curam untuk
keseimbangan oklusal, jika tidak maka akan menyebabkan hilangnya
keseimbangan kontak molar selama protrusi dan ekskursi lateral.
● Kurva yang membantu menghasilkan oklusi seimbang adalah:
- Kurva anteroposterior (kurva spee)
- Kurva mediolateral (Kurva Wilson)
- Kurva manson (kombinasi)
Slide 41
Jawaban E
Jawaban A
Kelas1 (bilateral free-end)
Jawaban A
Jawaban C
GT longgar
Jawaban B
Retainer
Luas 14,13,23 :
(273x2) + 234 = 780
Luas 32,42 :
168 x 2 = 336
Bevel :
Chamfer : full metal, lingual PFM (bagian metal)
Chisel :
Shoulder : labial PFM
Feather edge :
Slide 51
Pilihannya:
4 unit penyangga di 15, 17 rest di 13
4 unit penyangga di 13,15 rest di 17
5 unit penyangga di 13,15,17 (prefer ini)
Ada 2 opsi
Slide 52
JAWABAN: C
Syarat gigi Abutment :
- Mempunyai mahkota klinik tinggi.
Urutannya :
RA: 6 7 4 5 3 1 2
RB : 6 7 5 4 3 2 1
-Jumlah dan panjang akar
Urutannya :
RA: 6 3 7 4 5 1 2
RB : 6 3 7 5 4 2 1
-Gigi yang vital lebih baik/kuat daripada yang non vital
-Dentin tebal
-Porosnya tegak
-Kondisi membrana periodontal harus sehat.
INDIKASI JAKET
Pasak
Indikasi mahkota pasak diantaranya yaitu pada kasus
kehilangan struktur gigi yang luas baik gigi anterior
Overdenture: suatu gigi tiruan lengkap atau maupun posterior dan membutuhkan retensi tambahan
sebagian yang diletakkan di atas struktur gigi, dari saluran akar untuk restorasinya. Pasak biasanya
akar gigi asli ataupun implant yang diperlukan untuk memperkuat gigi dengan bicuspid (seperti
merupakan dukungan dari gigi tiruan tersebut. premolar) dikarenakan diameternya yang kecil sedangkan
tekanan kunyahnya (shear stress) besar, serta pada gigi
molar dengan kamar pulpa yang tidak adekuat.
Slide 54
JAWABAN A
Dari turunan:
DV lebih tinggi
● Otot tegang
● Filtrum hilang
● Sulit menelan
● Sulit bicara
● Bunyi ketika bicara
● Plat sering tergigit
DV lebih rendah
● Luka di sudut mulut
Slide 55
JAWABAN A
Seat
● Pada kasus kerusakan mahkota yang sangat besar dan tidak
memungkinkan pembuatan ferrule
● Preparasi: Buang semua jaringan yang rusak dan sisakan
hingga equigingiva. buat preparasi seat dengan kedalaman
0,7-1 mm.
Non Seat
Buku praktikum: Tinggi Anterior 10mm Post 7 mm. Lebar lebar tidak melebihi perluasan medial dari tepi sayap
Ant 5 mm Post 10 mm lingual
Gulungan malam ini kemudian dibentuk seperti tapal ● Inklinasi oklusal rim pada labial dari kaninus ke
kuda diatas landasan yang telah dibuat tadi dan kaninus sekitar 15 derajat untuk memberikan dukungan
disesuaikan dengan bentuk rahang pada model kerja
dengan ketinggian 12 mm di anterior dan 10-11 mm di bibir yang memadai.
posterior, sedangkan lebarnya 4 mm di anterior dan 6
mm di posterior.
Slide 57 JAWABAN C
Retensi Undercut
Diperoleh dari daerah2/ gerong. Umumnya terdapat pd
daerah tuberositas maxillary dan di anterior terutama
sekitar daerah kaninus
Retensi friksional
Disebut retensi gesekan Dihasilkan dari gesekan antara
permukaan anatomi dengan mukosa mulut
Indikasi:
• Sebagai retainer suatu bridge work atau jembatan
• Permukaan labial/bukal dalam keadaan baik secara
histologis, anatomis, dan estetis
• Gigi tebal dalam arah labio -lingual agar dapat
membuat parit proksimal dan fisur retentive yang baik,
sehingga retensi optimal
• Mahkota secara klinis panjang dan besar
• Kedukukan normal, tidak malposisi ataupun rotasi
• Gigi vital
Kontraindikasi:
• Gigi yang pendek, kecil atau tipis
• Gigi dengan karies servikal atau proksimal
PVC atau Partial Veneer Crown merupakan suatu lapisan tipis yang terbuat
• Gigi yang mengalami displacement ataupunrotasi, karena
dari logam yang meliputi hampir seluruh permukaan gigi kecuali
gigi tersebut menyimpang dari path of insertion sehingga
permukaan labial atau buccal.
PVC tidak dapat masuk
Pada gigi posterior biasa digunakan sebagai restorasi gigi individual bila
• Gigi nonvital tidak retentif
bagian buccal masih bagus dan struktur gigi kuat, namun pada gigi anterior
• Penderita dengan indeks karies tinggi
lebih umum digunakan sebagai retainer.
Slide 58
JAWABAN D
Indikasi:
• Sebagai retainer suatu bridge work atau jembatan
• Permukaan labial/bukal dalam keadaan baik secara
histologis, anatomis, dan estetis
• Gigi tebal dalam arah labio -lingual agar dapat
membuat parit proksimal dan fisur retentive yang baik,
sehingga retensi optimal
• Mahkota secara klinis panjang dan besar
• Kedukukan normal, tidak malposisi ataupun rotasi
• Gigi vital
Kontraindikasi:
• Gigi yang pendek, kecil atau tipis
• Gigi dengan karies servikal atau proksimal
PVC atau Partial Veneer Crown merupakan suatu lapisan tipis yang terbuat
• Gigi yang mengalami displacement ataupunrotasi, karena
dari logam yang meliputi hampir seluruh permukaan gigi kecuali
gigi tersebut menyimpang dari path of insertion sehingga
permukaan labial atau buccal.
PVC tidak dapat masuk
Pada gigi posterior biasa digunakan sebagai restorasi gigi individual bila
• Gigi nonvital tidak retentif
bagian buccal masih bagus dan struktur gigi kuat, namun pada gigi anterior
• Penderita dengan indeks karies tinggi
lebih umum digunakan sebagai retainer.
Slide 60
(Buku UI)
Klasifikasi Soelarko membagi daerah tak
bergigi menjadi 3 daerah, yaitu :
Kelas I : daerah tak bergigi, berujung bebas
Kelas II : daerah tak bergigi, bersandar
ganda
Kelas III : kombinasi Kelas I dan Kelas II
Masing-masing kelas dibagi 3 divisi :
Divisi I : daerah tak bergigi di satu sisi
Divisi II : daerah tak bergigi di dua sisi
Divisi III: daerah tak bergigi di anterior,
melewati garis median.
Aluminium oksida (Al2O3), yang biasa
disebut alumina merupakan salah satu
bahan penguat yang digunakan dalam
kedokteran gigi.--> menambah kekasaran
GT
Cengkeram 3 jari terdiri dari:
o body
o bahu
o oklusal rest
Rebasing
Adalah proses penggantian seluruh basis gigi tiruan dengan basis gigi tiruan yang
baru, dengan tetap menggunakan anasir gigi tiruan yang lama dan tanpa merubah
posisi gigi serta oklusi gigi tiruan.
Indikasi :
1. Under extended basis gigi tiruan
2. Untuk membuat post-dam
3. Terjadi resorpsi tulang alveolar yang lokal ataupun menyeluruh
4. Gigi tiruan sudah longgar
5. Desain rangka protesa masih terletak baik pada gigi pengunyah
6. Elemen tiruan tidak aus berlebihan, patah, atau rusak
7. Bila basis gigi tiruan sudah terlihat buruk, karena pemakaian untuk jangka waktu
lama
8. Relining berkali-kali
Beberapa faktor yang dapat
menyebabkan lepasnya protesa
crown:
● preparasi yang kurang retentif
● karies sekunder pada gigi
abutment
● sementasi yang kurang
adekuat
● akibat tekanan kunyah yang
terlalu besar
Prinsip preparasi:
● menciptakan ruangan bagi lapisan material restorasi gigi tiruan cekat yang tebal dan kuat
● Dinding proksimal direduksi sedikit membentuk sudut konvergen ke arah oklusal. Sudut ini tidak terlalu
konvergen (overtapered)
● Akhiran servikal preparasi (finishing line) harus mempunyai bentuk yang jelas tergantung pada kondisi gigi
penyangga dan material gigi tiruan cekat yang digunakan
● Pembuatan grooves, pinholes dan boxes pada preparasi → menambah retensi bagi restorasi dengan cara
mencegah terlepasnya restorasi ke arah yang berlawanan dengan arah insersi
Slide 68 Klasifikasi Soelarko membagi daerah tak
bergigi menjadi 3 daerah, yaitu :
Kelas I : daerah tak bergigi, berujung bebas
Kelas II : daerah tak bergigi, bersandar
ganda
Kelas III : kombinasi Kelas I dan Kelas II
Masing-masing kelas dibagi 3 divisi :
Divisi I : daerah tak bergigi di satu sisi
Divisi II : daerah tak bergigi di dua sisi
Divisi III: daerah tak bergigi di anterior,
melewati garis median.
69
70
71
72